Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ergonomi dan K3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FTP UB 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 4/26/2012

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. (K3), karena dalam Standarisasi Internasional unsur Keselamatan dan

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik (physical fatigue) dan kelelahan mental (mental fatigue). Kelelahan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin maju ini, perusahaan juga semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB II LANDASAN TEORI

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK (Minggu 2)

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kualitas kehidupan bekerja adalah dinamika multidimensional yang. (Lau & Bruce dalam Considine & Callus, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

. II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia diciptakan mempunyai kreatifitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi di dunia ini, banyak sekali perubahan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga terjadi pemulihan sementara. Menurut Suma mur (2009) kelelahan (fatigue) menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari. pembangunan masyarakat Pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencukupi kehidupan dan/atau untuk aktualisasi diri. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor secara menetap (Tarwaka, dkk., 2004:33). Kelelahan dapat menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sebuah sumber dari International Labour Organitation (ILO)

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. A. Definisi ergonomi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kata lelah (fatigue) menunjukan keadaan tubuh fisik dan mental yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umum yang dimaksud dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja,

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. khusus guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Interaksi

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu ilmu tentang mengantisipasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL SISTEM MANUSIA MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang memiliki

Transkripsi:

ERGONOMI

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandinavia - Human (factor) engineering atau Personal Research di Amerika Utara.

Ilmu serta penerapannya yang berusaha menyelesaikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.

Gbr 1 Kaitan Ergonomi dengan Ilmu Pendukung Anatomi Fisiologi Psikologi ERGONOMI Engineering Manajemen Perancangan

Tujuan ergonomi : bagaimana mengatur kerja agar tenaga kerja dapat melakukan pekerjaannya dengan rasa aman, selamat, efisien, efektif dan produktif, disamping juga rasa nyaman serta terhindar dari bahaya yang mungkin timbul di tempat kerja.

Aspek-aspek dalam Ergonomi Faktor manusia Human Centered Design (HCD) : perancangan berpusat pada manusia. 1. Faktor dari dalam (Internal Factors) Cth : umur, jenis kelamin, kekuatan otot, bentuk dan ukuran tubuh, dll. 2. Faktor dari luar (External Factors) Cth : penyakit, gizi, lingkungan kerja,sosial ekonomi, adat istiadat, dll.

Anthropometri Merupakan suatu pengukuran yang sistematis terhadap tubuh manusia, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia. Alat pengukuran anthropometri : antropometer Sikap Tubuh Dalam Bekerja Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, selain SOP (Standard Operating Procedures) yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan.

Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka beban maksimum yang diperkenankan, agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No.Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan pengangkutan Kayu. Jenis Dewasa Tenaga Kerja Muda Pria (kg) Wanita (kg) Pria (kg) Wanita (kg) Sekali-sekali 40 15 15 10-12 12 Terus- menerus 15-18 18 10 10-15 15 6-9

Sikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan secara ergonomik adalah yang memberikan rasa nyaman, aman, sehat dan selamat dalam bekerja, yang dilakukan antara lain dengan cara : a. menghindari sikap yang tidak alamiah dalam bekerja. b. diusahakan beban statis menjadi sekecil- kecilnya. c. perlu dibuat dan ditentukan kriteria dan ukuran baku tentang peralatan kerja yang sesuai dengan ukuran antropometri tenaga kerja penggunanya. d. agar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan berdiri secara bergantian.

Manusia Mesin Manusia sebagai pengarah atau pengendali jalannya mesin tersebut. Mesin sebagai sarana kerja manusia. Pengorganisasian Kerja Menyangkut : waktu kerja, waktu istirahat, kerja lembur, dll. Pengendalian Lingkungan Kerja - faktor fisik - faktor kimia - faktor biologis - faktor psikologis

Kelelahan Kerja 1. Kelelahan otot (muscular fatigue) nyeri (ketegangan otot dan sakit disekitar sendi) 2. Kelelahan umum (general fatigue) munculnya keluhan perasaan lamban dan keengganan beraktivitas Jenis-jenis kelelahan umum : - Kelelahan penglihatan - Kelelahan seluruh tubuh - Kelelahan mental - Kelelahan syaraf - Terlalu monotonnya pekerjaan dan suasana

- Kelelahan kronis - Kelelahan siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang dan malam serta pertukaran periode tidur.

Penyebab Kelelahan Intensitas dan lamanya upaya fisik dan psikis Masalah lingk.kerja : -Kebisingan - penerangan Masalahmasalah fisik : -Tanggungjawab -Kecemasan -konflik Nyeri dan penyakit lainnya Irama detak jantung Tingkat kelelahan Gizi/nutrisi PENYEMBUHAN

Gejala Kelelahan - Perasaan lesu, ngantuk dan pusing - Tidak/kurang mampu berkonsentrasi - Berkurangnya tingkat kewaspadaan - Persepsi yang buruk dan lambat - Tidak ada/berkurangnya gairah untuk bekerja - Menurunnya kinerja jasmani dan rohani

Kelelahan Kronis/Klinis Gejala-gejala : - Meningkatnya ketidakstabilan jiwa - Depresi - Kelesuan umum seperti tidak bergairah bekerja - Meningkatnya sejumlah penyakit fisik Gejala umum : - Sakit kepala - Perasaan pusing/mabuk - Sulit tidur - Detak jantung yang tidak normal

- Keluar keringat secara berlebih (keringat dingin) - Kehilangan nafsu makan - Masalah pencernaan (nyeri lambung, diare, sembelit, dsb) Pengukuran Kelelahan - Kualitas dan kuantitas kinerja - Perekaman terhadap kelelahan menurut impresi subjektif - Electroencephalography - Mengukur frekuensi subjektif kedipan mata - Pengujian psikomotorik - Pengujian mental

Pengaruh Kelelahan Pada Produktivitas Kerja Kelelahan Kondisi kerja buruk Saran : 1. Memperkenalkan perubahan pada rancangan produk (bila perusahaan menghasilkan produk barang) 2. Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan efektif 3. Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti kerja yang memenuhi standar ergonomi.

4. Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi seorang tenaga kerja. 5. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, bagi tenaga kerja. 6. Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenaga kerja secara periodik untuk mendeteksi indikasi kelelahan secara lebih dini dan menemukan solusi yang tepat. 7. Menerapkan sasaran produktivitas kerja berdasarkan pendekatan manusiawi dan fleksibilitas yang tinggi.

CTD (Cumulative trauma Disorder) Kerusakan trauma Kumulative. Penyakit ini timbul karena terkumpulnya kerusakan-kerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit (rasa nyeri, kesemutan, pembengkakan)

Gejala CTD muncul pada jenis pekerjaan yang monoton, sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau pengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD : - Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal - Gaya yang melebihi kemampuan jaringan - Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal - Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per- menit

Kesegaran jasmani dan Musik Kegiatan kesegaran jasmani perlu disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Pengadaan musik di tempat kerja sebaiknya dilakukan untuk jenis pekerjaan yang monoton dan pekerjaan tangan (manual work) yang berulang serta pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas mental. Penatalaksanaan suatu sistem kerja di industri dengan mengacu pada norma ergonomi diharapkan dapat menciptakan sistem kerja yang aman, nyaman dengan tingkat produktivitas, kesehatan dan keselamatan kerja yang prima.