BAB I PENDAHULUAN. mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010: ), sedangkan bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Abstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45.

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH (STUDI KASUS BPRS BANGUN DRAJAT WARGA YOGYAKARTA)

PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG KOTTA BARAT MANAHAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

BAB I PENDAHULUAN. 1990: 11). Selain kata sastra, dalam KBBI juga ada kata susastra (tambah awalan

Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gela Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI QOLQOLAH KELAS VIII SEMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. penyair Arab Qatar bernama Muḥammad bin Aż-Żayyib Al- Ajamiyy. Puisi ini hadir

STRATEGI PENGELOLAAN USAHA FOTOKOPI CAHAYA DI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH NURUL AIDA

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

PERSEPSI KARYAWAN PT. BANK BNI SYARIAH DAN PT. BANK BRI SYARIAH TERHADAP MUTU MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN

MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE)

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Tempat/Tgl. Lahir : Amuntai, 19 Juli 1981

PENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ṢALAT FARḌU PESERTA DIDIK KELAS X SMK ISLAM PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN DENGAN CARA TEBASAN

PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN RELIGIUS SISWA DI MTs. DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mediumnya (Pradopo,2011:121). Karya sastra merupakan refleksi pemikiran,

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

PERAN ORGANISASI DAKWAH MUHAMMADIYAH DALAM MENGHADAPI MISI KRISTEN (Studi Kasus di Desa Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo)

( Word to PDF Converter - Unregistered )

ABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun oleh : SUSI SUSANTI

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)

DEMOKRASI DI PAKISTAN MENURUT PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH S K R I P S I

mura>bah}ah BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya... 60

STUDI ANALISIS KONSEP MUNÂSABAH ANTAR AYAT

PEDOMAN TRANSLITERASI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA BAB THAHARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRS CHECK

TINJAUAN MASLAHAT TERHADAP DISPENSASI NIKAH MENURUT HAKIM PENGADILAN AGAMA SEMARANG. SKRIPSI

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan PGMI

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI SYIRKAH di RENTAL PLAY STATION di DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK SKRIPSI. Oleh : ACHMAD ARDANI

PENYELESAIAN HUKUM KASUS RUMAH TANGGA SUAMI YANG MAFQUD DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus Pola Komunikasi antara Kepala Sekolah dan Guru di SDN 36 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran )

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI SAWAH DALAM MASYARAKAT DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempergunakan medium bahasa (Pradopo (2010: ). Bahasa yang

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.

PENAFSIRAN AMINA WADUD MUHSIN TENTANG BIDADARI DALAM AL-QUR A<N (KAJIAN HERMENEUTIKA)

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S2) Managemen Pendidikan Islam. Oleh :

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA

SKRIPSI. Oleh: Ratna Sari NIM: G NIRM: 10/X/02.2.1/T/4364 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

IMPLEMENTASI METODE TEAMS

BAB I PENDAHULUAN. khas, dan menuntut pembaca yang khas pula. Lukens (via Nurgiyantoro, 2010 b:3)

PENERAPAN METODE AL-QASIMI DALAM MENGHAFAL AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN BAITUL QUR AN GARUT, DAWUNG, SAMBIREJO SRAGEN TAHUN

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

WARNA DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE LEMBAGA AMIL ZAKAT PENDEKATAN INSTITUTIONAL THEORY (Studi di Wisma Zakat Dana Kemanusiaan Dhuafa (DKD) Magelang)

KESELAMATAN PEMELUK AGAMA DALAM TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR HAMKA (STUDI KOMPARATIF)

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

UPAYA FRONT OFFICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PADA NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG BANJARMASIN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PEMBERIAN GANTI RUGI TERHADAP PEMILIK BARANG OLEH PENGUSAHA ANGKUTAN DI PT

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERNYATAAN KEASLIAN... ii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. PENGESAHAN... iv. MOTTO... v. PERSEMBAHAN...

BAB III : DESKRIPSI SISTEM KERJA DAN PENGUPAAN PENCARI DONATUR PADA YAYASAN PESANTREN AL-QUR AN NURUL FALAH SURABAYA

HUKUM MENJUAL RERUNTUHAN BANGUNAN MASJID MENURUT PENDAPAT MAZHAB SYAFI I DAN MAZHAB HANBALI OLEH M. FIKRI TIRTA

Mas{lah{ah Pengertian Tas{arrauf al-ima>m Ala> Ra iyyatihi Manu>tun Bi al-

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010:120-121), sedangkan bahasa merupakan sistem tanda yang merupakan gejala kemasyarakatan dan kebudayaan (Saussure dalam Teeuw, 1984:43). Dapat dikatakan bahwa karya sastra memiliki berbagai cara dalam melestarikan kebudayaan, yang secara keseluruhan dilakukan melalui sarana bahasa (Ratna, 2010:24). Puisi (syi r) adalah salah satu jenis sastra yang paling disenangi dan diminati oleh bangsa Arab dibanding karya sastra lainnya karena puisi dianggap sebagai puncak keindahan sastra yang dilahirkan dari kehalusan perasaan dan keindahan daya khayal. Puisi lebih mengena dan lebih mudah dirasakan dalam hati meskipun tanpa dipikirkan terlebih dahulu (al-muhdar, 1983:28). Puisi lebih mendapat perhatian daripada genre sastra lainnya karena bahasanya yang indah, ringkas, dan berirama sehingga mudah diingat sekaligus dilagukan (Hindun, 1992:1). Dari keunggulan-keunggulan puisi tersebut dapat diketahui bahwa bangsa Arab lebih menyukai puisi daripada prosa. Dalam perkembangannya, puisi-puisi Arab tidak bisa terlepas dari kondisi perpolitikan dunia Arab. Kekuasaan para penguasa Arab cukup berpengaruh terhadap eksistensi sastranya. Mayoritas para ahli sejarah sastra Arab mengelompokkan kesusastraan Arab berdasarkan perkembangan kekuasaan politik pada masa itu. Al-Iskandari dan Mustafa Inani (1978:10) membagi periodisasi kesusastraan Arab ke dalam lima periode, yaitu masa Jahiliyyah, masa 1

2 permulaan Islam (sadrul-islam), masa Abbasiyyah, masa dinasti-dinasti kekuasaan orang-orang Turki, dan masa modern. Pada masa Abbasiyyah kesusastraan Arab mempunyai ciri khusus dalam pengembangan sastra dan ilmu pengetahuan (Dahlan, 2004: 1). Banyak tokohtokoh besar yang lahir pada masa itu, salah satunya Abu> al- Ata>hiyyah. Abu> al- Ata>hiyyah adalah penyair yang terkenal pada masa kepemimpinan Khalifah Ha>ru>n ar-rasyi>d. Pada masa Ha>ru>n ar-rasyi>d kemakmuran masyarakat mencapai puncaknya dan kesejahteraan di berbagai bidang dapat terjamin (Abdullatif, 2012). Akan tetapi, kebebasan hidup dan segala macam perbuatan yang dilarang oleh agama dilakukan secara terang-terangan (Muhdar, 1983: 141). Hal ini menyebabkan Abu> al- Ata>hiyyah mengingatkan masyarakat pada waktu itu dengan cara menggubah puisi. Puisi-puisi yang digubah Abu> al- Ata>hiyyah memiliki perbedaan yang mendasar dengan puisi-puisi para penyair lainya pada masa itu, yaitu membahas tentang nilai-nilai keagamaan. Salah satu gubahan puisi Abu> al- Ata>hiyyah akan dijadikan objek material pada peniltian kali ini. Puisi tersebut merupakan puisi lama yang masih mengedepankan wazan-wazan yang dibahas dalam ilmu Arud dan Qawafi>. Adapun terkait dengan penjelasan perbedaan antara bentuk puisi lama dan baru, para pakar sastra Arab membagi puisi menjadi empat jenis, yaitu asy-syi ru alwijda>ni (puisi yang mengungkapkan perasaan penya ir), asy-syi ru al-qas}as}i> (puisi tentang hikayat atau kisah-kisah untuk anak), asy-syi ru at-tams\i>li> (puisi teatrikal) dan asy-syi ru at-ta li>mi> (puisi tentang kehidupan dan ajaran-ajaran

3 akhlaq mulia) (Farhu>d, 1981:72-95). Sementara itu, puisi Abu> al- Ata>hiyyah yang akan diteliti kali ini dikelompokan ke dalam jenis asy-syi ru at-ta li>mi. Puisi yang berjenis asy-syi ru at-ta li>mi ini, diambil dari antologi (di>wa>n) Abu> al- Ata>hiyyah yang telah disunting oleh Maji>d T{ara>d. Dalam di>wa>n tersebut puisi-puisi Abu> al- Ata>hiyyah hanya diurutkan dengan nomor berdasarkan qa>fiyah-nya saja tanpa disertai dengan judul. Puisi yang akan diteliti ini merupakan puisi yang bernomor 312. Selanjutnya, puisi tersebut akan diberi judul Al-H{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u yang diambil dari bait pertama puisi untuk memudahkan sistematika penulisan. Puisi Al-H{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u mengandung tanda-tanda yang bermakna. Oleh karena itu untuk memahami makna puisi tersebut penelitian ini perlu dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Meninjau dari latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka permasalahan pada penilitian ini adalah apakah makna puisi Al-H{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u dalam Di>wa>n Abi> al- Ata>hiyyah. 1.3 Tujuan Penelitian Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui makna puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u dalam Di>wa>n Abi> al- Ata>hiyyah. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u karya Abu> al- Ata>hiyyah suntingan Maji>d T{ara>d sejauh pengamatan penulis belum pernah dilakukan. Adapun penelitian tentang biografi Abu> al- Ata>hiyyah pernah

4 dilakukan oleh Hossein Kiba>ni Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Isfahan Iran yang berjudul Abul-Atahiya: His Life and Poems. Penelitian ini berisi tentang perjalanan hidup Abu> al- Ata>hiyyah dan karya-karya yang telah dihasilkanya semasa dia hidup. Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Michael Zwettler mahasiswa Jurusan Sastra Timur Tengah Universitas Pensilvania Philadelphia Amerika Serikat yang berjudul The Poetic of Allusion in Abu l- Atahiya s Ode in Praise of al-hadi. Penelitian ini dipublikasikan tahun 1989 dan hanya disajikan ke dalam bentuk daftar indeks artikel-artikel lama Jurusan Middle Eastern Literatures atau Sastra Timur Tengah sehingga isi dan kesimpulan tidak dapat diketahui dengan jelas. Sejauh pengamatan penulis makna Puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}- T{ama u dalam Antologi puisi Abu> al- Ata>hiyyah suntingan Maji>d T{ara>d: Analisis Semiotik Riffatere belum pernah diteliti sehingga penelitian ini layak dilakukan. 1.5 Landasan Teori Puisi adalah salah satu genre karya sastra yang terdapat banyak tanda. Hal ini disebabkan karena Puisi merupakan struktur tanda-tanda yang bersistem dan bermakna yang ditentutakan oleh konvensi (Pradopo, 2010:123). Oleh karena itu, untuk mengungkapkan tanda-tanda yang terdapat di dalam puisi diperlukan teori. Karena puisi merupakan karya sastra yang membutuhkan pemaknaan maka teori yang digunakan dalam penelitian ini akan memanfaatkan teori semiotik.

5 Semiotik adalah suatu disiplin ilmu yang bertugas untuk meneliti berbagai sistem tanda (Teeuw, 1984: 47). Selain itu, Endraswara (2011:64) menyatakan bahwa semiotik adalah model penelitian sastra dengan memperhatikan tanda-tanda. Tanda pada prinsipnya ada dua, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified), yang merupakan arti tanda. Dalam karya sastra, bahasa merupakan sistem tanda tingkat pertama sedangkan sastra, yang di dalamya terdapat arti sastra (meaning of meaning), merupakan sistem semiotik tingkat kedua (Pradopo, 2010: 122). Atas dasar pengertian tersebut, maka puisi Abu al- Ata>hiyyah yang berjudul al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u dengan sendirinya dapat dipandang sebagai gejala semiotik atau tanda. Untuk mengungkapkan makna puisi tersebut, peneliti menggunakan teori semiotik yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre. 1.6 Metodologi Penelitian Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya teori yang digunakan adalah teori semiotik yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotik Riffaterre. Dalam memaknai puisi, Riffaterre mengungkapkan empat hal pokok yang perlu diperhatikan, yaitu ketdaklangsungan ekspresi, pembacaan semiotik, matriks dan hypogram. Dari empat langkah tersebut penulis hanya menggunakan satu langkah, yaitu pembacaan semiotik. Untuk pemberian makna pada teks puisi yang merupakan struktur tandatanda yang bersistem, maka digunakanlah cara pembacaan semiotik. Pembacaan

6 semiotik digunakan untuk memaknai puisi, sehingga puisi dapat dipahami oleh pembaca (Riffaterre, 1978: 4-5). Pembacaan semiotik dibagi menjadi dua, yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur bahasanya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama. Proses pemaknaan puisi ini dilanjutkan dengan pembacaan hermeneutik atau retroaktif, yaitu pembacaan karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua atau berdasarkan konvensi sastranya (Riffaterre, 1978:5). Dalam hal ini, karya sastra dibaca ulang untuk mendapatkan makna kesusastraannya. Puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u dalam Di>wa>n Abi> al- Ata>hiyyah karya Abi> al- Ata>hiyyah akan diteliti dengan memanfaatkan satu metode dari teori semiotik yang dikemukakan oleh Riffaterre, yaitu pembacaan semiotik yang terdiri dari pembacaan heuristik dan hermeneutik. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan dan pedoman transliterasi. Bab II memuat tentang biografi singkat Abu al- Ata>hiyyah dan teks puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}- T{ama u beserta transilterasinya. Bab III berisi pembahasan tentang analisis semiotik dalam puisi al-h{irs}u Lu mun wa Mis\luhu at}-t{ama u melalui ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan heuristik dan hermeneutik. Bab IV berisi kesimpulan.

7 1.8 Pedoman Transliterasi Huruf Arab-Latin Transliterasi huruf Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari buku pedoman transliterasi Arab-Latin yang diterbitkan berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no: 158 Th 1987 dan no: 0543b/U/1987. 1. Konsonan Fonem kosonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini, sebagian dilambangkan dengan huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab dan trasliterasinya dengan huruf latin

8 No Huruf Nama Huruf Latin 1 ا Alif Tidak dilambangkan 2 ب Ba B 3 ت Ta T 4 ث Sa Ṡ 5 ج Jim J 6 ح Ḥa Ḥ 7 خ Kha Kh 8 د Dal D 9 ذ Zal Ż 10 ر Ra R 11 ز Zai Z 12 س Sin S 13 ش Syin Sy 14 ص Sad Ṣ 15 ض Ad Ḍ 16 ط Ta Ṭ 17 ظ Za Ẓ 18 ع Ain 19 غ Gain G 20 ف Fa F 21 ق Qaf Q 22 ك Kaf K 23 ل Lam L 24 م Mim M 25 ن Nun N 26 و Wau W 27 ه Ha H 28 ء Hamzah ` 29 ي Ya Y

9 2. Vokal Di dalam bahasa Arab, dikenal dengan tiga vokal, yaitu vokal tunggal, rangkap, dan panjang. Penulisan ketiga vokal sebagai berikut. Vokal tunggal Vokal rangkap Vokal panjang Tanda Huruf latin Tanda dan huruf Gabungan huruf Harakat dan huruf Huruf dan tanda A Au Ā I Ai Ī U Ū /gasala / /d}aifa / /sa>la / 3. Ta> ` Marbu>t}ah Ta> ` marbu>t}ah hidup atau mendapat harakat fath{ah, kasrah, atau d}ammah translitarasinya adalah /t/, sedangkan ta> ` marbu>t}ah mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya adalah /h/. / Makkah al-mukarramah /

10 4. Syaddah Syaddah atau tasydi>d dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah atau tasydi>d. Dalam transliterasinya, tanda syaddah itu dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut. / rabbana> / 5. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf al. kata sandang tersebut dibedakan menjadi kata sandang yang diikuti h}uru>f syamsiyyah dan h}uru>f qamariyyah. Kata sandang yang diikuti h}uru>f syamsiyyah adalah kata sandang yang ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang tersebut, sedangkan kata sandang yang diikuti h}uru>f qamariyyah adalah kata sandang yang ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda simpang (-). / asy-syajaratu / / al-yaumu /

11 6. Hamzah Hamzah yang ditransliterasikan dengan apostrof hanya berlaku untuk hamzah yang terletak di tengah dan belakang. Hamzah yang terletak di depan tidak dilambangkan dengan apostrof karena dalam tulisan Arab berupa Alif. / syai`un / 7. Penulisan kata Pada dasarnya, setiap kata ditulis terpisah, tetapi untuk kata-kata tertentu yang penulisannya dalam huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka transliterasinya dirangkaikan dengan kata lain yang mengikutinya, contoh: / Wa innalla>ha lahuwa khair ar-ra>ziqi>n / atau dengan / Wa innalla>ha lahuwa khairur-ra>ziqi>n / 8. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasinya huruf kapital digunakan dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). : /Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l /