Toleransi antar etnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dan semua tindakan yang dapat diamati. diamati. (Lexy J.Moleong, 1994 : Di samping itu juga jenis penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB IV ANALISIS STRATEGI DAKWAH K.H ZA IM AHMAD MA SHOEM DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

PENGARUH BUDAYA CINA TERHADAP MOTIF BATIK LASEM SKRIPSI

MEDIA INFORMASI MENGENAL BATIK PEKALONGAN

SENTRA BATIK TULIS LASEM Nanda Nurani Putri BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan. 1) Gambaran umum tentang orang Tionghoa yang ada di Indonesia.

BAB 2 DATA & ANALISA

IDENTIFIKASI POLA TATA RUANG RUMAH PRODUKTIF BATIK DI LASEM, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. oleh para anggota sosial untuk bekerja sama, dan berkomunikasi (Chaer, 2012: 32).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul

BAB VI KESIMPULAN. Kebijakan pengasingan telah dikenal sejak masa VOC, yang mana para

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti buddhayah, yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan negara yang berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB IV KESIMPULAN. Skripsi yang berjudul Makna Motif dan Warna Hollyebok ( 혼례복 ) dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

BAB I PENDAHULUAN. umumnya bekerja sebagai petani atau disebut juga dengan agraris. Dari segi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB II DESKRIPSI LOKASI. sebagai jantungnya kecamatan Pasar Kliwon, daerah pemukiman Arab-Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

KAJIAN RAGAM HIAS BATIK LASEM MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB III METODE PENELITIAN

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

Written by Anin Rumah Batik Tuesday, 06 November :59 - Last Updated Tuesday, 06 November :10

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012

Gambar sampul adalah hasil modifikasi gambar yang diambil dari kratonpedia.com

KAJIAN MOTIF BATIK PAGI-SORE PEKALONGAN

pembuatannya dengan cara tertentu (mula-mula ditulis atau ditera dengan lilin, laludiwarnakan dengan tarum dansoga).

2015 KEARIFAN LOKAL PADA JENIS DAN MOTIF BATIK TRUSMI BERDASARKAN NILAI-NILAI FILOSOFIS MASYARAKAT CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan satu bagian dalam proses kehidupan

Sabda Pembuka. Bengkel Sabda Foundation

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa

Benteng Fort Rotterdam

BAB VII KESIMPULAN, SARAN DAN KONTRIBUSI TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PEDAHULUA. budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan Barongsai

Mengenal Etnis Tionghoa di Taman Budaya TMII

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang masalah

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

Lampiran 1 Bagan Ahli Waris

34 LAMPIRAN - LAMPIRAN

PENGEMBANGAN POTENSI BATIK DAN PARIWISATA DI DESA PILANG KABUPATEN SRAGEN

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB 9 Pekerjaan Pertama

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB VII KESIMPULAN. (Ch I). Empat Binatang Langit yang menaungi atau melindungi lokasi. Putih, Naga Hijau dan Burung Phoenix.

BAB I PENDAHULUAN. global. 1 Oleh sebab itu penting sekali bagi perusahaan untuk dapat menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

Penataan Kampung Songket Pandai Sikek, Kab. Tanah Datar sebagai Kawasan Wisata Kerajinan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura

BAB III PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK TANJUNGBUMI MADURA

PENGGUNAAN RUANG PADA USAHA BATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK JETIS SIDOARJO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep spasial Lamin

BAB I PENDAHULUAN. Jalan ini terkenal karena merupakan salah satu penggal sejarah kemerdekaan RI

Yogyakarta, 18 September LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 7 Tahun 1980 Seri C

makna lambang dan atribut PASKIBRAKA Posted by asrida rida harmoko - 05 Oct :48

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Transkripsi:

Toleransi antar etnis di "Kota Cina Kecil" Lasem Sri LestariWartawan BBC Indonesia 19 Februari 2015 http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/02/150219_lasem_toleransi Image captionbangunan dengan arsitektur Cina banyak dijumpai di Lasem, Rembang. Percampuran budaya Cina dan Jawa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah tak hanya berhenti pada sepotong batik tulis, dalam kehidupan sehari-hari di daerah nilai-nilai toleransi antar etnis dan agama sangat kental di kota yang dijuluki "Cina kecil" atau "Kota Beijing lama kecil", dan sebutan sebagai "Kota Santri". Menyusuri jalan-jalan kecil di Kota Lasem seperti berada di kota Beijing lama, disisi kanan dan kiri tampak bangunan rumah-rumah dengan arsitektur khas Cina yang dikelilingi tembok dengan gerbang bertuliskan huruf kanji yang berarti kalimat-kalimat bijak. Di beberapa rumah huruf-huruf kanji tersebut tampak samar karena tertutup cat, telah dihapus, atau ditutup dengan papan. Tulisan kanji yang sama juga terdapat di pintu Pesantren Kauman di Karangturi, Lasem, yang berisi dua pesan yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah "Semoga panjang umur setinggi Gunung Himalaya" dan "Semoga luwes rezekinya, sedalam Lautan Hindia". 1

Image captiongus Zaim mengatakan ingin menjadikan Lasem ikon toleransi. H.M. Zaim Ahmad Ma'shoem Pembina Pondok Pesantren Kauman mengatakan tulisan kanji tersebut telah ada ketika menempati rumah tersebut dan memilih untuk tidak menghapusnya. "Lho artinya bagus kok, ya tinggal diamini saja toh," jelas pria yang akrab disapa dengan Gus Zaim. Gus Zaim mengatakan hampir semua rumah milik keturunan Cina di Lasem terdapat tulisan kanji di bagian pintu atau gerbang, tetapi sebagian besar telah dihapus atau ditutup dengan papan pada masa Orde Baru lalu. Pasca peristiwa September 1965, Orde Baru melarang semua hal yang berkaitan dengan negeri Cina, karena negara tersebut memiliki hubungan erat dengan Partai Komunis Indonesia PKI dan pemerintahan Sukarno. Toleransi ajaran Islam Di depan pondok pesantren yang terletak ditengah permukiman keturunan Cina ini, juga tampak beberapa lampion, menurut Gus Zaim itu merupakan bentuk penyesuaian pesantren dengan budaya kampung setempat. "Ketika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan tenaga para santri akan membantu, begitu sebaliknya, itu namanya persaudaraan," kata Gus Zaim, "Bahkan jika ada yang meninggal saya dan para santri ikut takziah (melayat) dan mendoakan jenazah, tidak ada masalah." 2

Image captionaksara Cina di sebuah pintu di Lasem, Rembang. Gus Zaim mengatakan persaudaraan antar sesama Islam, dengan sesama manusia dan juga satu bangsa, merupakan inti dari ajaran Islam, yang wajib dijalankan secara alami, tanpa rekayasa. "Inilah Islam, inti dari ajaran lakum dinukum waliyadin agamamu agamamu,agamaku agamaku, silakan laksanakan kegiatan agamamu sesuai dengan keyakinanmu dan kami akan melaksanakan ritual agama kami dengan keyakinan kami, yang penting tidak saling menganggu," kata dia. Menurut Gus Zaim biasanya pemikiran radikal ataupun intoleran justru muncul jika seseorang tidak memperkuat semangat keberagamaannya dengan ilmu. "Yang radikal-radikal itu ilmunya dangkal, dia ga paham artinya bagaimana beragama," jelas Gus Zaim. Image captionkristianto, Ketua RT di Karangturi, mengatakan saling membantu dengan para santri. Dia menjelaskan toleransi antar etnis dan agamadi Lasem sudah terjadi sejak dulu, dan generasi sekarang ini hanya meneruskan. Interaksi sosial yang harmonis antar etnis inilah yang menyebabkan Lasem tidak terkena imbas kerusuhan rasial yang terjadi di Solo Jawa Tengah pada 1980 dan 1998 lalu. 3

Pernyataan Gus Zaim, diamini oleh Kristianto atau yang biasa disapa Pak Semar, ketua RT yang merupakan keturunan Cina. "Ya tidak ada perbedaan sama sekali, kita rukun dan saling membantu, prinsip saya ya pengen bantu juga, yang punya kerja siapapun ya saya bantu, saya pun dibantu oleh mereka (para santri)," jelas Pak Semar. Menurut berbagai catatan, para pendatang dari negeri Cina tiba ke Lasem sebagai pedagang pada abad ke 15, ketika jaman penjajahan Belanda. Mereka berbaur dengan penduduk setempat yang beretnis jawa dan bahkan melahirkan satu motif batik yang khas Lasem. Akulturasi budaya dalam batik Tangan-tangan milik sepuluh pengrajin batik di Pabrik Batik Sekar Kencana dengan cepat memindahkan canting wajan kecil berisi lilin panas ke selembar kain yang telah diberi pola. Lilin panas mereka membentuk bunga-bunga dan hewan yang menjadi motif batik khas Lasem, antara lain burung phoenix, burung merak, serta binatang mitologi Cina, Naga. Motif hewan dan bunga khas negeri tirai bambu itu telah digunakan oleh para pengrajin batik di Lasem secara turun temurun, seperti disampaikan oleh Sigit Witjaksono (Njo Tjoen Hian) pemilik pabrik batik Sekar Kencana. Image captionbatik Lasem merupakan bentuk percampuran budaya Cina dan Jawa. "Kita menggunakan motif-motif khas negeri Cina sudah sejak dulu, sejak jaman penjajahan Belanda, tepatnya tak ada yang mengetahuinya, memang motif tersebut diperkenalkan oleh keturunan Cina yang datang ke Lasem," jelas Sigit yang kini berusia 86 tahun. 4

Nenek Moyang Sigit berasal dari Provinsi Hokkian Cina, yang hijrah ke Lasem pada 1740 an. Usaha batik diteruskan dari ayahnya yang dulu memasok kain batik sampai ke Malaysia. Sigit mengatakan motif batik Lasem merupakan bentuk dari akulturasi budaya Cina dan Jawa. "Ada motif yang bernuansa Cina dan juga ada pengaruh dari daerah penghasil batik lain di Jawa, tetapi yang khas adalah warnanya yaitu merah darah ayam atau abang getih pitik," jelas Sigit. Menurut Sigit, percampuran kedua budaya yang terjadi sejak dulu menyebabkan Lasem menjadi daerah yang sarat dengan nilai-nilai toleransi. Image captionsigit Witjaksono mengatakan saling menghormati inti dari toleransi. "Tidak ada yang membedakan Cina dan Jawa, contoh saya telah menikah lebih dari 50 tahun dengan istri saya Marpat keturunan Jawa, dan anak-anak kami pun memiliki agama yang berbeda, tetapi tidak pernah ada bentrokan, " jelas Sigit. Toleransi antar etnis, menurut Sigit terjadi karena masyarakat Lasem saling menghormati keyakinan masing-masing. Sebagai pengrajin batik, Sigit pernah membuat hiasan batik dengan tulisan "Allahu Akbar" dan "Muhammad" dengan proses meluruhkan lilin dengan tangan, padahal biasanya proses tersebut dilakukan dengan kaki. Kain hiasan dinding tersebut kini dipajang di pesantren Kauman, pimpinan Gus Zaim. 5

Gus Zaim mengatakan nilai toleransi itu menjadi sebuah tata kehidupan dalam diri sendiri bukan suatu tugas tetapi kewajiban yang mesti dilakukan tanpa harus ada sebuah pelajaran harus praktek. 6