ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 20 KURAO PAGANG Oleh: HUSNIDA NPM. 1210013411402 SKRIPSI Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 20 KURAO PAGANG Husnida¹, Zulfa Amrina¹, Ira Rahmayuni Jusar¹ ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: husnida479@yahoo.co.id ABSTRAC The purpose of research to description increased creativities and result students study on the third grade at mathematics studies through active studies Team Quiz strategies of SDN 20 Kurao Pagang Padang. This action research is consisted of two cycles, each cycle consisting of two meeting with twenty nine students. Basedon the research results do held, to be known of student creativities percentage at the first cycle is 28,44 % in the second cycle become 72,85%. While percentage of clompleteness students study at first cycle is 31,03 %. In creased to two cycle become 75,86 %, from the result can be concluded from the mathematics studiet with using active studies Team Quiz strategies can improve creativity and student result study, researcher suggested the elementary school teachers using active Team Quiz strategy in learn and teacher take into account student ready to learning. Keywords: Mathematics learning, creativity, result study, learning active tipe Team Quiz strategy A. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pembelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) yang dilengkapi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan Matematika yang dipelajari. Menurut Muhsetyo, dkk (2008:1.26) Pembelajaran Matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta 1
didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan Matematika yang dipelajari. Pengoptimalan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD), hendaknya guru berusaha melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal yang dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan berbagai model pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan Tiomin Situmorang,wali kelas liia SDN 20 Kurao Pagang Padang pada tanggal 06 September 2016,di peroleh informasi bahwa kurang maksimalnya hasil ulangan harian semester I pembelajaran matematika di kelas III SDN 20 Kurao Pagang. Rendahnya hasil belajar matematika di kelas tersebut karena guru secara aktif menjelaskan materi, memberikan contoh, dan latihan, sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan sehingga siswa pasif dalam pembelajaran. Pembelajaran tersebut kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan, membentuk, dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Dari pembelajaran tersebut motivasi dan kemampuan siswa kurang berkembang dan proses sosial antar siswa kurang terlihat, sehingga kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan atau ulangan. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat pada hasil Ulangan Harian semester I tahun ajaran 2016-2017. Pada waktu guru memberikan pertanyaan, hanya dua atau tiga orang siswa yang dapat menjawabnya. Dalam hal ini, siswa kurang tertarik dengan metode yang disajikan guru karena media yang digunakan kurang tepat sehingga belum mampu merangsang kreativitas belajar siswa, hal ini terlihat selama proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang mengantuk, berbicara dengan teman di samping dan pasif. Salah satu alternatif yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz strategi ini dapat 2
membawa siswa memecahkan permasalahan dengan banyak cara yang memungkinkan siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif dan membuat mereka terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas. Strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika adalah model Team Quiz. Menurut Istarani (2012:211) Team Quiz ini dapat meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik dalam suasana yang menyenangkan. Dengan menggunakan model Team Quiz tercipta pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran Team Quiz siswa terlibat langsung dalam pembuatan soal dan menyelesaikannya sesuai dengan konsep atau materi yang telah dipelajari. Dengan Team Quiz siswa dituntut agar berpikir logis dan kritis. Strategi Team Quiz ini sangat erat kaitannya dengan kreativitas, sebab krativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka peneliti melakukan penelitian tentang Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Pada Siswa Kelas III SDN 20 Kurao Pagang Padang. B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelasnya. Dari masalah tersebut guru merefleksikan diri dengan melakukan berbagai tindakan yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Menurut Uno (2012:39) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus sehingg kreativitas dan hasil belajar siswa meningkat. 3
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN a. Deskripsi Siklus I (1) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan proses pembelajaran adalah bertujuan untuk memperlancar jalannya pembelajaran yang mana perencanaan tersebut adalah sebagai berikut: (a) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan strategi pembelajaran Active Learning tipe Team Quiz. (b) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yakni Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah (c) Menyiapkan instrument pengumpulan data baik itu lembar observasi peneliti (guru), lembar observasi siswa, dan menyiapkan dokumentasi (kamera). (d) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat. (e) Menyiapkan soal tes hasil belajar yang berguna untuk mengecek seberapa jauh tingkat pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan dan soal ini nantinya diambil dari soal-soal yang dibuat oleh siswa bersama kelompok untuk persiapan kuis tim. Rencana pelaksanaan pembelajaran dirancang menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz pada materi pengukuran waktu, panjang, dan berat. (f) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung selama 2 x 35 menit untuk 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 November 2016. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang penggunaan alat ukur. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikembangkan berdasarkan silabus yang dipakai guru SD 20 Kurao Pagang selama ini. 4
(2) Observasi Pengamatan dilakukan oleh 2 observer yakni teman sejawat dari peneliti yaitu Tiomin Situmorang, S.Pd. dan Gusna Sri Dewi, S.Pd Observer tersebut, yakni teman sejawat bertugas mengamati semua kreatifitas belajar siswa dan aktifitas guru selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini sesuai dengan pedoman yang disediakan oleh peneliti. (a) Data hasil observasi Kreativitas Siswa Pada penggunaan strategi pembelajaran aktif Team Quiz setiap siswa diminta untuk berimajinasi dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan. Pertanyaan tersebut kemudian diberikan kepada siswa lain kemudian dijawab dan didiskusikan bersama. Melalui diskusi tersebut siswa aktif berpendapat dan menanggapi pendapat siswa lain secara terusmenerus sampai diperoleh suatu kesimpulan dari hasil diskusi. Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa terutama dalam merumuskan pertanyaan dan mencari penyelesaiannya, sehingga materi pun dapat lebih mudah untuk dipahami dan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. (b) Data hasil observasi aktivitas guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dapat dibuat analisis bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 77,50% sehingga dapat dikatakan baik. (c) Data hasil belajar siswa Berdasarkan hasil akhir pada siklus I yang peneliti lakukan, ternyata sebagian siswa masih mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75,00. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas adalah 9 siswa dengan persentase 31,03%, sedangkan 20 siswa belum tuntas belajar dengan persentase 68,97% dari jumlah keseluruhan 29 siswa. 5
sehingga menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa cukup rendah. Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Team Quiz, banyak siswa lebih senang saat melaksanakan pembelajaran ini. Dalam siklus pertama ini peneliti mengalami kesulitan dari berbagai hal. Hal yang membuat peneliti kesulitan dalam memahamkan siswa yang kurang biasa mengerti materi dan pemberian motivasi. Peneliti menuntun sehingga siswa bisa memahami dan mengerti tentang materi dengan baik dan benar serta peneliti membuat gagasan dan nantinya siswa itu bisa mengembangkan sendiri kemampuan untuk berfikirnya. (3) Refleksi Meskipun secara umum strategi pembelajaran dapat dikatakan berhasil dengan baik, bukan berarti tidak ada tindak lanjut dalam penelitian ini. Untuk itu peneliti akan mengadakan tindakan siklus II sebagai tindak lanjut dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. b. Deskripsi Siklus II (1) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus ke dua ini lebih kepada memperdalam materi alat ukur terutama bagi siswa-siswa yang kemampuannya kurang dibandingkan dengan siswa-siswa lainnya,yang mana perencanaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz. 2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yakni pokok bahasan menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah. 3) Menyiapkan instrument pengumpulan data baik itu, lembar observasi siswa, dan tes akhir siklus II serta menyiapkan dokumentasi (kamera). 4) Melakukan koordinasi dengan teman sejawat. 5) Menyiapkan pertanyaanpertanyaan untuk pelaksanaan Team Quiz. (2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung selama 2 x 35 menit 6
untuk 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 November 2016. Pada siklus ke dua ini peneliti telah mempersiapkan soal-soal kuiz yang telah dibuat sebelumnya oleh siswa. Hal ini bertujuan untuk melatih daya ingat, ketelitian, dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah. (3) Observasi Seperti pada siklus I, pengamatan dilakukan observer yakni teman sejawat dari peneliti yaitu Tiomin situmorang, S.Pd dan Gusna Sri Dewi,S.Pd observer tersebut, yakni teman sejawat bertugas mengamati semua aktifitas siswa dan aktifitas guru selama pembelajaran berlangsung. (a) Hasil Observasi Kreativitas Siswa Siklus II Keberhasilan tindakan pembelajaran pada kategori ini sangat baik. Berdasarkan hasil dari observasi siswa pada tabel pengamatan dalam siklus ini terlihat bahwa secara umum kegiatan sudah sesuai dengan harapan yang dicapai meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang kreatif selama pembelajaran. (b) Data hasil observasi aktivitas guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dapat dibuat analisis bahwa persentase guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 77,50% sehingga dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru belum terbiasa menyajikan pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran aktif tipe Team Quiz. (c) Data Hasil Belajar Siswa Dalam siklus kedua ini peneliti masih sedikit mengalami kesulitan. Hal yang membuat peneliti kesulitan dalam memberikan pemahaman materi dan pemberian motivasi. Peneliti menuntun sehingga siswa bisa memahami dan mengerti tentang materi dengan baik dan benar serta peneliti membuat gagasan dan nantinya siswa itu bisa mengembangkan sendiri kemampuan untuk berfikirnya. (4) Refleksi hasil observasi pada siklus II dibantu teman sejawat, maka 7
diperoleh beberapa hal sebagai berikut: 1) Hasil evaluasi siswa berdasarkan pelaksanaan tes akhir siklus II ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan tes akhir pada siklus I yang telah dilakukan. Hasil tes pada siklus I yang semula pencapaian ketuntasan 31,03% menjadi 75,86%. Meskipun ada beberapa siswa yang masih belum tuntas belajarnya tes akhir siklus ke I lebih rendah daripada tes akhir pada siklus II. Akan tetapi secara keseluruhan pencapaian ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang bagus. 2) Melalui penerapan strategi pembelajaran Team Quiz, kegiatan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan kreativitas belajar siswa. Pelaksanaan proses pembelajaran guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui strategi pembelajaran aktif tipe Team Quiz 3) Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu yang sudah sesuai rencana. 2. Pembahasan Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan, pertama pada hari senin tanggal 21 November 2016, pertemuan kedua pada hari selasa tanggal 22 November 2016 dan hari Kamis tanggal 24 November 2016 diadakan ujian akhir siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pada hari senin tanggal 28 November 2016, pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 29 November 2016 dan hari Kamis tanggal 1 Desember 2016 diadakan ujian akhir siklus II. Secara garis besar, dalam kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam kegiatan pendahulan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi, serta memberikan motivasi. Sedangkan untuk kegiatan inti, peneliti mulai mengeksplorasikan model yang ditawarkan sebagi obat untuk peningkatan prestasi belajar siswa kelas III SD 20 Kurao Pagang ini. 8
Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan strategi Team quiz di kelas III SD 20 Kurao Pagang pokok bahasan menggunakan alat ukur dalam memecahkan masalah mengalami peningkatan. A. Kesimpulan 1. Terjadi peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran Matematika, siklus 1 diperoleh yaitu 28,44% dan siklus II diperoleh yaitu 72,85% setelah mengunakan strategi pembelajaran aktif Team Quiz di Kelas III SD 20 Kurao Pagang. 2. Terjadi peningkatan Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika, siklus 1 diperoleh nilai rata-rata 68.28 dan siklus II diperoleh rata-rata 82,41%. Sedangkan persentase ketuntasan pada siklus I adalah 31,03% dan meningkat pada siklus II menjadi 75,86% setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Team Quiz di kelas III SD 20 Kurao Pagang Padang. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran Matematika melalui dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Team Quiz di Kelas III SD 20 Kurao Pagang mengalami peningkatan dan dapat dikatakan baik, karena telah mencapai target yaitu 75%. B. Saran 1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. 2. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Team Quiz di Kelas III SD 20 Kurao Pagang dapat dijadikan salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan pembelajaran serta dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, sebagai bahan rujukan bagi guru maupun kepala sekolah akan pentingnya strategi pembelajaran dan pengetahuan prasyarat dalam pembelajaran Matematika. 4. Bagi penelitian selanjutnya, agar pelaksanaan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Team Quiz 9
lebih efektif lagi jika diterapkan di ruangan luas atau terbuka dan diberikan variasi bentuk. DAFTAR KEPUSTAKAAN Muhsetyo, Gatot, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Oktober: Media Persada Uno. 2012. 39 Motode Peneltian. Jakartaa; Grasindo Iie, Anita. 2010. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. 10