BAB I PENDAHULUAN. lil alamin), oleh karenanya sifat dari ajaran Islam adalah komperehensif dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal. kompetitif karena deregulasi peraturan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. akses kredit/pembiayaan. Infrastruktur ini mempertukarkan informasi kredit

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada perkembangan sektor perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. konvensional dan bank syari ah. Bank syari ah adalah bank yang aktivitasnya

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, Perbankan Syariah di Indonesia. mengalami perkembangan yang cukup pesat dan signifikan.

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ide konkrit pendirian bank syariah berawal dari lokakarya Bunga Bank dan

BAB I PENDAHULUAN. teguh pada tali Allah (hablum min Allah) dan tali perjanjian sesama manusia

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin), oleh karenanya sifat dari ajaran Islam adalah komperehensif dan universal. Semua aspek kehidupan manusia tidak luput dari aturan Islam, termasuk disini mengenai kegiatan manusia dibidang ekonomi yang dilakukan sudah seyogyanya mendasarkan pada kaidah-kaidah hukum, dalam hal ini yakni hukum ekonomi Islam. 1 Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal daribahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-Undang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. 2 Fungsi utama bank adalah memenuhi kehendak ekonomi masyarakat 1 Khotibul Umam, Trend Pembentukan Bank Umum Syariah, (Yogjakarta: BPEE- Yogjakarta, 2009), h. Vii 2 Ahmad Ardianto, Pengertian dan Ruang Lingkup Bank, 1

2 dan muncul bersamaan dengan perkembangan peradaban. Perkembangan ini timbul dari keinginan manusia dan akhirnya mendorong mereka untuk berikhtiar. 3 Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, semakin baik pula kondisi perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu negara akan memperlancar perekonomian negara tersebut. 4 Sekarang ini banyak berkembang Bank Syariah. Bank Syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syari at Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.Dalam rangka menjalankan kegiatannya, Bank Syariah harus berlandaskan pada al-qur ān dan Hadits. Bank Syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi Bank Syariah, bunga bank adalah riba. Dalam perkembangannya, kehadiran Bank Syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini Bank Syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip 3 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h. 10 4 M. Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, (Malang: UIN- Malang Press, 2008). h. 3

3 syariah. 5 Hingga abad ke-20 Bank Islam ini baru merupakan obsesi dan diskusi/wacana baik oleh para akademisi maupun para praktisi ekonom. Kesadaran untuk mewujudkan Bank Islam sebagai solusi masalah ekonomi untuk mencapai kesejahteraan terus meningkat. 6 Bank syariah adalah bank yang dalam menjalankan usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah. Bank syariah yang sering pula disebut bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan al-qur ān dan hadis Nabi Muhammad saw. Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al- Qur an dan hadis. Bank yang beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islami. Istilah penyebutan yang telah umum dipakai di dunia internasional bagi bank syariah dan perbankan syariah adalah Islamic Bank/Islamic Banking atau syariah bank/syariah banking. Di Indonesia istilah atau penyebutan yang dipakai ialah bank Islam atau bank syariah dan perbankan Islam atau perbankan syariah, meskipun dalam perkembangannya istilah tersebut masih diperdebatkan, 5 Ahmad Ardianto, Pengertian dan Ruang Lingkup Bank, 6 M. Ma ruf, Hukum Perbankan dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia, (Banjarmasin: Antasari Press, 2006), h. 28

4 yang antara lain adanya usulah penyebutan bank Islam atau perbankan Islami. 7 Bank Islam atau yang lazim disebut Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi dengan tidak bergantung pada bunga. Menurut Karnaen A. Perwata Atmadja dan Syafi I Antonio, bank syariah memiliki dua pengertian yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan asas-asas syariah Islam, dan bank yang beroperasi mengikuti aturan tata cara al-qur ān dan hadis. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pengertian bank syariah tidak jauh berbeda dengan pengertian bank pada umumnya. Perbedaan diantara keduanya, antara lain terletak pada asas operasional yang digunakannya. Bank syariah beroperasi berdasarkan asas bagi hasil (profit and loss sharing/risk return sharing) dan berbentuk kerja sama (Partnership), bukan sebagai hubungan antara si pengutang (debitur) dengan si pemiutang (kreditur), sedangkan bank konvensional berdasarkan kepada bunga. Dengan kata lain, kedudukan bank syariah dalam hubungannya dengan nasabah sebagai rekanan (Patrner) atau antara investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan pada bank konvensional sebagai pengkredit (kreditur) dan pendebit (debitur). 8 Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: المصرفية اإلسالمية al- Mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman 7 Sulhan, muhammad, dkk. Manajemen Bank Konvensional dan Syariah. (Malang: UIN- Malang press, 2008), h. 125 8 Syukri Iska, Sistem Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Fajar Media Press, 2012), h. 49

5 dengan mengenakan bunga pinjaman (Ribā), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersialswasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia. 9 Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut: 10 1. Perniagaan atas barang-barang yang haram, 2. Bunga ربا) Ribā), 3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja ميسر) maisir), serta 4. Ketidakjelasan dan manipulatif غرر) gharar) Afzalur Rahman dalam bukunya Islamic Doctrine on Banking and Insurance (1980) berpendapat bahwa prinsip perbankan syariah bertujuan 9 Rammal, H. G., Zurbruegg, R. (2007). Awareness of Islamic Banking Products Among Muslims: The Case of Australia. dalam Journal of Financial Services Marketing, 12(1), 65-74. 10 Syafi'i Antonio, Muhammad (2001). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, penyunting Dadi M.H. Basri, Farida R. Dewi, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani Press. ISBN 979-561-688-9.

6 membawa kemaslahatan bagi nasabah, karena menjanjikan keadilan yang sesuai dengan syariah dalam sistem ekonominya. 11 Pengertian tabungan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah simpanan yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan adalah simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Simpanan uang (tabungan) ini bisa diambil kapan saja tanpa terikat oleh waktu. Bahkan bisa ditarik tunai secara mandiri melalui fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang diberikan oleh berbagai bank. Ketika menabung di bank, biasanya nasabah akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti buku tabungan, kartu ATM, layanan Internet & Mobile Banking, serta beberapa layanan lain sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Untuk sarana penarikan tabungan ini hanya bisa dilakukan melalui: Buku tabungan, slip penarikan, ATM, slip transfer, layanan internet & mobile banking dan sejenisnya. Anak-anak umumnya telah diajarkan menabung di celengan sejak masih kecil sebab anak-anak belum bisa menabung sendiri di bank tanpa pendampingan orang tua. Untuk itu, OJK bersama dengan industri perbankan mengembangkan produk simpanan untuk pelajar yang fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan kelompok pelajar yang disebut Simpanan Pelajar atau Simpel/Simpel ib. Produk Simpel ib yang merupakan produk syariah dari Simpel diluncurkan oleh Bapak 11 Afzalur Rahman, Islamic Doctrine on Banking and Insurance, London: Muslim Trust Company, 1980

7 Presiden RI pada 14 Juni 2015 yang bertepatan dengan pelaksanaan Pasar Keuangan Syariah di Parkir Selatan Senayan, Jakarta. 12 Simpel merupakan salah satu inisiatif OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk memperluas akses keuangan bagi kalangan pelajarsekaligus mengajarkan dan membiasakan mereka mengelola uang sejak dini karena produk ini dapat digunakan mulai dari siswa PAUD hingga SMA. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Child and Youth Finance International (2013), orang dewasa yang telah menerima edukasi keuangan sejak dini akan lebih baik dalam melakukan pengelolaan keuangan dibandingkan orang dewasa yang tidak mendapatkan edukasi keuangan sejak dini. Dengan menggunakan simpel sebagai sarana menabung, diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelajar, orang tua, maupun komunitas sekolah mengenai layanan keuangan khususnya tabungan. Peluncuran Simpel juga mendukung inisiatif OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di bidang literasi keuangan yang mengenalkan dan mengajarkan materi mengenai OJK serta industri jasa keuangan kepada pelajar SMA, SMP, dan selanjutnya akan dilakukan kepada pelajar SD. Dengan demikian, pelajar dapat langsung praktik menabung di bank. Hingga saat ini dipublikasikan, telah terdapat 8 bank umum syariah yang menjadi peserta dalam program Simpel ib yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah 12 http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/208/presiden-ri-luncurkan-simpanan-pelajar/09-02-2016/10:26wita

8 Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Victoria Syariah, dan Panin Bank Syariah. 13 SimPel ib kependekan dari Simpanan Pelajar ib adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. 14 Berdasarkan observasi awal ke Bank BNI Syariah ada beberapa sekolah yang bekerjasama dengan Bank BNI Syariah, di antaranya pada MTSN Banjar Selatan 01, MTS Muhammadiyah 3 Al-Furqon, SMAIT Ukhuwah, MAN 2 Model dan SMA 7 Banjarmasin, setelah adanya kas keliling dari Bank BNI Syariah ke sekolah-sekolah, minat menabung anak menjadi meningkat dan kepercayaan orang tua juga semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang menjadi nasabah dan menabung di tabungan simpanan pelajar (SIMPEL ib) pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Banjarmasin. Pada sekolah MTSN Banjar Selatan 01 ada 100 siswa yang memakai tabungan simpanan pelajar ib dari 829 jumlah siswa di sekolah tersebut, sedangkan sekolah MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon ada 100 siswa yang memakai tabungan simpanan pelajar ib dari 720 jumlah siswa di sekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai minat siswa khususnya kalangan pelajar yang menggunakan produk tabungan SIMPEL ib pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Banjarmasin. 13 http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/208/presiden-ri-luncurkan-simpanan-pelajar/09-02-2016/10:26 WITA 14 http://www.brisyariah.co.id/?q=simpanan-pelajar-simpel-brisyariah-ib/09-02-2016/14:05 WITA

9 Yang hasilnya akan dituangkan dalam sebuah judul Perbandingan Minat Siswa MTsN Banjar Selatan 01 dengan Siswa MTs Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap Tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL ib). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang diangkat berdasarkan hal tersebut adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap produk tabungan simpanan pelajar pada BNI Syariah cabang Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap produk tabungan simpanan pelajar pada BNI Syariah cabang Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perbedaan minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap produk tabungan simpanan pelajar pada BNI Syariah cabang Banjarmasin. 2. Mengetahui pengaruh faktor individu, faktor motivasi sosial dan faktor emosional terhadap minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap produk tabungan simpanan pelajar pada BNI Syariah cabang Banjarmasin

10 D. Signifikasi Penelitian Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan ilmu pengetahuan, menambah wawasan, serta sebagai bahan informasi yang bermanfaat baik bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya mengenai perbandingan minat siswa terhadap produk tabungan simpanan pelajar (SIMPEL ib). 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah informasi dan bahan bacaan bagi perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam khususnya serta perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya. Tujuannya untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa lain. 3. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya tentang hal-hal yang sama namun dari sudut pandang yang berbeda E. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam mengartikan judul yang akan diteliti dan kekeliruan dalam memahami tujuan penelitian, maka perlu adanya definisi operasional agar lebih terarahnya penulis ini, yakni sebagai berikut: 1. Perbandingan adalah perimbangan (antara beberapa benda atau perkara). 15 Perbandingan yang dimaksud penulis adalah perbandingan minat antara siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan MTS 15 Poereadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, edisi III, cet. Ke-7, (Jakarta: Balai Pustaka, 2010), h. 91

11 Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap produk tabungan simpanan pelajar (SIMPEL ib). 2. Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; keinginan. 16 Maksud minat dalam penelitian ini adalah kecendrungan hati atau suatu keinginan dan kemauan para siswa terhadap tabungan SIMPEL ib. 3. Tabungan adalah simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. F. Kajian Pustaka Dalam penelitian ini kajian pustaka sangat diperlukan untuk menghindari penelitian yang sama dengan penelitian yang akan diteliti walaupun sepanjang pengetahuan penulis belum ada penelitian yang sama persis dengan penelitian tentang masalah yang penulis angkat. Oleh karena itu penulis membuat kajian pustaka dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Aidil Mujahid 1201160325 Strategi pemasaran produk simpanan pelajar (SIMPEL ib) Bank Kalsel Syariah kcp. Kandangan. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui strategi pemasaran produk SIMPEL ib pada Bank Kalsel kcp. Kandangan. 16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1994), ed. 2

12 2. Laila Hidayati 1201160249 Persepsi pelajar SMAIT Ukhuwah Banjarmasin terhadap produk SIMPEL ib pada BNI Syariah cabang Banjarmasin. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui persepsi para pelajar di SMAIT Ukhuwah terhadap tabungan SIMPEL ib pada Bank BNI Syariah cabang Banjarmasin. Berdasarkan kajian pustaka tersebut dan tidak ada yang sama atau serupa dengan penelitian ini. G. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, penulis mencoba melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y dengan minat pada tabungan SIMPEL ib. Terkait dengan gambar dibawah ini adalah suatu perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa/i MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa/i MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap tabungan simpanan pelajar ib. Berdasarkan teori diatas, maka kerangka pemikiran yang penulis susun tercantum pada gambar: X1 X2 Y X3 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

13 Keterangan Variabel X Variabel Y Variabel X1 Variabel X2 Variabel X3 : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat : Minat : Faktor Individu : Faktor Motivasi Sosial : Faktor Emosional H. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang releven, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. 17 Oleh karena itu penulis akan mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1 = Terdapat pengaruh X1 terhadap Y Ho = Tidak terdapat pengaruh X1 terhadap Y H2= Terdapat pengaruh X2 terhadap Y Ho = Tidak terdapat pengaruh X2 terhadap Y H3 = Terdapat pengaruh X3 terhadap Y Ho = Tidak terdapat pengaruh X3 terhadap Y 2014), h. 93 17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

14 H4 = Terdapat perbedaan minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap tabungan simpanan pelajar ib. Ho = Tidak terdapat perbedaan minat siswa MTSN Banjar Selatan 01 dengan siswa MTS Muhammadiyah 03 Al-Furqon terhadap tabungan simpanan pelajar ib. I. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini yang telah ditulis ini terdapat 5 (lima) bab, yaitu dengan Sistematika Penulisan sebagai berikut : BAB I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II adalah landasan teoritis merupakan teori-teori pendukung yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan dan pembentukan hipotesis penelitian. Isis dari bab ini adalah telaah pustaka dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, landasan teori yang berkaitan dengan pengertian minat dan pengertian tabungan serta teori tentang simpanan pelajar ib. BAB III adalah metode penelitian yang terdiri dari jenis, sifat dan lokasi penelitian, data dan sumber data, subyek dan obyek penelitian teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data serta tahapan penelitian.

15 BAB IV adalah berisi tentang penyajian data dan analisis yang terdiri dari deskripsi dan analisis data. BAB V adalah bab terakhir sebagai penutup dari skripsi yang telah disusun. Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan terhadap permasalahan yang telah dibahas dalam uraian sebelumnya, selanjutnya akan dikemukakan beberapa saran yang berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis.