Zulpan 1) 1. SMK N 1 Gunung Tuleh Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers.

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN KERJA NYATA PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KBM DI SDN 18 LUHAK NAN DUO

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN KELENGKAPAN MENGAJAR MELALUI IN-HOUSE TRAINING DI SMPN 4 PASAMAN

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

Yunisra .

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMAN 1 PASAMAN.

Faisal 1) 1) 19 Lembah Melintang Pasaman Barat.

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPPH MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH PENGAWAS TK DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU GEOGRAFI MELALUI WORKSHOP DI SMAN 1 PASAMAN

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPP MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH GURU DI SDN 18 SUNGAI LIMAU

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL SEBAGAI IMPLEMENTASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMAN 2 PASAMAN

PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN REALISTIK DI SMA NEGERI 2 LUBUK BASUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUANTUM LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X.IPA.3 SMAN 1 LEMBAH MELINTANG

Ali Arman 1) SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

Yusliana 1) 1 SDN 18 Lembah Melintang. Keywords: Interest in Learning, Teaching PE, learning model demonstration

Ilmi SMA N 1 Lembah Melintang

HARLINA .

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS X IPS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

Mistiawati SMAN 1 Pasaman

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS II SDN 12 LEMBAH MELINTANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING STRUCTURES (CLS ) PADA SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PADA SISWA KELAS XII.IPS4 SMA N 1 KINALI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Dasniati 1) 1 SDN 03 Batang Gasan.

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Midrawati SMAN Negeri 1 Lembah Melintang

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SNOWBALL THOROWING PADA SISWA KELAS XII.IPA2 SMA NEGERI 1 KINALI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

Syafril SMA N 1 Lembah Melintang Keywords: Learning Outcomes, IPS, Learning Model CooperativeLearning stuctures (CLS)

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU SEKOLAH DASAR MELALUI DISKUSI KELOMPOK KERJA GURU DALAM MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

E JURNAL SKRIPSI. Oleh : Ratna Eka Febriana

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT PADA SISWA KELAS X.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

Masril . Keywords: Professional Teacher Competency, PTK Report, CLCK mentoring based mentoring model

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL LEARNING

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI DISKUSI PANEL PADA KELOMPOK MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DI SMK N 1 GUNUNG TULEH Zulpan 1) 1 SMK N 1 Gunung Tuleh Email: zulpan@gmail.com ABSTRACT Based on observations that have researchers do To teachers at SMK N 1 Mount Tuleh, it was found that the learning ability of teachers remains low. The purpose of this study was to Improve Learning Ability teacher dismk N 1 Mount Tuleh. This research is a school action. The procedure in this research include planning, action, observation and reflection. The study consisted of two cycles of the four meetings. Subject of the study consisted of three teachers from SMK N 1 Mount Tuleh. Data were collected by using observation sheet. Data were analyzed using percentages. The results showed that the panel discussion at the Consultative Group Subject teachers can improve learning ability of teachers at SMK N 1 Mount Tuleh. This is evidenced by the increase in the learning capability of teachers from the first cycle to the second cycle. On average ability learning ability of teachers in the first cycle was 40.33 with less category and the second cycle is 83.33 with both categories. Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers. ABSTRAK Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan Kepada guru di SMK N 1 Gunung Tuleh, ditemukan bahwa guru masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan guru dismk N 1 Gunung Tuleh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, obeservasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang guru SMK N 1 Gunung Tuleh. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembaran obeservasi. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskusi panel pada kelompok Musyawarah guru Mata Pelajaran dapat meningkatkan guru di SMK N 1 Gunung Tuleh. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan n guru dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan kemampuan n guru pada siklus I adalah 40.33 dengan kategori kurang dan pada siklus II adalah 83.33 dengan kategori baik. Kata Kunci: n guru, Diskusi panel,musyawarah guru Mata Pelajaran. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 169

PENDAHULUAN Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Misi pendidikan nasional adalah pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan sehingga terwujud kehidupan manusia dan masyarakat yang cerdas sebagai prasyarat bagi terciptanya masyarakat madani. Sesuai dengan visi dan misi tersebut maka tujuan pendidikan nasional adalah menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang sehat dan cerdas dengan (1) memiliki kepribadian yang kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur bangsa, (2) kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, (3) kesadaran moral-hukum yang tinggi, dan (4) kehidupan yang makmur dan sejahtera (Jalal, 2001: 63). Jenjang pendidikan dasar adalah lembaga pendidikan formal yang akan memberikan n guna keberlangsungan tranformasi pengetahuan yang akan diperoleh anak selanjutnya. Keberhasilan anak dalam memasuki jenjang pendidikan dasar akan sangat bergantung pada salah satunya kepada kemampuan guru dalam melaksanakan n. guru merupakan salah satu komponen sumber daya manusia dalam pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan proses n di sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh karena itu guru diharapkan mempunyai kemampuan yang tinggi, agar menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Kualitas pendidikan yang baik akan mewarnai intelektualitas 170 suatu bangsa. Pada dasarnya tugas guru adalah mendidik, mengajar, melatih serta mengevaluasi siswa, agar peserta didik dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan kehidupan selaras sesuai kodratnya sebagai manusia. Berkaitan dengan tugas guru maka guru hendaknya memiliki ketrampilan berdiskusi. Kenyataan yang terjadi di sekolah bahwa guru masih belum bisa mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada dalam proses belajar berlangsung. Untuk mengatasi hal itu perlu adanya diskusi kelompok diantara para guru kelas dalam bentuk MGMP untuk mendiskusikan masalah tersebut. Dalam kegiatan diskusi tersebut para guru bisa membagi pengalaman dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Penelitian Nur Mohamad dalam Ekowati (2001) menunjukkan diskusi kelompok memiliki dampak yang amat positif bagi guru yang tingkat pengalamannya rendah maupun yang tingkat pengalamannya tinggi. Bagi guru yang tingkat pengalamannya tinggi akan menjadi lebih matang dan bagi guru yang tingkat pengalamannya rendah akan menambah pengetahuan. Keunggulan diskusi kelompok melalui MGMP adalah keterlibatan guru bersifat holistic dan konprehensip dalam semua kegiatan. Dari segi lainnya guru dapat menukar pendapat, memberi saran, tanggapan dan berbagai reaksi sosial dengan teman seprofesi sebagai peluang bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman. Atas dasar pemikiran di atas, maka kajian mengenai kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan n di SMKN 1 Gunung Tuleh masih perlu JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 170

dilakukan, mengingat guru merupakan komponen yang paling penting dalam proses n khususnya di SMKN 1 Gunung Tuleh. Penelitian ini memfokuskan kepada kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan n melalui diskusi MGMP. METODOLOGI PENELITIAN Zuriah. (2003) Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yakni dengan melakukan tindakan (Action Research). Sebagai Subjek penelitian tindakan ini adalah 9 orang guru bidang studi melalui kelompok Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP). Adapun alasan utamanya adalah dari hasil pengamatan dan informasi dari guru,bahwa hampir semua guru jarang dan bahkan tidak pernah diskusi panel pada kelompok MGMP. Penelitian Tindakan Sekolah ini berlokasi di SMK N 1Gunung Tuleh. Menurut Arikunto (2010: 203) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Lembar observasi, berguna untuk mengukur tingkat kemampuan guru dalam melakukan praktek b. Panduan wawancara, berguna untuk mengetahui pendapat atau sikap guru tentang Penerapan n yang dilaksanakn. c. Dokumentasi, berguna untuk melengkapi data lapangan. d. Catatan lapangan., berguna untuk melengkapi data penelitian yang JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN tidak terdapat dalam lembar observasi Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan tindakan setelah dilakukan kegiatan kerja nyata Kepala Sekolah sekolah maka dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap guru yang telah dibuat oleh guru yang disesuaikan dengan standar, criteria dan prinsip dalam menyusun sebuah program. Program ini dikatakan berhasil apa bila rata-rata nilai guru yang diperoleh oleh guru berada diatas 80 atau dengan kata lain guru memiliki kompetensi yang baik dalam Proses. Untuk melihat guru dari suatu pertemuan ke pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I ke siklus II digunakan persentase. Adapun kriteria penilaian sebagai berikut: 80 100 = A (Baik) 60 79 = B (Cukup) 40 59 = C (Kurang) < 54 = D (Sangat Kurang) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian tindakan yang dilakukan terhadap guru SMKN 1 Gunung Tuleh pada awal semester Ganjil pada tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada bulan Juli 2016. Pemilihan awal semester ini didasarkan atas bahwa guru dalam menjalankan perannya sebagai seorang guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, kretif, efektif dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Jumlah guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah 9 orang guru. 171

Yang di bagi menjadi tiga kelompok masing masing kelompok tiga orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus,. Berikut ini disajikan gambaran materi n pada setiap siklus dan hasil pengamatan pada siklus I yang merupakan landasan pertama untuk perencanaan siklus berikutnya. Hasil dari penelitian pada siklus I akan menjadi tolak ukur perubahan dan perbaikan yang sesuai terhadap proses dan teknik yang akan diterapkan pada siklus II. Tabel 2 Jadwal Penelitian Siklus/ No Tanggal Pertemua n 1 10 Maret 2016 I / 1 17 Maret 2016 I /2 2 20 April 2016 II / 1 27 April 2016 II/ 2 Siklus Pertama Setelah dilakukan Kegiatan pelatihan dan pendampingan terhadap guru dalam guru, maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Nilai Kualitas guru Pada Siklus 1 No Kelo mpok Guru guru 1 3 Penereapan guru 1 2 3 Penereapan guru 2 3 3 Penereapan guru 3 Perse ntase Kriteri a 40% Kurang 43% Kurang 38% Kurang Sumber : Lembar obervasi terhadap penerapab guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 43 42 41 40 39 38 37 36 35 1st Qtr kemampuan n guru 1 kemampuan n guru 2 Gambar 1 Kualitas guru pada siklus I Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru dan hasil analisis dari lembaran nilai observasi, maka ditemukakan bahwa secara keseluruhan rata-rata guru masih belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh oleh kepala sekolah masih berada dibawah nilai 80. Pada siklus satu ini rata-rata kemampuan dalam guru masih berada pada kategori Kurang dengan nilai 40.33. Hal ini berarti, tindakan yang diberikan masih belum berhasil. Untuk itu, kegiatan ini dilanjutkan pada siklus II. Siklus kedua Setelah dilakukan kegiatan pelatihan terhadap guru dalam meningkatkan guru, maka didapat hasil sebagai berikut: 172 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 172

Tabel 6 Daftar Nilai Kualitas guru Pada Siklus 2 No Kelo mpok Guru 1 3 orang 2 3 orang 3 3 orang guru PenereapanKema mpuan guru 1 PenereapanKema mpuan guru 2 PenereapanKema mpuan guru 3 Pers enta se krit eria 82% Bai k 84 % 84 % Sumber: Lembar obervasi terhadap guru Bai k Bai k Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas guru yang dibuat oleh guru adalah 83.33 yang sudah berada pada kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, seluruh guru telah memiliki nilai rata-rata guru diatas 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 84 83.5 83 82.5 82 81.5 81 persentase n guru 1 kemampuan n guru 2 kemampuan n guru 3 Gambar 2 Kualitas Program Supervisi Pendidikan siklus II JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN Berdasarkan hasil pengamatan terhadap evaluasi guru dan hasil analisis dari lembaran nilai observasi, maka ditemukakan bahwa secara keseluruhan rata-rata guru sudah dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh oleh guru sudah berada diatas nilai 80. Pada siklus dua ini rata-rata kemampuan guru dalam menyusun guru berada pada kategori baik dengan nilai 83.33. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis terhadap siklus I dan Siklus II tentang kemampuan guru dalam meningkatkan guru, terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan guru dalam meningkatkan guru pada siklus I adalah 40.33 dan pada siklus II adalah 83.33. berdasarkan hal ini, maka terjadi peningkatakan kemampuan guru dalam menyusun guru sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya dapat tentang peningkatan kemampuan guru dalam meningkatkan guru dapat dilihat pada tabel berikut ini dibawah ini : Tabel 7 Keterampilan guru Dalam Meningkatkan guru pada Siklus I ke Siklus II No Siklus Rata-rata 1 SIKLUS I 40.33 2 SIKLUS II 83.33 Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya kemampuan peningkatan keterampilan guru dalam meningkatkan 173

guru di SMK Negeri 1 Gunung Tuleh. Untuk lebih mudah dalam memahami peningkatan kemampuan guru dalam meningkatkan guru, dapat dilihat pada gambar berikut ini. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Persentase Siklus I Siklus II Gambar 3 Perkembangan Peningkatan keterampilan guru dalam guru (Perbandingan Siklus I dan Siklus II) Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada Keterampilan dan kompetensi guru yang merupakan salah satu pondasi pendidikan. guru merupakan seorang pendidik yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur proses pendidikan dan bekerjasama dengan guru-guru lainnya dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keterampilan guru ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, guru memahami kebutuhan siswa yang ia ajarkan sehingga kompetensi guru akan brtambah bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud. Sebagai salah satu wujud dari profesionalisme guru, maka guru harus memiliki keterampilan dalam membuat proses belajar mengajara lebih 174 menyenangkan. Menyusun sebuah penerapan n merupakan salah satu tugas yang wajib dilaksanakan oleh guru sebagai seorang supervisor dan fasilitator bagi peserta didik. Dalam penyusunan penerapan n ini dituntut kompetensi dan kemampuan guru sehingga program yang dibuat oleh guru dapat meberikan dampat yang positif bagi perkembangan guru dan kemajuan sekolah. Berdasarkan penelitian di atas maka diperoleh hasil bahwa melalui kegiatan pelatiahan dan bimbingan dapat meningkatkan guru dalam menyusun guru. Dengan Kegiatan pelatihan dan bimbingan ini ini, guru lebih mendapatkan pembimbingan secara langung dalam meningkatkan guru dan menerima penyajian materi untuk menambah wawasan mereka. selain itu, melalui Kegiatan pelatiahan dan bimbingan ini guru dapat berbagi dengan guru lainnya dalam hal kesulitan yang mereka hadapi dalam meningkatkan guru. Hal ini sejalan dengan faktor yang mempengaruhi Kegiatan guru yaitu kinerja guru juga dipengaruhi oleh program penataran yang diikutinya. Untuk memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang memadai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk iitu guru perlu mengikuti programprogram penataran. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 174

Berdasarkan data awal kemampuan guru dalam meningkatkan peneran n rata-rata kemampuan guru masih sangat rendah bahkan terdapat guru yang tidak membuat guru. Namun setelah dilakukan penelitian tindakan ini, seluruh guru telah membuat guru. Selain itu, kemampuan guru dalam meningkatkan Proses terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan guru dalam meningkatkan Kinerjanya dalam Proses pada siklus I adalah 40.33 dengan kategori Kurang dan pada siklus II adalah 83.33 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa guru sudah memiliki kemampuan yang baik dalam meningkatkan guru. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan kemampuan guru dari kategori kurang pada siklus I menjadi kategori baik pada siklus II dalam hal meningkatkan kinerja guru. Artinya, guru telah memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam meningkatkan Kinerjanya dalam Proses Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Diskusi Panel pada kelompok kerja guru dapat Meningkatkan guru di SMK Negeri 1 Gunung Tuleh KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan Diskusi Panel pada kelompok Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat meningkatkan guru di SMK Negeri 1 Gunung Tuleh. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kinerja guru dalam dalam Proses dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan guru pada siklus I adalah 40.33 dengan kategori Kurang dan pada siklus II adalah 83.33 dengan kategori baik. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk guru, guru diharapkan untuk selalu meningkatkan keprofesionalannya dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. 2. Untuk Kepala Sekolah diharapkan dapat memberikan masukan yang lebih jelas dan terarah dalam pembinaan terhadap guru. DAFTAR PUSTAKA Jalal, fasli, Dedi Supriadi, 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Ekowati. 2001. Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Arikunto,S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Zuriah. (2003). Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang : Banyu Publishing JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 175

176 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 172