ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LAHAT Sumber daya Bappeda Kabupaten Lahat yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Sumber daya tersebut harus dapat dimanfaatkan secara optimal agar pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai sesuai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Bappeda Kabupaten Lahat selama kurun waktu lima tahun ke belakang, tantangan dan peluang yang ada maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi Bappeda Kabupaten Lahat yaitu: 1. Masih rendahnya kualitas dan pemerataan sumber daya manusia aparatur perencana pembangunan di Bappeda Kabupaten Lahat khususnya dan OPD Pemerintah Kabupaten Lahat pada umumnya, yang memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan secara baik dan akuntabel. Kuantitas sumber daya manusia aparatur yang tersedia sudah cukup memadai untuk melakukan pelaksanaan tugas-tugas perencanaan secara prosedural namun untuk menghasilkan rencana pembangunan yang lebih berkualitas, perlu dilakukan peningkatan kegiatan pendidikan, dan bimbingan pelatihan teknis pada staf Bappeda Kabupaten Lahat; 2. Kapasitas kelembagaan perencanaan belum optimal sehingga mengakibatkan kurang efektifnya perencanaan pembangunan daerah. 31
3. Struktur organisasi yang belum mengakomodir kebutuhan fungsi perencanaan pembangunan daerah sehingga masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang. 4. Konsistensi aturan perencanaan pembangunan perlu diarahkan demi kemantapan arah aturan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dan Kementerian Dalam Negeri, Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, sehingga program kegiatan Bappeda Kabupaten Lahat dapat terarah sesuai aturan yang telah ditetapkan; dan 5. Belum optimalnya penyediaan data dan informasi, baik dari sisi keakuratan, kelengkapan, dan ke update-an serta penggunaan teknologi pada database daerah dalam sistem perencanaan pembangunan daerah yang dapat menghambat pelaksanaan perencanaan daerah dalam mencapai perencanaan daerah yang berkualitas dan tepat jadwal. 6. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi baik internal antar bidang maupun dengan OPD lain di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lahat untuk mendukung kinerja Bappeda Kabupaten Lahat yang mempunyai peranan penting dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan. 32
33
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH. Pemerintah Kabupaten Lahat berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat periode 2013-2018, telah menetapkan visi pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2013-2018 adalah: ʺ Terwujudnya Kabupaten Lahat BANGKIT 2018 ʺ ( B : Berdikari, A : Aman, N : Nyaman, G : Gotong-Royong, K : Kreatif, I : Inovatif, T : Terdepan ) Visi Kabupaten Lahat tersebut mengandung beberapa kata kunci yaitu Berdikari, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kreatif, Inovatif, Terdepan. Berdikari, mengandung arti bahwa Kabupaten Lahat harus mampu berdiri diatas kaki sendiri dan tidak bergantung pada bantuan orang lain. Aman, berarti bebas dari bahaya, gangguan, terlindung, pasti dan tentram. Nyaman, mengandung arti lingkungan hidup masyarakat Kabupaten Lahat yang sejuk, bersih dan sehat. Gotong Royong, berarti bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil, atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Kreatif, adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode dan cara. Inovatif, mengandung arti suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya untuk menhasilkan suatu karya benar-benar baru yang orisinil, serta bermanfaat bagi banyak orang. Terdepan, adalah Kabupaten Lahat pada tahun 2018 merupakan salah satu kabupaten yang maju dan sejahtera melebihi kabupaten lainnya. 34
Berdasarkan visi pembangunan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lahat menetapkan Misi Pembangungan Tahun 2014-2018 sebagai berikut : Misi 1 : Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel. Misi 2 : Mewujudkan masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika, dan Berwawasan Lingkungan). Misi 3 : Tercapainya tatanan ekonomi yang tangguh. Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Lahat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2014-2018. 3.2.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN MEWUJUDKAN MISI SATU Misi kesatu Kabupaten Lahat yaitu : mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel. Tujuannya untuk meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan mengikut sertakan masyarakat dengan banyak berada ditengah masyarakat pada saat-saat suka dan duka, dengan sasaran : Meningkatnya pelayanan prima bagi masyarakat Meningkatnya kemandirian keuangan daerah Meningkatnya ketertiban dan kepatuhan masyarakat Meningkatnya kepercayaan masyarakat melalui mekanisme pertanggung jawaban yang konstruktif, proporsional dan membangkitkan rasa bangga dan kepercayaan diri masyarakat Kabupaten Lahat. 3.2.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUANAN MEWUJUDKAN MISI DUA Misi kedua Kabupaten Lahat yaitu : mewujudkan masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika, dan Berwawasan Lingkungan) serta memperhatikan tujuan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam dari tujuan Pembangunan Milenium dan prioritas Pembangunan Nasional kedua dan ketiga dari RPJMN 2010-35
2014, maka tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang, sebagai berikut : Tujuan 1 untuk meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan kebangsaan dan berkualitas global yang terjangkau bagi masyarakat Kabupaten Lahat serta menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman, dengan sasaran: Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi dengan peningkatan mutu sekolah-sekolah. Meningkatnya pemerataan dan keterjangkauan pendidikan dengan mendirikan gedung sekolah baru di daerah-daerah yang belum memiliki sekolah dan merehab sekolah-sekolah yang sudah ada. Meningkatkan kualitas lulusan sekolah agar memiliki daya saing yang tinggi dalam dunia kerja dan usaha. Meningkatnya kualitas dan keterampilan generasi muda. Terciptanya SDM handal yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan usaha dengan mendorong kemajuan di sekolah SMK. Tujuan 2 untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat Kabupaten Lahat serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan yang bersih, sehat, hijau nyaman dan asri, dengan sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dengan pelayanan yang maksimal dan refresentatif bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lahat Meningkatnya ketersediaan obat-obatan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tidak mampu melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat. Terbangunnya lingkungan yang sehat dan perilaku masyarakat yang sehat 36
Tujuan 3 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui fasilitas kebutuhan dasar, penataan dan pembinaan usaha sektor informal lainnya dan lebih menggalakkan lagi fungsi sosial untuk kemasyarakatan, dengan sasaran : Meningkatnya taraf hidup keluarga miskin Meningkatnya pelayanan terhadap penyandang kesejahteraan sosial Meningkatnya penataan dan pembinaan usaha sektor informal secara profesional dan modern Meningkatnya penciptaan lapangan kerja dan persaingan usaha yang sehat bagi masyarakat ekonomi kecil dan menengah. Tujuan 4 untuk menggali dan meningkatkan khasanah budaya lokal serta mengembangkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan bertoleransi tinggi, dengan sasaran : Meningkatnya ketahanan budaya lokal yang menunjang sektor pariwisata Kabupaten Lahat. Terwujudnya kerukunan antar kelompok, suku, etnis, agama dan budaya dalam Kabupaten Lahat Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anakanak serta kesetaraan gender di Kabupaten Lahat. 3.2.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUANAN MEWUJUDKAN MISI KETIGA Misi ketiga Kabupaten Lahat yaitu : mewujudkan tatanan ekonomi yang tangguh serta memperhatikan tujuan ketujuh dan kedelapan dari tujuan pembangunan milenium dan Prioritas Pembangunan Nasional keenam, ketujuh, kedelapan dan kesembilan dari RPJMN 2010 2014. Tujuan 1 untuk meningkatkan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan pembangunan sumber daya alam serta meningkatnya teknologi informasi dalam suatu sistem tata ruang yang terintegrasi, dengan sasaran : 37
Mewujudkan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan masyarakat pedesaan Mewujudkan konsep aplikasi penataan ruang dan pengembangan wilayah secara terpadu dan terukur dan memetakan wilayah berdasarkan sektor hasil bumi. Mewujudkan sistem teknologi informasi yang berorientasi global. Tujuan 2 untuk mengembangkan koperasi, usaha kecil dan menengah (UMKM), investasi serta menciptakan keterpaduan antara pengusaha kecil, menengah dengan pengusaha besar yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif dengan mempertajam fungsi koperasi, dengan sasaran : Meningkatnya koperasi, usaha mikro kecil, menengah, dan investasi di Kab. Lahat Meningkatnya perluasan dan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja Meningkatnya ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat Tujuan 3 untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, dengan sasaran : Meningkatnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebagai energi alternatif dimasa yang akan datang. Meningkatnya peranan perusahaan-perusahaan pengelola sumber daya alam dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan sumber daya alam sesuai dengan model Corporate Social Responsibility (CSR). Berkaitan dengan Visi dan Misi pembangunan daerah Kabupaten Lahat tersebut, maka Bappeda Kabupaten Lahat sebagai salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Lahat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah, memiliki peranan penting mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Lahat selama lima tahun ke depan. 38
Berdasarkan uraian Visi dan Misi Kabupaten Lahat tahun 2014-2018, Bappeda Kabupaten Lahat secara khusus merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lahat yang bertanggung jawab terhadap pencapaian misi kesatu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lahat periode 2014-2018 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat Tahun 2014-2018. Pada Misi kesatu Kabupaten Lahat tersebut adalah mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel. Tujuannya yaitu meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan mengikutsertakan masyarakat dengan banyak berada ditengah masyarakat pada saat suka dan duka melalui sasarannya : 1. meningkatkan pelayanan prima bagi masyarakat. 2. meningkatkan kemandirian keuangan daerah. 3. meningkatkan ketertiban dan kepatuhan masyarakat. 4. meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui mekanisme pertanggung jawaban yang konstruktif, proporsional dan membangkitkan rasa bangga dan kepercayaan diri masyarakat Kabupaten Lahat. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat Tahun 2014-2018 maka dapat disimpulkan bahwa Bappeda Kabupaten Lahat mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan di Kabupaten Lahat berbasis data yang akurat, lengkap dan ter-update. Faktor-faktor pendorong yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan Bappeda Kabupaten Lahat dalam upaya mendukung kinerja program pembangunan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Lahat antara lain : a. Sumber daya manusia aparatur yang berkualitas 39
b. Lembaga strategis perencanaan yang memiliki kewenangan koordinatif c. Komitmen pimpinan dan etos kerja pegawai yang tinggi d. Jumlah pegawai yang memadai e. Sarana dan prasarana kerja yang memadai Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja pelayanan Bappeda Kabupaten Lahat dalam mendukung kinerja program pembangunan dalam pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Lahat antara lain: a. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan sumber daya aparatur dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi b. Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan yang mengakibatkan kurang efektifnya perencanaan pembangunan daerah c. Struktur organisasi yang belum mengakomodir kebutuhan fungsi perencanaan pembangunan daerah sehingga masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub bidang. d. Ketersediaan data dan informasi serta sistem perencanaan yang belum lengkap dan akurat. e. Belum optimalnya pengelolaan sistem database perencanaan, penganggaran dan sistem pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan. f. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi baik internal antar bidang maupun dengan SKPD lain. 40
41
42
43
3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA DINAS/BADAN/KANTOR BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN Sebagaimana yang telah diamanahkan di dalam Permendagri No. 54tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan perlu dilakukan sinkronisasi dengan Renstra Bappenas. Visi rencana strategis Kementerian PPN/Bappenas yaitu Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yang andal, Kredibel dan proaktif untuk pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara. Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas menetapkan 2 (dua) tujuan utama Kementerian PPN/Bappenas yaitu : Terwujudnya rencana pembangunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas, dan terlaksananya penugasan-penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional. Kedua tujuan tersebut dicapai melalui 4 (empat) kegiatan utama yaitu perencanaan dan pendanaan, pemantauan, evaluasi dan koordinasi, dan didukung dengan empat faktor utama yaitu pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, dan sarana dan prasarana kerja. Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas telah menetapkan beberapa sasaran strategis yaitu : 1. Sasaran Strategis dari Tujuan Pertama : Terwujudnya Rencana Pembanguna Jangka Menengah Nasional dan Tahunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas, adalah : Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruangan, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RPJMN. Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RKP. 44
2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan dengan kebijakan Pembangunan Nasional adalah: persentase tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas (penugasan khusus) dari Pemerintah/Presiden. Sasaran strategis Kementerian PPN/Bappenas tersebut tentu perlu mendapat dukungan dari daerah untuk dapat mencapai tujuan nasional yang diharapkan. Renstra Bappeda juga memiliki tujuan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sasaran dalam Renstra Bappeda juga memiliki tujuan untuk pencapaian visi misi pembangunan nasional yang dijabarkan dalam sasaran Renstra Bappenas. Beberapa faktor penghambat dan pendorong dan sisi pelayanan Bappeda dijelaskan dlam tabel berikut ini : NO Sasaran Jangka Menengah Renstra Bappenas Permasalah Pelayanan Bappeda Propinsi SumSel. Penghambat Faktor Pendorong 1 2 3 4 5 1 Tercapainya integrasi, Dokumen sinkronisisasi dan perencanaan sinergi antar daerah, RPJPD, RPJMD, antar ruang, antar Renstra dan RKPD fungsi pemerintah, belum sepenuhnya antar waktu maupun dijadikan sebagai antar perencanaan, dasar perencanaan 2 penganggaran, pelaksanaan, pengawasan. pembangunan antar daerah. Penyusunan Meningkatnya kepercayaan RPJMN mengadopsi belum pemangku kepentingan (stakeholders) aspirasi seiring Daerah daerah Otonomi 3 terhadap RPJMN. Terbatasnya alokasi Meningkatnya kepercayaan anggaran menampung untuk pemangku aspirasi daerah Terbatasnya SDM yang berkompeten dalam penyusunan dokumen perencanaan. Kurangnya koordinasi dengan daerah pada saat penyususnan Prioritas Nasional Program/kegiatan yang ada dalam RKP tidak dapat menampung Akuntabilitas kinerja Pemerintah dapat diukur dengan baik dan sesuai dengan rencana. Program/kegiatan yang diusulkan disesuaikan kewenangan masing-masing. Potensi daerah sangat mendukung dalam rangka 45
kepentingan (stkeholders) terhadap RKP. setiap tahun. aspirasi daerah. mempercepat pertumbuhan ekonomi regional. 3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN HIDUP STRATEGIS Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan produk perencanaan ruang yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan ruang, sehingga segala bentuk perencanaan pembangunan harus mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. Kabupaten Lahat telah menetapkan Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lahat Tahun 2012-2032. Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan acuan pemanfaatan ruang yang masih bersifat umum, sehingga diperlukan dokumen rencana tata ruang yang lebih operasional, terutama untuk arahan peraturan zonasi dan rencana tata ruang kawasan strategis. Dalam perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, Bappeda sebagai sekretariat dan ketua pokja perencanaan BKPRD Kabupaten Lahat melakukan kegiatan koordinasi dengan OPD terkait dalam penyusunan program dan penyusunan dokumen rencana tata ruang. Selain itu Bappeda Kabupaten Lahat juga berkewajiban memfasilitasi dan mengkoordinasikan serta mendukung program-program perwujudan rencana struktur, pola ruang dan pengembangan kawasan strategis. Program-program yang memerlukan dukungan Bappeda Kabupaten Lahat secara langsung terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah antara lain :, Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, Perencanaan Pembangunan Ekonomi, Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya. Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS) pada urusan wajib perencanaan pembangunan dinilai tidak mempunyai pengaruh/dampak terhadap isu strategis sehingga Bappeda Kabupaten Lahat tidak merumuskan mitigasi atau alternatif program berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. 46
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Lahat adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan di masa depan. Suatu kondisi atau kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Isu strategis diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan tantangan pada lima tahun mendatang. Berdasarkan identifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan Kabupaten Lahat jangka menengah maka dapat ditetapkan isu strategis Bappeda Kabupaten Lahat yaitu : a. Masih rendahnya kualitas dan pemerataan sumber daya manusia aparatur perencana yang memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan secara baik dan akuntabel. b. Kapasitas kelembagaan perencanaan yang belum optimal sehingga mengakibatkan kurang efektifnya perencanaan pembangunan daerah. c. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi antar SKPD baik secara vertikal maupun horizontal dalam perencanaan pembangunan demi kemantapan perencanaan pembangunan yang tepat, sinkron, terukur dan sinergis d. Belum optimalnya penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap dan ter update. e. Belum optimalnya kualitas hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan yang akan datang. 47