BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasil yang optimal dengan tujuan penelitian. yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang pengaruh pendidikan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syari ah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan september 2012 sampai dengan Januari 2013 sedangkan tempat yang dijadikan objek penelitian ini adalah di Jakarta. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan survey langsung kepada auditor. Penelitian ini membutuhkan data yang diperoleh dari jawaban responden dari serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner. Adapun responden yang menjawab pertanyaan tersebut adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan metode penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 = Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien berpengaruh terhadap independensi penampilan akuntan publik. H 2 = Lamanya hubungan audit antara akuntan publik dengan klien berpengaruh terhadap independensi penampilan akuntan publik. H 3 = Persaingan antar kantor akuntan publik berpengaruh terhadap independensi penampilan akuntan publik. H 4 = audit fee berpengaruh terhadap independensi penampilan akuntan publik. 27

28 H 5 = Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, lamanya hubungan audit antara akuntan publik dengan klien, persaingan antar kantor akuntan publik, dan audit fee berpengaruh terhadap independensi penampilan akuntan publik. D. Variabel dan Skala Pengukuran Operasional variabel atau pengukuran variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel yang dapat diamati dan diukur dalam menganalisa data-data yang telah dikumpulkan oleh penulis. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Variabel Bebas atau Variable Independen (X) Variabel bebas dalam penelitian ini dengan dimensi dan indikator yang terdiri dari: (1) Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien (X 1 ), berdasarkan William C.Boynton dkk (2000:109-110) menyatakan bahwa adanya anggota keluarga seorang akuntan CPA yang bekerja pada perusahaan klien selama periode waktu yang berkaitan dengan hubungan bisnis hanya akan melemahkan independensi. Ada dua dimensi yang dapat mempengaruhi ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, yaitu: (1) Posisi peka audit (audit-sensitive position) dimana posisi yang dimaksud adalah posisi untuk pasangan, keluarga, atau keluarga dekat yang mandiri yang memiliki posisi dalam kegiatan klien yang berkaitan dengan, atau elemen dari pengendalian intern yang signifikan, seperti posisi kasir, auditor internal, kepala akuntansi, atau kepala gudang persediaan; dan (2) Pengaruh signifikan (significant influence) dimana pasangan, keluarga, atau keluarga dekat mandiri yang

29 memiliki posisi yang memungkinkan untuk memberikan pengaruh signifikan atas kebijakan operasional, keuangan, atau akuntansi klien, seperti posisi direktur, chief executive, atau pejabat keuangan atau akuntansi; (2) Lamanya Hubungan Audit Antara Akuntan Publik dengan Klien (X 2 ), pemberian jasa pemberian jasa keyakinan, (c). Dimensi Advocacy risk dengan indikator akuntan publik menjadi terlalu erat kaitannya dengan kepentingan klien, (d). Dimensi Client influence risk dengan indikator 1) akuntan publik mempunyai hubungan erat dan kontinyu dengan klien termasuk hubungan pribadi yang dapat menyebabkan intimidasi; 2) keramahtamahan (familiaritas) yang berlebihan dengan klien; (3) Persaingan Antar Kantor Akuntan Publik (X 3 ), dengan dimensi dan indikator Menurut Abhiemanyu Perdhana Putra (2011), yaitu (a). Dimensi ukuran akuntan publik dengan indikator ukuran Kantor Akuntan Publik yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dan mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih baik; (b). Dimensi ukuran klien dengan indikator besarnya jumlah aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar; (c). Dimensi tingkat pertumbuhan perusahaan dengan indikator jumlah saham yang diterbitkan, kebutuhan akan dana, ekuitas atau utang; (d). Dimensi pergantian manajemen dengan indikator pergantian direksi; (e). Dimensi kesulitan keuangan dengan indikator Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan mendapatkan bantuan keringanan atau tidak; (f). Dimensi opini audit tahun sebelumnya dengan indikator pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan

30 ekuitas, dan arus kas (g). Dimensi Return On Equity (ROE) dengan indikator perubahan ROE; dan (4) Audit Fee (X 4 ), Menurut Soejono Karni besarnya audit fee ditentukan oleh banyak faktor, namun pada dasarnya ada 4 faktor yang dominan yang menentukan bersarnya audit fee, yaitu: 1) Dimensi karakteristik keuangan dengan indikator seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal dan lain-lain, 2) Dimensi lingkungan dengan indikator seperti persaingan pasar, tenaga profesional dan lain lain, 3) Dimensi karakteristik operasi, dengan indikator seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan, jumlah lini induk dan lain-lain, dan 4) Dimensi kegiatan eksternal auditor dengan indikator seperti pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal auditor dan lain-lain. Dimensi dan indikator tersebut digunakan untuk mengukur faktorfaktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik dengan menggunakan skala likert lima poin, karena skala tersebut digunakan untuk mengukur tingkat tinggi rendahnya faktor-faktor yangn mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik. Penulis memberikan (?) item pertanyaan tentang independensi penampilan yang mewakili berbagai jawaban, yaitu : 1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Netral, 4= Setuju, 5= Sangat Setuju. 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah Independensi penampilan akuntan publik. Menurut Mautz dan Sharaf (1993) dalam Ripantyo (2002:225), terdapat tiga dimensi yang masing-masing yaitu: (1). Programming Independence, bebas

31 dari pengendalian atau pengaruh-pengaruh yang wajar dalam menyeleksi teknik dan prosedur audit serta penerapannya. (2). Investigate Independence, bebas dari pengendalian atau pengaruh-pengaruh yang wajar dalam menyeleksi bidang, aktivitas, hubungan pribadi, dan kebijakan manajemen yang akan diuji. Tidak ada sumber informasi yang ditutup bagi auditor. (3). Reporting Independence, bebas dari pengendalian atau pengaruh-pengaruh yang wajar dalam pernyataan yang diungkap sebagai dari pengujian atau ekspresi rekomendasi atau opini sebagai hasil pengujian. Dengan menggunakan skala likert lima poin, penulis memberikan (?) item pertanyaan tentang kinerja perusahaan karena skala tersebut digunakan untuk mengukur tingkat tinggi rendahnya kinerja perusahaan yang mewakili berbagai jawaban, yaitu : 1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Netral, 4= Setuju, 5= Sangat Setuju. Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Variabel Independen: Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien (X 1 ) 1. Posisi peka audit (auditsensitive position 2. Pengaruh signifikan (significant influence) Bebas dari keluarga CPA yang berpartisipasi dalam perikatan Bebas dari setiap pemilik, partner atau pemegang saham yang berlokasi dalam kantor yang berpartisipasi secara signifikan dalam perikatan Ordinal Likert

32 Lamanya Hubungan Audit Antara Akuntan Publik Dengan Klien (X 2 ) 1. Self interest risk Akuntan publik menerima manfaat dari keterlibatan keuangan dengan klien 2. Self review risk Akuntan publik melaksanakan pemberian jasa keyakinan yang menyangkut keputusan yang dibuat untuk kepentingan klien Ordinal Likert Akuntan melaksanakan jasa lain yang mengarah pada produk/pertimba ngan yang mempengaruhi informasi yang menjadi pokok bahasan dalam penugasan pemberian jasa keyakinan 3. Advocacy risk Akuntan publik menjadi terlalu erat kaitannya dengan kepentingan klien 4. Client influence risk Akuntan publik mempunyai hubungan erat dan kontinyu dengan klien termasuk hubungan pribadi yang dapat menyebabkan intimidasi

33 Keramahtamahan (familiaritas) yang berlebihan dengan klien Persaingan Antar Kantor Akuntan Publik (X 3 ) 1. Ukuran kantor akuntan publik Ukuran Kantor Akuntan Publik yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dan mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih baik Ordinal Likert 2. Ukuran klien Besarnya jumlah aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar 3. Tingkat pertumbuhan perusahaan Jumlah saham yang diterbitkan, kebutuhan akan dana, ekuitas atau utang 4. Pergantian manajemen Pergantian direksi 5. Kesulitan keuangan Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan mendapatkan bantuan keringanan atau tidak 6. Opini audit tahun sebelumnya Pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas

34 7. Return On Equity (ROE) Perubahan ROE Audit Fee (x 4 ) 1. Besarnya Fee Risiko penugasan Variabel Dependen: Independensi Penampilan Akuntan Publik (Y) 1. Programming Independence 2. Investigate Independence 3. Reporting Independence Kompleksitas jasa yang diberikan Tingkat keahlian yang diperlukan Struktur biaya KAP yang diperlukan Bebas dalam menyeleksi teknik Bebas dari prosedur audit Bebas dalam hubungan pribadi Bebas dari kebijakan manajemen yang akan diuji Bebas dalam pernyataan yang diungkapkan dari hasil pengujian Bebas dalam ekspresi rekomendasi Bebas memberikan opini sebagai hasil pengujian Ordinal Ordinal Likert Likert

35 E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dikirimkan kepada responden penelitian, yaitu auditor internal pada KAP yang berdomisili di Jakarta. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner langsung kepada responden, disertai surat permohonan kepada responden dalam perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan hasil perhitungan program SPSS 19, yang bertujuan mengetahui tingkat signifikansi dan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Metode pengukuran sikap yang digunakan adalah skala likert, kemudian nilai response responden dijumlahkan dan jumlah ini merupakan jumlah nilai, dan jumlah nilai inilah ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert. F. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer digunakan untuk mengukur variabel independen (Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha Dengan Klien, Lamanya hubungan audit antara akuntan publik dengan klien, Persaingan antar kantor akuntan publik, dan Audit Fee) dan variabel dependen (Independensi Penampilan). Data primer diperoleh melalui survei dengan mengisi kuesioner yang diberikan secara langsung (personal administered quetionarries) kepada responden yang bersangkutan.

36 G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Dan M. Guy dkk, (2002:349) mendefinisikan populasi adalah: seluruh bidang dengan beberapa informasi tertentu yang ingin diketahui auditor. Populasi pada penelitian ini adalah auditor pada KAP yang berdomisili di Jakarta. Tidak semua populasi obyek yang diteliti, mengingat kesibukan para auditor tersebut dan singkatnya waktu penelitian. 2. Sampel Penelitian Pengertian sampel yaitu: Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti) (Arikunto 2009:11 dalam http://rinakusniawati.blogspot.com). Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik yang berdomisili di daerah Jakarta. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan biaya, waktu yang tersedia, fasilitas jarak, populasi yang ada atau tersedia untuk dijadikan sampel dan tujuan penelitian serta masih banyak faktor yang mempengaruhi. 3. Pengambilan Sampel Penentuan populasi dilakukan dengan metode area probability sampling yaitu cluster sampling dalam suatu daerah atau lokasi tertentu. Prosedur untuk melakukan one-stage cluster sampling yaitu: (1). Bagi populasi ke dalam sub-kelompok yang bersifat mutually exclusive dan

37 exhaustive; (2). Pilih sampel secara acak dan gunakan semua elemen dalam cluster tersebut sebagai sampel penelitian. Dengan mempertimbangkan kemungkinan tingkat respon yang akan diperoleh, sehingga beberapa kantor akuntan publik yang di pilih sebagian besar berlokasi di Jakarta. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan biaya, waktu yang tersedia, fasilitas jarak, populasi yang ada atau tersedia untuk dijadikan sampel dan tujuan penelitian serta masih banyak faktor yang mempengaruhi. H. Metode Analisis Data 1. Uji Distibusi frekuensi dan Distibusi Statistik Deskriptif Distibusi frekuensi digunakan untuk mengetahui frekuensi setiap variabel data dan mengetahui distribusi respons dari setiap responden (Setuju, tidak setuju dan lain-lain). Sedangkan statistik desktiptif digunakan untuk mengetahui ukuran pemusatan (mean), ukuran penyebaran data (Standar deviasi, minimum, maksimum, dan range). 2. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Sebuah item atau pernyataan dikatakan valid jika mempunyai dukungan kuat terhadap skor total. Dengan kata lain item pernyataan dikatakan mempunyai validitas tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi tinggi) terhadap skor total item.

38 Istilah valid atau validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketpatan dan kecermatan alat ukut dalam melakukan fungsi ukurnya. (Sofyan Yamin & Heri Kurniawan, 2009:282) b. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) u derajat kebebasan (degree of freedom) dk = n-k. Indikator yang valid adalah indikator yang memiliki tingkat measurement error atau tingkat kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses pengujian yang kecil. Reabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan dan konsistensi. (Sofyan Yamin & Heri Kurniawan, 2009:282) Menurut Sekaran (1992) dikutip dalam Duwi Priyatno (2009:172), reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. 3. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. 4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

39 hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi (Duwi Priyatno, 2008:39). Menurut Santoso (2001) dikutip dalam Duwi Priyatno (2008:39), pada umumnya jika VIF (Nilai faktor inflasi) lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Pada uji Heteroskedastisitas terdapat beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park dan Uji Glesjer. Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan Uji Glesjer. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas 2. Ha : ada gejala heteroskedastisitas

40 Ho diterima bila -t tabel < t hitung < t tabel berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan ho ditolak bila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas. (Duwi Priyatno, 2008:41). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2) Jika d terletak antara du dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Rumus Uji Durbin Watson sebagai berikut: d = (e n - e n-1) 2 e x 2 Keterangan: d = nilai Durbin Watson e = Residual

41 5. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1,X 2.X n ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Untuk kriteria pengujian Uji F yaitu: a. Ho diterima bila F hitung F tabel b. Ho ditolak bila F hitung > F tabel F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: F hitung = F 2 R k 2 (1 R ) n k 1 Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi n = Jumlah data atau kasus k = Jumlah variabel independen 6. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X 1, X 2,..X n ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Untuk kriteria pengujian Uji T yaitu: a. Ho diterima bila -T tabel T hitung T tabel b. Ho ditolak bila -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel

42 F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: T hitung = bi Sbi Keterangan: bi = Koefisien regresi variabel i Sbi = Standar error variabel i