BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas akhir ini dimulai dari ketertarikan saya terhadap material, yaitu tile. Tile merupakan salah satu jenis tekstil yang pada umumnya digunakan sebagai material untuk membuat sandang. Selain itu tile juga digunakan sebagai salah satu material untuk pembuatan benda-benda peralatan rumah tangga, seperti kelambu, tudung saji dan lain sebagainya. Secara visual saya tertarik pada sifat transparan kain tile yang mampu memperlihatkan tumpukan-tumpukan atau lipatan-lipatan yang seakan-akan menciptakan ruang-ruang baru. Tile terasa akrab karena mengingatkan saya pada masa kecil dimana tile menjadi salah satu benda yang saya gemari karena visualnya yang menarik, dan teksturnya yang unik (lembut sekaligus kaku). Pada masa itu salah satu boneka yang saya miliki menggunakan pakaian dari bahan tile dan boneka tersebut paling sering dimainkan. Transparansi dan tumpukan tile pada boneka tersebut sangat menarik perhatian sehingga membuat saya lebih imajinatif dibandingkan bermain dengan mainan yang lain. Tile dalam Bahasa Inggris disebut juga sebagai tulle atau net (jaring). Tile memang mengingatkan saya terhadap jaring laba-laba yang apabila dalam jumlah banyak dan dilihat agak jauh terlihat seperti hamparan kain tile; transparan. Secara visual transparansi jaring laba-laba mengingatkan saya pada serat kepompong. Serat kepompong secara tidak langsung juga mengingatkan kembali pada tile. 1
Gambar 1.1 Hamparan jaring laba-laba dan serat kepompong yang menyerupai Tile Sumber: (http://images.google.co.id/images); Diakses: 30 Oktober 2007 Kepompong lebih menarik perhatian saya karena bentuknya yang membulat. Bentuk yang membulat atau tidak bersudut menjadi kecenderungan saya dalam membuat karya. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan karya saya dalam tugas mata kuliah kerja studio Seni Patung V (pra-tugas Akhir). Pada periode ini saya cederung merangkai garis menjadi bentuk-bentuk melingkar dan kemudian membentuk lingkaran-lingkaran tersebut menjadi bentuk setengah bola (Gambar 1.2). Kecenderungan mengolah material menjadi membulat ini dapat dijumpai dibeberapa karya saya, sehingga pengembangan bentuk membulat ini menjadi pilihan saya dalam mengolah tile. Kecenderungan membuat bentuk yang membulat dikarenakan bentuk ini merupakan bentuk yang paling dekat dengan bentuk universal dan terkesan hangat. Kesan hangat dapat diasosiasikan kepada suatu keadaan yang nyaman. 2
Gambar 1.2 Karya tugas mata kuliah kerja studio Seni Patung V (pra-tugas Akhir) Sumber: Dokumentasi pribadi. Kenyamanan bagi setiap orang berbeda karena rasa nyaman merupakan suatu keadaan yang harus diciptakan oleh masing-masing individu, misalnya ada yang merasa nyaman dalam sebuah tempat sunyi, ada juga yang sebaliknya. Apapun bentuknya, rasa nyaman merupakan suatu keadaan saat seseorang tidak merasa terganggu dengan apapun yang terjadi di luar dirinya. Bagi saya keadaan yang nyaman tidak dapat dirasakan begitu saja, rasa nyaman merupakan sesuatu yang diadakan dan dikondisikan, baru kemudian rasa nyaman tersebut baru dapat hadir secara fisik maupun psikis. Kenyamanan baik secara fisik maupun psikis saya rasakan hadir dalam sebuah keluarga. Rasa nyaman tersebut tidak terjadi begitu saja karena diperlukan usahausaha tertentu untuk menciptakannya. Dari keluarga saya mendapatkan pelajaran bagaimana agar kenyamanan dapat dirasakan tidak hanya oleh salah satu anggotanya tetapi juga oleh seluruh anggota keluarga. Untuk mencapai hal ini kompromi dan rasa toleransi yang besar dilakukan. Tidak jarang dalam proses menciptakan kenyamanan terjadi persinggungan dan persinggungan sebisa mungkin dijadikan irisan, namun di sinilah yang menurut saya anehnya karena tidak peduli seberapa besar rasa kesal 3
yang disebabkan oleh persinggungan tersebut dengan mudah hilang dan pada akhirnya keluarga selalu menjadi tempat paling tepat untuk dituju. Mungkin hal ini disebabkan karena dengan keluarga rasa nyaman sudah terbentuk dengan sangat baik, masing-masing anggota sudah tahu bagaimana cara membuat irisan-irisan agar sebisa mungkin anggota yang lain tidak terganggu atau dirugikan dan akhirnya tercipta kenyamanan. 1.2 Rumusan Masalah Kepompong merupakan salah satu dari rantai proses hidup pembentukan hidup ulat untuk menjadi kupu-kupu. Melihat kepompong memunculkan kesan suatu keadaan nyaman, tenang dan terlindungi. Hal ini kemudian mengingatkan saya pada salah satu tugas keluarga, yaitu menciptakan rasa nyaman antara anggotanya. Perasaan nyaman berada dalam keluarga diibaratkan seperti berada dalam kepompong. Permasalahaan yang saya angkat dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana saya menggambarkan kenyamanan melalui bentuk-bentuk yang akan saya olah sehingga dapat menghadirkan kenyamanan fisik maupun psikis. 1.3 Batasan Masalah Karya Tugas Akhir ini berlatar belakang pengolahan terhadap material yang mengarahkan kepada referensi bentuk (kepompong) dan akhirnya memicu kepada tema yang dipilih, yaitu kenyamanan yang khususnya dialami atau didapatkan dari keluarga. 1.4 Tujuan Penulisan Tulisan pengantar ini dibuat untuk memberikan penjelasan mengenai ide, tema, dan konsep karya Tugas Akhir. 4
1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, yaitu penjelasan mengenai material tile dan karakternya. Keterkaitan antara pemilihan bentuk dengan memori seniman yang menghantarkan pada gagasan berkarya. BAB II PENDEKATAN BERKARYA Bab ini berisikan ulasan teori-teori yang berkaitan dengan karya patung yang saya buat dan karya seniman-seniman lain yang dipergunakan sebagai referensi saya dalam berkarya. BAB III GAGASAN BERKARYA Bab ini berisi penjabaran latar belakang pemilihan material dan bentuk yang memicu terpilihnya tema berkarya. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai teknik yang digunakan dalam mengolah material. BAB IV TINJAUAN KARYA Pada bab ini karya-karya yang dihasilkan diulas dan ditelaah lebih dalam. Analisa yang ditulis menjelaskan bentuk, dan makna karya yang ingin disampaikan. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi evaluasi karya-karya yang dihasilkan selama proses Tugas Akhir ini. 5