PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ATRAUMATIC CARE DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DAN YOGYAKARTA

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

NASKAH PUBLIKASI. DISUSUN OLEH: Richa Suswati

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat anak dirawat di rumah sakit, dampak. hospitalisasi pada anak dan keluarga tidak dapat dihindarkan.

Naskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

Nursing Lecturer of School of Health Science, Al Irsyad Cilacap 2) 3) Nursing Lecturer of Nursing Science Program, Soedirman University

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PERPISAHAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI BANGSAL ANAK RSUD WONOSARI

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN KEHADIRAN SIBLING DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 2011¹

HUBUNGAN PENERAPAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,

PENGARUH BERMAIN TERAPEUTIK (PUZZLE) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 3, Desember 2012 MENGGAMBAR DAN MEWARNAI MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG DIRAWAT. Widiyono 1, Atik Badi ah 2

BAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal

SIKAP PERAWAT TENTANG ATRAUMATIC CARE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...


BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

Oleh : Erni Murniasih dan Andhika Rahmawati 1 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

GAMBARAN RESPON ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENGHADAPI PROSES HOSPITALISASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA SAAT HOSPITALISASI DENGAN LAMA RAWAT PADA ORANG TUA ANAK USIA TODDLER DI RSKA EMPAT LIMA PATANG PULUHAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM MEMINIMALKAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

KONSEP PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERSEPSI PERAWAT TENTANG TERAPI BERMAIN DIRUANG ANAK RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG

PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

Transkripsi:

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anindiansari Pratiwi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Atraumatic care is the important action which should be done by nurse especially at children who has hospitalized; it is focused to prevent psychic and psychology traumatic. Atraumatic care principles which must be practiced by nurse are to prevent the effect of separation family, to reduce the injury and painful, not to do the violence to children and modify the environment to children. This research has purpose to get describe about the perception of parents about implementation of atraumatic care in hospitalized. The method in this research is description quantitative. The populations are 171 parents and the sample 35 person in purposive sampling method chosen by researcher. The research instrument is questioner and the data has been examined by univariate analysis. The research has explanation that the perception of parents about implementations of atraumatic care is good into 18 persons (51, 4%) from respondent totally 35. The perception of parents to prevent the effect of separation family is good into 30 persons (85,7 %), to reduce the injury and painful is middle into 23 persons (67,5 %), not to do the violence is good into 21 persons (60 %) and to modify the environment to children is less into 31 persons (88,6 %). The conclusions of research show that the perception of parents about implementation of atraumatic care at Ibnu Sina room, PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta is good. Key Words: Atraumatic care, Anxiety Response, Role of pediatric nurse, Hospitalization. PENDAHULUAN Pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anak usia prasekolah, usia sekolah maupun keluarga adalah dirawat di rumah sakit disamping itu rumah sakit dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan pada anak karena perpisahan dengan orang tua prevalensinya 6,8%. Sekitar sepertiga anak mengalami kecemasan berlebihan dan sepertiga lainya menderita ketakutan spesifik atau fobia yang merupakan cacat. 1 Populasi anak-anak yang dirawat di rumah sakit dalam dua dekade terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat dramatis. Dimana persentase anak-anak yang dirawat dirumah sakit ini mengalami masalah yang lebih serius dan komplek dibandingkan kejadian hospitalisasi pada tahun-tahun sebelumnya. 2 Hampir empat juta anak dalam satu tahun mengalami hospitalisasi. Rata-rata anak mendapatkan perawatan selama enam hari. Selain membutuhkan perawatan yang spesial dibandingkan pasien lain, anak sakit juga mempunyai keistimewaan dan karakteristik tersendiri karena anakanak bukanlah miniature dari orang dewasa atau dewasa kecil. Dan waktu yang dibutuhkan untuk merawat penderita anak-anak 20-45% lebih banyak daripada waktu untuk merawat orang dewasa. 3 Lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stres dan kecemasan pada anak. Walaupun sudah dilakukan perawatan yang komprehensif secara optimal sering kali perawatan di rumah sakit merupakan hal yang sangat ditakuti bahkan mungkin dibenci oleh anakanak. Ketakutan dan kecemasan tersebut disebabkan oleh karena 60

hampir semua tindakan yang dilakukan pada anak untuk menyembuhkan penyakit dan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sering kali merupakan tindakan yang membuat trauma, menyakitkan, mengecewakan dan bahkan menakutkan. Ketakutan tentang bagian tubuh yang disakiti dan nyeri terjadi pada seluruh anak-anak, termasuk bayi baru lahir. Pada anak usia prasekolah protes dengan keras dapat menjadi agresif secara fisik dan verbal. 4 Walaupun banyak perubahan dan kemajuan luar biasa yang telah tercapai dalam keperawatan anak, pada proses menyembuhkan penyakit dan memperpanjang kehidupan namun upaya untuk memperkecil trauma akibat intervensi medis tidak mengiringi kemajuan teknologi dan tindakan medis yang diberikan masih menyebabkan traumatis, menyakitkan, merepotkan, dan menakutkan. Dengan mengetahui stressor yang dihadapi oleh anak sakit dan keluarganya serta dengan memberikan intervensi yang efektif dan aman dalam menghilangkan atau mengurangi stressor ini, para tenaga kesehatan harus memberikan perhatian pada anak untuk memberikan pelayanan atraumatik. 4 Perawatan atraumatik merupakan bagian dalam perawatan anak yang difokuskan pada pencegahan terhadap trauma. Dengan demikian perawatan atraumatik merupakan bentuk pelayanan terapeutik yang dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan seperti memperhatikan dampak adanya trauma dari tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan. 5 Jika perawatan atraumatik tersebut diterapkan dengan sempurna dapat mencegah dan meminimalkan nyeri, meningkatkan kontrol diri serta meminimalkan perpisahan orang tua dengan anak. 4 Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala ruangan dan catatan dibuku registrasi bulan Januari sampai Maret di ruang Ibnu Sina di RS PKU Muhammadiyah terdapat sebanyak 514 orang anak yang dirawat di rumah sakit. Dalam kenyataannya penerapkan prinsip perawatan atraumatik tidak tercantum dalam prosedur tetap RS PKU Muhammadiyah tetapi sebagian prinsip perawatan atraumatik sudah dilaksanakan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi orang tua tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik di ruang Ibnu Yogyakarta. Bagaimana persepsi orang Yogyakarta?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai persepsi orang Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) persepsi orang tua tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik. Teknik penentuan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. 6,7 Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang tua pasien yang mendampingi anak selama dirawat di ruang Ibnu Sina. Penelitian ini dilaksanakan di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April 2010 sampai dengan Mei 2010. 61

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk memperoleh data frekuensi. Setelah data diperoleh, maka data tersebut dianalisa dengan menggunakan metode distribusi frekuensi untuk mengetahui distribusi dan presentase dari tiap variabel. 8 HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil kuesioner, dapat dilihat Persepsi Orang Tua tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Pendapatan, Usia Anak Yang Di Rawat No Karakteristik Frekuensi Persentase (%) 1 Umur 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun 14 16 4 1 40 % 45,7 % 11,4 % 2,9 % 2 Tingkat Pendidikan SMP SMA Diploma Perguruan Tinggi 3 Jenis Pekerjaan Swasta Wiraswasta PNS Ibu Rumah Tangga 4 Pendapatan < RP. 750.000 RP.750.000- Rp.2.250.000 Rp.2.250.000- Rp.3.750.000 > Rp. 3.750.000 5 Usia Anak Yang Dirawat 0-1 tahun 1-3 tahun 3-6 tahun > 6 tahun 4 18 1 12 13 3 4 15 13 15 6 1 5 8 11 11 11,4 % 51,4 % 2,9 % 34,3 % 37,1 % 8,6 % 11,4 % 42,9 % 37,1 % 42,9 % 17,1 % 2,9 % 14,3 % 22,9 % 31,4 % 31,4 % Tabel 1 menujukkan karakteristik dari 35 responden dapat dijelaskan sebagai berikut: untuk distribusi umur responden paling dominan adalah pada usia antara 31-40 tahun yaitu sebanyak 16 orang (45,7%), untuk distribusi tingkat pendidikan responden yang paling dominan adalah tingkat SMA yaitu sebanyak 18 orang (51,4%), untuk distribusi jenis pekerjaan responden yang paling dominan adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 15 62

orang (42,9%), untuk distribusi tingkat penghasilan responden yang paling dominan adalah tingkat RP. 750.000 - Rp. 2.250.000 yaitu sebanyak 15 orang (42,9%), dan untuk distribusi usia anak yang paling dominan adalah usia 3-6 tahun dan usia > 6 tahun yaitu sebanyak 11 orang (31,4 %). Tabel 2. Persepsi Orang Tua Tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (April-Mei 2010 n=35) 1 Baik 18 51,4 % 2 Cukup 17 48,6 % Tabel 2 hasil uji statistik Sina adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebanyak 51,4 % (18 orang). Kesimpulan data tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 18 dari 35 responden memiliki persepsi baik atraumatik di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tabel 3.Persepsi Orang Tua Tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik dalam tindakan menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. (April-Mei 2010 n=35) 1 Baik 30 85,7 % 2 Cukup 5 14,3 % Tabel 3 hasil uji statistik menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga di ruang Ibnu Sina adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebanyak 85,7 % (30 orang). Kesimpulan data tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 30 dari 35 responden atau sebagian besar responden memiliki persepsi baik tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik dalam tindakan menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tabel 4.Persepsi Orang Tua Tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik dalam tindakan mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis) di ruang Ibnu Yogyakarta. (April-Mei 2010 n=35) 1 Baik 12 34,3 % 2 Cukup 23 67,5 % 63

Tabel 4 hasil uji statistik mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis) di ruang Ibnu Sina adalah cukup. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebanyak 67,5 % (23 orang). Kesimpulan data tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 23 dari 35 responden memiliki persepsi cukup atraumatik dalam tindakan mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis) di ruang Ibnu Yogyakarta Tabel 5.Persepsi Orang Tua Tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik dalam tindakan tidak melakukan kekerasan pada anak di ruang Ibnu Yogyakarta. (April-Mei 2010 n=35) 1 Baik 21 60 % 2 Cukup 14 40 % Tabel 5 hasil uji statistik tidak melakukan kekerasan pada anak di ruang Ibnu Sina adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebanyak 60 % (21 orang). Kesimpulan data tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 21 dari 35 responden memiliki persepsi baik tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik dalam tindakan tidak melakukan kekerasan pada anak di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tabel 6.Persepsi Orang Tua Tentang Penerapan Prinsip Perawatan Atraumatik dalam tindakan memodifikasi lingkungan fisik di ruang Ibnu Yogyakarta. (April-Mei 2010 n=35) 1 Baik 0 0 % 2 Cukup 4 11,4 % 3 Kurang 31 88,6 % Tabel 6 hasil uji statistik memodifikasi lingkungan fisik di ruang Ibnu Sina adalah kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase sebanyak 88,6 % (31 orang). Kesimpulan data tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 31 dari 35 responden atau sebagian besar responden memiliki persepsi kurang atraumatik dalam memodifikasi lingkungan fisik di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. PEMBAHASAN Hasil dari penelitian yang dilakukan pada bulan April 2010 hingga Mei 2010 menunjukkan bahwa 64

persepsi orang tua tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik adalah baik, dari hasil observasi hal tersebut disebabkan karena perawat sudah mulai menerapkan prinsip perawatan atraumatik walaupun belum dilakukan seluruhnya. Hal ini dikarenakan perawat menyadari bahwa sebagai perawat anak dalam memberi asuhan keperawatan harus berlandaskan perawatan terapeutik dalam upaya menjalin kerjasama antara perawat, keluarga, maupun pasien sehingga terwujud asuhan keperawatan yang berkualitas dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 5 Salah satu bentuk asuhan yang terapeutik untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menerapkan prinsip perawatan atraumatik melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi distress fisik maupun psikologis yang dialami anak maupun orang tuanya. 4 Selain dari itu semua responden sudah pernah mendapatkan dan mengenyam proses pendidikan secara formal dan sebagian besar sampai pada tingkat SMU hal ini akan berpengaruh dalam cara mereka mempersepsikan sesuatu yang bersifat positif atau negatif serta dapat juga bersifat baik maupun tidak baik. 10 atraumatik dalam tindakan menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga dapat diketahui bahwa persepsi orang tua anak adalah baik, hal ini terlihat pada saat penelitian perawat menghadirkan orang tua setiap akan dilakukan tindakan keperawatan karena perawat menyadari sebagian besar stres yang terjadi pada bayi pertengahan sampai usia prasekolah adalah cemas karena perpisahan. 4 Oleh karena itu dalam memberikan perawatan pada anak yang sakit perawat mengijinkan keluarga untuk tetap berada di samping anak. 2 Karena mempertahankan peran orang tua selama anaknya di rumah sakit dapat meminimalkan kecemasan perpisahan. 11 atraumatik dalam tindakan mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis) dapat diketahui bahwa persepsi orang tua anak adalah cukup, dari hasil observasi hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya antara jumlah pasien dengan jumlah perawat yang ada pada satu shift hal ini mengakibatkan perawat terlalu sibuk dan adanya keterbatasan waktu bagi perawat untuk melaksanakan tindakan yang dapat mengurangi nyeri seperti distraksi, relaksasi, imaginary selain dari itu proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat. 5 atraumatik dalam tindakan tidak melakukan kekerasan pada anak dapat diketahui bahwa persepsi orang tua anak adalah baik, hal ini disebabkan karena perawat menyadari bahwa kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis dan apabila hal ini terjadi pada saat anak dalam proses tumbuh kembang akan menghambat pencapaian kematangan dan selain dari itu akan memperberat kondisi anak. 5 atraumatik dalam tindakan memodifikasi lingkungan fisik diruang dapat diketahui bahwa persepsi orang tua anak adalah kurang, hal yang mendukung dalam tindakan memodifikasi lingkungan fisik masih kurang karena belum adanya kebijakan dari rumah sakit untuk memodifikasi 65

lingkungan perawatan anak secara menyeluruh pada hal tindakan memodifikasi lingkungan fisik rumah sakit yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan rumah saki. 5 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Persepsi orang Yogyakarta adalah baik, Persepsi orang menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga di ruang Ibnu Yogyakarta adalah baik, Persepsi orang mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis) di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah cukup, Persepsi orang tua tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik dalam tindakan tidak melakukan kekerasan pada anak di ruang Ibnu Sina RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah baik, Persepsi orang tua tentang penerapan prinsip perawatan atraumatik dalam tindakan memodifikasi lingkungan fisik di ruang Ibnu Yogyakarta adalah kurang. Whaley and Wong. (2007). Nursing Care Of Infant And Children. Eighth Edition. Philadelpia: Mosby Company. Hikmawati U, (2000). Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Penurunan kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama Perawatan di IRNA II bangsal perawatan anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi Tidak dipublikasikan, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. Wong. D. 2009. Essential Of Pediatric Pursing, 6 th Edition, St Louis: Mosby Co. Hidayat Alimul A, (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Edisi Empat. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2008). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan ketiga belas. Edisi revisi VI. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Bimo Walgito. (2006). Psikologi sosial. Yogyakarta: Andi Offset. Sacharin, M. (1993). Prinsip Perawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. DAFTAR PUSTAKA Nelson. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 5. Jakarta: EGC. 66