BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

dokumen-dokumen yang mirip
prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari industri Rumah Sakit dapat dilihat dari tingginya tingkat investasi,

BAB 1 : PENDAHULUAN. intelejensi bagi setiap orang guna menjalani kegiatan serta aktifitas sehari-hari secara

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih berat dibandingkan dengan pohon yang berdiri dan tumbuh di lingkungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan (Kemenkes,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ataupun di

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menempatkan dokter dalam peran sebagai pelaku ekonomi, yakni sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

Gambar 1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulanan ke Indonesia Tahun (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2013)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Seminar Nasional. Pemasaran Industri Kesehatan Di Era Pasar Bebas. Indrianty Sudirman

G U B E R N U R J A M B I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. termasuk diantaranya rumah sakit. Rumah sakit merupakan satu jenis bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

Transkripsi:

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain upaya promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh salah satunya melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan. (1) Rumah sakit merupakan organisasi yang unik dan kompleks. Unik karena di rumah sakit terdapat suatu proses yang menghasilkan jasa perhotelan sekaligus jasa medis dan perawatan dalam bentuk pelayanan kepada pasien yang rawat inap maupun berobat jalan. Kompleks karena terdapat permasalahan yang sangat rumit. Rumah sakit merupakan suatu organisasi padat karya dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda karena di dalamnya ada berbagai macam fasilitas pengobatan dan berbagai macam peralatan. Kemudian, orang yang dihadapi adalah orang-orang beremosi labil, tegang dan emosional karena sedang dalam keadaan sakit, termasuk keluarga pasien. (2) Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Perkembangan rumah sakit awalnya hanya memberi pelayanan yang bersertifikat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien

melalui rawat inap. Namun, karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif). Kedua pelayanan tersebut secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran pelayanan kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan (3, 4) kesehatan yang paripurna. Pada tahun 2015 jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.488 RS yang terbagi menjadi Rumah Sakit Publik dan Rumah Sakit Privat. Rumah sakit publik di Indonesia dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI, kementerian lain serta swasta nonprofit (organisasi keagamaan dan organisasi sosial). Berbeda dengan rumah sakit publik, rumah sakit privat dikelola oleh BUMN dan swasta (perorangan, perusahaan dan swasta lainnya). Berdasarkan jenis pelayanan, rumah sakit dibagi menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan salah satu dari rumah sakit khusus privat dengan jumlah terbanyak di Indonesia yaitu sebesar 33,02%. (5) Semakin merebaknya pendirian rumah sakit maka kegiatan pemasaran sebagai salah satu alat manajemen disadari menjadi suatu kebutuhan saat ini. Bauran pemasaran dapat dijadikan alat pemasaran yang memudahkan rumah sakit dalam mencapai tujuan pemasarannya. Komponen-komponen dalam bauran pemasaran jasa

diantaranya product (produk), place (lokasi), price (harga), promotion (promosi), people (orang yang terkait dengan pelayanan), proccess (proses jasa), dan physical evidence (bukti fisik) ini berperan penting dalam membantu pelanggan memahami dan mengevaluasi jasa yang bersifat intangible. Tujuannya agar terjadi transaksi (selling) atau kunjungan rawat jalan atau rawat inap rumah sakit. Perbedaan bauran pemasaran pada rumah sakit umum dan rumah sakit khusus terletak dari segi produk yang ditawarkan dimana rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan rumah sakit khusus hanya memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau (2, 6) kekhususan lainnya. Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan rumah sakit dapat dilihat dari meningkatnya indikator pelayanan rawat jalan rumah sakit. Hal ini dapat diukur dengan adanya dokter spesialis yang memberikan pelayanan di poliklinik spesialis, ketersediaan pelayanan, jam buka pelayanan yang sesuai standar, waktu tunggu di rawat jalan dan indikator peningkatan pelayanan rumah sakit lainnya. Untuk meningkatkan pemanfaatan rumah sakit, tentu saja rumah sakit tersebut perlu melakukan pemasaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas, agar masyarakat dapat mengetahui pelayanan apa saja yang bisa didapatkan di rumah sakit tersebut. (7) Sumatera Barat memiliki jenis sarana kesehatan yang cukup beragam dan kepemilikannya juga beragam. Rumah sakit publik terdiri dari 26 Rumah Sakit yang dikelola oleh pemerintah, 12 Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemda Kabupaten dan 34 Rumah Sakit yang dikelola oleh Kemenkes, Pemda Provinsi, Pemda Kota, TNI/POLRI, dan Swasta Non Profit. Sedangkan untuk rumah sakit privat, terdapat

14 Rumah Sakit yang dikelola oleh swasta dan satu Rumah Sakit yang dikelola oleh BUMN. Sehingga total rumah sakit di Sumatera Barat tahun 2013 adalah sebanyak 61 rumah sakit. (8) Kota Padang adalah ibukota provinsi Sumatera Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 902.413 jiwa. Jumlah rumah sakit di Kota Padang pada tahun 2015 sebanyak 28 buah. Rumah sakit umum berjumlah 11 buah dengan kepemilikan terdiri dari 1 buah pemerintah pusat, 1 buah pemerintah kota, 2 buah TNI/POLRI, 1 buah BUMN dan 6 buah swasta sedangkan untuk rumah sakit khusus sebanyak 17 buah dengan kepemilikan oleh swasta kecuali RSJ HB Saanin yang kepemilikannya oleh pemerintah. Rumah sakit khusus yang kepemilikannya oleh swasta yaitu rumah sakit bersalin sebanyak 7 buah, rumah sakit ibu dan anak sebanyak 2 buah, rumah sakit mata sebanyak 3 buah, rumah sakit bedah sebanyak 2 buah, rumah sakit jiwa sebanyak 1 buah dan rumah sakit gigi dan mulut sebanyak 1 buah jadi jumlah total seluruh rumah sakit yang terletak di Kota Padang berjumlah 28 buah. (9) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik (RSIA Cicik) Kota Padang merupakan salah satu rumah sakit khusus milik swasta yang terletak di Jalan Dr. Sutomo Marapalam Kota Padang, sebelumnya beroperasi dengan nama Rumah Bersalin dan Belai Pengobatan Bidan Cicik. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di RSIA Cicik rata rata setiap bulannya sebanyak 1.381 orang. Dilihat dari segi pemasaran, RSIA Cicik telah melakukan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh bagian marketing rumah sakit. Dari segi produk, produk poliklinik yang disediakan RSIA Cicik seperti poliklinik anak, poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik bedah umum, poliklinik penyakit dalam, pelayanan psikologi, poliklinik gigi anak dan umum, dan laboratorium. Dari segi tempat/ lokasi, Lokasi rumah sakit cukup strategis karena

adanya sarana transportasi umum untuk menuju lokasi rumah sakit. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh RSIA Cicik antara lain dengan berbagai cara promosi di media cetak seperti koran dan di media sosial seperti website, facebook dan instagram, serta bekerja sama dengan perusahaan tertentu. Dan dari segi tenaga/sdm, RSIA Cicik telah memiliki tenaga medis profesional yang ahli dibidangnya. (10) Dari indikator kinerja RSIA Cicik Kota Padang dapat diketahui indikator pelayanan rawat jalan rumah sakit bahwa dokter spesialis yang memberikan pelayanan di poliklinik spesialis sudah sesuai standar yaitu 100% dokter spesialis, dari ketersediaan pelayanan sudah tersedia klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan dan klinik bedah, serta waktu tunggu di rawat jalan yang kurang dari 60 menit namun untuk jam buka pelayanan di poliklinik hanya ada 1 praktek bidan yang buka sesuai dengan standar pelayanan minimal. (10) Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan rekam medis RSIA Cicik dari tahun ke tahun cukup mengalami perubahan yang signifikan. Pada tahun 2013 kunjungan pasien rawat jalan RSIA Cicik sebanyak 15.827 pasien, lalu pada tahun 2014 meningkat menjadi 16.931 pasien dan pada tahun 2015 menurun menjadi 15.422 pasien. Perubahan kunjungan pasien lama pada unit rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik kota Padang pada pertengahan tahun 2015 hingga pertengahan tahun 2016 seperti ditunjukkan tabel berikut:

1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Pasien Rajal Pasien Lama Pasien Baru Jumlah Pasien Rajal Gambar 1.1 Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan Per Bulan di RSIA Cicik dari Juli 2015-Juni 2016 (10) Sumber: Data rekam medis RSIA Cicik Dari grafik diketahui jumlah kunjungan pasien lama per bulan pada pertengahan tahun 2015 hingga pertengahan tahun 2016 mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Pada bulan Juli hingga bulan oktober 2015 terjadi kenaikan kunjungan pasien lama, namun pada bulan November 2015 terjadi penurunan kunjungan pasien lama sebesar 23,43%. Walaupun pada bulan Desember 2015 terjadi peningkatan kembali kunjungn pasien lama hingga bulan januari 2016 tapi pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan hingga bulan Juni 2016 sebanyak rata-rata 4, 42%. (10) Dari data diatas juga didapatkan informasi retensi pasien lama, yaitu pasien yang melakukan pembelian ulang di bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik. Walaupun retensi pasien cukup tinggi yang menunjukkan kunjungan pasien lama lebih banyak dibandingkan pasien baru, tetapi jumlah pasien lama yang menurun dapat menjadi petunjuk adanya penurunan loyalitas pasien kepada RSIA Cicik Kota Padang. Kondisi menurunnya jumlah kunjungan pasien lama menjadi permasalahan yang harus diperhatikan oleh manajerial rumah sakit, karena

menurunnya loyalitas dapat menyebabkan menurunnya angka kunjungan pasien. Jumlah pasien yang menurun akan berpengaruh terhadap pemasukan Rumah Sakit. Oleh karena itu konsep tentang pemasaran harus diperhatikan agar rumah sakit dapat mengatasi masalah mengenai loyalitas pasien yang dapat berdampak pada income Rumah Sakit. (11) Studi awal peneliti melakukan wawancara pada 10 orang pasien di RSIA Cicik, menyatakan bahwa 20% pasien memilih pelayanan berdasarkan rujukan dokter, 20% pasien memilih pelayanan berdasarkan fasilitas yang diberikan, 30% pasien memilih pelayanan berdasarkan lokasi yang strategis dan 30% pasien memilih pelayanan berdasarkan fasilitas yang diberikan dan lokasi yang strategis. Pasien mendapatkan informasi RSIA Cicik ini dari keluarga, teman, rujukan dokter pribadi/keluarga dan lokasi RSIA Cicik yang dekat dengan tempat tinggal pasien. Dari penelitian yang dilakukan oleh Adila Solida yang berjudul Hubungan Persepsi Bauran Pemasaran dengan Loyalitas Pasien di klinik kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care tahun 2013, menyatakan dimensi bauran pemasaran yang mempengaruhi adalah produk. Sedangkan harga, tempat, promosi, SDM/orang, proses dan bukti fisik tidak ada hubungan dengan dengan loyalitas pasien. (11) Penelitian Anda Dirta Putri yang berjudul Hubungan Bauran Pemasaran dengan Loyalitas Pasien BPJS Mandiri di Klinik Fanisa Pariaman pada tahun 2015 yang berbanding terbalik dengan Adila Solida menunjukkan dimensi bauran pemasaran yang mempengaruhi loyalitas adalah proses dan bukti fisik. Sedangkan produk, harga, tempat, promosi dan SDM/orang tidak berpengaruh signifikan. (12)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Dengan Loyalitas Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana analisis hubungan marketing mix (bauran pemasaran) dengan loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan marketing mix (bauran pemasaran) dengan loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Tujuan Khusus Kuantitatif 1. Diketahuinya distribusi frekuensi variabel product, price, place, promotion, people, process, physical evidence dan loyalitas di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Cicik Kota Padang 2. Diketahuinya hubungan product, price, place, promotion, people, process, physical evidence dengan loyalitas pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang

1.3.2.2 Tujuan Khusus Kualitatif 1. Diketahuinya gambaran dan informasi mendalam mengenai komponen product, price, place, promotion, people, process, physical evidence dan loyalitas di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Cicik Kota Padang 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik dalam rangka upaya peningkatan strategi pemasaran untuk menciptakan loyalitas konsumen. 2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mahasiswa, selain itu dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu kesehatan masyarakat khususnya manajemen pemasaran. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam usulan penelitian skripsi ini adalah mengenai marketing mix (bauran pemasaran), yang terdiri dari produk, price, place, promotion, people, process dan physical evidence serta membahas loyalitas pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang. Selain itu juga dibahas mengenai hubungan masing-masing variabel bauran pemasaran tersebut dengan loyalitas pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang pada tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada pasien lama yang berada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik Kota Padang pada kemudian diperkuat dengan melakukan wawancara mendalam.