BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau tumbuh sebesar 7,05% di bandingkan tahun sebelumnya. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen pening dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, dengan 17.508 pulau yang 6.000 diantaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga didunia setelah Kanada dan Uni Eropa 1. Kepariwisataan di Maluku Utara ditunjang oleh potensi kondisi alam serta benda-benda peninggalan kebudayaa masa lalu seperti wisata budaya, wisata alam, dan wisata bahari yang dapat dikembangkan. Wisata alam terdiri dari wisata bahari baik wisata pantai maupun wisata taman laut, wisata hutan, wisata pertanian, wisata cagar alam, dan lain sebagainya, di samping itu adapun wisata sejarah yang sebagian besar berupa benteng atau monumen peninggalan sejarah terdapat beberapa kota dan juga kabupaten di Maluku Utara. Dalam Kepariwisataan Maluku Utara terdapat beberapa pulau yang memiliki objek-objek Wisata yang menarik dan memiliki potensi ekowisata yang eksotis dan berpengaruh salah satunya adalah Pulau Morotai. 1 Pariwisata di Indonesia (Wikipedia). Diakses pada 18 Maret 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/pariwisata_di_indonesia 1
Pulau Morotai adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Kabupaten pulau Morotai diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto, pada 20 Maret 2009, sebagai hasil pemekaran dari kabupaten Halmahera Utara sesuai dengan UU RI No. 53 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu pulau paling Utara di kepulauan Halmahera. Kabupaten Pulau Morotai juga dikenal sebagai salah satu tempat bersejarah dalam perang dunia ke II. Disamping itu, secara letak geostrategis dan geopolitik, Kabupaten Pulau Morotai memiliki posisi dan nilai strategis, seperti Potensi Sumber Daya Alam, gerbang utama Indonesia dengan negara-negara APEC (Filipina, Korea, Hongkog Taiwan, Jepang, RRC, AS), Infrastruktur Peninggalan PD II serta Benda benda berharga asal muatan kapal tenggelam (BMKT). Kabupaten Pulau Morotai sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang memiliki potensi wisata alam dan budaya yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Potensi wisata yang dimiliki seperti keindahan bawah laut dengan kekayaan biota laut yang hidup diantara terumbu karang yang terawat dan pesona puing reruntuhan kapal semasa perang dunia II, bangkai pesawat Bristol Beuford yang tenggelam di kedalaman 40 meter, perairan jernih dan berwarna biru tua, pesona pulau-pulau kecil 2
Selain itu, keindahan alam kabupaten Morotai tak hanya tercermin dari bawah lautnya saja, tetapi juga didaratannya dengan hamparan pasir putih yang luas dan siap memanjakan mata siapapun yang menginjakkan kaki diatasnya, panorama matahari terbit dan terbenam juga menjadi waktu yang ditunggu oleh wisatawan. Pulau-pulau kecil sekitar Kabupaten Pulau Morotai sangat indah, diantaranya Pulau Zum-zum, Pulau Dodola, Pulau Pasir Putih, Pulau Kolorai dan lainnya sebagainya. Gambar 1 Pulau Dodola Suumber: Dokumentasi dari M. Ramadhan Hairuddin Kabupaten Pulau Morotai juga dikenal sebagai tempat bersejarah Perang Dunia II yang terjadi pada 15 September 1944 antara Jepang dan Sekutu. Berada di bibir samudera pasifik dan berbatasan langsung dengan Filipina membuat Morotai sangat strategis dalam PD II. Oleh karena itu, kabupaten pulau Morotai banyak menyimpan sisa-sisa peninggalan PD II berupa bangkai-bangkai Kapal, Pesawat tempur,tank amfibi, dan aneka senjata yang terkubur dan juga pulau Morotai menjadi landasan pacu terbesar di Indonesia karena pada waktu PD II, Amerika dibawah pimpinan Jenderal Douglas Mc Arthur mendaratkan pesawat Amphibi sebagai tempat 3
persingahan untuk menyerang Filipina. Peninggalan bekas PD II (Wreck) dapat juga di saksikan di kedalaman laut 10 sampai 40 meter di beberapa titik tertentu. Hal ini menjadikan Kabupaten Pulau Morotai memiliki sumberdaya pariwisata alam yang melimpah dari sisi bahari. Gambar 2 Wreck Diving Sumber : http://www.indonesia-tourism.com/north-maluku/morotai/wreck_diving.html Tanggal 19 Maret 2017 Kabupaten Pulau Morotai mulai dikenal sejak adanya Sail Morotai 2012 yang merupakan suatu rangkaian kegiatan tingkat internasional hasil kerja sama Sail Indonesia, Kementerian Keluatan dan Perikanan Indonesia, Dewan Kelautan Indonesia dan Badan Pemerintah Indonesia lainnya yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara di seluruh Dunia. Kegiatan ini yang mengusung tema Menuju Era Baru Ekonomi Regional Pasifik secara resmi diluncurkan pada 14 Maret 2012 Oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat H. R. Agung Laksono 4
didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dan Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn 2. Pesona Kabupaten Pulau Morotai mampu menarik wisawatan dengan menawarkan objek-objek wisata yang menakjubkan seperti pesona wisata alam, wisata sejarah yang bisa membuat Pulau Morotai menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Maluku Utara untuk wisman dan wisnus. Sesuai dengan Undang- Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pembangunan kepariwisataan diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwistaan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Pembangunan kepariwisataan ini meliputi industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemarasan pariwisatan dan kelembagaan kepariwisataan. Kabupaten Pulau Morotai memiliki modal yang melimpah untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata andalah di Maluku Utara. Dari data grafis dibawah menunjukkan bahwa adanya perkembangan tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten Pulau Morotai baik wisawatan nusantara maupun mancanegara. Jumlah Peningkatan Wisawatan dari tahun 2014 sampai tahun 2016 wisnus mencapai 87%, sedangkan wisman mencapai 13%. Hal ini, tidak lepas dari usaha dan upaya strategi promosi yang dilakukan oleh instansi terkait. Peran Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam strategi promosi Pulau Morotai sangatlah efisien sehingga terjadi peningatan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Peran Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai sangat penting dalam melestarikan wisata 2 Sail Morotai 2012 (Wikipedia). Diakses pada 19 Maret 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/sail_morotai_2012 5
Jumlah Wisatawan bahari daerah, mengembangkan serta mempromosikan Pulau Morotai sebagai tujuan wisata unggulan. Grafik 1.1 50% Tingkat Kunjugan Wisatawan di Kabupaten Pulau Morotai 50% 40% 30% 20% 10% 19% 35% 31% 30% 35% Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara 0% 2014 2015 2016 Tahun Kunjungan Sumber : Data Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Tabel 1.2 Tingkat Kunjungan Wisawatan No Wisatawan Tahun 2014 2015 2016 Jumlah 1 Nusantara 1920 3254 5255 10429 2 Mancanegara 550 479 537 1566 Jumlah 2470 3733 5792 11995 Sumber : Data Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai 6
Melihat pada setiap tahunnya terjadi peningkatan kunjungan wisatawan dan banyaknya objek wisata di Kabupaten Pulau Morotai dibutuhkan strategi promosi yang tepat untuk dapat mengembangkan kepariwisataan didaerah ini terutama dalam strategi promosi. Strategi promosi pariwisata yang ada di Kabupaten Pulau Morotai ini dinilai masih kurang, karena kurangnya pembaharuan mengenai informasi pariwisatanya sedangkan jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun domestik mengalami kenaikan setiap tahunnya. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisaasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabuaten Pulau Morotai, Dinas Pariwisata adalah unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam hal ini Peran Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam mempromosikan potensi pariwisata kabupaten pulau Morotai menggunakan beberapa indikantor promosi seperti Publisitas, Iklan, Event berskala Nasional dan Internernasional (Seperti Sail Morotai 2012, Festival Morotai 2013, dan Wonderful Morotai 2016), Media di antaranya Media Cetak (Koran, brosur, pamflet dan Baliho), Media Elektronik (Televisi dan Radio) dan Internet (website http://www.pulaumorotaikab.go.id/, http://wonderful.pulaumorotaikab.go.id/ dan Facebook Disparbud Morota). Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai juga bertanggung jawab terhadap pengembangan, perencanan serta peraturan dan mengadakan pembinaan terhadap 7
industri kepariwisataan di daerah. Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau morotai tentu memiliki strategi yang baik dalam pengembangan dan mempromosikan Pulau Morotai dalam upaya memperkenalkan Pulau Morotai sehingga dapat meningkat kunjungan wisata. Peningkatan kunjungan wisatawan di Kabupaten Pulau Morotai merupakan tugas besar untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai untuk lebih meningkatkan strategi promosi pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, baik wisata alam, bahari dan sejarah. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. 1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka peneliti membatasi masalah pada Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Dalam Menunjang Pulau Morotai sebagai Tujuan Wisata. Adapun fokus penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai? 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, dengan yaitu: 8
1. Bagaimana Perencanaan Strategi Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai? 2. Bagaimana Pelaksanaan Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai? 3. Apakah Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai melaksanakan evaluasi? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti kemukan diatas, maka tujuan yang ingin di capai adalah mengetahui Strategi Promosi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis/ Akademis 1. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengentahuan dan memperkaya kajian adalah bidang ilmu komunikasi khususnya kota pariwisata. 2. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dan siswi yang akan meneliti dalam bidang yang sama. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis dalam ilmu komunikasi terutama bidang studi Public Relations 9
tentang Strategi Promosi Pariwisata untuk daerah baru yang memiliki kekayaan dan potensi wisata dan menjadi Destinasi Pariwisata Nasional. 1.5.2. Manfaat Praktis 1. Penelitian ini dapat memberikan gambaran atau masukan informasi bagi pihak Pemeritah Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai dalam menunjang Pulau Morotai sebagai Destinasi Pariwisata Nasional. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau masukan bagi Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, terutama mengenai strategi Promosi Pariwisata. 10