BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Hubungan Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market) yang merupakan sarana pengerahkan dana atau tempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan yang mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan pertukaran uang antara penabung dan peminjam (Situmorang : 1). Pasar uang adalah titik pertemuan antara permintaan dana jangka pendek dengan penawaran dana jangka pendek (kurang dari satu tahun). Pasar uang berupa institusi dimana individu-individu atau organisasiorganisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu yang memerlukan dana (debitur) jangka pendek. Perusahaan atau organisasi yang berkepentingan dapat menerima dana untuk operasi jangka pendek dan masyarakat dapat mempunyai dana untuk mencapai tujuantujuan tertentu. Supplier dana jangka pendek adalah bank komersial dan institusi non keuangan yang mempunyai kelebihan dana (Sunariyah : 11). Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek. Pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang. Pengguna pasar modal adalah individu-individu, pemerintah, organisasi dan perusahaan. 8

Nilai nominal investasi bisa sama dengan pada pasar uang atau bisa lebih rendah atau lebih tinggi. Yang membedakan bukanlah nilai nominal investasi tetapi jangka waktu penanaman investasi. Di pasar modal permintaan dan penawaran sangat bervariasi dibandingkan di pasar uang. Penawaran saat ini bisa menjadi permintaan besok dan yang memegang peranan penting adalah perusahaan-perusahaan dengan berbagai ukuran yang menggunakan dana jangka panjang. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk perusahaan industri, manufaktur, perbankan, asuransi, dan lainlain (Sunariyah : 11). Jenis-jenis pasar modal diatas ada beberapa macam yaitu : 1. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama kurun waktu yang ditetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa dan saham yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan. 2. Pasar Sekunder (Secondary Market) Pasar sekunder adalah pasar yang memperdagangkan saham sesudah melewati pasar perdana. Hasil penjualan saham tidak dimasukkan kedalam 9

modal perusahaan, melainkan masuk ke dalam kas para pemegang saham (investor). Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual. Besarnya permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham antara lain : pendapatan per lembar saham, besaran dividen yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek perusahaan di masa yang akan datang dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perdagangan saham adalah laju inflasi yang tinggi, munculnya gejolak politik pada suatu negara, perubahan kebijakan moneter, dan kondisi pasar dimana perusahaan berada. Perdagangan pasar sekunder, bila dibandingkan dengan perdagangan pasar perdana mempunyai volume perdagangan yang jauh lebih besar. Setiap ada perubahan salah satu faktor tersebut diatas biasanya diiringi dengan perubahan harga saham (Sunariyah : 13). Tabel 2.1 Kesamaan dan Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Jangka waktu Tingkat bunga Pihak yang terlibat Pasar Uang Jangka pendek biasanya dibawah satu tahun Tingkat bunga relatif tinggi Individu, bank-bank komersial dan instiusi keuangan Pasar Modal Jangka panjang biasanya di ataa satu tahun Tingkat bunga relatif rendah Investor baik secara individu maupun institusi, penjamin emisi, pemerintah dan perusahaan (emiten) 10

Pengawasan Pasar uang diawasi oleh pemerintah bank sentral secara langsung Transaksi Transaksi aktiva keuangan Sirkulasi dana Merupakan transaksi kredit dari masyarakat Pelaku pasar Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana Tingkat risiko Tingkat risiko pasar uang relatif tinggi oleh karena itu sebagai kompensasi bunga pasar uang relatif tinggi Sumber : Sunariyah (2011:12) Pasar modal diawasi oleh pemerintah melalui badan yang berwenang (di Indonesia Bapepam-LK) Transaksi aktiva keuangan Merupakan transaksi kredit dari masyarakat Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana Tingkat risiko pasar modal relatif rendah B. Harga dan Perubahan Harga Saham Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. Harga suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham merupakan harga perdananya. Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Harga saham dapat juga diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar sekunder. Kondisi permintaan atau 11

penawaran yang fluktuatif setiap harinya akan membawa pola harga saham yang fluktuatif juga. Semakin bayak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan, akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Secara umum semakin baik keuangan perusahaan dan semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, kemungkinan harga saham akan naik. Tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan yang baik juga bisa mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan pasar saham. Hal seperti ini tidak akan hilang jika kepercayaan pemodal belum pulih, kondisi ekonomi belum membaik ataupun hal-hal lain yang membaik. Salah satu resiko dari pemegang saham adalah menurunnya harga saham. Hal ini dapat diatasi dengan cara menahan saham tersebut sampai keadaan pasar membaik. Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang melakukan analisis terhadap individual atau kelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Husnan : 307). 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan ; 12

a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang. b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis fundamental merupakan analisis historis atau kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut company analysis (Husnan : 307). Data yang digunakan adalah data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Dalam company analysis para pemodal (investor) akan mempelajari laporan keuangan perusahaan yang salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan, mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut. Para analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang, dan menempatkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal menurut Husnan (2009:341) adalah sebagai berikut : Merupakan suatu teknik yang merupakan data atau catatan pasar untuk mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, 13

indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-faktor yang bersifat teknis. Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Analisis ini berupaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga pasar tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu. Para penganut analisis ini, menyatakan bahwa : a) Harga saham mencerminkan informasi yang relevan. b) Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga saham diwaktu lalu. c) Karena harga saham akan mempunyai pola tertentu, maka pola tersebut akan berulang. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis teknikal adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari faktor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham dibeli atau harus dijual. C. Analisis Rasio Keuangan Analisa rasio menurut Munawir (2004:37) adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 14

Menurut Brigham (2001:106) rasio keuangan dirancang untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, dan untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu. Analisa rasio keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh calon investor untuk mengetahui kinerja keuangan emiten. Berdasarkan ruang lingkupnya rasio keuangan dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu : 1. Rasio likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. 4. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. 5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio) Rasio pasar menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio ini terdiri dari Price Per Share, earning per 15

Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Price To Book ratio (PBV) dan dividend Payout Ratio (DPR). Dalam pembahasan selanjutnya hanya akan dibahas rasio nilai pasar dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) yang merupakan dasar teori dari penelitian ini. 1) Price Earning Ratio (PER) Rasio ini menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. (Tandelilin 2010 : 320). Dimana: EPS : Earning per Share / Laba per lembar saham EAT : Earning After Tax / laba bersih setelah pajak Share : Jumlah saham yang beredar Price Earning Ratio menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang dilaporkan. 2) Price Book Value Ratio (PBV) Untuk menghitung Price Book Value Ratio (PBV) pertama dengan mencari nilai bukunya terlebih dahulu. Nilai buku memberikan indikasi 16

lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Nilai buku didapat dari : Price Book Value Ratio (PBV) untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini, maka pasar semakin percaya akan prospek perusahaan tersebut. Harga saham pada rumus diatas adalah menggunakan harga saham penutupan (closing price) pada tanggal tertentu. D. Laba Akuntansi 1. Pengertian Laba Akuntansi Ukuran kinerja akuntansi perusahaan salah satunya adalah laba akuntansi. Laba akuntansi diukur berdasarkan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan. 17

Laba akuntansi menurut Sofyan (2008 : 299) adalah sebagai berikut : Laba akuntansi adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. 2. Konsep Pengukuran Laba Akuntansi Konsep pengukuran laba akuntansi terbagi menjadi dua, yaitu: a. Berdasarkan aliran-aliran dalam akuntansi Dalam akuntansi yang memiliki konsep perhitungan laba juga dikenal perbedaan pendanaan dalam menghitung laba (income). Menurut Sofyan (2008 : 304) terdapat empat aliran, yaitu : 1) Pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of measure dan princip historical cost yang sering disebut historical cost accounting atau conventional accounting sebagaimana yang kita anut saat ini. Konsep ini dinamakan konsep laba accounting income. 2) Pemikiran neo klasik yang mengubah postulat unit of measure dengan menerapkan perhitungan perubahan tingkat harga umum (general price level) dan tetap mempertahankan prinsip historical cost. Konsep ini dikenal dengan istilah general price level adjusted historical cost accounting (GPLA historical accounting). Dan perhitungan laba disebut GPLA accounting income. 18

3) Pemikiran radikal yang memilih harga sekarang (current value) sebagai dasar penilaian bukan historical cost lagi. Konsep ini dikenal dengan current value accounting sedang perhitungan labanya disebut current income. 4) Pemikiran neo radikal yang menggunakan current value tetapi disesuaikan perubahan tingkat harga umum. Konsep ini disebut GPLA current value accounting, sedangkan perhitungan labanya disebut adjusted current income. b. Berdasarkan elemen yang masuk sebagai laba Menurut Sofyan (2008 : 306) konsep pengukuran laba akuntansi berdasarkan elemen apa saja yang masuk sebagai laba adalah : 1) Current operating concept of income Menurut konsep ini yang masuk sebagai laba akuntansi hanya dua hal, yaitu : a) Perubahan nilai atau peristiwa yang dapat dikendalikan oleh manajemen dan terjadi dalam tahun berjalan. b) Perubahan yang relevan yang terjadi dari operasi normal Dengan demikian, komponen yang bukan berasal dari tahun berjalan seperti prior period adjustment yang bukan berasal dari operasi normal seperti extraordinary items tidak termasuk sebagai laba tetapi dimasukkan atau dikelompokkan sebagai pos laba ditahan (retained earnings). Pendukung ini berpendapat bahwa laba yang dihitung berdasarkan konsep ini akan: 19

a) Lebih berarti untuk membuat pebandingan baik antar periode maupun antar perusahaan. b) Lebih berarti untuk membuat peramalan-peramalan kejadian ekonomi di masa yang akan datang. c) Lebih berguna untuk menilai efisiensi manajemen. 2) All inclusive consept of income Menurut konsep ini yang masuk laba akuntansi adalah seluruh perubahan kepemilikan atau revaluasi perusahaan dalam suatu periode, kecuali transaksi modal. Sehingga semua income baik yang berasal dari income operasi dan non operasi dimasukkan ke dalam perhitungan laba rugi dan hasil akhirnya saja yang masuk kedalam pos laba ditahan (retained earning). 3. Keunggulan dan kelemahan konsep laba akuntansi Keunggulan konsep laba akuntansi menurut Sofyan (2008 : 299) adalah: a. Dapat terus menerus ditelusuri dan diuji. b. Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta) dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa (verifiability). c. Memenuhi prinsip conservatism, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai. d. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen. 20

Kelemahan kosep laba akuntansi adalah: a. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul dari kenaikan nilai. Kenaikan nilai ada, namun belum direalisasi. b. Karena perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya. c. Penerapan prinsip realisasi, historical cost, dan conservatism dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan. E. Tingkat Bunga Deposito Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi, membeli rumah, membeli obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas (Sawaldjo : 69-70). Deposito berjangka (time deposito) merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. (Lukman : 50). Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito yaitu, tingkat suku bunga SBI, tingkat suku bunga yang ditawarkan bank lain. Tingkat suku bunga pada dasarnya merupakan refleksi dan kekuatan permintaan dan penawaran dana. 21

Dengan demikian tingkat suku bunga mencerminkan tingkat kelangkaan atau kecukupan dana di masyarakat. F. Asuransi Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimilikinya. Definisi asuransi menurut Darmawi (2006 : 26) dapat diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial ataupun berdasarkan pengertian matematika. Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial). Menurut pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha utamanya menerima/menjual jasa, pemindahan resiko dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagai resiko (sharing of risk) diantara sejumlah besar nasabahnya. Dari sudut pandang sosial, asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial yang menerima pemindahan resiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota tersebut. 22

G. Kerangka Pemikiran dan Model Konseptual 1. Kerangka Pemikiran a) Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Perubahan Harga Saham Price Earning Ratio menunjukkan seberapa besar investor bersedia untuk membayar persatuan mata uang dari keuntungan yang di laporkan oleh perusahaan dan inilah yang menjadi instrumen yang cukup penting. Menurut Husnan (2009), apabila pasar modal efisien, PER akan mencerminkan laba perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan pemodal. Kondisi ini tentu saja akan membuat ketertarikan tersendiri bagi investor. PER yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan dimasa mendatang cukup baik, sehingga investor akan bersedia untuk menanamkan modalnya. Karena dengan tingginya PER maka semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan investor, dimana akan berdampak pada kenaikan harga saham maupun kemampuan perusahaan untuk membagikan deviden. Sebaliknya PER yang rendah menunjukkan prospek perusahaan dimasa mendatang kurang baik sehingga investor tidak akan mendapatkan return saham yang tinggi, Dengan demikian, PER memiliki pengaruh positif terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan (dari tahun 2007-2011 secara tahunan). 23

b) Pengaruh Price to Book Value (PBV) Ratio Terhadap Perubahan Harga Saham Price to Book Value Ratio ( PBV) juga merupakan market ratio, dimana nilai buku dihitung sebagai hasil bagi dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham beredar. Rasio ini menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang di investasikan, semakin tinggi rasio tersebut maka semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai perusahaan. Dengan demikian PBV memiliki pengaruh positif terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan (dari tahun 2007-2011 secara tahunan). c) Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga keuangan dan para pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat dari kenaikan laba. Pengamatan di pasar modal mengindikasikan bahwa laba mempengaruhi harga saham. Harga saham dipengaruhi oleh dua unsur uama yaitu: 1. Resiko atau beta saham tersebut. Apabila resiko meningkat maka laba makin besar. 2. Tingkat keuntungan bebas resiko. Semakin tinggi keuntungan bebas resiko maka semakin besar keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal. Keuntungan bebas resiko juga mempengaruhi 24

tingkat keuntungan portofolio pasar yang berpengaruh terhadap harga saham. Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara teoritis perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori keuangan mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden jika perusahaan bisa menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan. Uraian tersebut menunjukkan bahwa apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham akan meningkat. Dengan kata lain informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Peningkatan laba akuntansi dapat mendorong investor untuk lebih tertarik dalam membeli saham perusahaan. Ketertarikan investor untuk membeli saham perusahaan akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan dan berujung pada meningkatnya return saham perusahaan. Laba yang tinggi akan mendorong investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan karena tertarik akan laba investasi yang lebih tinggi. Ini secara langsung akan mendorong perubahan harga saham dan return saham. Dengan demikian Laba akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan (dari tahun 2007-2011 secara tahunan). 25

d) Pengaruh Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Faktor tingkat bunga deposito akan mempengaruhi investor di dalam menanamkan dananya pada saham. Apabila tingkat bunga deposito lebih rendah dari return yang diharapkan maka investor akan memilih menginvestasikan dananya pada saham, sehingga permintaan saham meningkat yang mengakibatkan naiknya harga saham. Begitu pula sebaliknya apabila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari return yang diharapkan maka investor lebih memilih menginvestasikan dananya pada Bank. Hal ini akan mengakibatkan turunnya permintaan akan saham sehingga harga saham akan turun. Arah pengaruh yang positif menunjukkan bahwa apabila variabel independen yang diuji tersebut naik, maka harga saham akan naik pula, begitu juga sebaliknya. Sedangkan arah yang negatif menunjukkan bahwa apabila variabel independen yang diuji tersebut turun, maka harga saham akan naik, begitu juga sebaliknya, apabila variabel yang diuji tersebut naik, maka harga saham akan turun. Dengan demikian tingkat bunga deposito memiliki pengaruh negatif terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan (dari tahun 2007-2011 secara tahunan). 26

e) Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian di pasar modal sudah banyak dilakukan, baik didalam pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian di pasar modal ini terus dilakukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal sangat beragam. Pengaruh dari faktorfaktor tersebut juga bisa berubah sewaktu-waktu sehingga menarik untuk diteliti. Wibiksono (2012) Melakukan Penelitian Pengaruh Price Earning Ratio, Price Book Value, Kurs dan Size terhadap Return Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Objeck penelitian adalah Perusahaan LQ45 di BEI pada tahun 2008-2010. Hasil penelitian adalah bahwa PER dan PBV secara Simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham sedangkan secara Parsial hanya PER yang berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian terdahulu oleh Dinar (2006) yaitu Pengaruh Rasio Nilai Pasar, Dividend Yield (DY), dan Tingkat Bunga Deposito (TBD) terhadap Perubahan Harga Saham. Dalam penelitiannya dengan menggunakan data tahunan bahwa, Price Earning Ratio dan Market Book Ratio mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan asuransi di BEI. Secara bersama-sama PER, PBV, DY dan TBD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Sedangkan secara parsial hanya PER yang mempunyai 27

pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan asuransi di BEI periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Firdaus (2012) meneliti Pengaruh Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Laba Akuntansi terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan analisisnya Laba Akuntansi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan asuransi periode tahun 2007-2009. 2. Model Konseptual 28