BAB IV ANALISIS. Wali Galung, antara Kontroversi dan Motivasi. berbagai pihak. Di tengah-tengah keyakinan masyarakat yang meyakini beliau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sifat-sifatnya sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya. 1

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

Takwa dan Keutamaannya

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

ILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini peneliti akan memaparkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB IV ANALISIS. Dalam masyarakat kita, apabila terjadi dalam diri seseorang hal yang luar

Kisah Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen), Sang Penantang Al Quran : Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur an!

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

Pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

Kejahatan Mengolok-olok Allah, Syariat-Nya, dan Rasul-Nya

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

Mengenai Buku Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan agama menjadi penting dalam suatu kehidupan bernegara karena agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

SPIRITUAL SUPPLEMENT

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

Pendahuluan. Mulai dari masalah keuangan, karier, bisnis, relationship, kesehatan, dan apa pun yang jadi masalah Anda saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

Puasa Pembentukkan Sikap Sosial. Written by Monday, 16 August :10

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan

BAB I. keberagamaan dimasa kini dan dimasa akan datang, agar manusia menjadi. berdasarkan nilai-nilai iman dan ketakwaan Islam. 1

BAB IV PANDANGAN ULAMA TERHADAP KETELADANAN RASULULLAH SAW.

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Isra Mi'raj dan Makna Fundamental Shalat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Memahami Akidah Islam

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

3 Wasiat Agung Rasulullah

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

PENDAHULUAN IDA102 MANUSIA DAN AGAMA 21/02/2013 BAB 4 KONSEP AKHLAK II. Maruwiah Ahmat Peranan Akhlak dalam Kehidupan

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

Persiapan Menuju Hari Akhir

Tafsir Surat Al-Kautsar

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN


BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Pendidikan Agama Islam

Ciri-Ciri Akhlak Rasulullah

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Mendidik Anak dengan Tauhid

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

[ Indonesia Indonesian

MUKMIN SEBENAR Pada satu ketika, seorang pemuda telah masuk ke dalam

NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SITI MEGAWATI NIM:

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

UMMI> DALAM AL-QUR AN

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

IâMÃIŠR šz IãQ MŠR šz IäQN¾šZ IâM±I

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid


BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.5 Nabi Shalih AS.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

BAB IV. pembuatan peraturan walikota ini adalah dalam rangka memberikan pelayanan. di bidang perdagangan dan perindustrian.1

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS Wali Galung, antara Kontroversi dan Motivasi Semenjak pertama kali kemunculannya ke ranah publik, Lamri atau yang lebih dikenal dengan panggilan Wali Galung ternyata menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Di tengah-tengah keyakinan masyarakat yang meyakini beliau sebagai seorang wali, ternyata tidak sedikit di antara mereka yang justru menolak kehadiran beliau dan meyakini bahwa ia bukanlah seorang wali, bahkan orang gila. Kebanyakan masyarakat yang menganggap Wali Galung sebagai seorang awliya Allah menganggap bahwa Wali adalah seorang yang diberikan Allah beberapa kelebihan seperti keramat, kesaktian, dan berbagai keanehan-keanehan lainnya. Pendapat masyarakat tersebut berbeda dengan pengertian Wali pada umumnya, karena sesungguhnya Wali itu berarti dekat dan tentunya orang yang bertakwa karena keikhlasannya kepada Allah, sehingga Allah pun memberikan kelebihan berupa kewalian kepadanya. Para Wali adalah orang yang telah menjauhkan diri dari perbuatan dosa, baik dosa besar maupun kecil sehingga kalbu mereka bercahaya dan tenggelah kepada zat Tuhannya, dalam keadaan inilah para 49

50 wali kemudian tidak akan merasa takut dan cemas, sebagaimana tercantum dalam Al- Qur an: Menurut hemat penulis, masyarakat yang mengklaim Wali Galung sebagai seorang wali Allah adalah mereka yang memiliki pemahaman minim tetang masalah kewalian, sehingga dengan mudahnya mereka mengklaim bahwa Wali Galung adalah seorang awliya Allah. Wali Majdzub. Menurut salah seorang responden, Wali galung termasuk ke dalam tingkatan Majdzub adalah salah satu dari keadaan seseorang yang sedang mengalami kasyaf. 1 Dari tinjauan kerohanian (spiritual) waktu seseorang mengalami kasyaf dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 2 1 Kasyaf berarti terbukanya hijab (tabir) yang menyekat antara manusia dengan Allah. lihat Muhammad Marwan, Manaqib Syekh Muhammad Samman Al-Madani, (Kandangan: Sahabata, 2006), cet. 7, h. 14. 2 Ibid., h. 15.

51 1. Salik/istiqamah, yaitu seseorang yang saat mengalami kasyaf situasi spiritualnya tetap seperti biasa. Orang ini wajar seperti orang lain pada umumnya, menemui tamu, berbincang-bincang, bergaul dan sebagainya. Seorang yang istiqamah mampu memimpin umat dan menyebarkan ajarannya, lain halnya dengan seorang yang majdzub. 2. Majdzub yaitu seseorang yang di saat mengalami kasyaf situasi spiritualnya mengalami kejutan (jazb). Orang ini hidup berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya, karena terkesima dengan kenikmatan yang diperoleh dari kasyaf tersebut. Majdzub merupakan anugerah langsung dari Allah untuk dirinya sendiri dan biasanya orang yang madjzub itu tidak memimpin umat. Oleh karena ia mengalami nikmat yang tidak dirasakan orang lain yang tidak kasyaf, maka akal orang lain tidak dapat memahami mengapa ia melakukan hal yang demikian itu. Di sinilah sering terjadi kesalahpahaman, orang menganggap wali majdzub sebagai orang gila, namun sebaliknya ada juga orang yang menganggap orang gila sebagai wali madjzub. Menurut penulis pendapat responden tersebut ada benarnya, karena jika melihat keadaan Wali Galung tentu sangat berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya. Namun yang dikhawatirkan adalah jika responden tersebut salah paham, yaitu menganggap seseorang yang gila sebagai seorang wali, walaupun pada

52 kenyataannya, menurut penulis tidak ada seseorang yang berani menjamin apakah Wali Galung itu benar-benar awliya Allah atau bukan. Namun dalam landasan teori penulis tidak menemukan adanya tingkatan majdzub, karena majdzub bukanlah tingkatan wali, namun keadaan seorang wali yang sedang kasyaf. Jadi menurut penulis responden tersebut belum memahami sepenuhnya tentang tingkatan-tingkatan wali. Dari analisis di atas, maka menurut penulis masyarakat/responden yang menganggap Wali Galung sebagai awliya Allah adalah mereka yang belum sepenuhnya mengerti perihal masalah kewalian, baik itu pengertiannya maupun tingkatan-tingkatannya. Responden selanjutnya adalah seorang tokoh agama, yang namanya cukup dikenal di mana-mana. Berdasarkan hasil wawancara penulis, pemahaman beliau tentang masalah kewalian sudah tidak diragukan lagi. Bahkan beliau mengaku bisa mengetahui tentang kebenaran seorang wali maupun habaib dengan cara berbicara langsung dengan Rasulullah. 3 Dengan tegas tokoh agama tersebut menyatakan bahwa Wali Galung bukanlah seorang awliya Allah. Bagi responden tersebut, seorang wali adalah orang yang bertakwa kepada Allah, yang di hatinya tidak memiliki rasa takut dan rasa kecemasan, dan tidak semua yang memiliki keanehan di luar kebiasaan (khawariq al- 3 KH. Anang Ramli, Tokoh Agama, Wawancara Pribadi, Padang, 24 November 2008.

53 adah) merupakan seorang wali. Bagi beliau Wali Galung bukanlah seorang yang bertakwa kepada Allah, melainkan seseorang yang tidak waras dikarenakan faktorfaktor tertentu seperti durhaka kepada orang tua dan tidak bertanggung jawab kepada keluarga. Selain tokoh agama di atas, penulis pun menemukan seorang responden dari kalangan masyarakat biasa yang juga menyatakan bahwa Wali Galung tersebut adalah orang gila. Pendapat ini ia keluarkan karena menurutnya seorang wali tentunya menunjukkan sifat-sifat kewalian seperti ahli agama, tekun dalam beribadah, bukannya justru berbuat aneh seperti memanjangkan rambut dan hidup menyendiri di tengah hutan. Berdasarkan pendapat di atas, penulis melihat bahwa orang-orang yang menolak kewalian Wali Galung adalah orang-orang yang memahami perihal masalah kewalian, berbeda dengan mereka yang mengakui kewalian Wali Galung yang justru berasal dari kalangan orang-orang yang minim pengetahuan tentang masalah wali. Di antara berbagai pendapat yang menyudutkan keberadaan Wali Galung, penulis menemukan pendapat yang menurut penulis merupakan penengah atas perdebatan mengenai wali atau tidaknya Wali Galung. Meskipun responden tersebut tidak menyatakan bahwa Wali Galung seorang awliya Allah, namun menurutnya Wali Galung memiliki berbagai kelebihan dari kebanyakan orang pada umumnya. Di satu sisi mungkin ia terlihat seperti orang yang kurang waras, namun di sisi lain

54 dengan ber-uzlah ia adalah orang yang terjaga dari perbuatan dosa yang sering dilakukan orang pada umumnya seperti dosa lisan, dosa mata, dosa telinga dan lain sebagainya. Hal demikian senada dengan pendapat Aidh Al-Qarni, yaitu dalam beruzlah ada usaha untuk menjauhkan diri dari kemungkaran dan ada kesempatan untuk tidak mencela orang lain. Dalam uzlah juga terdapat tabir untuk menutupi aurat: yakni aurat berupa aurat lisan, kesalahan melangkah, penyimpangan pikiran, dan kecenderungan jiwa yang jahat. 4 Sehingga dengan ber-uzlah maka akan terjaga lah diri seseorang dari berbagai perbuatan dosa. Dari berbagai pendapat di atas, menurut penulis persepsi seseorang akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan keilmuwan yang ia miliki. Masyarakat yang menganggap Wali Galung adalah seorang wali ternyata memiliki pemahaman yang minim perihal masalah kewalian, sehingga dengan mudahnya mengklaim seseorang sebagai awliya Allah. Sedangkan pendapat yang menyatakan bahwa Wali Galung bukanlah seorang wali justru keluar dari seseorang yang mengerti tentang masalah kewalian. Namun, menurut penulis pendapat yang dikeluarkan oleh tokoh agama di atas bisa jadi memiliki maksud lain, karena semenjak nama Wali Galung dikenal masyarakat, banyak para pengunjung yang datang ke kediaman Wali Galung, bukan 4 Aidh Al-Qarni, La Tahzan. diterjemahkan oleh Samson Rahman, La Tahzan, Jangan Bersedih, Jakarta, Qisthi Press, 2008, cet. 46, h.119.

55 ke tempat tokoh agama tersebut. Jadi bisa jadi argumen yang dikeluarkan memiliki maksud lain yaitu untuk menjatuhkan Wali Galung karena merasa tersaingi. Berbeda dengan pendapat yang dikeluarkan oleh seorang tokoh agama lainnya, sekalipun namanya tidak seterkenal tokoh agama pertama. Ia justru mengeluarkan pendapat yang lebih bijaksana. Ia melihat Wali Galung dari sudut pandang yang berbeda, tidak hanya dari permukaannya saja, sehingga argumen yang dikeluarkan pun terkesan lebih bijaksana, tidak seperti tokoh agama yang pertama yang terkesan menilai seseorang hanya dari satu sisi saja. Kontroversi tentang seorang tokoh, apalagi tokoh tersebut diyakini sebagai seorang awliya Allah memang terus terjadi sejak dulu. Bahkan bisa saja kontroversi yang terjadi mengakibatkan terjadinya kematian bagi sang tokoh tersebut, sebagaimana nasib Al-Hallaj yang harus berakhir tragis di tiang gantungan. 5 Hal serupa juga kembali menimpa Syekh Siti Jenar 6 dan Syekh Abdul Hamid Abulung 7 yang sama-sama harus mengalami kematian tragis di penghujung hidupnya karena mengajarkan ajaran yang membahayakan bagi orang awam. Menurut penulis, kontroversi seputar keberadaan Wali Galung merupakan sebuah rekaman masa lalu yang kembali terjadi, hanya saja kemasannya sedikit 5 Muhammad Zairul Haq, Al-Hallaj, Kisah Perjuangan Total Menuju Tuhan, (Bantul: Kreasi Wacana, 2010), h.39. 6 MB. Rahimsyah. AR, Legenda Syekh Siti Jenar, (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2006). 7 Fahrurraji Asmuni, Cerita Datu-datu Terkenal Kalimantan Selatan, (Kandangan: Sahabat, 2002), h.46.

56 berbeda. Jika di masa lalu para tokoh kontroversial tersebut harus mengalami kematian karena ajarannya, Wali Galung tidak sampai mengalami hal tersebut dikarenakan tidak mengajarkan sesuatu yang dianggap menyesatkan. Hanya saja ia dianggap oleh sebagian orang sebagai orang yang kurang waras karena tingkah lakunya yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Pertentangan antara ahli hakikat dan ahli syariat tidak akan dapat dihindarkan, karena mereka menggunakan sudut pandang yang berbeda untuk menilai seseorang. Walaupun Wali Galung di anggap sebagai orang yang kurang waras, ia tetap memiliki orang-orang yang setia, yang terus berkunjung ke kediamannya. Ia tetap menjadi motivasi bagi mereka yang mempercayai akan kewaliannya. Sekalipun berbagai pendapat di keluarkan untuk menyudutkan bahkan menghinanya, para pengikut setianya tetap berkunjung dengan tujuan dan motivasinya masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa Wali Galung tetap memiliki karisma di mata pengikutpengikutnya yang tidak hanya berasal dari orang muslim, bahkan seseorang berkebangsaan Tionghoa pun ikut mengunjunginya dengan keyakinan bahwa doa dan air dari Wali Galung mampu melancarkan usahanya. Selain itu, berkaitan dengan keanehan-keanehan yang terjadi seputar keberadaan Wali Galung, menurut penulis hal demikian adalah sebuah ma unah yang ada pada diri beliau. Sebab, berdasarkan pengertian dan jenis-jenis khawariq al-adah yang penulis jelaskan di bab II, yang sesuai dengan kondisi Wali Galung adalah ma unah. Beliau tidak mungkin memiliki mukjizat maupun irhash, karena dua hal

57 tersebut hanyalah untuk nabi dan para rasul. Sedangkan karena tingkat kewalian beliau yang tidak dapat dibuktikan dengan ilmiah, maka menurut penulis keanehan tersebut bukan pula sebuah keramat. Apalagi jika di arahkan ke istidraj, menurut penulis sangatlah tidak tepat, karena melihat betapa nilai-nilai dakwah yang beliau pesankan kepada anaknya dan para pengunjung yang datang, sebab istidraj hanyalah untuk orang-orang yang fasiq terhadap Allah swt. Terlepas dari hal-hal normatif di atas, penulis melihat ada faktor lain yang menjadi penyebab masyarakat berkunjung ke kediaman Wali Galung. Hampir dari semua tujuan mereka datang adalah karena faktor ekonomi. Hal ini menunjukkan krisis-krisis yang terjadi di masyarakat, salah satunya krisis ekonomi yang terjadi merupakan faktor pemicu yang menyebabkan masyarakat menjadikan Wali Galung sebagai salah satu referensi yang selalu di kunjungi. Salah satu tujuan yang sangat memperlihatkan faktor ekonomi adalah ketika meminta air untuk kesembuhan kepada Wali Galung. Begitu tingginya biaya pengobatan, baik di dokter maupun rumah sakit inilah yang menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk menggunakan pengobatan alternatif, yaitu salah satunya air yang telah di doakan oleh Wali Galung. Begitulah Wali Galung, ia akan tetap menjadi motivasi meskipun begitu banyak kontroversi yang datang menerpa dirinya.