BAB I PENDAHULUAN. atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Berdasarkan uraian tersebut maka peran perbankan dapat diwujudkan melalui

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertumbuh seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai lembaga keuangan. Kegiatan-kegiatan dunia usaha, baik di sektor

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar saja, akan tetapi telah tersebar sampai ke kota-kota kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan dan sebagai wadah kegiatan ekonomi. Menurut Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT. BANK YUDHA BHAKTI CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara, karena

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap masyarakat memiliki kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini menjadi salah satu industri bisnis yang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. produk bank ataupun jasa bank sehingga keberadaan bank sudah menyebar

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidupnya meliputi makanan, pakaian dan tempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai berpindah dan mempercayai Perbankan Syariah. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang material. Adanya suatu bank akan memberi manfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. bahwa hampir semua masyarakat telah menjadikan kegiatan pinjam-meminjam uang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan papan adalah kebutuhan tempat tinggal untuk tidur,

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana (defisit). Selain itu, bank juga menyediakan jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN. lagi di seluruh lapisan masyarakat.selain itu, perbankan memang sangat. mendapatkan nasabah agar mau meletakkan dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU WARU SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI KREDIT DALAM MENGATASI KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN)

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat perlu melakukan usaha untuk memenuhi. kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi tidak semua

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Rumah sebagai tempat berlindung dari segala cuaca sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dalam masyarakat semakin lama semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian bank pada awal dikenalnya

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu nasabah dalam bentuk simpanan atau produk funding untuk disalurkan ke. jasa bank yang ditawarkan oleh bank itu sendiri.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari - hari manusia memiliki kebutuhan pokok atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tersier. Kebutuhan primer sendiri merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan bersifat wajib untuk dipenuhi. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam budaya Jawa sendiri kebutuhan primer tersebut terdiri atas sandang, pangan, dan papan. Sandang adalah pakaian manusia. Pakaian menjadi kebutuhan primer pertama, walaupun manusia bisa hidup tanpa pakaian, tetapi karena hidup dalam masyarakat maka pakaian adalah hal yang paling penting. Selanjutnya adalah pangan, pangan merupakan sumber makanan bagi manusia dan merupakan kebutuhan primer. Dan yang terakhir adalah papan, papan merupakan rumah atau tempat tinggal. Rumah adalah kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa memiliki rumah berarti kebutuhan primer manusia belum terpenuhi. Rumah merupakan tempat berteduh bagi keluarga yang paling aman dan nyaman. Tiga kebutuhan pokok manusia tersebut merupakan kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan. 1

2 Kehidupan yang layak, menyangkut terpenuhinya ketiga kebutuhan pokok tersebut. Dari ketiga kebutuhan dasar manusia tersebut, kebutuhan yang paling akhir dipenuhi adalah kebutuhan akan tempat tinggal atau rumah. Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman, Rumah adalah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan hunian bagi pembinaan keluarga. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, selain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan pemukiman mempunyai fungsi yang sangat strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri. Melihat begitu pentingnya fungsi rumah bagi kehidupan manusia, namun masih banyak juga anggota masyarakat yang belum memiliki rumah, terlebih rumah yang layak, oleh karena hal tersebut maka munculah pengembang perumahan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Munculnya pengembang perumahan bukan serta merta mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya kan tempat tinggal, namun juga menimbulkan permasalahan baru. Hal ini terjadi karena dalam pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal tidak membutuhkan dana yang sedikit. Memang beberapa kalangan masyarakat memiliki kemampuan untuk langsung memiliki rumah dengan dananya sendiri dalam jangka waktu yang

3 sebentar karena kemampuan ekonominya yang kuat. Tetapi beberapa orang lainnya memiliki kemampuan yang berbeda, jika mereka mengandalkan dananya sendiri maka akan memakan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pihak yang dapat menjadi perantara antara pengembang perumahan dan masyarakat yang belum memiliki rumah sekaligus dapat membantu masyarakat dalam meringankan beban pembayaran pembelian rumah tersebut. Pihak perantara yang dimaksud adalah bank. Lewat produk kreditnya bank dapat memberikan bantuan untuk meringankan beban pembayaran dalam pembelian rumah. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam praktiknya, kredit yang diberikan untuk meringankan beban pembayaran dalam pembelian rumah dikenal dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dalam skema KPR, pihak bank akan melakukan pembayaran lebih dahulu pembelian rumah untuk nasabah kepada pengembang perumahan tersebut, kemudian nasabah akan membayar biaya pembelian rumah tersebut kepada pihak bank dalam jangka waktu tertentu sesuai denga perjanjian KPR yang telah disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam rangka membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan tempat tinggal, PT Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. Kantor Cabang Gresik mengeluarkan produk kredit perumahan yang bekerja sama

4 degan pemerintah khususnya Kementrian Perumahan Rakyat, yaitu KPR Sejahtera Tapak. KPR Sejahtera Tapak adalah kredit perumahan perorangan yang diberikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, untuk kepemilikan rumah sehat sederhana. Dengan adanya KPR Sejahtera Tapak, masyarakat diharapkan dapat memiliki rumah sehat sederhana dengan angsuran rendah sehingga tidak memberatkan masyarakat. Angsuran yang tidak memberatkan tersebut diberikan pada masyarakat dikarenakan PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. menyesuaikan dengan kemampuan dan penghasilan pemohon kredit. Sebagai bank yang menyalurkan kredit, tentunya Bank BTN juga menghindari adanya Non performing Loan (NPL). NPL atau dikenal dengan kredit bermasalah merupakan kredit dimana terjadi cedera janji dalam pembayaran kembali sesuai perjanjian sehingga terdapat tunggakan, dan ada potensi kerugian pada pihak bank sehingga memiliki kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari bagi bank. Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/Pbi/2013 Tentang Penetapan Status Dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum Konvensional pasal 4 ayat 2 poin d, BI menetapkan bank yang dinilai memiliki potensi kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya adalah bank yang rasio kredit bermasalah (NPL) secara netto lebih dari 5% (lima persen) dari total kredit Dalam pemberian kredit, khususnya KPR Sejahtera Tapak, Bank BTN sangat berhati-hati. Oleh karena itu pasti Bank BTN menetapkan prosedur-

5 prosedur yang harus dipenuhi dalam pemberian kredit tersebut, untuk mengurangi penyebab timbulnya kredit bermasalah. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil topik tentang prosedur pemberian KPR untuk digunakan sebagai Laporan Kerja Praktik dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) KANTOR CABANG GRESIK 1.2 Penjelasan Judul Untuk menghindari adanya salah penafsiran judul maka berikut ini akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai arti tiap kata. Adapun penjelasannya sebagai berikut : Prosedur Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pemberian Pemberian adalah suatu tindakan yang memberikan sesuatu kepada pihak lain yang sangat membutuhkan

6 Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Tapak Kredit Pemilikan Rumah adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. KPR Sejahtera Tapak sendiri adalah fasilitas kredit perumahan tapak bersudsidi yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara (persero) kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah yang merupakan hasil kerjasama PT Bank Tabungan Negara (persero) dengan Pemerintah lewat Kementrian Perumahan Rakyat. Di Adalah kata depan yang menunjukkan tempat PT Bank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Gresik Adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang perbankan yang merupakan salah satu kantor cabang PT Bank Tabungan Negara (persero) di kawasan Kabupaten Gresik dan merupakan tempat pengamatan penelitian. Dengan demikian, penjelasan dari judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (persero) KANTOR CABANG GRESIK secara keseluruhan adalah proses kegiatan pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank Tabungan Negara dalam pemilikan rumah yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak bank.

7 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa saja persyaratan dan ketentuan dalam pemberian KPR Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Gresik? 2. Siapa saja pihak yang terkait dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Gresik? 3. Bagaimana alur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Gresik? 4. Bagaimana perhitungan plafond, angsuran, dan denda Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara (persero) Kantor Cabang Gresik? 5. Apa saja permasalahan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dalam proses pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara (pesero) Kantor Cabang Gresik? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui informasi tentang pihak-pihak yang terkait dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. 2. Mengetahui informasi mengenai persyaratan dan ketentuan dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik.

8 3. Mengetahui informasi mengenai prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. 4. Mengetahui informasi mengenai perhitungan plafond, angsuran, dan denda Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. 5. Mengetahui permasalahan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pemberian PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik dalam proses pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak. 1.5 Manfaat Penelitian Bagi pembaca : Sebagai referensi untuk mengetahui prosedur, persyaratan, ketentuan, kendala serta pemecahannya dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak Bagi PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik : Sebagai sarana informasi dan edukasi tentang produk bank, khususnya KPR Sejahtera Tapak, dan sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak.

9 Bagi STIE Perbanas Surabaya : Sebagai sarana informasi dan media penambah wawasan mengenai hal yang berkaitan dengan kredit pemilikan rumah serta dapat menambah perbendaharaan bahan bacaan dan referensi di perpustakaan STIE Perbanas Surabaya. Bagi penyusun : Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan di dunia perbankan khususnya tentang prosedur dalam pemberian kredit pemilikan rumah, utamanya KPR Sejahtera Tapak, di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini menggunakan metode analisa deskriptif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan dan mengumpulkan datadata yang diperlukan kemudian diolah, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang akurat dan real maka digunakan cara penelitian lapangan dalam pengumpulan data, yaitu berupa : 1. Penelitian Primer Penelitian primer ini adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data langsung dari pihak Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik.

10 Dalam penelitian primer metode yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu : a. Observasi Langsung Observasi langsung adalah dengan melakukan penelitian dan pengamatan langsung, mengenai system informasi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. b. Wawancara Wawancara adalah cara mendapatkan data secara langsung dengan mengajukan pertanyaan maupun dalam sebuah pembicaraan dengan pihak terkait, dalam hal ini Loan Officer, agar data yang didapatkan dapat relevan dengan judul penelitian. 2. Penelitian Sekunder Dalam penelitian sekunder yaitu proses penelitian untuk mendapatkan data sekunder. Data sekunder tersebut dapat diperoleh dari pihak kedua atau melalui perantara seperti buku, literatur, dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti. 1.7 Organisasi Tugas Akhir Untuk mempermudah dalam penyusunan sekaligus membatasi focus penulisan Laporan Kerja Praktik ini, penyusunan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dimana antar bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan tersusun secara sistematis.

11 Oleh sebab itu, sistematika dan uraian penyusunan laporan ini disusun sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab pertama, dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan terkait prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. Selanjutnya, dijelaskan juga rumusan masalah yang berkaitan dengan prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak, diantaranya, siapa pihak yang terlibat dalam pemberian KPR, persyaratan dan ketentuan dalam pemberian KPR, prosedur pemberian KPR, permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan masalah dalam pemberian KPR. Selain hal tersebut, dalam bab pertama ini juga dijelaskan tentang tujuan dan manfaat dari penulisan Tugas Akhir (TA), dengan judul Prosedur Pemberian Kresit Pemilikan Rumah Sejahtera Tapak Di Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. Dan yang terakhir, juga dijelaskan mengenai metode penelitian dan sistematika dalam penulisan Tugas Akhir. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab kedua ini dipaparkan tantang teori-teori yang mempunyai kaitan dengan prosedur pemberian kredit pemilikan

12 rumah sejahtera tapak di bank tabungan negara kantor cabang gresik, diantaranya : landasan teori tentang perbankan, yang meliputi pengertian, prinsip, fungsi, serta tujuan bank, serta jenis bank dan usaha bank. Selanjutnya dibahas mengenai landasan teori tentang perkreditan, yang berkaitan dengan pengertian kredit, unsur kredit, tujuan kredit, fungsi kredit, jenis kredit, prinsip pemberian kredit, serta perhitungan angsuran kredit. Yang terakhir adalah landasan teori mengenai KPR. BAB III : GAMBARAN SUBYEK PENGAMATAN Dalam bab ketiga, dibahas tentang profil umum Bank Tabungan Negara, dan juga akan dibahas tentang sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, serta jenis produk dan jasa yang ditawarkan. BAB IV : PEMBAHASAN MASALAH Dalam bab ini berisi uraian tentang masalah yang timbul, antara lain : 1. Pihak yang terkait dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik. 2. Persyaratan dan ketentuan dalam pemberian KPR Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik.

13 3. Prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik 4. Perhitungan plafond, angsuran, serta denda Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik 5. Permasalahan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dalam proses pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak di PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Gresik BAB V : PENUTUP Pada bab terakhir ini berisi tentang uraian dari kesimpulan seluruh pembahsan dan beberapa saran, baik bagi pihak bank maupun bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembahasan masalah ini.