BAB 1 PENDAHULUAN. (Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Gambar 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO.PER-04/MEN/1995 TENTANG PERUSAHAAN JASA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER.04/MEN/1995 T E N T A N G PERUSAHAAN JASA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan penambahan line up bisnis dibidang Pelayanan Jasa Operasi dan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 17/MEN/VII/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pertumbuhan industri pangan di Indonesia mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau organisasi merupakan alat yang dipakai untuk

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kuliah Kerja Praktek adalah sebuah mata kuliah yang mengharuskan

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN NOTEBOOK BAGI MAHASISWA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Secara nasional hingga November 2007, jumlah kecelakaan kerja di

SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR LOGO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dari sebuah perusahaan dapat dilihat dari bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan (Sastrohadiwiryo, 2003,hal.17). Menurut Sumakmur (1996,hal.23), disisi lain kegiatan industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah sebuah mesin manufaktur yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era perdagangan bebas pada abad ke 21 dan situasi krisis

PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2007 PERATURAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

I-1 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN KRITERIA HARGA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI BAHAN BAKAR SOLAR SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai dengan 7,5 persen setiap

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2006 / 2007

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. Vesta (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perkembangan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Semester Ganjil 2007/2008. Jeremiah Andries

2. Mengapa keunggulan perusahaan dijadikan sebuah kekuatan di perusahaan tersebut dan. dilihat dari segi apa perusahaan memilih kekuatan tersebut?

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

BAB I PENDAHULUAN. tentu memiliki aktiva tetap. Aktiva tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Salah satu contoh sarana yang digunakan untuk pembangunan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat secara keseluruhan (Munawar, 2004). Untuk tujuan tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja diperdesaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan perindustrian saat ini, pertumbuhan industri nasional maupun global terus meningkat pesat, baik dalam bidang manufaktur, garmen hingga pertambangan dalam setiap tahunnya. Dengan berkembangnya perindustrian saat ini secara tidak langsung mempengaruhi seluruh aspek yang ada didalam dan diluar lingkungan industri tersebut, seperti karyawan/buruh, bahan yang digunakan dalam produksi, kehidupan masyarakat sekitar industri, dampak terhadap alam hingga dampak terhadap negara. Perindustrian yang terus berkembang diikuti dengan jumlah tenaga kerja Indonesia yang semakin hari semakin bertambah, adapun data yang didapat dari Badan Pusat Statistik sebagai berikut : (Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Gambar 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Indonesia. Dengan tingginya jumlah penduduk yang bekerja, khususnya pada perusahaan yang menggunakan banyak tenaga kerja, maka untuk menjaga kestabilan dalam kegiatan perindustrian, perlu diperhatikan bermacam macam faktor penting dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan, salah satunya faktor yang dapat menimbulkan bahaya yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan 1

2 industri. Oleh karena itu diperlukan perlindungan kesehatan dan keselamatan terhadap para pekerja dan seluruh pegawai di lingkungan baik dalam maupun luar perusahaan, setelah itu dibutuhkan perawatan, pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap alat - alat yang digunakan dalam kegiatan produksi, apakah masih layak untuk digunakan atau tidak (harus diganti). Dan terakhir diperlukan juga pelatihan untuk menambahkan kemampuan dan pengetahuan para karyawan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan surat izin operasi (SIO) dalam menjalankan kegiatanya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di industri dan menjaga agar tidak terjadinya kecelakaan kerja. Adapun data yang didapat dari PT Jamsostek mengenai jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia sebagai berikut : (Sumber : PT Jamsostek, 2013) Gambar 1.2 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia Jumlah kasus kecelakaan kerja yang terus meningkat, berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja di Indonesia, maka jumlah angka kecelakaan yang melibatkan kerugian baik kepada tenaga kerja, perusahaan, hingga pihak lain menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengawasinya. Dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, industri dapat menggunakan jasa layanan dari Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (NO.PER.04/MEN/1995) Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PJK3 adalah perusahaan yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan

3 pemenuhan syarat - syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku (pasal 1 huruf b). PJK3 dalam pelaksanaan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industri dan Pengawasan Ketenagakerjaan (pasal 2 ayat 1). PJK3 sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 meliputi : a. Jasa Konsultan K3 b. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3 c. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik d. Jasa Pemeriksaan / Pengujian dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja e. Jasa Audit K3 f. Jasa Pembinaan K3 Namun dalam pengoperasiannya, PJK3 yang menjalankan Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik, dilarang melakukan kegiatan PJK3 dalam bidang Jasa Konsultan K3, Jasa pabrikasi, Pemeliharaan Reparasi dan Instalasi Teknik K3, Jasa Audit K3, dan Jasa Pembinaan K3. PT. Multi Prima Daya Perkasa adalah salah satu perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) di Batam, merupakan salah satu anggota dari Multi Transfer Group yang terdiri dari PT. Multi Transfer Teknologi dan PT. Multi Prima Daya Perkasa. PT. Multi Prima Daya Perkasa yang biasa disingkat Multidasa, dengan sistem manajemen yang terintegrasi bersama team instruktur pelatihan (Engineers) yang tersertifikasi bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LPK3) dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, juga melakukan pembinaan dan sertifikasi Keselamatan kerja melalui Lembaga Pembinaan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan surat keputusan Direktur Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan. Banyak dari perusahaan di provinsi Kepulauan Riau khususnya di kota Batam menggunakan jasa dari PT. Multi Prima Daya Perkasa untuk memberi pelatihan (training) kepada para pegawai atau karyawanya dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan khusunya dalam bidang K3, hal ini untuk menunjang kegiatan produksi di perusahaan perusahaan agar menjamin pegawai atau karyawan bekerja sesuai standar dari pemerintah, selain itu berguna untuk mengurangi dampak terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan

4 dikarenakan pegawai atau karyawan telah terlatih dan memiliki izin resmi yang tersertifikasi oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Menurut data International Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70 persen berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup. Dari pencatatan yang didapat berdasarkan data tingkat kecelakaan kerja di Jakarta masih tinggi dan terus meningkat setiap tahunya, Angka kecelakaan kerja masih mengkhawatirkan, terutama di wilayah DKI Jakarta yang mencapai 4.099 kasus dan sekitar 30 persen merupakan kecelakaan lalu lintas, Kepala Kantor Wilayah BP Jamsostek Jakarta, Hardi Yuliwan (ANTARA News, 2014). Ada empat hal yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja: Pertama, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dan masyarakat masih rendah. Kedua, penerapan pemeriksaan uji K3 juga rendah. Ketiga, kualitas dan kuantitas pegawai pengawas baik pengawas ketenagakerjaan maupun pengawas K3 rendah. Keempat tugas dan fungsi pegawai pengawas sejak otonomi daerah tidak maksimal, khususnya dalam mengawasi K3 (PT. Media Antarkota Jaya, 2014). Melihat peluang dalam perindustrian di Indonesia yang terus berkembang dan masih tingginya angka kecelakaan kerja yang disebabkan kurangnya pengawasan dan penerapan peraturan K3 pada perusahaan di Indonesia, mendorong PT. Multi Prima Daya Perkasa untuk mengembangkan bisnisnya, salah satu strategi yang akan diambil perusahaan ialah membuat kantor cabang ke daerah lain. Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum membuka cabang baru, seperti : Faktor finansial (keuangan perusahaan, modal perusahaan dalam membuka cabang baru, harga sewa/beli gedung, biaya pemeliharaan) Faktor operasional (akses kepada produsen dan pelanggan, ketersediaan pengajar, keamanan) Faktor Lokasi (dekat dengan daerah industri, tersedia akses transportasi, mudahnya akses menuju kantor ) Faktor Karyawan ( Jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), UMR karyawan didaerah tujuan, dan asuransi karyawan)

5 Dari hal ini menyimpulkan mengambil permasalahan untuk membantu PT. Multi Prima Daya Perkasa dalam menetukan strategi manajemen dan lokasi kantor cabang yang sesuai dengan kriteria perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang terjadi, maka dapat disimpulkan perumusan masalah: 1. Apa strategi manajemen yang digunakan dalam mengembangkan bisnis pada PT. Multi Prima Daya Perkasa? 2. Bagaimanakah sistem penentuan lokasi Kantor Cabang baru PT. Multi Prima Daya Perkasa yang sesuai dengan kriteria perusahaan? 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada pembahasan penelitian ini adalah analisis mengenai satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya bidang pelatihan. Penelitian yang akan dilakukan di perusahaan ini adalah mengenai pemilihan lokasi kantor cabang yang didukung dari strategi perusahaan yang didapatkan dalam mengembangkan bisnisnya. Strategi yang akan diambil dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan metode SWOT analisis yang dikombinasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sedangkan untuk menentukan lokasi dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP). Dalam penelitian ini, dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Data data perusahaan seperti profil perusahaan, visi, misi, program hingga data data internal perusahaan sebagai data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui wawancara dengan Direktur PT Multi Prima Daya Perkasa. 2. Pemberian bobot pada aplikasi Expert Choice dilakukan langsung dengan Direktur perusahaan, sedangkan pada penentuan lokasi kantor cabang menggunakan aplikasi Super Decision yang datanya diambil melalui wawancara langsung dengan direktur perusahaan. 3. Lokasi yang di pilih sebagai alternatif kantor cabang perusahaan berada di daerah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

6 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk menentukan strategi manajemen yang digunakan dalam mengembangkan bisnis PT. Multi Prima Daya Perkasa. 2. Untuk menentukan lokasi Kantor Cabang baru PT. Multi Prima Daya Perkasa yang sesuai dengan kriteria perusahaan. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, manfaat penelitian sebagai referensi dalam menentukan strategi manajemen yang akan digunakan dan referensi dalam memilih lokasi Kantor Cabang yang akan dipilih dalam mengembangkan bisnisnya. 2. Bagi Universitas, sebagai pedoman bagi mahasiswa lain dalam penggunaan strategi manajemen dan proses dalam menentukan lokasi, selain itu sebagai referensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa lain. 3. Bagi mahasiswa, sebagai penerapan ilmu yang didapat dalam perkuliahan khususnya dalam hal penentuan lokasi dan penggunaan strategi manajemen untuk menambah wawasan dan pengetahuan, selain itu untuk penambahan ilmu pengetahuan tentang perusahaan K3, dan sebagai syarat kelulusan dari Universitas. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah yang akan dibahas, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan baik untuk perusahaan, universitas dan mahasiswa sendiri, dan terakhir sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini berisi semua teori yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, beberapa diantaranya SWOT analisis dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai penentu dalam menentukan strategi manajemen apa yang akan diambil perusahaan, sedangkan dalam menentukan lokasi menggunakan metode Analytical Network Process (ANP)

7 yang mana ini merupakan metode pengembangan terbaru setelah AHP. Menggunakan metode metode yang disebutkan juga dibantu oleh dua perangkat lunak (software) Expert Choice dan Super Decision. Bab 3 Metodologi Penelitian Dalam bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk diagram alir, membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan latar belakang yang ada mulai dari identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pengolahan data, sampai dengan kesimpulan dan pemberian saran. Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data Dalam bab ini berisi profil perusahaan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis dari data yang didapatkan dengan menggunakan metode metode dan teori yang telah ada di dalam Landasan teori. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan saran saran yang diberikan sebagai manfaat yang dapat diajukan untuk perusahaan sebagai bahan pertimbangan.

8