BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan yang baku, akan tetapi pendidikan formal biasanya dilakukan di. dalam kegiatannya mempunyai acuan-acuan yang baku.

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan dilaksanakan untuk maksud yang positif dan

UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL GEOMETRI DI DEPAN KELAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR NATA PRAYOGA A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap tiap warga negara berhak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

Kata Kunci: Pendekatan pembelajaran, RME, Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

SULISTYANI AGUSTINA A

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

B b a I P n e d n a d h a u h l u u l a u n 1 1 L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Pe P r e m r a m s a a s l a a l h a a h n

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan adalah sistem yang digunakan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. diberikan. Semakin banyak siswa yang mencapai tingkat pemahaman dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat Strata I Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ANDRIANI IKA PRASANTI

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang Pendidikan Dasar dan

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mengupayakan agar siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi

Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: AMBAR SUSILOWATI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dari keterbelakangan dan ketinggalan dari bangsa lain. Untuk itu. satu diantaranya jenjang pendidikan sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam raport, indeks prestasi studi, angka dan predikat keberhasilan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI AKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia khususnya para siswa di tingkat pendidikan Sekolah Dasar hingga

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang

OLEH : CHANDRA EKKI PRATAMA NPM:

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Hasil Belajar Matematis

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. berbeda akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dibandingkan dengan mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah dasar, prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika relatif lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini terjadi biasanya karena rendahnya motivasi siswa untuk belajar matematika. Siswa lebih bersifat pasif, enggan, takut atau malu untuk mengungkapkan ide ide atau penjelasan atas soal soal latihan yang diberikan di depan kelas kurang jelas. Tidak jarang siswa kurang mampu dalam mempelajari matematika karena matematika dianggap sulit, menakutkan bahkan sebagian dari mereka ada yang membencinya sehingga matematika dianggap sebagai momok oleh mereka. Hal ini menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak termotivasi untuk belajar matematika yang berimbas pada prestasi matematika yang rendah (Abin, 2008). Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai tes semester dan nilai ujian akhir nasional yang kebanyakan belum sesuai dengan harapan guru dan siswa, Yuniawati (2006: 1). Berbicara mengenai masalah rendahnya hasil belajar siswa, khususnya hasil belajar matematika dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (Slameto, 2003). Faktor dari dalam siswa ialah kecerdasan, kedisplinan, motivasi dan sebagainya sedangkan faktor dari luar siswa meliputi lingkungan, guru, metode mengajar serta pendekatan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar disekolah, model pembelajaran yang digunakan guru merupakan salah satu faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang cenderung membuat siswa pasif dalam proses belajar mengajar dapat membuat siswa merasa bosan sehingga tidak tertarik untuk 1

2 mengikuti pelajaran tersebut. Pada umumnya proses pembelajaran matematika disekolah menggunakan model pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan pembelajarannya didominasi oleh guru dan hanya sedikit melibatkan siswa. Kadir (2005), berpendapat bahwa penggunaan pendekatan yang tepat merupakan suatu alternatif dalam usaha meningkatkan penguasaan materi matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat diterapkan adalah Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) atau Realistic Mathematic Education (RME). Menurut Kadir (2005), melalui pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) kita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, karena dengan menggunakan pendekatan ini, siswa akan dilatih untuk mengontruksikan pengalamannya/pengetahuan dan yang terpenting adalah menekankan konteks nyata yang dikenal murid untuk mengontruksikan pengetahuan matematika oleh murid itu sendiri dengan pelajaran yang akan dipelajari. Dengan menggunakan pendekatan semacam ini siswa akan lebih cepat memahami apa yang sedang dipelajari, dan pelajaran yang diperoleh akan lebih melekat dalam ingatan siswa. Dalam pengajarannya guru memberikan contoh-contoh yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa sehingga siswa mudah menyerap pelajaran yang disampaikan. Dari uraian diatas tampak bahwa, pemecahan masalah merupakan kompetensi penting yang harus dicapai peserta didik. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya (Permendiknas No. 22 th 2006-Standar isi; 416). Sekarang ini banyak sekali dan mudah didapatkan media pembelajaran yang bisa 2

3 digunakan dalam menyajikan suatu materi pelajaran. Salah satu media pembelajaran matematika atau alat peraga yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran agar lebih menarik dan nyata, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino pada pokok bahasan pecahan sebagai implementasi dari pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Sedangkan menurut Khosmatun (2010), dalam pembelajaran matematika dengan mengunakan media pembelajaran kartu domino dirasakan akan lebih efektif dan berhasil daripada menggunakan metode ceramah/ informasi terutama bagi siswa yang daya ingatnya kurang dalam belajar karena banyaknya materi yang harus diterima di sekolah, selain itu dengan menggunakan kartu domino ada keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga siswa akan tertarik dan mudah untuk menerima, mengerti dan memahami pelajaran yang dipelajari. Di dukung dengan iklim kelas dan sikap guru yang demikian diharapkan dapat mendatangkan motivasi bagi siswa untuk belajar matematika. Dimyati (2006), menjelaskan di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi sangat besar peranannya dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kurangnya motivasi. Oleh sebab itu bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar hal itu bukan semata-mata karena kesalahan siswa, tetapi mungkin juga karena guru tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi belajar. Jika siswa termotivasi untuk belajar maka hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Realistic Mathematic Education (RME) dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika 3

4 yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal tersebut didukung dengan hasil beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Munarsih (2008) dalam skripsinya yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas III SDN Karangnongko II Boyolali). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) terdapat peningkatan hasil belajar non skolastik yaitu ketekunan dalam belajar (mengerjakan soal) sebelum putaran (18,75%), pada putaran I (37,5%), pada putaran II (75%), pada putaran III (100%). 2) terdapat peningkatan hasil belajar non skolastik yaitu usaha dalam belajar (bertanya) sebelum putaran (12,5%), pada putaran I (25%), pada putaran II (62,5%), pada putaran III (86,72%). 3) terdapat peningkatan hasil belajar non skolastik yaitu partisipasi aktif dalam belajar (maju kedepan kelas) sebelum putaran (6,25%), pada putaran I (18,75%), pada putaran II (56,25%), pada putaran III (75%). 4) terdapat peningkatan hasil belajar non skolastik yaitu penyelesaian tugas (tepat waktu) sebelum putaran (25%), pada putaran I (37,5%), pada putaran II (68,75%), pada putaran III (87,5%). 5) terdapat peningkatan hasil belajar skolastik yaitu mengerjakan soal latihan dengan benar sebelum putaran (25%), pada putaran I (56,25%), pada putaran II (75%), pada putaran III (87,5%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajari matematika siswa Sekolah Dasar, sehingga diharapkan para guru matemetika menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada pembelajaran matematika. Upu (2010) dalam penelitianya yang berjudul Improving Mathematics Students achievement through Realistic Mathematics Education Approach at grade VII-7 Public Junior High School 3 Sinjai, 4

5 Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pada akhir Siklus I, skor rata-rata prestasi belajar matematika siswa adalah 40,1 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100,0 dengan standar deviasi 20,9. Kemudian pada akhir Siklus II diperoleh skor rata-rata pretasi belajar matematika siswa adalah 68,0 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100,0 dengan standar deviasi sebesar 15,7. Dengan demikian secara kuantitatif prestasi belajar matematika siswa Kelas VII-7 SMP Negeri 3 Sinjai mengalami peningkatan dari kategori rendah menjadi tinggi. Rahayu (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri Penaburan 1 Purbalingga, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pendekatan RME (Realistic Mathematics Educations) terhadap peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas II SD Negeri Penaruban I Purbalingga. Hal itu ditunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu diperoleh nilai t hitung 3,968 lebih besar dari nilai t tabel 2, 021 pada taraf signifikan 5%. Hasil akhir nilai rata-rata prestasi belajar matematika pertemuan 3 pada kelompok eksperimen sebesar 82,5 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 68,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai ratarata kelompok kontrol. Badarudin (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Melalui Alat Peraga Bangun Ruang Di Kelas V SD Negeri Tapen Kecamatan Wanadi Kabupaten Banjarnegara, menyebutkan bahwa hasil penelitian pada studi awal siswa kurang merespon terhadap pelajaran matematika materi volum bangun ruang, kemudian pada siklus I dan Siklus II, melalui alat peraga bangun ruang, siswa lebih antausias dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Pada siklus II terbukti adanya peningkatan prestasi yang 5

6 mencapai nilai rata-rata 82,38 dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 90,47%. Karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka peneliti memilih satu SD inti di gugus Gajah Mada Kecamatan Ampel untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu SD Negeri 1 Ampel kelas IV A dan IV B karena materi pecahan senilai diajarkan pada kelas IV. Dari studi dokumentasi pada hasil tes sebelumnya masih didapatkan 30,4 % siswa yang belum tuntas pada pokok bahasan ini dengan KKM 60. Berdasarkan masalah dan referensi penelitian diatas yang menyimpulkan bahwa penggunaan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sekolah dasar, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan Menggunakan Kado Pecah (Kartu Domino Pecahan) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Pada Pokok Bahasan Pecahan Senilai 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Apakah implementasi pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan menggunakan kado pecah (kartu domino pecahan) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sekolah dasar pada pokok bahasan pecahan senilai? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sekolah dasar pada pokok bahasan pecahan senilai dengan implementasi pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan menggunakan kado pecah (kartu domino pecahan). 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Manfaat Teoristis 6

7 Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Secara khusus hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam strategi pembelajaran matematika yang tidak hanya mementingkan hasil tetapi juga proses selama pembelajaran. 2) Manfaat Praktis 1. Bagi guru: Guru mendapat masukan pererapkan metode mengajar yang menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang dapat membantu siswa lebih jelas dan termotivasi dalam memahami materi dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar matematika 2. Bagi siswa: Dapat meningkatkan prestasi belajar matematikanya, khususnya pada pokok bahasan pecahan senilai, sehingga dapat digunakan sebagai media untuk memahami konsep matematika yang sifatnya abstrak 3. Bagi sekolah: Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika 4. Bagi penulis: Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman dalam tahapan pembinaan diri sebagai calon pendidik. 7