BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

basket kecil, dan bola karet ringan, lalu modifikasi pada ringnya yaitu tinggi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyusunan struktur kalimat pada pembelajar asing tingkat dasar.

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang

Peningkatan Kemampuan Menyusun Kalimat pada Anak Tunarungu Dengan Media I-Chat (I Can Hear And Talk)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai dalam penelitian. Bila tujuan penelitian sudah jelas, maka teknik

THE EFFECT OF THE PICTORIAL NUMERIC CARD MEDIA TOWARD IMPROVEMENT OF THE SUMMATION COMPUTATION ABILITY FOR STUDENT WITH INTELLECTUAL DISSABILITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

d. Siswa menunjukan 20 suku kata [(bu-ku), (ca-be), (da-du), (gu-la), (ja-ri),

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup. karena selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

BAB III. Metode merupakan hal yang sangat diperlukan dalam suatu proses. penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2011: 38). Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik...

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut juga target behavior. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mal angkal. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal angka atau menyablon atau mencetak angka. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menulis angka. Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer, nilai untuk bilangan. 2. Defini Operasional variabel a. Variabel Bebas Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mal angka. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal atau menyablon atau mencetak angka, yang berfungsi mencetak gambar maupun tulisan dengan hasil yang rapi. Media pembelajaran ini membantu anak tunagrahita ringan dalam pelajaran menulis angka dengan menggunakan media mal angka ini, anak belajar mengenal angka. Sehingga melalui mal angka ini dimaksudkan untuk memberikan variasi dalam cara cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar dan menghemat waktu belajar. Media pembelajaran ini terbuat dari kayu. Manfaat mal angka untuk membantu menyetak angka. Cara penggunaan media mal angka ini adalah media mal angka dsimpan diatas kertas, kemudian anak mulai mencetak angka dengan mengikuti pola yang terdapat pada media mal angka tersebut, tata cara dalam mencetak pola

38 mal angka tersebut adalah dari atas kebawah, mal angka ditutup bagian bawahnya yang terlihat hanya bagian atasnya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan tata cara menulis seperti menulis dari bawah ke atas. b. Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah menulis angka. Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer, nilai untuk bilangan. Menulis angka merupakan suatu penggambaran visual tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol simbol sistem bahasa penulisannya untuk keperluan komunikasi atau mencatat. Kegiatan pembelajaran menulis angka yang dilakukan anak tunagrahita ringan mencakup angka dasar, angka 0 9. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk memperoleh pengetahuan atau pecahan suatu permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi ( 2003 : 179 ) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Sementara Sugiyono ( 2006 : 107 ) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selanjutnya, Arikunto, S ( 2006 : 3) megemukakan pendapatnya tentang eksperimen sebagai berikut : Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat ( hubungan kausal ) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperiment selalu dilakukan dengan maksud untuk meihat akibat dari suatu perlakuan.

39 Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari ( 1993 : 82 ) : Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel lain, dengan mencoba secara cermat untuk mengetahui hubungan sebab akbat antara gejala yang timbul dengan variabel yang sengaja diadakan. Berdasarkan pernyataan diatas, pada metode eksperimen harus ada suatu faktor atau kondisi yang dicobakan untuk mengetahui hasil dari suatu percobaan. Dalam penelitian ini sebagai faktor atau kondisi yang dicobakan terhadap subyek adalah pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan. Dalam penelitian ini rancangan eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Single Subject Research ( SSR ) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan ( intervensi ) yang diberikan kepada subjek secara berulang ulang dalam waktu tertentu. Tawney dan Gast ( 1984 : 10 ) menjelaskan lebih lanjut, sebagai berikut : Single Subject Research design is an integral part of the behaviour analytic tradition. The term refers to a research strategy developed to document changes in the behaviour of individul subject. Through the accurate selection an utilization of the family design, it is possible to demonstrate a functional between intervention and a change in behaviour. Definisi di atas diartikan secara bebas bahwa Single Subject Research merupakan bagian yang integral dari analisis tingkah laku. SSR mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tentang tingkah laku subjek secara perorangan. Melalui seleksi yang akurat melalui pemanfaatan pola desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dan perubahan tingkah laku.

40 C. Desain Penelitian Dalam penelitian dengan subjek tunggal ini ( SSR ), desain yang digunakannya desain A B A, dimana dimana desain ini dapat menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sunanto ( 2006 : 44 ) mengemukakan : Desain A B A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A B. Mula mula perilaku sasaran diukur secara kontinu pada kondisi baseline ( A 1 ) dengan periode waktu tertenu kemudian pada kondisi intervensi ( B ). Berbeda dengan desain A B, pada desain A B A setalah pengukuran pada kondisi intervensi ( B ) pengukuran pada kondisi baseline ke ( A2 ) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga kenyakinan untuk menarik lesimpulan ada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat lebih kuat. Prosedur pelaksanaan desain A B A adalah target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline ( A1 ) dengan periode waktu 30 menit per sesi. Setelah data menjadi stabil pada kondisi baseline, intervensi ( B ) diberikan dengan periode waktu 30 menit persesi. Pengumpulan data dilakukan secara kontinyu sampai data mencapai level stabil atau jelas. Setelah pengukuran pada kondisi intervensi, dilakukan pengukuran pada kondisi baseline kedua ( A 2 ). Baseline kedua ( A 1 ) ini dilakukan sebagai kontrol kondisi intervensi sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Desain Penelitian A-B-A

41 Ketetangan : A-1 ( Baseline-1 ) adalah kondisi awal perlakuan sasaran ( target behavior ) sebelum seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra mendaapatkan perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi. B ( Treatment ) dimaksud dimana kondisi BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra selama mendapatkan perlakuan ( intervensi ) dengan menggunakan media mal angka untuk meningktkn kemampuan menulis angka. Intervensi diberikan selama 8 sesi. A-2 ( Baseline-2 ) kondisi pengulangan baseline setelah seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra diberikan perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi. D. Subyek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah satu siswa tunagrahita ringan kelas 1 SDLB-C. siswa ini berinisial DJ dengan jenis kelamin laki laki berumur 8 tahun. Penentuan subjek yang akan diteliti sangat penting karena berhubungan dengan sumber data yang akan diperlukan. Subjek yang di ambil dalam penelitian ini, DJ dengan pertimbangan karena DJ masih dapat mengikuti pembelajaran akademik disekolah. Karakteristiknya yaitu mudah beralih perhatiannya, cepat bosan, minat belajarnya harus dipancing dengan pemberian reward, dalam hal menulis belum dapat menulis dengan baik, memegang pinsil terlalu kuat motoriknya kaku. Identitas Subjek Nama Siswa (inisial) : DJ Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 12 April 2006 Usia : 8 tahun 1 bulan Jenis Kelamin : Laki laki

42 Kelas : 1 (satu) Alamat Siswa : Kp. Cipeundeuy Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung Barat 2. Lokasi penelitian Lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah di SDLB C Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan guna mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan dokumentasi. Tes merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Menurut Ridwan (2004: 76) dalam Ramadhany (2011: 43), Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang diberikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sosial pada kedua subjek penelitian yang akan diberikan pada tiga fase atau tahapan, masing-masing tahapan tersebut adalah tahap baseline-1 (A-1) untuk mengetahui kemampuan awal subjek, lalu intervensi (B) untuk mengetahui ketercapaian kemampuan selama mendapatkan perlakuan, dan terakhir baseline-2 (A-2) untuk mengetahui kemampuan kedua subjek setelah diberi perlakuan. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali. Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka. Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak rapi. Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang sesuai Kemudian setelah data terkumpul maka skor akan dihitung dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

43 Persentase = Σ Skor yang diperoleh X100 % Σ Skor maksimal Teknik dokumentasi merupakan kegiatan dimana peneliti menggunakan dokumen-dokumen untuk mengumpulkan dan mencatat informasi tentang subjek penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai kemampuan menulis angka subjek melalui hasil asesmen dengan guru yang bersangkutan, foto-foto dan hasil wawancara dengan guru kelas. F. Instrumen Penelitian Pada dasarnya dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran, maka dalam meneliti harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono ( 2008 : 102 ) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian karena berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data dalam usaha memecahkan permasalahan dengan menggunakan teknik tertentu. Sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Arikunto, S ( 2006 : 150 ) menyatakan tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan unutk mengukur keterampilan, pengetahun, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang dibuat berupa tes berbentuk isian 10 soal dengan ketentuan mudah, sedang sampai dengan sulit. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

44 yang dibuat sendiri, peneliti menggunakan tes isian atau essay agar siswa dalam menjawab soal sesuai dengan apa yang peneliti harapkan sehingga sangat tepat untuk mengetahui dan menilai proses berfikir siswa tunagrahita ringan. Langkah langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut : 1. Membuat kisi kisi Kisi kisi merupakan rangkuman rancangan penyusunan butir butir instrumen sesuai dengan bangun setiap variabel yang diukur. 2. Penyusunan butir soal Butir soal yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kisi kisi, soal yang dibuat berjumlah 10 soal. Sebelumnya, untuk mengukur tingkat validitas tes dilakukan dengan cara judgement atau digunakan teknik penelitian oleh ahli atau guru mata pelajaran Matematika sehingga soal yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3. Kriteria penilaian Setelah pembuatan butir soal maka dibuat suatu penilaian pada butir soal tersebut. Penelitian digunakan untuk mendapat skor hasil belajar dengan menggunakan media mal angka sebagai data dalam peneliatian ini. Pada perhitungan atau penilaian butir soal digunakan dengan cara sederhana, yaitu : 1) Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali 2) Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka 3) Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak rapi 4) Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang sesuai G. Uji Validitas Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui tingkat validitas dari instrumen yang digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan uji coba maka kita dapat mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat tersebut perlu diperbaiki atau layak tidaknya digunakan untuk penelitian ini. Untuk mengukur tingkat validitas, peneliti menggunakan validitas isi berupa

45 expert judgement dengan teknik penilaian oleh para ahli. Para ahli dalam penelitian ini adalah ahli dalam bidang PLB ( Pendidikan Luar Biasa ) baik guru maupun dosen yang telah berpengalaman. Pada penelitian ini validitas instrumen akan dilakukan oleh 1 orang dosen dan 2 orang guru. Hasil expert judgement dikatakan valid jika perolehan skornya diatas 50%. Adapun perhitungannya dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : F : jumlah cocok N : jumlah penilaian ahli P : persentasi Apabila semua item dinyatakan valid dan tidak ada yang diperbaiki maka instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang akan dilakuakan. ( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran ) Standar Kompetensi Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Penelitian Untuk Mengukur Kemampuan Menulis Angka Kompetensi Materi Pokok Materi Pokok Dasar 1. Mengenal 1.3 Menulis Menulis angka Siswa dapat bilangan lambang 0-9 menulis angka sampai 0-9 bilangan dasar 0-9 0-9

46 H. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persentase. Persentse merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh para peneliti dan dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial. Data yang dikumpulkan akan diolah dengan persentase, sedangkan datanya di analisis dengan menggunakan grafik garis sederhana ( Type Simple Line Graph ) dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi, adakah tingkat kemampuan menulis angka DJ tunagrahita ringan setelah diberikan perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan penggunaan media mal angka. Sedangkan datanya dijabarkan dalam bentuk grafik atau diagram. Menurut Paksi ( 2000 : 150 ) Grafik merupakan suatu cara untuk menggmbarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih mudah untuk dimengerti dan ditafsirkan. Tujuan penggunaan grafik yaitu (1) membantu pengelompokkan data selama proses pengumpulan data utuk memudahkan pemberian penelitian, (2) dapat memperlihatkan ringkasan atau rangkuman berbentuk angka secara detail dan menggambarkan tingkah laku. Menurut Sunanto ( 2005 : 36-37 ) terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam grafik garis antara lain sebagai berikut : 1. Absis adalah sumbu X merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan variabel bebas ( misalnya sesi, hari, tanggal ) 2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan variabel terikat ( misalnya persen, frekuensi, durasi ) 3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan Y sebagai titik awal suatu variabel bebas dan terikat 4. Skala garis garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran ( misalnya : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% ) 5. Label kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen. Misalnya baseline atau treatment 6. Garis perubahan kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi 7. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

47 1. Pengolahan data Dalam penelitian penggunaan media mal angka untuk menigkatkan kemampuan menulis angka pada anak tunagrahita ringan ini perhitungan pengolahan datanya menggunakan persentase (%) yng merupakan suatu pengukuran variabel untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial yang pada skripsi ini digunaskan untuk mengukur dalam bidang akademmiknya. Tujuan menggunakan persentase karena akan mencari skor hasil tes sebelum dan setelah diberikannya intervensi, dengan cara menghitung skor yang dikerjakan, kemudian dibagi jumlah skor atau skor keseluruhan dikali 100%. Persentase = tes yang dikerjakan dengan benar 100% jumlah soal 2. Analisis data Analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Menurut Sunanto pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya digunakan statistik deskriptif yang sederhana. Setelah terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan perhitungan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perhitungan ini dilakukan dengan menganalisis data setiap kondisi dan antarkondisi. Analisis dalam kondisi memiliki komponen yang meliputi: a. Panjang kondisi Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut. b. Kecenderungan arah Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis yang sama banyak.

48 c. Tingkat stabilitas (level stability) Menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean. d. Tingkat perubahan (level change) Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data. Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. e. Jejak data (data path) Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar. f. Rentang Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya pada tingkat perubahan (level change). Sedangkan komponen komponen analisis antar kondisi dalam menganalisis antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut: a. Variabel yang diubah Merupakan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan. b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan intervensi. c. Perubahan stabilitas dan efeknya Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data. d. Perubahan level data Menunjukkan seberapa besar data diubah. e. Data yang tumpang tindih Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data yang sama pada kedua kondisi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data tersebut adalah: a. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1. b. Menskor hasil penilaian pada kondisi treatmen/intervensi.

49 c. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2. d. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline-1, kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2. e. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1, skor intervensi, dan skor pada kondisi baseline-2. f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase. g. Membuat analisis kondisi dan antar kondisi.