BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

III - 1 BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambar- gambar yang akan menjadi acuan dalam perancangan,. Berikut adalah gambar dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

ini dapat dilihat dengan mulai stabilnya nilai mata uang rupiah dipasar dengan kegiatan pembangunan di Indonesia, khususnya gedung bertingkat

INOVASI DALAM SISTEM PENAHAN BEBAN GRAVITASI UNTUK GEDUNG SUPER-TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi aspek keamanan bagi gedung-gedung bertingkat. terluar bangunan yang memiliki denah berbentuk persegi panjang simetris.

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN THE BELLEZZEA OFFICE JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN FLAT SLAB

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT RENDAH DENGAN SOFTWARE ETABS V.9.6.0

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam luas lahan yang minimum. hidup dan budaya manusia yang semakin lama semkin maju dan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Jl. Banyumas Wonosobo

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

METODOLOGI DESAIN DAN PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SALEMBA RESIDENCES LAPORAN TUGAS AKHIR

DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT MENENGAH. Refly. Gusman NRP :

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BEDASARKAN SNI 1726:2002 DENGAN SNI

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG HOTEL DAN MALL DI WILAYAH GEMPA 3

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Metodologi Penelitian. 1.1 Latar Belakang. Metodologi yang digunakan untuk. Pembangunan sarana fisik di

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umat manusia, untuk mencegah korban manusia. Oleh karena itu, peraturan

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DATA PROYEK. 2.1 Pendahuluan Proyek

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG HOTEL IBIS PADANG MENGGUNAKAN FLAT SLAB BERDASARKAN SNI

BAB I PENDAHULUAN. tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan Pasifik. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

TUGAS AKHIR RC

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data primer yang digunakan dalam penyusunan laporan yang baik berupa data objektif berdasarkan kondisi lapangan guna mendukung analisis dan sebagai penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan pembebanan meninjau pada standar dari SNI 2847-2013. Untuk metode yang digunakan dalam penulisan laporan akhir, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut antara lain : 1. Metode Studi Literatur Metode Literatur ini yaitu penulis mencari bahan-bahan dari buku-buku yang erat kaitannya dengan permasalahan yang sedang dihadapi dalam perhitungan, dan berpedoman pula kepada peraturan-peraturan yang berlaku. 2. Metode Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap permasalahan yang diangkat III-1

3.2 Penyajian Laporan dan Format Penggambaran Penyajian laporan tugas akhir ini disesuaikan dengan pedoman pembuatan laporan Tugas Akhir yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercubuana, yang terdiri dari sistematika penulisan, penggunaan bahasa dan bentuk laporan. III-2

Mulai Mengumpulkan desain, detail data volume material existing Pemodelan / desain awal sistem struktur dengan software Etabs Pembebanan struktur bangunan dengan beban existing berdasarkan aturan SNI 1727-2013 Menghitung optimasi kolom dan balok berdasarkan peraturan perencanaan beton struktur SNI 2847-2013 Mendapatkan nilai volume optimasi Pengecekan ulang pembebanan Tidak Membandingkan nilai kekuatan optimasi dengannilai existing OK (Optimalisasi) Mendapatkan berat dan dimensi hasil optimasi Selesai Gambar 3.1 Diagram Alur Pengerjaan III-3

3.3 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan diperoleh dari Proyek gedung kantor Puri Indah Financial Tower berupa: 1. Gambar rencana kerja (shop drawing) denah tiap lantai area tower yaitu lantai 5 hingga lantai 26 yang di analisa dan optimalisasi, denah balok tiap lantai, detail balok, denah kolom tiap lantai, detail kolom. 2. Rencana dan faktor-faktor pembebanan oleh konsultan perencana Pt Davy Sukamta yang mengacu pada SNI Beton 03 2847-2002. 3. Aktual pembebanan berdasarkan kondisi lapangan. 4. SNI Beton 03 2847 2013 dan Peraturan perencanaan gedung bertingkat. SNI mengenai tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, yang terbaru yaitu SNI 2847 2013, mengalami penambahan pembahasan dari SNI 2847 2002, diantaranya : III-4

Tabel 3.1 Perbedaan SNI 2847-2002 dengan SNI 2847-2013 No Perbedaan SNI 2847-2002 SNI 2847-2013 1 Standart Rujukan Material (Sub Bab 3.8) 2 Kekakuan efektif untuk menentukan defleksi lateral Standar rujukan menggunakan kode lama Peraturan baru, rujukan mengacu pada kode revisi / tahun adopsi yang terbaru (Sub Bab 3.8) Dihasilkan dari beban lateral terfaktor (Sub Bab 8.8) 3 Rangka Momen Biasa 4 Dinding Struktur Pracetak Menengah 5 Rangka Momen Khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak 6 Dinding Struktur Khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak 7 Model Strat dan Pengikat -Balok harus mempunyai paling sedikit dua batang tulangan longitudinal -Kolom mempunyai tinggi bersih kurang dari atau sama dengan lima kali dimensi sisi kolom terpanjang (Sub Bab 21.2) Berlaku untuk dinding struktur pracetak menengah yangmembentuk bagian dari sistem penahan gaya gempa (Sub Bab 21.4) Berlaku untuk rangka momen khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak yang membentuk bagian sistem penahan gaya gempa (Sub Bab 21.8) Berlaku untuk dinding struktur khusus yang dibangun menggunakan beton pracetak yang membentuk bagian sistem penahan gaya gempa (Sub Bab 21.10) Lampiran A III-5

3.4 Data Umum Berikut ini data umum mengenai proyek Puri Indah Financial Tower. 1. Data desain gambar struktur Puri Indah Financial Tower: a. Data Teknis : Nama bangunan Lokasi Pemilik gedung Kontraktor Utama Konsultan perencana Struktur Fungsi bangunan Jumlah lantai Jumlah basement Tinggi tipikal podium Tinggi tipikal tower Tinggi tipikal basement Tinggi maksimum gedung Kedalaman basement : Puri Indah Financial Tower : Jln. Puri Indah Raya Lingkar Dalam Jakarta Barat : Puri Indah Group : Pt Jaya Konstruksi : Pt Davy Sukamta : Perkantoran / Office : 25 lantai (5 lantai podium) : 4 lantai : 5,00 m : 4,10 m : 3,20 m : 125 m : -12,80 m b. Mutu Besi dan Beton : Mutu Beton Struktural : Kolom : fc 45 Balok dan Pelat : fc 35 Mutu Baja Tulangan : III-6

Baja polos : 240 Mpa (BJTP 24) untuk dia < 10 Baja ulir : 400 Mpa (BJTD 40) untuk dia. 10 mm 2. Gambar visual, tampak, dan denah lantai tipikal / typical story pada proyek Puri Indah Financial Tower : Gambar 3.2 Gedung Kantor Puri Indah Financial Tower III-7

Area yang ditinjau, tower lantaitypical, lantai 5-25 Gambar 3.3 Gambar tampak gedung dan elevasi lantai III-8

Gambar 3.4 Gambar denah lantai tipikal 5 25th 3.5 Perhitungan Dimensi dan Jumlah Tulangan Balok - Kolom Dalam menganalisis kestabilan dan kekuatan struktur baik kolom dan balok, dibutuhkan standar ketentuan pembebanan, beban rencana, beban aktual, dan dimensi yang akan dipakai, agar diketahui gaya yang bekerja dan jumlah tulangan yang harus ada pada struktur yang direncanakan. Langkah perhitungan nya adalah sebagai berikut : 1. Data yang dibutuhkan untuk menghitung adalah ukuran dimensi balok dan kolom h (mm), b (mm), fy (Mpa), selimut kolom dan balok d (mm), mutu beton f c (Mpa), jarak antara balok dan kolom serta dimensi slab. 2. Pembebanan rencana dan aktual baik beban mati maupun beban hidup seperti beban aksesoris, pekerja, angin dan beban gempa. 3. Memasukan beban dan gaya-gaya yang bekerja menggunakan software analisa struktur. 4. Memasukan kombinasi pembebanan berdasarkan pada aturan dari SNI serta faktor keamanan nya. III-9

5. Mendapatkan nilai dan standar aman pada struktur balok dan kolom yang didapat dari software analisa struktur. 6. Melakukan optimalisasi menggunakan software analisa struktur dengan beban kombinasi yang sudah di masukan, sehingga didapatkan dimensi b (mm), h (mm), serta As (mm 2 ) dan As (mm 2 ) pada balok dan kolom. III-10