MATCH THE IMPROVEMENT OF SOCIAL STUDIES LEARNING RESULT USING INDEX CARD MATCH TECHNIQUE

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE TEBAK KATA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI KOGNITIF IPA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE KELAS V SDN PODOSOKO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ SISWA KELAS V SDN 42 PALEMBANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1

PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Joyful Learning Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF. Suparmi¹, John Sabari².

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS V MELALUI PENDEKATAN SAVI DI SD N SENDANGHARJO

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

558 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN HASIL MATCH BELAJAR IPS DENGAN TEKNIK INDEX CARD THE IMPROVEMENT OF SOCIAL STUDIES LEARNING RESULT USING INDEX CARD MATCH TECHNIQUE Oleh: Fojiano, PSD/PGSD, fojianonazara94@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model active learning tipe index card match. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tukangan Yogyakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian siswa kelas VI yang terdiri dari 28 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model active learning tipe index card match dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 13 siswa (46,4%), pada siklus I siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa (53,56%), kemudian hasil belajar tersebut meningkat pada siklus II siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 22 siswa (78,56%). Kata Kunci: hasil belajar, IPS, index card match, sekolah dasar Abstract This research aims to improved student learning result in social studies through active learning model with index card match type. This was a classroom action research using Kemmis and Mc Taggart model. This research was conducted in SD Tukangan in the first semester of 2015/2016 academic year. The research subject were the students in grade VI who were consisted of 28 students. The research object was student learning result. Data collected through observation, interview and documentation techniques. Data analyzed using descriptive quantitative. The research results indicate that the applying of active learning model with index cards match type into social studies learning in grade VI of Tukangan Elementary School Yogyakarta could improve student learning result. At the beginning condition students who have score above the minimum completeness there are 13 student (46,4%), in the first cycle students who get score above the minimum of completeness criteria (KKM). as many as 15 students (53.56%), then the learning result above increased in the second cycle students who get score above the minimum of completeness criteria (KKM). as many as 22 students (78.56%). Keywords: learning result, social studies, index card match, elementary school PENDAHULUAN Beberapa diantara problematika pendidikan saat ini masih belum maksimal untuk dituntaskan dalam menemukan solusi penyelesaian permasalahannya. Salah satu masalah utama pada pendidikan Indonesia saat ini yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Membahas tentang hasil belajar, bahwa pembelajaran pada hakikatnya untuk meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dikembangkan melalui pengalaman belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:159). Belajar digunakan untuk mendongkrak perkembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlihatkan dengan adanya hasil. Hal ini juga diungkapkan oleh Maulana Asrofu (2016), belajar merupakan suatu proses belajar ditunjukkan dalam bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, ketrampilan, pemikiran dan kecakapan yang berguna untuk kehidupannya sekarang maupun di masa yang akan datang.

Dapat disimpulkan bahwa melalui pengalaman belajar akan memperoleh hasil belajar dengan ditunjukkannya peningkatan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan pendapat tersebut, pembelajaran IPS memberikan hasil belajar berupa pengetahuan sosial yang dapat diaplikasikan pada kehidupan masyarakat dan kehidupan yang akan datang. Mengenal pembelajaran IPS, bahwa pendidikan IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Mema Rahmaningrum, 2016). Kemudian adapun tujuan pembelajaran IPS yaitu untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), sikap dan nilai (attitude and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpatisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2009: 194). Jadi muatan kajian yang ada pada mata pelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik khususnya di sekolah dasar. Selain itu pada kajian tersebut, bahwa mata pelajaran IPS diharapkan dapat bermanfaat khususnya pada kondisi sosial masyarakat di Indonesia saat ini. Mata pelajaran IPS khusunya di era pendidikan sekarang, menurut UU No.23/2003, mata pelajaran tersebut masuk kedalam kurikulum KTSP dimana kurikulum tersebut merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang hingga sampai tahun 2016 sekarang, masih tetap diimplementasikan di tiap- Peningkatan Hasil Belajar... (Fojiano) 559 tiap sekolah dasar di Indonesia (Sapriya, 2009:45). Melalui paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS merupakan sebuah pencapaian tujuan pengajaran dan tujuan pendidikan dengan diwujudkannya perubahan tingkat kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik pada peserta didik yang melaksanakan kegiatan belajar ilmu pengetahuan sosial. Berdasarkan obesrvasi dan wawancara pra penelitian pada tanggal 28-30 Juli 2016 yang dilakukan di kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta, kegiatan proses belajar mengajar mengalami permasalahan, peneliti menemukan bahwa masih ada 15 siswa yang belum tuntas KKM pada pembelajaran IPS, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS belum optimal. Kemudian pada observasi selanjutnya, hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta pada semester genap tahun 2016, kemudian dibandingkan dengan mata pelajaran matematika, IPA, IPS dan Bahasa Indonesia, jumlah terbanyak siswa yang tidak tuntas KKM yaitu pada mata pelajaran IPS berjumlah 15 siswa. Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal Mata Pelajaran Kelas VI Semester II 2016 SDN Tukangan Yogyakarta No. Mata Pelajaran KKM Siswa Yang Belum Lulus KKM 1. IPS 70 15 Siswa 2. IPA 65 6 Siswa 3. Bahasa Indonesia 70 3 Siswa 4. Pendidikan 70 5 Siswa kewarganegarann 5. Matematika 65 10 Siswa Sedangkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tidak tuntas KKM berjumlah tiga siswa, mata pelajaran Matematika berjumlah sepuluh siswa, Pendidikan Kewarganegaraan

560 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 berjumlah lima siswa dan IPA berjumlah enam IPS dapat mendorong siswa untuk berpikir. siswa. Kemudian beberapa siswa lain, susah menerima Kemudian pada observasi selanjutnya, informasi pada saat proses pembelajaran siswa banyak yang diam ketika guru sedang berlangsung ketika pembelajarannya bersifat mengajukan pertanyaan terkait materi yang hafalan. dijelaskan. Pada saat guru menjelaskan materi, Menurut Syamsul Ma arif (2011:26), sebagian siswa ada yang asyik sendiri dengan aktifitas yang mereka lakukan. Semua materi yang diajarkan perlu dirancang secara menarik dan memudahkan peserta didiknya. Berdasarkan wawancara yang telah Maksud penjelasan tersebut, bahwa setiap mata dilaksanakan, guru wali kelas mengatakan bahwa pelajaran yang bersifat hafalan, guru harus mampu siswa sulit utuk menerima dan merespon menyajikan materi pembelajaran semenarik informasi yang disampaikan pada proses mungkin agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu pembelajaran berlangsung. Selain itu, isi materi siswa dan mempermudah siswa menerima hampir memuat hafalan, sehingga membuat siswa merasa jenuh dan bosan untuk menerima pesan pada materi pembelajaran IPS yang dijelaskan informasi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, guru diharapkan untuk mampu mengembangkan media dan strategi pembelajaran yang menarik serta oleh guru. bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam Dalam hal ini, siswa banyak yang jenuh pembelajaran. dan merasa bosan ketika guru sedang menyampaikan informasi pada saat membahas materi. Sofan Amri, dkk (2010:167) menyebutkan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian bahwa gaya penyajian yang digunakan guru Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam membahas materi pelajaran sangat penelitian tindakan kelas atau PTK dengan berpengaruh terhadap perhatian siswa. Melalui permasalahan siswa tersebut, guru harus mampu membuat materi yang menarik untuk memikat rasa ingin tahu serta perhatian siswa. Menurut Abdul Azis Wahab (2012:49) mengatakan mengajar IPS haruslah membantu dan mendorong siswa untuk berpikir karena menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tukangan, Kelurahan Gunung Ketur, Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2016. untuk berpikir para siswa harus dihadapkan pada permasalahan yang dekat lingkungan dan Subjek Penelitian kebutuhannya baik untuk sekarang maupun yang Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas akan datang. Jadi seorang guru dalam VI semester I SD Negeri Tukangan Yogyakarta mengajarkan materi pembelajaran IPS di SD harus mampu membantu siswa untuk berpikir, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa yag tediri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. maksudnya seorang guru harus berupaya bagaimana membuat model materi pembelajaran

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan observasi untuk mengamati aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik index card match. Sedangkan tes, peneliti menggunakan tes obyektif sebagai tes akhir untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa kelas VI semester I SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif, deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil tes kognitif materi IPS. Nilai tes dicari reratanya, sehingga diketahui hasil peningkatan kognitif pada mata pembelajaran IPS. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari lembar penilaian soal tes objektif hasil belajar siswa. 2. Mengkonversi skor ke dalam pedoman penilaian berstandar 10. Untuk mengkonversi skor ke dalam pedoman penilaian berstandar 10 adalah dengan membandingkan skor yang diperoleh dengan skor maksimal lalu dikali 10. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus berikut ini. X skor yang diperoleh x10 skormaksimal 3. Mencocokan skor hasil konversi yaitu dengan tabel pengkategorian berdasarkan pedoman penilaian berstandar 10. Selanjutnya Pemaparan pedoman penilaian dengan menggunakan standar 10 sebagai berikut. Peningkatan Hasil Belajar... (Fojiano) 561 Tabel 2. Pedoman penilaian dalam standar 10 Rentangan Skor Predikat atau Kategori 8,5-10 Sangat Baik (A) 7,0-8,4 Baik (B) 5,5-6,9 Cukup (C) 4,0-5,4 Kurang (D) <4,0 Sangat Kurang (E) Setelah skor hasil konversi diperoleh, kemudian dicocokan dengan pedoman penilaian dalam standar 10 pada tabel di atas, sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa pada kategori sangat kurang, kurang, cukup, baik, atau sangat baik. 4. Kemudian rumus untuk menghitung persentase keberhasilan pembelajaran adalah sebagai berikut. Keterangan : P = Angka persentase F = Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM N = Banyaknya individu dalam subjek penelitian (dalam hal ini adalah jumlah siswa sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta) 5. Kemudian untuk analisis data observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru berdasarkan pedoman tabel penelitian dalam standar sepuluh. Setelah itu skor dikomulatifkan dicari persentasenya dan dikualifikasi dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 3. Kualifikasi Persentase Skor Hasil Observasi Keaktifan Belajar IPS Siswa Rentang Skor Kualifikasi 80%-100% Sangat Tinggi 60%-80% Tinggi 40%-60% Sedang 20%-40% Rendah 0%-20% Sangat Rendah

562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Agustus 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Indikator materi yang dipelajari adalah mengidentifikasi perkembangan jumlah dan nama provinsi serta ibukota yang ada di Indonesia. Pertemuan ke dua siklus 1 dilaksanakan pada Kamis, 25 Agustus 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Indikator materi yang dipelajari adalah menunjukkan dan menjelaskan letak dan nama- nama provinsi pada peta di Indonesia. Pertemuan ke tiga siklus 1 dilaksanakan pada Kamis, 1 September 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Indikator materi pokok yang dipelajari adalah mengidentifikasi perkembangan perubaha laut teritorial Indonesia dan usaha-usaha dalam upaya melestarikan sumber daya alam laut di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah evaluasi dari siklus pertama. Hasil yang dilakukan oleh peneliti, bahwa masih ada 13 siswa pada evaluasi siklus I yang belum dapat mencapai KKM. Faktor penyebab kurang tercapainya nilai yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Siswa masih banyak yang belum serius dan belum terbiasa dalam melaksanakan kegiatan index card match. 2. Pada saat guru menginstruksikan kepada siswa untuk bertanya dan memberi kesimpulan, media kartu justru dijadikan bahan mainan oleh sebagian siswa, sehingga apa yang diinstruksikan oleh guru tidak didengar. 3. Kemudian ada beberapa poin yang harus diganti dan ditambahkan dalam instruksi cara melakukan index card match. 4. Kemudian pada saat mengerjakan soal evaluasi, masih ada beberapa siswa yang kurang serius mengerjakaanya masih banyak yang sibuk sendiri. 5. Pada saat berdiskusi dengan guru mengenai soal evaluasi, siswa masih banyak yang susah untuk mengingat pertanyaan soal yang berkaitan dengan tanggal dan tahun. Hasil evaluasi dari siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus I No Skor Jumlah Siswa Predikat atau Perse ntase kategori 1. 4 2 Kurang (D) 7,1 2. 5 7 Kurang (D) 25 3. 6 4 Cukup (C) 14,3 4. 7 11 Baik (B) 39,3 5. 8 4 Baik (B) 14,3 Jumlah 28 Tabel 5. Kriteria Hasil Belajar Siswa Siklus I Kriteria Keterangan Nilai siswa tertinggi 8 Nilai siswa terendah 4 Siswa belum tuntas 13 siswa Siswa sudah tuntas 15 siswa Berdasarkan tabel hasil evaluasi siklus 1 diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 15 siswa (53,6%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 13 siswa (46,4%). Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika ada peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan taraf minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai KKM sebesar 70. Dikarenakan masih ada 46,4% siswa yang nilainya belum mencapai pada kategori baik, maka perlu dilakukan tindakan lagi pada siklus II.

Presentase peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I dapat dilihat dalam diagram berikut. 54.00% 52.00% 50.00% 48.00% 46.00% 44.00% 42.00% Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal dan Siklus I Gambar 1. Diagram Batang Hasil belajar siswa pada kondisi awal dan siklus I Kemudian pada siklus II Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 8 September 2016. Pembelajaran IPS selama 2 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Indikator materi yang dipelajari adalah membandingkan ciri-ciri keadaan sosial negara tetangga dan memberi contoh sikap waspada terhadap keadaan masalah sosial di Indonesia dan negara tetangga. Pertemuan ke dua siklus 1I dilaksanakan pada Kamis, 25 Agustus 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Indikator materi yang dipelajari adalah menunjukkan dan menjelaskan letak dan nama-nama provinsi pada peta di Indonesia. Hasil evaluasi dari siklus II dapat dilihat pada tabel berikut Kondisi Siklus I Awal (53,6%) (46,4%) Kondisi Awal (46,4%) Siklus I (53,6%) Peningkatan Hasil Belajar... (Fojiano) 563 Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Skor Jumlah Predikat Persentase Siswa atau Kategori 1. 4 1 Kurang 3,1 (D) 2. 5 3 Kurang 10,2 (D) 3. 6 2 Cukup (C) 7,1 4. 7 14 Baik (B) 50 5. 8 4 Baik (B) 14,3 6. 9 4 Sangat 14,3 Baik (A) Jumlah 28 Tabel 7. Kriteria Hasil Belajar Siswa Siklus II Kriteria Keterangan Nilai siswa tertinggi 9 Nilai siswa terendah 4 Siswa belum tuntas 6 siswa Siswa sudah tuntas 22 siswa Berdasarkan tabel hasil evaluasi siklus II diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 22 siswa (78,6%), sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 6 siswa (20,4%). Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika ada peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan taraf minimal yang telah ditentukan, yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai KKM sebesar 70. Dari data tersebut, tampak adanya peningkatan hasil belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil dikarenakan ada peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan taraf minimal yang telah ditentukan yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan predikat baik dan mencapai kriteria keberhasil di atas 75%. Presentase peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat dalam diagram berikut.

564 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Kondisi Awal (46,4%) Siklus I (53,6%) Gambar 2. Diagram Batang Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPS dengan teknik index card match di kelas VI semester I SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Pembelajaan yang dilaksanankan di kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta dalam penelitian tindakan menggunakan model active learning tipe index card match ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik (2001:30) bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dalam kajian tersebut bahwa hasil belajar merupakan sebuah efek dari belajar yang menunjukkan munculnya perubahan terhadap seseorang. Hal tersebut sesuai dengan penelitian menggunakan model active learning tipe index card match, untuk mengetahui efek dari belajar siswa (siswa menjadi tahu dan mengerti) digunakan tes evaluasi hasil belajar. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat dilihat dan diamati dari hasil tes evaluasi siklus I dan siklus II. Pengamatan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan lembar tes evaluasi berupa pilihan ganda dalam menerapkan index card match pada pembelajaran IPS. Adapun hasil belajar siswa pada kondisi awal, akhir siklus I dan siklus II sebagai berikut. 1) Kondisi awal menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM dan berkategori baik ada 13 siswa (46,4%), sedangkan siswa yang belum mendapatkan nilai berkategori baik atau di bawah KKM ada 15 siswa (53,6%). 2) Hasil evaluasi akhir siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai berkategori baik ada 15 siswa (53,6%), sedangkan siswa yang belum mendapatkan nilai berkategori baik ada 13 siswa (46,4%). 3) Hasil evaluasi akhir siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai berkategori baik ada 22 siswa (78,6%), sedangkan siswa yang belum mendapat nilai berkategori baik ada 6 siswa (20,4%). Pembelajaran ini dikatakan berhasil jika persentase jumlah siswa yang sudah tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam pembelajaran lebih dari 75% dari jumlah keseluruhan siswa. Pelaksanaan penelitian dangan model active learning tipe index card match juga dapat dilihat dari lembar obesrvasi aktivitas guru. Sofan Amri, dkk (2010:167) menyebutkan bahwa gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap perhatian siswa, dalam kajian tersebut bagaimana pengaruh gaya penyajian guru yang mencakup aspek persiapan memulai pembelajaran, penyampaian isi materi,

kemampuan mengelola waktu, dalam membimbing siswa, menutup pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran active learning tipe index card match pada pembelajaran IPS. Dari hasil penelitian siklus I dan II, dilihat bahwa observasi terhadap aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran active learning tipe index card match menunjukkan guru telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan cakupan aspek yang tercantum pada lembar observasi aktivitas guru dengan persentase 100%. Selain itu, peningkatan hasil belajar tersebut didukung dengan adanya peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II pada pembelajaran IPS. Aspek keaktifan siswa yang diamati yakni pada aspek kedisiplinan siswa yang meliputi sikap dalam mengikuti instruksi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, keberanian menyampaikan pendapat, pada aspek kedua yaitu keaktifan siswa di kelas yang meliputi kemampuan memimpin jalannya diskusi kegiatan kelompok, kemampuan berbicara dalam diskusi kegiatan kelompok, mengikuti secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok kemudian kerja sama antar anggota kelompok dan kemampuan dalam mencari pasangan kartu dengan siswa kelompok lainnya. Dalam aspek kemampuan siswa melakukan index card match yang meliputi kemauan dalam mengkomunikasikan hasil kepada guru dan temannya, kemampuan memberi kesimpulan serta menjaga dan merapikan kembali ruangan kelas. Observasi terhadap keaktifan belajar IPS siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat persentase dari semua aspek pada siklus I ke siklus II. Jika dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut. 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Peningkatan Hasil Belajar... (Fojiano) 565 Partisipasi Aktif Siswa Siklus I Siklus II Gambar 3. Diagram Batang Hasil Pasrtisipasi Aktifitas Siswa Siklus I dan Siklus II Dengan demikian, berdasarkan hasil evaluasi belajarar siswa dalam penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian berhenti sampai di siklus II. Pembelajaran IPS dengan menggunakan model active learning tipe index card match mendukung tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran IPS, dimana tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya (Sapriya, 2009:43). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VI SD Negerti Tukangan Yogyakarta dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan dengan menggunakan model active learning tipe index card match. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model active learning tipe index card match dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model active learning tipe index card

566 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 match dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VI SD Negeri Tukangan Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung dengan meningkatnya persentase hasil belajar siswa. Pada kondisi awal siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 13 siswa (46,4%), pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa (53,6%), kemudian hasil belajar tersebut meningkat pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 22 siswa (78,6%). Saran Dari kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, dapat diajukan beberapa saran yaitu bagi guru, sebaiknya guru lebih meningkatkan lagi dalam mempertegas serta membimbing siswa untuk aktif mengikuti instruksi dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Kemudian bagi siswa, sebaiknya siswa lebih antusias mendengar dan mengerjakan instruksi kegiatan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru kelas. Sofan Amri, dkk. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Syamsul Ma arif, dkk. (2011). Guru Profesional. Semarang: Need s Press. Abdul Azis Wahab. (2012). Metode dan Model- Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta. Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Maulana Asrofu. (2016). Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Savi Pada Siswa Kelas IV SDN Bakulan. (volume V, nomor 4). diakses dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.p hp/pgsd/article/view/951/865. Pada tanggal 30 September 2016, jam 19.30. Mema Rahmaningrum. (2016). Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort Siswa Kelas V. (Volume V, nomor 9). Diakses dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.ph p/pgsd/article/view/1361/1235. Pada tanggal 29 September, jam 20.00.