BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian dan pembuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. produksi dalam dunia industri yang sangat memerlukan keahlian di bidang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelayakan air yang dikonsumsi. Secara fisis, air bersih

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB III METODE PENELITIAN

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD.

OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT

PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR LED DAN LCD

BAB I PENDAHULUAN. membuat alat-alat yang dapat membantu kegiatannya sehari-hari. Salah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

dunia. Hal ini didasarkan pada data statistik yang dikeluarkan United Nations

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH. Skripsi

Perancangan Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Light Dependent Resistor Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Rancang Bangun Alat Pemurni Air MenggunakanMetode Fuzzy

BAB IV HASIL AKHIR DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB 1 PENDAHULUAN. secara otomatis semakin meningkat, sehingga peralatan-peralatan otomatis ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% 2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8535

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Input ADC Output ADC IN

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT UKUR TDS (TOTAL DISSOLVED SOLID) AIR DENGAN SENSOR KONDUKTIVITAS SECARA REAL TIME

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT KEKERUHAN AIR PADA KAMAR MANDI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

SIMULASI SISTEM KONTROL SIRKULASI PERGANTIAN AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN KERAPU BERDASARKAN SALINITAS DAN KEJERNIHAN AIR

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini.

BABI PENDAHULUAN. Pada masa sekarang dengan perkembangan teknologi yang sangat. pesat, memberikan berbagai kemudahan bagi kita untuk melakukan segala

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

REALISASI ALAT UKUR PH DAN TDS AIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

RANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU DAN KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR MQ-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya manusia makhluk hidup lainnya juga membutuhkan air. Air sebagai komponen lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia. Air adalah sumber kehidupan yang paling penting bagi kehidupan manusia, air bersih sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi seperti keperluan minum, masak makanan atau melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan disebarkan melalui air minum. Penyakit-penyakit tersebut merupakan akibat tidak memenuhi syarat kualitas air minum yang telah diataur oleh Menteri Kesehatan RI. Departemen Kesehatan merekomendasikan untuk ph air yang dikonsumsi adalah berkisar antara 6,5 8,5. Jika kita minum air dengan ph di bawah 6,5 itu adalah air yang sifatnya asam, dan hal itu adalah sangat tidak baik bagi tubuh, sedangkan menurut World Health Organization (WHO) air layak minum memiliki nilai kadar zat terlarut (TDS) tidak lebih dari 100 ppm, bila lebih dari 100 ppm dianggap tubuh tidak bisa memproses secara baik dan tidak sanggup diuraikan oleh organ dengan baik. Sehingga bila lama kelamaan air minum di konsumsi terus menerus akan mengakibatkan berbagai penyakit yang datang ke tubuh manusia. (Wikipedia, 2014). Dalam hal memenuhi kebutuhan minuman, kebutuhan masyarakat akan air minum bersih dan sehat semakin meningkat. Pada saat sekarang sudah banyak sekali usaha-usaha kecil yang mempermudah kebutuhan orang dalam memenuhi kebutuhan air minum konsumen seperti depot-depot air minum isi ulang. Dengan adanya depot air isi ulang ini, mempermudah masyarakat agar tidak membuang- 1

2 buang waktu untuk menyiapkan air minum yang diperlukan setiap harinya karena cukup memesan air isi ulang tanpa perlu memasak air terlebih dahulu. Masyarakat mulai beralih pada air minum isi ulang yang diproduksi depot pengisian air. Air minum ini lebih dikenal dengan air minum isi ulang karena masyarakat memperoleh air minum ini dengan cara mengisi galon yang dibawanya ke depot air minum. Dilihat dari harganya, air minum isi ulang jauh lebih murah yaitu hanya sepertiga dari harga air minum dalam kemasan. Hal inilah yang menyebabkan air minum isi ulang bermunculan. Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Meski lebih murah, tidak semua depot air minum isi ulang terjamin keamanan produknya. Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907 tahun 2010 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Pemilik usaha depot air minum isi ulang merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam usaha depot air minum. Oleh karena itu, pemilik harus mengetahui kelayakan air minum isi ulang (AMIU) yang diproduksinya, sehingga masyarakat tidak dirugikan oleh beredarnya air minum dari depot air minum yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk menjamin agar air minum isi ulang yang dihasilkan aman dan sehat untuk dikonsumsi maka diperlukan upaya penyelenggaraan mendeteksi kelayakan air minum isi ulang (AMIU). Sistem pendeteksian kelayakan air minum isi ulang ini meliputi pengukuran kadar zat terlarut (TDS) yang ada di air minum isi ulang tersebut yang tidak terlihat oleh mata serta pengukuran ph air. Pengukuran dalam fisika adalah kegiatan menggunakan alat-alat ukur dengan tujuan mengetahui nilai suatu besaran. Pengukuran nilai kadar zat terlarut (TDS) pada air minum adalah tes dari kualitas air minum ataupun kelayakan air minum untuk dikonsumsi. Untuk mengetahui tingkat kadar zat terlalur (TDS) pada air minum dapat digunakan alat ukur TDS meter sedangkan untuk derajat keasaman

3 digunakan ph meter. TDS meter adalah alat untuk mengukur partikel padatan terlarut di air minum yang tidak nampak oleh mata. Pengukuran ini menggunakan metode Electrical conductivity, dimana dua probe dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan sinyal mengeluarkan output yang menunjukan besar konduktifitas larutan tersebut, yang jika di kalikan dengan faktor konversi maka akan didapatkan nilai kualitas air tersebut dalam TDS (Total Dissolved Solid) atau PPM (Part Per Million). Perkembangan teknologi dan komponen yang sudah modren memungkinkan untuk membuat peralatan atau instrumen yang praktis, handal, efektip, dan efesien yang berkerja secara digital. Peralatan elektronik yang berkerja secara otomatis membutuhkan komponen-komponen yang dapat menghitung, mengingat dan mensimpan. Komputer merupakan contoh dari elekronik yang dapat melakukan tersebut, namun penggunaan komputer tidak selalu efektip dalam penggunaan dalam hal tersebut. Mikrokontroler merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk membuat eloktronik yang berkerja secara otomatis kerena mikrokontroler adalah sebuah chip atau IC yang terdapat didalamnya prosesor dan flash yang dapat dibaca atau ditulis sampai beberapa kali, sehingga pengembangannya lebih mudah kerena dapat dihapus dan dapat diisi kembali. Dalam penelitihan (Aryanto,dkk. 2010) yang mengidentifikasi kelayakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menggunakan inframerah (tx) dan photodioda (rx) yang di kuatkan dengan op-amp dan diolah menjadi satuan ppm. Pada pengujian air minum dalam kemasan, air minum terlebih dahulu diproses dengan elektrolisa yaitu proses yang memunculkan partikel-partikel dalam air dan selanjutnya diukur kadar zat terlarut (TDS) dalam air minum tersebut. Tingkat kekeruhan air sebanding dengan ppm. Dari Pengujian diketahui bahwa air minum dalam kemasan yang beredar dipasaran kebanyakan tidak memenuhi standar kelayakan air minum yang ditetapkan oleh WHO. Dimana air minum dalam kemasaan mempunyai kadar zat terlarut lebih dari 100 ppm. Pada uji coba tersebut kelayakan Air Minum Dalam Kemasan menunjukan tingkat keakurasian alat sekitar 88,605%. Eror yang terjadi disebabkan oleh eror pada penguat serta pembacaan photodioda.

4 Pada penelitihan (Yefri, 2012) merncang alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sistem sensor yang terdiri dari LED dan fototransistor, serta tampilan LCD. Alat ukur ini bekerja berdasarkan prinsip hamburan cahaya oleh partikel-partikel tersuspensi di dalam zat cair, dengan posisi fototransistor adalah 90 o terhadap cahaya yang datang dari LED (disebut metode Nephelometer). Kesalahan relatif rata-rata alat ukur tingkat kekeruhan zat cair hasil rancang bangun ini adalah 3,03% dan kesalahan relatif maksimumnya adalah sebesar 12,5%. Pada penelitihan (Nazula dan Endarko, 2013) merancang alat ukur kekeruhan air berbasis mikrokontrolel ATMega 8535 yang menggunakan sensor photodioda untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Pada alat ukur kekeruhan bekerja berdasarkan metode Nephelometer yaitu hamburan cahaya oleh partikel partikel tersuspensi didalam zat cair. Jarak antar LED dan detektor fotodioda pada alat ini adalah 2 inci yang diletakkan dalam posisi sejajar satu sama lain. Alat ini mampu mengukur tingkat kekeruhan air pada rentang 0 200 NTU serta mempunyai standar deviasi maksimum sebesar 1,33 NTU. Pada penelitihan (Filemon, 2013) merancang alat ukur kekeruhan air menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor), dimana sensor ini dapat mendeteksi cahaya dari tingkat cahaya Dioda LED (Light Emitting Diode) yang menembus air tersebut, maka akan terdeteksi kekeruhan air. Dalam sistem ini yang menjadi pengendali adalah mikrokontroler ATMega 8535. Keluaran dari alat ini adalah tingkat persentase kekeruhan air yang akan ditampilakan di LCD (Liquid Crystal Display). Berdasarkan uraian diatas, maka dirancang suatu alat pendeteksi kelayakan Air Minum Yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) yang berbasis mikrokontroler AT89S51 sebagai pengolah data dan pengontrol perangkat keras lainnya dalam sistem counter ini. Karena mikrontroler mempunyai SFR (Special Function Register) yang merupakan alamat pada memori RAM internal yang dimiliki khusus pada type AT89S51. Alat pendekteksi air minum isi ulang ini akan menggunakan sinar inframerah sebagai transmitter dan photodioda sebagai receiver yang di kuatkan

5 dengan op-amp yang akan diolah menjadi satuan ppm yang pendekteksiannya dilakukan sudah melewati proses elektrolisa. Photodioda digunakan untuk mendeteksi kadar zat yang terlarut (TDS) dalam air minum, yaitu dengan cara melewatkan air diantara receiver dan transmitter. Tegangan pada photodioda sangat tergantung pada intensitas cahaya yang mengenai permukaan photodioda. Intensitas cahaya yang diterima photodioda akan dikonversi menjadi sinyal tegangan. Nilai tegangan kadar zat terlalur (TDS) air minum ini sebanding dengan nilai tegangan kekeruhan air. Pengukuran ph air minum digunakan sensor ph, prinsip kerja utama pada sensor ph adalah terletak pada sensor probe berupa elektroda yang berkerja untuk ph dan elektroda refrensi. Perbedaan potensial antara 2 elektroda sebagai fungsi ph larutan yang diukur. Pada elektroda ph, potensial yang dihasilkan (biasanya dalam mv) adalah berbanding lurus dengan konsentrasi ion hydrogen (H + ) dalam larutan. Sedangkan, elektroda referensi berguna untuk mempertahankan potensial secara konstan terlepas dari adanya perubahan ph atau aktivitas ionik lainnya dalam larutan. Sinyal keluaran pada kadar zat terlarut (TDS) dan ph air minum ini, diproses dan akan ditampilkan pada LCD. Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud untuk merancang bangun alat pendeteksi kelayakan air minum isi ulang (AMIU). Maka penelitihan yang akan ditelitih adalah Rancang Bagun Alat Pendeteksi Kelayakan Air Minum Yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Dan LCD Menggunakan Inframerah dan Photodioda Sebagai Indikator. 1.2. Batasan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka penelitihan ini di batasi pada : 1. Pendeteksi kelayakan air minum yang dilakukan dengan menggunakan air minum isi ulang (AMIU).

6 2. Rancangan alat pendeteksi kelayakan air minum isi ulang menggunakan inframerah, photodioda dan sensor ph dengan mikrokontroler AT89S51. 3. Rancangan perangkat lunak (program) mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan list program assembly. 4. Tampilan informasi sinyal yang dihasilkan pada LCD. 1.3. Rumusan masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana rancangan alat kelayakan air minum isi ulang sederhana menggunakan photodioda dan sensor ph sebagai indikator? 2. Bagaimana pengaruh kadar zat terlarut terhadap tengangan output photodioda yang dipancarkan sinar inframerah? 3. Bagaimana membuat suatu program agar dapat mengendalikan sistem minimum mikrokontroler AT89S51 supaya alat berkerja secara otomatis? 4. Bagaimana perbandingan hasil pengukuran alat ukur pendeteksi kelayakan air sederhana dengan alat ukur TDS Meter dan ph Meter? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan alat ini untuk : 1. Membuat suatu alat untuk menghitung kadar zat terlarut (TDS) dan ph air minum isi ulang sederhana dengan menggunakan photodioda dan sensor ph sebagai indikator. 2. Mengetahui pengaruh kadar zat terlarut pada tegangan output yang terdapat pada photodioda. 3. Membuat softwere dan hardwere yang meliputi rangkaian minimum mikrokontroler, rangkaian sensor, dan rangkaian penampil yang digunakan sebagai alat ukur kadar zat terlarut dalam air minum isi ulang. 4. Mengetahui perbandinagan hasil kerja alat pendeteksi kelayakan air minum dengan alat ukur TDS Meter serta ph Meter.

7 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitihan ini adalah : 1. Dapat menghasilkan alat pendeteksi kualitas air minum berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan sensor inframerah siap pakai. 2. Dapat membantu masyarakat mengetahui kualitas atau kelayakan air minum isi ulang (AMIU) untuk dikonsumsi. 3. Dapat memberikan informasi bagi para peneliti untuk melaksanakan penelitian lanjutan.