BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perumnas Banyumanik merupakan salah satu perumahan yang dibangun oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian terbagi menjadi 5 yaitu tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kehutanan. Cabai merah keriting adalah satu dari berbagai jenis komoditas hortikultura yang memiliki nilai permintaan tinggi. Hal ini dikarenakan masyarakat yang tidak bisa terlepas dari penggunaan cabai merah di kehidupan sehari hari. Komoditi ini banyak digunakan dalam bentuk olahan sebagai konsumsi rumah tangga maupun industri pengolahan makanan. Tingkat harga yang tidak stabil (fluktuasi) di pasaran menjadi salah satu penyebab ketidakstabilan permintaan. Permintaan yang tidak didukung dengan jumlah ketersediaan yang dibutuhkan dapat meningkatkan harga, sebaliknya bila jumlah permintaan menurun sedangkan jumlah cabai merah melimpah maka harga akan turun. Permintaan cabai merah keriting dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah harga cabai merah keriting itu sendiri, harga barang substitusi dan komplementer (harga cabai rawit hijau, harga bawang merah, harga tomat), pendapatan konsumen rumah tangga, jumlah tanggungan keluarga serta selera.

29 Maka dari itu diperlukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan. Alur kerangka pemikiran tentang analisis faktor faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah di Kota Semarang digambarkan pada Ilustrasi 2 : Konsumsi pangan Rumah Tangga Permintaan cabai merah keriting Faktor-Faktor yang mempengaruhi 1. Harga cabai merah keriting 2. Harga cabai rawit hijau 3. Harga bawang merah 4. Harga tomat 5. Pendapatan konsumen rumah tangga 6. Jumlah anggota keluarga 7. Selera Elastisitas Ilustrasi 2. Alur Kerangka Pemikiran Keterngan : : Dipengaruhi

30 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2016. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Menurut Sugiyono (2009) purposive adalah suatu teknik penentuan lokasi yang dilakukan secara sengaja berdasarkan berbagai macam pertimbangan tertentu. Lokasi penelitian ini berada di Perumahan Nasional (Perumnas) Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan Kota Semarang terbagi menjadi Kota Semarang bagian atas dan Kota Semarang bagian bawah. Kecamatan Banyumanik merupakan salah satu kecamatan yang mewakili Kota Semarang atas. Kecamatan ini memiliki Perumnas (Perumahan Nasional) Banyumanik dimana terdapat fasilitas yang memadai untuk penelitian mengenai permintaan cabai merah keriting. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap mulai dari penentuan topik, pengumpulan data, menganalisis data, pemahaman dan penarikan kesimpulan (Raco, 2005). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey. Metode survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data (Sugiyono, 2009).

31 3.4. Metode Pengambilan Sampel Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah quota sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan jumlah tertentu, secara proporsional dari masing-masing sub-populasi berdasarkan pertimbangan yang kriterianya telah ditentukan terlebih dahulu (Sugiyono, 2009). Tipe Perumnas Banyumanik yang diambil untuk dijadikan sampel penelitian adalah Tipe D 21/84 dan Tipe D 33/84. Tipe tersebut mencakup 3 kelurahan yaitu Kelurahan Padangsari, Kelurahan Pedalangan, Kelurahan Srondol Wetan dan masing masing kelurahan akan diambil 33 atau 34 responden. Selanjutnya pada tiap kelurahan akan dibagi lagi 17 responden di tiap-tiap tipe rumah. Penentuan responden diambil dengan metode snowball. Snowball adalah suatu cara dalam menentukan responden dengan mencari responden pertama yang dianggap pantas sebagai kriteria penelitian. Setelah itu responden pertama menunjuk orang lain untuk dijadikan responden kedua yang dianggap dapat memberikan data yang dibutuhkan (Nazir, 2011). Proses ini berjalan secara terus menerus hingga mencapai 100 responden. Jumlah tersebut dinilai cukup karena syarat dari sebaran normal statistika minimal sampel adalah sebanyak 30 orang responden (Sugiyono, 2009). Sehingga data pada 100 responden dapat memenuhi syarat dalam pengolahan data pada regresi berganda. Responden yang dipilih yaitu ibu rumah tangga yang memliki peranan dalam proses konsumsi dan memiliki wewenang dalam memutuskan dalam pembelian serta pengeluaran untuk berbelanja.

32 3.5. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada konsumen rumah tangga cabai merah yang ada di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait serta studi literatur dari berbagai sumber. 3.6. Analisis Data Data yang terkumpul salanjutnya diberi kode, editing, ditabulasi, dan dianalisis. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferen. Nazir (2011) menyatakan Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi dari suatu data pada mean, nilai minimum, dan maksimum serta standar deviasi tanpa melakukan analisis terlebih dahulu. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Ghozali, 2005). Statistik inferensial adalah teknik analisis data untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang didapatkan pada suatu populasi. Statistik inferen adalah suatu metode yang berhubungan pada analisis data pada sampel yang digunakan untuk menggeneralisasikan suatu populasi

33 (Sugiyono, 2009). Analisis ini akan membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Penggunaan statisitik ini didasarkan pada peluang dan sampel (Nazir, 2011). 3.6.1. Uji Hipotesis 3.6.1.1. Analisis Regresi Linier Berganda Sebelum dilakukan analisis inferen, dilakukan uji normalitas data untuk menentukan uji statistik apakah memakai uji parametrik atau non parametrik. Jika data normal terutama variabel depnenden, maka pengujian selanjutnya menggunakan uji parametrik. Jika data tidak normal maka digunakan uji non parametrik. Uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov (Nazir, 2011). Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data nomal dan jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka data tidak normal. Jika data normal maka pengujian hipotesis dilanjutkan dengan statistik uji regresi. Komputasi statistik dengan menggunakan software IBM SPSS 21 dan Excell 2013 (Priyatno, 2011). Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang dipakai untuk mengkaji hubungan satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Jika ingin mengkaji hubungan antara satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas maka model regresi yang digunakan adalah model regresi liner sederhana. Namun apabila ingin mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas

34 terhadap variabel tidak bebas maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier berganda (Nazir, 2011). Model persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan : Y = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5+ b6x6 + b7d1 + e Y = Jumlah Permintaan Cabai Merah Keriting (kg/bulan) a = Konstanta, yaitu nilai Y jika X1, X2, X3, X4, X5,X6, D1, = 0 b = Koefisen Regresi, yaitu nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel bebas X1 = Variabel harga cabai merah keriting (Rp/kg) X2 = Variabel harga cabai rawit hijau (Rp/kg) X3 = Variabel harga bawang merah (Rp/kg) X4 = Variabel harga tomat (Rp/kg) X5 = Variabel pendapatan konsumen rumah tangga (Rp/bulan) X6 = Variabel jumlah anggota keluarga (jiwa) D1 = Dummy selera (0 = tidak senang, 1 = senang) e = Kesalahan pengganggu Uji F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel bebas (independent variable) secara serempak atau bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah keriting sebagai variabel terikat (dependent variable) (Ghozali, 2005). Hipotesis yang diajukan adalah: a. H0:b1k = 0, artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent.

35 b. H1k:b1 0, artinya memiliki pengaruh yang signifikan secara serempak antara variabel independent terhadap variabel dependent. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : a. Jika nilai sig F 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti variabel independent secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependent b. Jika nilai sig F > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti variabel independent secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (Ghozali, 2005). Uji t digunakan untuk menguji nyata atau tidaknya pengaruh variabel bebas (independent variable) secara parsial / individu dalam kelompok terhadap permintaan cabai merah keriting sebagai variabel terikat (dependent variable) (Ghozali, 2005). Hipotesis yang diajukan adalah: a. H0 : b1= 0, b2 = 0... b7 = 0, artinya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel independen parsial i terhadap variabel dependen. b. H1 : b1 0, b2 0... b7 0 artinya mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel independen parsial I terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian sebagai berikut : a. Jika nilai sig t 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti masingmasing variabel indepeden parsial i berpengaruh terhadap variabel dependen.

36 b. Jika nilai sig t >0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti masingmasing variabel indepeden parsial i tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi (R 2 ). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 (Priyatno, 2011). Apabila nilai R 2 kecil maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas sedangkan nilai yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Nazir (2011) menyatakan bahwa persamaan regresi yang diperoleh berdasarkan SPSS harus memenuhi syarat BLUE (Best Liniear Unbias Estimated) yang dikenal dengan uji asumsi klasik yaitu normalitas error, non heteroskedastisitas, non autokorelasi, dan non multikolinieritas sebagai berikut : a. Uji Normalitas Error Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distrribusi normal menggunakan SPSS (Ghozali, 2005). Cara untuk mendeteksi apakah residual

37 berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan analisis grafik Disebut normal error apabila scatter plot mengikuti garis diagonalnya (Priyatno, 2011). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka inilah yang dinamakan heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat dilihat dai pola yang ada di grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-standardized. Apabila ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2011). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tdengan kesalahan pada periode t-1. Metode Durbin Watson (Dw Test) digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi. Jika nilai Dw Test sudah ada, maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi,. Autokorelasi

38 bisa terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain. Biasanya hal ini terjadi pada data time series karena gangguan pada seseorang individu ataupun kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada seseorang atau kelompok yang sama atau pada periode berikutnya (Priyatno, 2011). Kriteria dalam pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson yaitu sebagai berikut : Tabel 2. Uji Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak dapat diputuskan dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak dapat diputuskan 4 - du d 4 - dl Tidak ada autokorelasi positif dan negative Tidak ditolak Keterangan : d L : Batas bawah dari durbin-watson d U : Batas atas dari durbin-watson du < d < 4 - du d. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis menggunakan SPSS (Priyatno, 2011). Menurut Ghozali (2005), cara mendeteksi apakah adanyaatau tidak adanya multikolinearitas dalam model regresi yaitu sebagai berikut:

39 a. Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF), pedoman dalam suatu model regresi yang bebas Multikolinearitas yaitu apabila nilai VIF kurang dari 10. b. Besarnya Tolerance, pedoman dalam suatu model regresi yang bebas Multikolinearitas yaitu apabila nilai Tolerance lebih dari 0,1. 3.6.1.2. Analisis Elastisitas Hipotesis kedua dihitung dengan rumus elastisitas. Analisis elastisitas digunakan untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan jumlah permintaan cabai merah keriting. Machfudz (2007) mengatakan pabila fungsi permintaan Y = a + bx, maka elastisitasnya dapat dicari sebagai berikut : Ep = dy /y dx/x (1) Ep = dy dx x x y..(2) = b x Xrata rata Yrata rata...(3) Hal ini disebabkan karena Y = a + b1x1 + b2x2 +.bnxn, dan dy/dx1 = b1 Kemudian koefisien tersebut (bi) dibandingkan dengan nilai elastisitas seperti yang dihipotesiskan. Kriteria elastisitas sebagai berikut : E = 0, artinya In-elastis sempurna E < 1, artinya In-elastis E = 1, artinya elastis uniter E > 1, artinya elastis E = ~, artinya elastis sempurna (Sumarsono, 2007).

40 3.7. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional dari variabel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Permintaan cabai merah keriting (Y), jumlah cabai merah keriting yang diminta oleh konsumen rumah tangga (kg/bulan). 2. Harga cabai merah keriting (X1), rata-rata harga cabai merah keriting yang dijual di pasaran (Rp/kg). 3. Harga cabai rawit hijau (X2), rata-rata harga cabai rawit hijau yang dijual dipasaran (Rp/kg). 4. Harga bawang merah (X3), rata-rata harga bawang merah yang dijual di pasaran (Rp/kg) 5. Harga tomat (X4), rata-rata harga tomat yang dijual di pasaran (Rp/kg) 6. Pendapatan konsumen rumah tangga (X5), rata-rata pendapatan konsumen total keluarga per bulan. (Rp/bulan) 7. Jumlah anggota keluarga (X6), banyaknya anggota keluarga yang ada dalam suatu keluarga dengan satuan orang 8. Selera (D1), tingkat kesukaan konsumen terhadap cabai dan dikategorikan menjadi 0 = tidak senang dan 1 = senang 9. Elastisitas permintaan, tingkat kepekaan perubahan permintaan terhadap perubahan harga dan pendapatan.