BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam sebuah proyek pembangunan, manajemen yang baik sangat diperlukan khususnya Manajemen Konstruksi yang sangat berpengaruh terhadap proses konstruksi. Manajemen Konstruksi ada untuk mengelola dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Manajemen Konstruksi melakasanakan Fungsinya yaitu Planing, Organizing, Controlling dan Actuating. Agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan adapun penyimpangan yang terjadi dari salah satu hasil kegiatan pengawasan dapat berakibat hasil konstruksi tidak sesuai dengan rencana awal. 5.2 Pelaksanaan Manajemen Konstruksi Pada Proyek Menurut Soehendradjati, (1987) Manajemen Konstruksi adalah kelompok yang menjalankan fungsi manajemen dalam proses konstruksi (tahap pelaksanaan), suatu fungsi yang akan terjadi dalam setiap proyek konstruksi. Pelaksanaan Manajemen Konstruksi yang baik dan sesuai prosedur maka akan menghasilkan konstruksi yang bagus. Pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek pembangunan yaitu : 1. Mengawasi setiap pekerjaan Pelaksana MK berkewajiban dalam pengawasan setiap pekerjaan sbb : V - 1
a. Mengawasi proses pekerjaan bekisting apakah sudah aman terhadap lingkungan dan tidak membahayakan sekitarnya. Karena pembuatan perancah yang tidak kuat akan meningkatkan resiko kecelakaan kerja. b. Mengawasi proses pekerjaan pembesian apakah sesuai dengan gambar shopdrawing atau tidak. Apabila ada besi yang kurang pengawas berhak menunda pengecoran. c. Mengawasi proses pekerjaan pengecoran terutama penggunaan vibrator agar hasil beton tidak ada yang keropos. d. Manajemen konstruksi berhak menegur secara tertulis kepada pelaksana dari kontraktor e. Memeriksa ijin pelaksanaan lapangan dari kontraktor mengenai setiap pekerjaan 2. Menilai hasil pekerjaan Setelah semua tahapan dilaksanakan sesuai prosedur maka MK berhak menilai hasil kerja kontraktor tersebut apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah disepakati dan apabila pihak MK menemukan kecacatan dari hasil produksi kontraktor maka pihak MK berwenang dan berkewajiban untuk memerintahkan kontraktor untuk melakukan perbaikan, semisal hasil pengecoran kolom ada keropos maka kontraktor wajib memperbaiki kecacatan tersebut. V - 2
3. Mengevaluasi hasil pekerjaan Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ada kegagalan maka pihak MK berkewajiban mengevaluasi kembali metode pelaksanaan yang di gunakan oleh kontraktor. Hingga mencapai kesempurnaan dalam pelaksanan pekerjaan nantinya dan tidak ada lagi kegagalan atau pun kecacatan konstruksi 5.4 Tahapan Pekerjaan 5.4.1 Pekerjaan Atas (Kolom, Balok, Pelat, dan Shearwall) Kolom, balok, pelat dan shearwall adalah bagian-bagian penting dalam sebuah bangunan. Keempat komponen pekerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh Kontraktor yang dibawahi oleh MK. Dalam pekerjaan konstruksi, tahapan pelaksanaan harus sesuai dengan prosedur agar menghasilkan pekerjaan yang baik. Proyek pembangunan khususnya pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel di Jakarta memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan,yaitu : a. Pengukuran 1. Metode Pengukuran Vertikal, Metode pengukuran vertikal adalah metode yang dilakukan dengan alat bantu theodholit/total station. Dimana metode ini digunakan untuk pengukuran antar as kolom serta pengukuran untuk bekisting kolom dengan arah bidang vertikal. 2. Metode Pengukuran Horizontal, Metode pengukuran horizontal adalah metode yang dilakukan dengan alat bantu auto level/waterpass automatic, dimana metode ini digunakan untuk pengukuran leveling pengecoran atas V - 3
pelat lantai serta leveling bawah bekisting balok dan pelat agar sisi bawah rata dan tidak bergelombang. b. Pemasangan Bekisting Metode Bekisting Pekerjaan kolom, balok dan pelat lantai pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel menggunakan Metode bekisting kayu dan plat baja untuk pekerjaan kolom dan shearwall. Keuntungan menggunakan rangka baja adalah hasil dari cetakan akan lebih presisi dibanding menggunakan rangka kayu. c. Pembesian, Pada pekerjaan pembesian kolom dilakukan perakitan dibawah agar lebih mudah dalam pemasangan sengkang. Kemudian diangkat menggunakan tower crane untuk dipasang sesuai type nya. Untuk pembesian balok dan plat lantai dilakukan ditempat yaitu setelah bekisting terpasang. d. Pengecoran Pekerjaan pengecoran kolom, balok, pelat lantai dan dinding shearwall dengan Metode cor konvensional yaitu metode dimana pengecoran dilakukan langsung diarea yang sudah di pilih untuk dilakukan pengecoran. 5.4.2 Metode Pekerjaan Dalam pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek, perlu adanya metode yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kerja. Dalam sudut pandang Manajemen Konstruksi metode yang digunakan oleh para pelaksana dilapangan harus mendapat persetujuan dari pihak Manajemen Konstruksi (pengawas). Metode yang digunakan harus sesuai dengan V - 4
prosedur dan apabila ada perubahan maka pihak kontraktor harus berdiskusi dahulu dengan pihak perencana dan pengawas (MK). Metode-metode pekerjaan yang kami amati pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel adalah : 1. Pekerjaan Kolom Kolom adalah komponen struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan beban aksial tekan vertikal yang ditransfer dari pelat ke balok lalu ke kolom. Kolom memiliki peranan penting dalam struktur bangunan. Perencanaan serta pelaksanaan pembuatan kolom yang baik dapat mempengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam perencanaan serta pelaksanaan pembuatan kolom terdapat kegagalan maka akan berakibat fatal,bahkan bisa meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan kolom yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk pelaksanaan kolom itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan kolom pihak MK sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pekerjaan dari awal hingga akhir. Dalam proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel berikut adalah cara pelaksanaan kolom : a. Pemasangan Tulangan Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah kolom harus sesuai, agar nantinya menghasilkan sebuah kolom yang kuat dan kokoh. Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan kolom adalah : a. Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan pada bar cutter dan bar bender sesuai dengan gambar rencana. V - 5
b. Tulangan tersebut dirakit ditempat pabrikasi dengan pemasangan sengkang yang sudah dibentuk dan diletakkan pada posisi jarak yang sudah di tentukan, kemudian diikat ke tulangan pokok menggunakan kawat bendrat. Setelah perakitan selesai kemudian dibawa ke lokasi kolom menggunakan tower crane kemudian dipasang sesuai typenya. c. Sengkang pada bagian ujung-ujung kolom dipasang lebih merapat karena ujung kolom dan bagian tumpuan menerima gaya geser. Gambar 5.1 Pabrikasi Tulangan Kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 6
b. Pemasangan Bekisting Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat sendiri, beton dalam kondisi basah, serta beban peralatan kerja. Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan dimensi, bentuk serta posisi yang direncanakan. Dalam pembuatan bekisting kolom menggunakan perkuatan baja UNP dengan kombinasi corniplek. corniplek digunakan sebagai material bekisting karena dapat menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Apabila material corniplek sudah tidak bagus harus diganti dengan yang baru. Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan bekisting kolom adalah : 1. Memasang sepatu kolom dari profil baja siku L 30.30.3 dilas di sengkang kolom, siku ini berfungsi sebagai marking dan untuk menjaga agar posisi bekisting tetap pada tempatnya dan tidak bergeser saat pengecoran. 2. Mengoles bekisting dengan oil form. 3. Pemberian beton deking pada tulangan kolom agar besi tidak menempel pada beksting dan untuk mendapatkan ketebalan selimut beton yang diinginkan. 4. Sebelum bekisting di pasang maka pihak MK dan kontraktor wajib melakukan pemeriksaan ulang dan memastikan tulangan besi beton telah terpasang dengan benar dan sesuai perencanaan serta memeriksa kebersihannya dan vertikality besi kolom. 5. Bekisting diangkat dengan tower crane. Setelah terpasang di pasang tie rod untuk mengikat horizontal waller di kuatkan dengan wing nut. V - 7
6. Pada sisi atas kolom dipasang push pull prop RSS1( pengatur ketegangan bagian atas) dan kickers brace AV1 ( pengatur kelurusan bekisting dengan marking pada bagian bawah ) yang dibautkan pada wedge head piece dan base plate pada masing-masing ujungnya. 7. Cek vertikality dengan alat theodolite/total station. V - 8
Tie rod Push Pull Prop RSS1 Kickers Brace AV1 Gambar 5.2 Bekisting Kolom (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 9
c. Pengecoran Kolom Pada pengecoran kolom digunakan beton ready mix dengan mutu fc 40 Mpa dengan Slump 12 ± 2. Berikut ini metode pekerjaan pengecoran kolom : a. Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram menggunakan air supaya tidak ada kotoran yang menempel pada bekisting, dan bekisting tidak menyerap air dari adukan beton. Permukaan beton lama disiram dengan calbond ( super bonding agent), agar sambungan beton lama dengan beton baru bisa menyatu. b. Campuran beton ready mix yang baru datang, harus dites slump terlebih dahulu nilai slumpnya yaitu 12 cm ± 2 cm c. Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangakat beserta operator bucket menggunakan tower crane menuju lokasi kolom yang dituju, beton disalurkan dari concrete bucket menggunakan pipa tremi. d. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan ( 1,5 m ) usahakan sedekat mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama. hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton. e. Selama proses pengecoran diperlukannya concrete vibrator yang digunakan untuk memadatkan hasil adukan beton yang dituangkan saat pengecoran agar beton dapat terisi pada seluruh volume ruangan yang dicetak oleh bekisting sehingga tidak terdapat rongga udara diantara beton yang membuat beton menjadi V - 10
keropos. Pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel concrete vibrator digerakan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan yang panjang untuk menggetarkan adukan beton pada posisi yang jauh atau dalam pada kolom dan dinding. Posisi vibratror harus vertikal tidak boleh horizontal 5. Balok Balok merupakan bagian dari sebuah struktur yang menahan beban yang ditransfer dari pelat ke balok lalu ke kolom dan akhirnya ke pondasi. Balok juga sebagai penguat rangka horizontal bangunan terhadap beban yang dipikul. Beban horizontal yang dapat berupa beban gempa dan angin yang diterima dinding sehingga dapat disalurkan ke kolom struktur. Perencanaan serta pelaksanaan pembuatan balok yang baik dapat memepengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam perencanaan serta pelaksanaan pembuatan balok terdapat kegagalan maka akan berakibat fatal, bahkan bisa meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan balok yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk pelaksanaan balok itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan balok pihak MK sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pekerjaan dari awal hingga akhir. Dalam proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel berikut adalah cara pelaksanaan balok : a. Pembuatan Bekisting Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan dimensi,bentuk serta posisi yang direncanakan. Langkah-langkah dalam pembuatan bekisting balok adalah : V - 11
a. Memasang main frame dan kemudian memasang head jack bagian atas yang berfungsi sebagai pengatur elevasi bekisting balok. b. Setalah balok girder panjang terpasang, pasang balok girder melintang yang terbuat dari 2 besi beton D 32 mm yang disatukan. sebagai tumpuan balok girder memanjang yang terbuat dari besi hollow 50x50x1 mm. U Head Jack Gider Memanjang Hollow 50x50x1 Gider Melintang Besi Beton D 32 Gambar 5.3 Pembuatan Bekisting Balok Tampak Bawah (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) c. Memasang cetakan side form dan bottom form yang terbuat dari multiplek sesuai dengan dimensi balok yang ditentukan. V - 12
d. Setelah bottom form terpasang maka tahap berikutnya adalah pemasangan pembesian balok, setelah pembesian terpasang maka dapat dilanjutkan pemasangan bekisting dinding balok. e. Pasang klem pada siku untuk menjaga balok agar tetap siku, pembuatan bekisting balok dan pelat lantai secara bersamaan karena monolit, pelat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara langsung. TIE ROT & WING NUT Gambar 5.4 Klem Bekisting Balok Tampak Bawah (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 13
f. Setelah bekisting terpasang semua, dilakukan pengecekan dan pengaturan elevasi bottom bekisting dengan auto level agar hasilnya sesuai perencanaan dan permukaan bawah balok rata. g. Bekisting kepala kolom tidak perlu ditutup dahulu agar memudahkan untuk pembersihan kotoran pada pelat lantai dan balok dengan disemprot air dan angin bertekanan tinggi. Bak Ukur Gambar 5.5 Pengecekan Elevasi Bekisting Balok (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 14
Gambar 5.6 Bekisting Balok Tampak Atas (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) b. Pemasangan Tulangan Tulangan yang dipasang dalam sebuah balok harus sesuai dengan perencanaan, agar nantinya menghasilkan sebuah balok yang bisa mentransfer beban dari pelat menuju ke kolom. Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan balok adalah : a. Papan bekisting bagian bawah dibersihkan dari sisa kotoran proyek. b. Memasang tulangan bawah dan diberi beton decking setebal 4 cm. c. Ujung tulangan bagian bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran. d. Sambungan pada penulangan dilakukan overlapping. V - 15
e. Dilakukan pemasangan tulangan sengkang dan dilakukan pengikatan menggunakan kawat bendrat. c. Pengecoran Balok Gambar 5.7 Pemasangan Tulangan Balok (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) Pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan pemgecoran pelat lantai, dengan cara beton yang sudah dituang dipelat lantai ditarik menggunakan alat bantu agar bekisting balok dapat terisi oleh beton kemudian di lakukan pemadatan dengan menggunak concerate vibrator agar beton dapat mengisi setiap celah bekisting balok. V - 16
Gambar 5.8 Pengecoran Balok (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 17
6. Pelat Lantai Pelat lantai merupakan lantai yang tidak terletak di atas tanah secara langsung, yang merupakan lantai pembatas antara tingkat satu dengan tingkat selanjutnya. Pelat lantai dipikul oleh balok, yang bertumpu pada kolom struktur. Proyek Pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel ini menggunakan pelat lantai setebal 120 ~ 200 mm. Pelaksanaan pembuatan pelat lantai yang baik dapat memepengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam pelaksanaan pembuatan pelat lantai terdapat kegagalan maka akan berakibat fatal,bahkan bisa meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan pelat lantai yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar dan sesuai. Dalam proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel pembuatan pelat lantai dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: a. Pemasangan Bekisting Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat sendiri, beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban peralatan kerja. Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan dimensi,bentuk serta posisi yang direncanakan. Langkah-langkah dalam pembuatan bekisting pelat lantai adalah : a. Memasang main frame dan kemudian memasang head jack bagian atas yang berfungsi sebagai pengatur elevasi bekisting pelat lantai. b. Memasang cetakan side form dan bottom form yang terbuat dari multiplek sesuai dengan dimensi pelat yang ditentukan. c. Pembuatan bekisting balok dan pelat lantai secara bersamaan karena monolit, pelat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara langsung. V - 18
d. Setelah bekisting terpasang semua, dilakukan pengecekan dan pengaturan elevasi bottom bekisting dengan auto level agar hasilnya sesuai perencanaan dan permukaan bawah balok dan pelat lantai rata. Gambar 5.9 Pemasangan Bekisting Pelat Lantai (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) b. Pemasangan Tulangan Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat memperkuat beton. Tulangan pelat lantai pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel terdiri dari tulangan atas dan tulangan bawah dan besi yang digunakan adalah diameter 10 mm V - 19
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan pelat lantai adalah : a. Pembersihan bekisting dasar pelat lantai dengan angin bertekanan tinggi yang berfungsi agar kotoran debu, sisa potongan kawat pengikat bisa terangkat dan bersih. b. Pada tulangan bawah diletakkan beton decking dengan ketebalan 2,5cm sebanyak 4 buah dalam 1 m2 yang berfungsi agar besi tulangan bawah tidak menempel pada bekisting pelat lantai. c. Memasang bar decker (cakar ayam) yang diikat dengan kawat bendrat setiap 1 m2, yang dipasang diantara tulangan atas dan tulangan bawah untuk mendapat jarak tertentu agar jarak tulangan bawah dengan atas tetap terjaga. V - 20
Gambar 5.10 Pemasangan Tulangan Pelat Lantai (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) V - 21
c. Pengecoran Pelat Lantai Sebelum dilakukan pengecoran lantai pihak MK akan melakukan pengecekan terhadap pekerjaan kontraktor yang meliputi : a. Melakukan pengecekan pembesian balok maupun pelat lantai apakah sudah sesuai dengan shop drawing yang telah di aproval baik dari perencana dan MK. b. Memastikan lahan pengecoran sudah setril dari sampah dan kotoran debu, karena sampah/kotoran debu dapat mengurangi mutu. Setelah selesai pengecekan dan telah sesuai prosedur maka pihak kontraktor akan mengajukan IPL ( ijin pelaksanan lapangan) untuk pengecoran. Setelah IPL di aproval oleh MK maka kontraktor bisa melakukan tahap pekerjaan pengecoran. Tahapan pengecoran lantai sebagai berikut a. Campuran beton ready mix yang baru datang, dilakukan tes slumpnya dahulu yaitu 8-12 cm ± 2 cm. Yang berfungsi untuk benda uji untuk mengetahui karastristik mutu beton tersebut. b. Sebelum pengecoran wajib dilakukan penyiraman tulangan dan bekisting menggunakan air supaya tidak ada kotoran yang menempel pada bekisting, dan bekisting tidak menyerap air dari adukan beton c. Menyiramkan colbon pada tiap-tiap sambungan beton kolom, yang berfungsi agar beton lama dengan beton baru dapat menyatu dengan sempurna. d. Beton dari ready mix dituangkan ke concrete pump fixd untuk disalurkan menuju lokasi pelat yang akan dicor. V - 22
e. Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke balok dan pelat untuk memadatkan hasil pengecoran. Gambar 5.11 Pengecoran Balok dan Pelat Lantai (Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017) 8. Shear Wall Shearwall adalah dinding yang mampu menahan sebuah gaya lateral apabila terjadi gempa bumi. Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk melawan kekuatan gempa horizontal. Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti dinding geser lainnya, lantai, pondasi dinding atau footings. Letak shearwall V - 23
berada pada area lift dan tangga. Metode yang digunakan dalam membuat shearwall pada umumnya sama dengan membuat kolom. Tidak semua bangunan memiliki shear wall, namun dalam proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel ini memiliki 2 buah shearwall yang nantinya berfungsi apabila terjadi gempa bumi Pelaksanaan pembuatan shearwall yang baik dapat mempengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Untuk menghasilkan shearwall yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar dan sesuai. Dalam proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel pembuatan shearwall dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : a. Pemasangan Tulangan Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah shearwall harus sesuai, agar nantinya menghasilkan sebuah shearwall yang kuat dan kokoh. Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan shearwall adalah : a. Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan pada bar cutter dan bar bender sesuai dengan gambar rencana. b. Tulangan tersebut dibawa ke lokasi shearwall menggunakan tower crane kemudian dibawa ke lokasi shearwall yang akan dirakit sesuai dengan gambar kerja c. Tulangan shearwall dipasang diantara kolom satu dengan kolom lain,dengan kolom sebagai bagian tepi shearwall. V - 24
d. Pemasangan sengkang yang sudah dibentuk, dirakit dan diletakkan pada posisi jarak yang sudah di tentukan, dan diikat ke tulangan pokok menggunakan kawat bendrat. e. Sengkang pada bagian stek ujung-ujung shearwall dipasang lebih merapat karena ujung shearwall dan bagian tumpuan menerima gaya geser. b. Pembuatan Bekisting Bekisting Shearwall hampir sama dengan bekisting kolom namun lebih ramping, untuk menjaga ketebalan demensi shearwall agar tetap sama dan terlihat presisi maka dibantu dengan mengunakan sparator, ada banyak macam sparator yang dijual dipasaran ada juga yang dibuat sendiri, namun pada proyek pembangunan Midtown Point & Ibis Style Hotel ini menggunakan sparator buatan sendiri dengan menggunakan pipa PVC diameter ½ yang di potong sama, dengan panjang 30 mm sesuai ketebalan tiknes shearwall itu sendiri. Dan dipasang dengan jarak 50 cm horisontal dan 80 cm vertikal. Dan di kencangan dengan menggunakan wing nut. c. Pengecoran Shearwall Pengecoran dinding shear wall sama dengan metode pengecoran kolom. V - 25