BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK"

Transkripsi

1 BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 20 Maret Mei 2017 Tabel 3. Barchart dan Waktu Pengamatan Sumber : Data Proyek 4.1. Lingkup Pekerjaan Struktur Umum Pada umumnya pekerjaan struktur adalah pekerjaan awal disamping pekerjaan - pekerjaan seperti finishing dan mekanikal elektrikal, yang menunjukan tampilan struktur bangunan, pada bab ini akan memaparkan metode pelaksanaan mengenai pekerjaan tersebut Uraian Pekerjaan Pekerjaan struktur pada proyek Sudirman Hill Residence ini meliputi beberapa jenis tahapan pekerjaan yang disesuaikan menurut klasifikasi jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk masing-masing pekerjaan terdiri dari beberapa paket pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan Struktural secara keseluruhan, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : Jhon Morris Ketaren

2 Struktur Bawah 1. Pekerjaan Galian 2. Pekerjaan Pile cap & Tie beam 3. Pekerjaan Retaining Wall Struktur Atas 1. Pekerjaan Shear Wall 2. Pekerjaan Kolom 3. Pekerjaan Balok & Plat lantai 4. Pekerjaan Tangga 5. Pekerjaan Ramp Ruang Lingkup Pekerjaan Pada kesempatan kerja pratek ini, pengamatan berfokus pada pelaksanaan pekerjaan struktur atas. Adapun waktu pengamatan hanya sekitar selama 2 bulan, terhitung dari tanggal 20 Maret 2017 sampai 31 Mei Pelaksanaan Pekerjaan Shear Wall Gambar 24. Perencanaan Shear Wall Sumber : Data Proyek Jhon Morris Ketaren

3 Shearwall merupakan komponen penahan gaya lateral pada struktur yang berupa dinding menerus. Pada proyek ini menerus dari lantai basement s/d lantai Atap, untuk mempercepat pekerjaan Shearwall digunakan metode Climbing dinding shearwall berselisih 2 lantai dengan lantai bawahnya. Adapun tahap-tahap atau proses pekerjaan shear wall pada proyek ini, yaitu : Penulangan shear wall, yang dikerjakan di los pekerjaan pembesian. Gambar 25. Penulangan Shear Wall Sumber : Data Pribadi Pemasangan mounting ring / angkur pada dinding shearwall. Perakitan lantai/ platform climbing, jarak antar climbing bracket sesuai posisi angkur pada dinding shearwall. Pemasangan tali climbing untuk mengangkat platform, posisi tali harus seimbang. Pengangkatan platform climbing, dengan bantuan tower crane dan dilakukan adjustment agar perletakan sesuai posisi angkur pada dinding shearwall. Penempatan platform climbing. Pengangkatan bekisting shearwall dengan bantuan tower crane. Jhon Morris Ketaren

4 Gambar 26. Pengangkatan Bekisting Shear Wall Sumber : Data Pribadi Menempatkan bekisting dinding shearwall pada sisi dalam/ luar dan mengatur kelurusannya dengan push pull. Gambar 27. Pemasangan Bekisting Shear Wall Sumber: Data Pribadi Setelah bekisting siap kemudian dilakukan pengecoran shearwall. Jika usia beton telah cukup, bongkar bekisting dan dilakukan kembali climbing untuk bekisting shearwall diatasnya. Jhon Morris Ketaren

5 2. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Dimensi kolom pada proyek Sudirman Hill Residence sama dari lantai semibasement sampai lantai 32. Hanya saja ada perbedaan pada lantai 7, 8 dan 9 dimana ada kolom miring pada sisi utara, namun dengan dimensi kolom yan gtetap sama. Pekerjaan kolom pada proyek pembangunan Sudirman Hill Residence ini melibatkan beberapa proses kegiatan antara lain: Penentuan as kolom Penulangan kolom Pembuatan bekisting kolom Pemasangan bekisting kolom Pengecoran kolom Pembongkaran bekisting kolom Perawatan kolom (curing) 2.1. Penentuan As Kolom Cara penentuan as kolom adalah dengan menggunakan alat theodolith, yaitu dengan menentukan letak as awal kemudian dibuat as yang lain dengan mengikuti jarak yang telah disyaratkan dalam perencanaan awal. Letak as ini harus selalu di kontrol karena bukan tidak mungkin karena satu dan yang lain hal as tersebut berubah dari yang telah dibuat Penulangan Kolom Perencanaan kolom pada proyek Sudirman Hill Residence ini mempunyai dimensi kolom yang sama secara keseluruhan. Jhon Morris Ketaren

6 2.3. Pembuatan Bekisting Kolom Material utama yang harus dipersiapkan antara lain: Kayu 6/16 cm diserut 2 sisi sehingga mempunyai ketebalan dan kelurusan yang sama. Plywood 15 mm. Waller Adjustable brace 1 m & 2 m. Dynabolt Peralatan yang digunakan antara lain: mesin las, mesin serut, meteran dan benang sebagai control kelurusan saat pemasangan bekisting, serta paku, palu, dan gergaji. Panel bekisting kolom diukur sesuai dengan jenis kolom, dimensi kolom. Fabrikasi panel bekisting perunit kolom, pekerjaan dilakukan di los kerja kayu Pemasangan Bekisting Kolom Setelah bekisting berdiri dan bekisting telah selesai dikerjakan di los kerja kayu, maka tahap selanjutnya yaitu pemasangan bekisting yang pada proyek Sudirman Hill Residence ini. Pengecekan as kolom sesuai shop drawing. Pemasangan sepatu kolom, menggunakan siku L 30mm x 30mm x 3mm, dilas kesengkang kolom. Pemindahan panel bekisting dilokasi yang telah disiapkan, menggunakan Tower Crane. Pemasangan panel bekisting kolom, sebelumnya dilakukan pembersihan dan pemberian minyak bekisting. Setelah kolom berdiri, dilakukan pemasangan adjustable brace 1m dan 2m di kedua sisi kolom, untuk menjaga sudut untuk tegak lurus terhadap lantai. Memeriksa kembali posisi vertikal bekisting terhadap as kolom, agar sewaktu pengecoran tidak terjadi pergeseran. Jhon Morris Ketaren

7 2.5. Pengecoran Kolom Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan bekisting telah selesai dan telah mendapat persetujuan dari MK atau kontraktor pengawas. Tahap proses pengecoran kolom yaitu: Pengecoran kolom dapat dilakukan dengan Tower Crane, beton dari Truck Mixer dituang ke dalam bucket. Bucket ditutup, agar pada saat pemindahan ke lokasi pengecoran, beton tidak tumpah. Di lokasi pengecoran, tutup bucket dibuka, dan beton dituang ke dalam bekisting menggunakan selang plastik (tremie). Proses pengecoran dilakukan secara bertahap / perlayer. Tahap pertama setinggi ± 1,5 m setelah itu dipadatkan dengan vibrator, tahap kedua setinggi ± 1 m setelah itu dipadatkan, tahap selanjutnya antara 0,5 m s/d 1 m. Tiap tahapan / layer, dilakukan vibrasi yang cukup pada tiap layer. Penuangan beton maksimal setinggi 1 m dari bagian atas bekisting (untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton). Vibrator diusahakan tidak berinteraksi langsung dengan sambungan bekisting pada saat melakukan pamadatan. Oleh karena itu perlunya pengawasan terhadap pekerjaan pengecoran ini Pembongkaran Bekisting Kolom Proses pembongkaran bekisting kolom merupakan tahap terakhir dari pekerjaan kolom, tahapan prosesnya yaitu: Pembongkaran bekisting kolom dilaksanakan 6 jam setelah pengecoran, dengan tenaga manusia. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengendorkan semua baut/ wing nut yang terdapat pada waller. Tahap kedua adalah mengendorkan adjustable brace, yang secara bersamaan bekisting kolom akan lepas dengan sendirinya dari muka beton. Jhon Morris Ketaren

8 Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan/ dipasang pada kolom berikutnya dengan bantuan alat TC, sebelumnya permukaan plywoodnya dibersihkan dan diberi minyak terlebih dahulu Perawatan Beton Pada masa pengikatan awal yaitu saat beton mulai mengeras, harus diadakan perawatan beton (curing), yaitu dengan pemberian air pada permukaan beton dengan berbagai cara dengan jenis struktur yang dilaksanakan. Perawatan beton (curing) berfungsi untuk melindungi beton selama berlangsungnya pose pengerasan beton secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. Perawatan beton dilakukan untuk menghindari: Kehilangan zat cair yang banyak Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada beton Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton yang dilakukan dalam proyek ini adalah dengan melakukan penyiraman air pada lapisan beton setiap hari. Cara ini tidak hanya memberikan perawatan yang baik tetapi juga menurunkan suhu beton sebagai akibat dari penguapan yang terjadi. 3. Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Plat Lantai Perencanaan balok digunakan untuk menahan gaya lintang, normal, momen dan puntir yang mungkin bekerja pada balok tersebut. Selain itu balok berfungsi sebagai : Penghubung antar kolom yang satu dengan yang lain Memikul beban yang diterima plat dan meneruskan beban ke kolom Membagi plat menjadi segmen-segmen yang lebih kecil Balok anak berfungsi untuk mengurangi lendutan pada plat dan meneruskan beban dari plat ke balok induk. Dimensi balok induk pada bangunan ini sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya beban dan luas plat yang dipikul oleh balok induk dan disesuaikan dengan perencanaan arsitekturnya. Jhon Morris Ketaren

9 3.1. Pemasangan Scaffolding Setelah pembuatan bekisting balok dan plat lantai di los kerja kayu telah selesai, selanjutnya dilakukan pemasangan bekisting tersebut di area yang telah direncakan. Tahapan proses yaitu sebagai berikut: Tahap pertama yang adalah memasang jack base yang sudah diatur ketinggiannya, alas jack base bisa berupa kayu kaso atau yang lainnya agar jack base tidak bergeser. Posisi jack base disesuaikan dengan layout yang telah ditentukan. Setelah jack base telah siap, pemasangan main frame di atas jack base. Antara scaffolding satu dengan yang lainnya dikekang/ dihubungkan dengan cross brace agar lebih kuat. Pemasangan U-Head yang sudah diatur ketingggiannya sesuai kebutuhan. Dilanjutkan pemasangan gelegar 8/12 4 m arah memanjang balok di atas U- Head. Lalu pemasangan balok suri-suri 6/12 2 m arah melintang balok, setiap jarak 60 cm. Scaffolding dipasang sejajar sesuai luasan bekisting plat dan balok yang akan ditumpu di atasnya. Gambar 28. Scaffolding Sumber : Data Pribadi 3.2. Pemasangan Bekisting Pada pemasangan bekisting balok dan plat, pemasangan bekisting balok lebih didahulukan. Berikut tahapan pemasangan bekisting balok: Jhon Morris Ketaren

10 langkah pertama adalah pemasangan bottom form (bodeman) di atas suri-suri scaffolding. Setelah itu pemasangan side form (sisi samping bekisting balok). Untuk memperkuat side form, digunakan support miring dengan sudut kemiringan horizontal 45º pada sisi-sisi side form. Pemasangan bekisting pada plat lebih simple dari pemasangan bekisting pada balok, untuk pemasangan bekisting pada plat hanya menggelar multipleks/ plywood dengan ketebalan 12 mm di atas suri-suri scaffolding. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan antar multipleks dan kekuatan multipleks agar tidak jebol ketika dicor. Untuk itu perlu disupport oleh scaffolding yang lebih rapat posisinya dalam menyupport multipleks agar momen yang terjadi pada multipleks tidak terlalu besar. Gambar 29. Pemasangan Bekisting Sumber: Data Pribadi 3.3. Pemasangan Beton Decking Pemasangan beton decking pada plat dan balok dipasang setelah bekisting plat dan balok dapasang terlebih dahulu. Tebal beton decking bervariasi antara 25 mm - 50 mm tergantung tebal selimut yang ditentukan. Beton decking dipasang di atas bekisting kemudian diikatkan di bawah tulangan plat / balok dengan menggunakan kawat bendrat. Jhon Morris Ketaren

11 Gambar 30. Beton Decking Sumber: Data Pribadi 3.4. Pemasangan Tulangan Berikut adalah tahapan pelaksanaan pemasangan tulangan: Pemasangan tulangan harus terlebih dahulu memastikan bekisting sudah terpasang dengan baik. Dilanjutkan pada pemasangan wire mesh di atas bekisting dan beton decking, wire mesh ini merupakan tulangan yang sudah tersusun berupa lembaran, sehingga proses pengaplikasiannya langsung di gelar saja. Wire mesh yang pertama dipasang merupakan tulangan bagian bawah. Setelah wire mesh bawah terpasang, berikutnya adalah memasang cakar ayam, cakar ayam ini adalah sejenis decking yang terbuat dari besi tulangan yang berfungsi sebagai pengatur jarak antar wire mesh atas dan wire mesh bawah dan juga untuk pengatur ketebalan plat. Berikutnya wire mesh atas dipasang, untuk menyesuaikan bentuk/ pola bekisting, wire mesh bisa dipotong menggunakan tang besi. Untuk daerah sambungan, panjang penyaluran wire mesh ini sekitar ± 50 cm. Jhon Morris Ketaren

12 Gambar 31. Pemasangan Tulangan Sumber: Data Pribadi 3.5. Pengecoran Sebelum pengecoran dimulai, perlu dilakukan beberapa pengecekan terlebih dahulu, antara lain pengeceken terhadap bekisting (elevasi bekisting, kekuatan scaffolding penyangga, kekuatan bekisting dan penyusunan bekisting), penulangan (jumlah dan ukuran tulangan utama, jumlah, jarak dan posisi sengkang, pemeriksaan panjang overlapping, kekuatan bendrat, decking/ tebal selimut). Setelah semuanya sudah dicek, selanjutnya dilakukan tahapan berikut: Membersihkan bekisting dari kotoran seperti serpihan kayu, kawat-kawat, dan kotoran lainnya dengan menggunakan air compressor. Beton ready mix dengan mutu yang disyaratkan dicek nilai slump nya. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dari concrete mixer truck ke dalam bucket pada concrete pump truck dan disalurkan dengan pipa baja. Setelah beton keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk, pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator. Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang sudah ditentukan. Jhon Morris Ketaren

13 Untuk memastikan kembali apakah tinggi plat sudah sesuai dengan ketentuan, ketinggian plat di ukur kembali dengan waterpass yang ditembakkan ke bak ukur pada titik yang dinilai perlu dilakukan pengukuran. 4. Pelaksanaan Pekerjaan Tangga Tangga dipergunakan sebagai sarana mobilisasi vertikal antara lantai yang satu dengan lantai yang lain yang memiliki beda elevasi. Rencana detail tangga sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu: - Rumus : (2 x t) + l = cm. (2 x 17) + 30 = 64 cm 4.1. Pemasangan Scaffolding Berikut adalah tahapannya: Pemasangan scaffolding pada tangga dimulai pada posisi bordes, kemudian dipasang frame lainnya berjajar semakin pendek ke arah tangga terendah. Untuk tangga dari bordes ke lantai atasnya, scaffolding dipasang di arah yang berbeda, dimana scaffolding dipasang semakin tinggi menyesuaikan alur tangga. Pada dasarnya sistem pemasangan scaffolding ini hampir sama dengan plat, hanya saja untuk tangga, scaffolding dipasang dengan ketinggian yang berbeda pada setiap framenya, mengikuti alur ketinggian tangga Pemasangan Bekisting Setelah scaffolding dipasang, papan multipleks dipotong sesuai ukuran tangga dan sesuai dengan kebutuhan bagian-bagian tangga. Papan multipleks dipasang diatas suri-suri kayu kaso. Pada bagian bagian tepi dari tangga dipasang subcoat untuk memperkuat tepi bekisting agar tidak jebol pada saat dicor. Anak-anak tangga dipasang setelah bekisting dimarking oleh surveyor untuk menyamakan peil ketinggian dengan gambar kerja. Jhon Morris Ketaren

14 4.3. Pemasangan Tulangan Tulangan tangga dipasang menyesuaikan dengan stek tulangan pondasi tangga yang sudah ada untuk lantai dasar, dan tulangan stek di tiap lantai yang telah ditanam sebelumnya dan disambung dengan tulangan yang telah difabrikasi sesuai bentuk tangga. Panjang penyaluran ±40 cm. Tulangan - tulangan tadi dijadikan tulangan pokok yang ada di dasar/ bagian bawah anak tangga. Untuk tulangan anak tangga bibuat dari fabrikasi tulangan yang dibentuk sesuai gambar kerja. Untuk tulangan bordes hampir sama dengan tulangan pada pelat. Hanya saja tidak menggunakan wire mesh tetapi menggunakan tulangan besi ulir biasa. Gambar 32. Pekerjaan Tangga Sumber: Data Pribadi 4.4. Marking Proses pemarkingan tangga dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu ketinggian ujung-ujung tangga, yaitu titik ujung tangga bagian bawah, pertemuan dengan bordes dan ujung atas. Setelah ditentukan, tarik ujung-ujung tadi dengan sipatan untuk membentuk garis bantu. Untuk marking ketinggian tiap anak tangga tinggal mengukur sesuai gambar berapa dimensi yang disyaratkan, kemudian dengan adanya garis bantu tadi pembuatan marking anak tangga bisa dilakukan dengan metode yang sama. Jhon Morris Ketaren

15 4.5. Pengecoran Tangga Pengecoran pada tangga dilakukan dengan bucket yang diangkat dengan tower crane. Berikut adalah tahapannya: Pipa tremie panjang digunakan untuk menyalurkan beton ke tangga dengan melalui sela-sela lobang cahaya. Pipa tremie tersebut dihubungkan dengan corong yang berfungsi untuk menampung pasta beton yang dituang dari bucket. Setelah beton dituang, pasta tadi diarahkan ke cetakan tangga dan diratakan. Pasta beton akan terlebih dahulu mengisi bagian tangga yang lebih rendah dari bagian yang lain. 5. Pelaksanaan Pekerjaan Ramp Ramp adalah bidang miring, yang pada dasarnya ramp digunakan untuk menggantikan fungsi tangga, untuk memindahkan manusia atau barang dari lantai bawah ke lantai atas. Juga sebagai sirkulasi/ akses kendaraan seperti mobil ke tempat parkir lantai atas. Pada proyek Sudirman Hill Residence ini ramp berfungsi sebagai sarana untuk parkir mobil dari lantai basement menuju lantai 1 hingga lantai 7. Tebal ramp adalah 15 cm dengan penulangan dua lapis. Pengecoran ramp mengunakan sistem cor ditempat (cast insitu), proses pekerjaaan ramp terlebih dahulu adalah dengan membuat bekisting ramp yang bawahnya sudah diberi perancah atau scaffolding untuk menyangga bekisting, kemudian proses penulangan ramp yang disesuaikan dengan Shop Drawing dan selanjutnya dilakukan proses pengecoran Pemasangan Scaffolding Pada dasarnya pemasangan scaffolding untuk ramp hampir sama dengan pemasangan bekisting plat lantai, hanya saja pada pekerjaan ramp bidang plat bibuat miring, sehingga pemasangan scaffolding mengikuti kemiringan ramp yang telah ditentukan. Jhon Morris Ketaren

16 Tahap pertama yang adalah memasang jack base yang sudah diatur ketinggiannya, alas jack base bisa berupa kayu kaso atau yang lainnya agar jack base tidak bergeser. Posisi jack base disesuaikan dengan layout yang telah ditentukan. Setelah jack base telah siap, pemasangan main frame di atas jack base. Antara scaffolding satu dengan yang lainnya dikekang/ dihubungkan dengan cross brace agar lebih kuat. Pemasangan U-Head yang sudah diatur ketingggiannya sesuai kebutuhan pada miring ramp. Dilanjutkan pemasangan gelagar 8/12 4 m arah memanjang balok di atas U- Head Pemasangan Bekisting Papan bekisting terdiri dari rangka kayu dan papan yang berasal dari multipleks/ plywood dengan ketebalan 12 mm. Jarak antar papan bekisting harus sesuai dengan ukuran plat lantai ramp yang akan dicetak. Pemasangan bekisting ramp pada proyek ini di kerjakan pada saat sebelum tulangan di rakit karena untuk mempermudah pekerjaan dan menjaga keselamatan pekerja karena bidang pada lapangan yang miring. Papan bekisting dipasang setelah perancah atau scaffolding terakit. Gambar 33. Pemasangan Bekisting Sumber: Data Pribadi Jhon Morris Ketaren

17 Pemasangan bekisting harus sangat kuat karena saat melakukan pengecoran, bekisting mengalami tekanan yang sangat kuat saat pemadatan dan oleh berat beton itu sendiri sehingga jika papan bekisting mengalami perubahan akan berdampak dengan hasil pengecoran Pemasangan Tulangan Pemasangan tulangan ramp dilakukan sesuai dengan shop drawing. Tulangan yang digunakan menggunakan baja tulangan dengan ukuran dan jarak sesuai shop drawing. Penulangan ramp berupa tulangan 2 lapis (wiremesh), dalam pemasangan tulangan ramp terlebih dahulu di lakukan penulangan lapis pertama setelah itu tulangan lapis kedua, kedua lapis tulangan di beri jarak 5 cm. Setelah tulangan telah tahu beton/ beton decking dipasang di bawah dan samping tulangan dan setelah semua tulangan terpasang dan terikat oleh kawat bendrat selanjutnya proses pengecoran. Gambar 34. Penulangan Ramp Sumber: Data Pribadi 5.4. Pengecoran Ramp Setelah pemasangan tulangan pada bekisting selesai, dan bekisting ramp dinyatakan bersih dari kotoran yang menempel dan ramp siap di cor serta sudah dilakukan pengecekkan oleh pengawas lapangan. Jhon Morris Ketaren

18 Pengecoran ramp dimulai dengan pengisian beton segar yang berasal dari mixer kedalam bucket yang sudah siap untuk pengecoran. Pengecoran pada ramp dilakukan dengan bucket yang diangkat dengan tower crane. Selanjutnya beton tersebut dipadatkan dengan vibrator agar tidak terdapat rongga udara yang mengurangi kekuatan beton Permasalahan Pelaksanaan Proyek Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan suatu proyek pasti akan ditemukan berbagai permasalahan dan kendala-kendala yang dapat menghambat jalannya proyek, lebihlebih apabila permasalahan dan kendala yang ditemukan di lapangan cukup banyak, hal tersebut akan menyebabkan keterlambatan proyek. Permasalahan itu bukan untuk dihindari, melainkan untuk dicari solusi yang solutif. Hal ini juga terjadi pada proses pelaksanaan proyek Sudirman Hill Residence. Selama pelaksanaan pekerjaan, timbul beberapa masalah yang menyebabkan progres proyek tersebut mengalami keterlambatan. Masalah-masalah tersebut dipegaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : Masalah Teknis Masalah teknis ini sangat berpengaruh terhadap performa bangunan atau kualitas dari bangunan setelah jadi. di sini peran engineer sangat berpengaruh terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah teknis seperti ini. Beberapa kendala teknis yang terjadi antara lain: Banyak desain gambar yang tidak sinkron antara gambar arsitektur, gambar struktur, dan gambar MEP. Oleh karena itu pekerjaan pertama seorang drafter saat awal proyek adalah superimpose gambar. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan gambar. Penyebabnya adalah kurangnya koordinasi antara perencana arsitek, perencana struktur dan perencana MEP. Sehingga saat gambar digabungkan tidak sinkron. Jhon Morris Ketaren

19 Gambar perencanaan yang tidak lengkap. Biasanya terjadi pada gambar arsitek, dengan spesifikasi - spesifikasi material yang kurang lengkap sehingga kontraktor harus berkoordinasi lagi dengan perencana arsitek. Pemutusan merk dan spesifikasi material yang lambat oleh owner. Sehingga pekerjaan harus ditunda dulu. Oleh karena itu, kontraktor harus bisa mengclaim apabila ada keterlambatan disebabkan oleh owner. Miskoordinasi antara pelaksana lapangan dengan teknik dibagian kantor. Lahan yang sempit. Terjadi perubahan desain yang mendadak oleh owner. Mutu beton yang tidak masuk standar kualitas perencanaan yang mengakibatkan potensi gagal struktur. Sehingga harus ditangani dengan perbaikan beton. Masalah Non-Teknis Kendala - kendala yang terjadi di proyek sangat berpengaruh terhadap progres di lapangan sehingga semua masalah harus bisa diminimalisir termasuk masalah non teknis. Permasalahan non teknis ini berbeda dengan masalah teknis. Beberapa masalah non teknis antara lain : Komplain warga sekitar akibat gangguan seperti bising dan getaran. Terjadi delay armada ready mix yang mengakibatkan pengecoran lebih lama. Ada beberapa operator concrete pump yang meminta pungutan liar diluar biaya sewa saat proses pengecoran. Urusan surat ijin kendaraan berat masuk kota tiap bulannya. Adanya permintaan sumbangan - sumbangan dengan mematok sejumlah uang tertentu. Masalah Sosial Penanganan masalah sosial lebih menggunakan cara pendekatan ke warga. Pada dasarnya warga tidak bisa dilawan dengan kekerasan karena kontraktor lah yang mempunyai kepentingan terbesar di proyek tersebut sehingga kontraktor harus lebih banyak mengalah. Berikut masalah sosial yang terjadi : Genteng tetangga pecah akibat kejatuhan material. Walaupun keliling proyek sudah diberi jaring pengaman kadang masih ada material yang lolos. Jhon Morris Ketaren

20 Komplain tetangga akibat rumahnya terkena cipratan beton saat pengecoran di lantai atas. Komplain warga akibat terlalu berisik pemotongan keramik saat malam hari Komplain warga akibat sampah dari atas gedung. Walaupun di dalam proyek sudah diberi tempat sampah dan mck, masih ada tukang yang sembarangan membuang sampah di rumah-rumah warga. Komplain warga akibat rumahnya tidak terkena cahaya matahari akibat tertutup oleh gedung Dan sebagainya Pengendalian Mutu Pekerjaan Pengendalian ini untuk mengontrol apakah hasil pelaksanaannya telah memenuhi standar dan spesifikasi yang telah ditentukan. Sehingga bila terjadi kesalahan atau kekurangan bisa diperbaiki, dan untuk mencegah kesalahan yang bisa terjadi selanjutnya. Gambar 35. Contoh Maping Struktur Sumber : Data Proyek Metode-metode yang dapat dilakukan dalam melakukan pengawasan mutu pekerjaan antara lain: Jhon Morris Ketaren

21 Pengawasan langsung secara visual. Pengukuran langsung di lapangan. Kontrol dengan hitungan. Pengujian di lapangan Pengendalian Teknis Pengendalian teknis di lapangan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proyek itu. Laporan harian: Merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari kerja meliputi pekerjaan fisik, catatan atau perintah-perintah yang diberikan oleh pengawas. Biasanya dibuat pada akhir jam kerja. Laporan mingguan: Berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu minggu meliputi catatan prestasi kerja dalam satu minggu, prestasi kerja selama minggu tersebut, jumlah tenaga kerja dan peralatan serta bahan yang digunakan dalam pekerjaan. Laporan bulanan: Laporan bulanan dibuat dari hasil rekapan laporan mingguan dan harus dibuat setiap bulan, berisi tentang: Catatan jenis pekerjaan selama satu bulan. Prosentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek yang dicapai sampai saat laporan itu dibuat. Nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan. Laporan bulanan ini harus disahkan dahulu oleh pengawas dan ditandatangani oleh pimpinan proyek sebagai bukti nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan. Rapat Koordinasi: Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu maka diperlukan rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan Jhon Morris Ketaren

22 masalah secara bersama. Dalam Proyek Sudirman Hill Residence, rapat koordinasi dilaksanakan setiap hari senin. Site Intruction: pihak yang berperan dan berwenang melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan Pengendalian Biaya Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Setiap dilakukan pembelian material, bagian logistik mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang digunakan. Besar total biaya inilah yang akan selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat digunakan untuk menyusun kurva S realisasi dan untuk memperkirakan prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai. Jhon Morris Ketaren

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan Proyek Aeropolis Lucent Tower BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan ketinggian 8 lantai pada lahan seluas 3500 m 2. Struktur

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT 5.1 Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan yang harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat. BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam sebuah proyek pembangunan, manajemen yang baik sangat diperlukan khususnya Manajemen Konstruksi yang sangat berpengaruh terhadap proses konstruksi. Manajemen

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Tinjauan Umum Proyek pembangunan dibangun dengan ketinggian 25 lantai pada lahan selas 4000 m 2. Struktur gedung Dave Apartment Depok menggunakan konstruksi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang dibangun dengan mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya adalah meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memilioki fungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5. 1 Uraian Umum Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau

Lebih terperinci

TREE PARK BSD APARTMENT & SOHO BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan

TREE PARK BSD APARTMENT & SOHO BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tahap Pesiapan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalamnya, maka makin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x xiii

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahapan dimana suatu kegiatan yang dijalankan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan merupakan tahapan yang sangat menentukan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di adakan persiapan lapangan seperti : - Papan Nama Proyek (Multy Plek) Gambar

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek yaitu

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL 7.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan merupakan salah satu proses pelaksanaan dari suatu item

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti : BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti : - Pagar Sementara Pagar sementara

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi

Lebih terperinci

BAB V METODE DAN PELAKSANAAN

BAB V METODE DAN PELAKSANAAN METODE DAN PELAKSANAAN BAB V METODE DAN PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS (KOLOM, BALOK, LANTAI & SHEAR WALL) 5.1 KOLOM 5.1.1 Defenisi kolom Kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang memikul beban

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Proyek Apartemen Nine Residence BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Pada bab ini akan dibahas pelaksanaan pekerjaan pada proyek apartemen Nine Residence. Dalam proyek ini pekerjaan yang dilakukan kontraktor dibagi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk Bab IV BAB IV PERALATAN dan MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan Proyek pembangunan Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1 URAIAN UMUM Bangunan merupakan suatu bentuk lingkungan yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari yang memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 TINJAUAN UMUM Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Bekisting Raka Pratama 1. Pekerjaan Bekisting Kolom 1.1. Bahan: Kayu Suri 6/12 Plywood FF 4 x 8 x 15 mm Balok ganjal Minyak Bekisting Paku 5, 7, 10 cm 1.2. Alat-alat: Gergaji/

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAANPEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada setiap pembangunan proyek kostruksi gedung bertingkat. Penyedia jasa perlu memahami secara menyeluruh tentang bagaimana tahapan pelaksanaan

Lebih terperinci

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II Bahan Kuliah Ke-I Pengenalan Kolom Struktur Beton II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh September 2008 Materi Kuliah Definisi Pembuatan Kolom Apa yang dimaksud dengan Kolom?

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek.hal ini ditunjang oleh manajerial dan pengawasan kerja

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. gambar-gambar pada kertas kerja menjadi bangunan fisik. Pelaksanaan ini

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. gambar-gambar pada kertas kerja menjadi bangunan fisik. Pelaksanaan ini BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian Umum Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi perencanaan berupa gambar-gambar pada kertas kerja menjadi bangunan fisik. Pelaksanaan ini memerlukan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V Metode Pelaksanaan Struktur Atas BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1 Uraian umum Dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada proyek Midtown Residence Summarecon Serpong Tangerang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah : BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatun elemen struktur yang memikul beban drop panel dan pelat untuk di teruskan ke pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : a. Sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat alat yang digunakan bisa berupa

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR (PENGECORAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI, SHEAR WALL DAN CORE WALL)

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR (PENGECORAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI, SHEAR WALL DAN CORE WALL) BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR (PENGECORAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI, SHEAR WALL DAN CORE WALL) APARTEMENT TAMAN ANGGREK RESIDENCE TOWER E LANTAI 15 - LANTAI 40 5.1 Metode Pelaksanaan Konstruksi

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek World Trade Center 3 Jakarta dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan

Lebih terperinci

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja Bab V Metode Pelaksanaan Kerja 5. 1 Uraian Umum Bangunan adalah suatu lingkungan buatan atau lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari seperti sebagai

Lebih terperinci

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH...

UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN 7.1 PENDAHULUAN Perencanaan estimasi biaya dimulai dari pembuatan WBS (Work Breakdown Structure). Untuk tugas akhir ini, terdapat dua buah WBS, yaitu

Lebih terperinci