BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

2015 PENDAPAT MAHASISWA TENTANG LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan kualitas pribadi bangsa. Pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal, sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha penciptaan seperangkat stimulus yang diharapkan pula menghasilkan pola-pola perilaku tertentu. Prestasi belajar dalam penalaran, sikap dan keterampilan merupakan indikator-indikator dari perubahan dan perkembangan perilaku. Para pakar di bidang pendidikan secara singkat mengartikan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan perilaku demi terwujudnya perbaikan kehidupan masyarakat. Sejalan dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) RI No. 20 BAB II Pasal 3 (2003: 7), yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2 Rumusan tujuan Pendidikan Nasional diarahkan untuk menghasilkan manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya, masyarakat serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya. Pendidikan dapat diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu jalur formal, jalur non formal dan jalur informal yang pelaksanaannya memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, sebagaimana telah ditetapkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 3 (2003: 7), yaitu: 1. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Sebagaimana yang tercantum dalam Buku Informasi UPI (2008:4), Tujuan umum UPI adalah: 1. Membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga profesional lainnya yang beriman, bertaqwa, profesional, berkompetensi tinggi, dan berwawasan kebangsaan. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, dan seni. 3. Mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan pendidikan dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri. 4. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, demokratis, cinta damai, cinta ilmu, dan bermartabat. UPI sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi memiliki beberapa fakultas, salah satunya adalah Fakultas Pendidikan Teknologi

3 Dan Kejuruan (FPTK). Salah satu jurusan yang ada di FPTK yaitu Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jurusan PKK memiliki 3 Program Studi yaitu, Program Studi Pendidikan Tata Boga, Program Studi Pendidikan Tata Busana dan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Struktur kurikulum jurusa PKK terdiri dari beberapa kelompok mata kuliah, salah satunya yaitu kelompok mata kuliah bidang studi wajib. Salah satu mata kuliah wajib pada kelompok mata kuliah bidang studi wajib adalah Pendidikan Konsumen. Tujuan mata kuliah Pendidikan Konsumen seperti yang tercantum pada silabus perkuliahan pendidikan konsumen yaitu agar mahasiswa memahami konsep dasar Pendidikan konsumen, hak dan kewajiban konsumen, kemampuan dalam memilih, membeli dan menggunakan barang dan atau jasa sehingga mampu menjadi konsumen yang bijaksana (Silabus Perkuliahan Pendidikan Konsumen Prodi Pendidikan Tata Boga, 2012). Sifat mata kuliah ini adalah teori dengan ruang lingkup materi sebagai berikut: 1. Tujuan perkuliahan pendidikan konsumen a. Tujuan umum b. Tujuan khusus 2. Garis besar materi perkuliahan pendidikan konsumen a. Prinsip-prinsip dasar konsumen b. Hak dan kewajiban konsumen c. Hak dan kewajiban pelaku usaha (produsen) d. Pengambilan keputusan konsumen e. Motivasi dan kebutuhan f. Karakteristik konsumen g. Sosialisasi konsumen dalam keluarga h. Tanggungjawab sosial terhadap konsumen i. Pengetahuan konsumen tentang produk konsumsi pangan j. Pengetahuan konsumen tentang produk non pangan k. Pengetahuan konsumen tentang produk konsumsi papan l. Pengetahuan konsumen tentang produk jasa

4 Mahasiswa melalui pendidikan konsumen dapat mempelajari bagaimana cara berperilaku sebagai konsumen dalam melakukan pembelian dengan penuh perhitungan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sumarwan (2004:310 yaitu: Perilaku konsumen dalam pembelian berarti semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan pembelian tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian harus melewati beberapa tahap diantaranya dengan merencanakan kebutuhan terlebih dahulu dan mencari informasi produk yang akan dibeli sehingga pada akhirnya melakukan pembelian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Zulkarnain, 2003:10 yaitu: Memiliki kemampuan untuk mengalahkan dorongan dalam melakukan pembelian tanpa perhitungan. Kemampuan untuk mengalahkan dorongan dalam melakukan pembelian disebut dengan kontrol diri. Kontrol diri diartikan sebagai suatu aktifitas pengendalian tingkah laku yang mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Konsumen yang bijaksana berarti ia akan bijaksana dalam berprilaku ketika melakukan pembelian dengan mengutamakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, obat-obatan, kosmetik dan peralatan mandi. Hasil belajar pendidikan konsumen yang diperoleh mahasiswa diharapkan dapat diterapkan pada prilaku mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari yaitu kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, obat-obatan, kosmetik dan peralatan kebersihan. Pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari termasuk di dalamnya bagaimana melakukan pembelian produk barang maupun jasa dengan mengutamakan membeli apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

5 Berdasarkan hasil studi dokumentasi nilai hasil belajar mata kuliah pendidikan konsumen adalah sebagai berikut: Nilai belajar pendidikan konsumen yang diperoleh mahasiswa angkatan 2009 prodi pendidikan Tata Boga dari 50 orang mahasiswa, yang mendapatkan nilai A sebanyak 17 orang, nilai B sebanyak 24 orang dan nilai C sebanyak 9 orang mahasiswa, hal ini menunjukan hasil belajar pendidikan konsumen yang telah diperoleh mahasiswa di duga dapat memberi manfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Uraian di atas menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang bagaiman Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Sudjana dan Ibrahim (2007:179) mengemukakan bahwa Identifikasi masalah atau juga sering ditulis analisis masalah, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dari tema/ topik/ judul penelitian. Mengacu pada pendapat di atas maka identifikisasi masalah dalam penelitian yang berjudul Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar adalah sebagai berikut: a. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan pada proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian kebutuhan dasar yaitu cara menentukan pilihan, menyususn langkah-langkah keputusan konsumen.

6 b. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan konsumen tentang konsumsi produk pangan dan obat-obatan. c. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan konsumen tentang konsumsi produk non pangan seperti busana, kosmetik dan alat kebersihan pribadi. 2. Rumusan masalah Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat mahasiswa Prodi Tata Boga jurusan FKK FPTK UPI Angkatan 2009 tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada perilaku mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Rumusan tersebut penulis jadikan judul dalam penelitian ini, yaitu: Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2009 yang lulus dan Mengikuti Mata Kuliah Pendidikan Konsumen). C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Prodi Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2009.

7 2. Tujuan Khusus Tujuan umum yang diutarakan diatas menjadi acuan dalam merumuskan tujuan khusus dalam penelitian ini. Tujuan khusus dimaksudkan untuk memperoleh gambaran data tentang : a. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan pada proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian kebutuhan dasar yaitu cara menentukan pilihan, menyususn langkah-langkah keputusan konsumen. b. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan konsumen tentang konsumsi produk pangan dan obat-obatan. c. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar pendidikan konsumen pada mahasiswa tentang pengetahuan konsumen tentang konsumsi produk non pangan seperti busana, kosmetik dan alat kebersihan pribadi. D. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Sudjana dan Ibrahim (2009: 64) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Metode deskriptif digunakan penulis untuk memperoleh gambaran umum dan pemecahan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana Pendapat

8 Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar? E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI, tenaga pengajar, lembaga dan peneliti. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, sebagai informasi tentang pendapat hasil belajar Pendidikan Konsumen pada perilaku mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan penerapanya pada kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan masukan pada mahasiswa sehingga lebih terampil dalam pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari.. 2. Tenaga pengajar Prodi Pendidikan Tata Boga, dapat menjadi sumber informasi dari ketercapaian tujuan pembelajaran Pendidikan Konsumen yang dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan proses belajar mengajar di kelas, sehingga ke depannya mahasiswa lebih terampil dalam menerapkan hasil belajar Pendidikan Konsumen dalam pemenuhan kebutuhan dasar. 3. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, dapat menjadi sumber informasi dari ketercapaian tujuan mata kuliah Pendidikan Konsumen terhadap kehidupan sehari-hari mahasiswa Pendidikan Tata Boga dan dapat dijadikan masukan bagi prodi lain dalam lingkup PKK. 4. Peneliti, dapat menambah dan meningkatkan wawasan tentang penerapan Hasil belajar Pendidikan Konsumen Pada Perilaku Mahasiswa Dalam

9 Pemenuhan Kebutuhan Dasar, serta menambah pengalaman dalam membuat karya ilmiah. F. Struktur Organisasi Skripsi Upaya untuk memudahkan penelaahan bagian demi bagian dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap Bab sebagai berikut : BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, dikemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian. BAB III Metode Penelitian, dikemukakan tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dikemukakan pengolahan atau analisis dan untuk menghasilkan temuan dan pembuatan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian.