BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan,dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien. Untuk meningkatkan kinerja, manajer menyediakan insentif bagi pekerja yang dapat memberikan prestasi kerja melebihi standar kinerja yang diharapkan. Diluar upah dan gaji sering kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai kinerja pekerja yang diharapkan. Diluar upah dan gaji sering kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai kinerja karyawanya. Tujuan utama diberikan penghargaan adalah untuk menarik orang yang cakap untuk bergabung dalam organisasi, menjaga pekerja agar datang untuk bekerja, dan untuk memotivasi pekerja untuk mencapai kinerja tingkat tinggi (Gibson,Ivancevich dan Donnelly, dalam buku wibowo, 2009:173). Penghargaan yang diberikan dapat dibedakan antara penghargaan ekstrinsik dan penghargaan instrinsik. Penghargaan ekstrinsik merupakan penghargaan finansial, material atau penghargaan soasial karena berasal dari lingkungan. Sementara itu penghargaan psikis merupakan penghargaan instrinsik karena bersifat self-granted. Seorang pekerja yang bekerja mencari penghargaan ekstrinsik, seperti uang atau pujian dikatakan termotivasi secara ekstrinsik, sedangkan mereka yang memperoleh kesenangan dari tugas atau pengalaman merasa kompeten atau menentukan diri sendiri dikatakan termotivasi secara instrinsik
2 Penghargaan diharapkan dapat meningkatkan motivasi pekerja karena merasa bahwa pekerjaannya dihargai sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Disamping itu, penghargaan dan kinerja tinggi akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dengan penghargaan yang ideal dan pantas demikian juga bagi karyawan penghargaan dirasakan sangat penting sebagai motivasi dan penghargaan atas kinerja yang telah diberikannya bagi perusahaan. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun. Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 32 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalam industrinya dengan mengelola lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia. Sebagai perusahaan infrastruktur penyedia jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta kebijakan otoritas pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga semakin kuat dalam industri jalan tol di Indonesia. Dengan posisi jasa marga yang demikian jasa marga sangatlah mengutamakan kepuasan bagi karyawannya. Penghargaan dirasakan sangatlah penting bagi perusahan Jasa marga, karena dengan diberikannya penghargaan kepada karyawan akan menambah semangat dan motivasi bagi karyawannya. Dari hasil wawancara dengan bagian SDM ibu Lilis Suryani diperoleh bahwa PT Jasa Marga memberikan penghargaan bagi karyawannya berupa : 1. Sertifikat yang diberikan atas dasar :
3 - Masa kerja karyawan - Tidak melakukan pelanggaran yang dapat merugikan perusahaan - Perbaikan mutu atau memberikan karya baru bagi perusahaan 2. Uang atau Bonus diberikan atas dasar : - Perbaikan mutu bagi perusahaan - Mencapai target yang telah ditentukan per 1 juli berupa rencana kerja bagi perusahaan 3. Promosi jabatan diberikan atas dasar : - Jam terbang kerja - Prestasi kerja dalam melakukan perencanaan kerja melebihi target yang telah ditentukan 4. Apresiasi tahun baru dalam bentuk jalan-jalan dan uang yang diberikan atas dasar presentasi terbaik 5. Dan jaminan sosial yang diperoleh sama rata untuk setiap karyawan Dengan adanya penghargaan yang diberikan PT Jasa Marga yang telah disebutkan di atas diharapkan akan menimbulkan suasana dan kondisi kerja yang lebih baik, dapat bekerja secara produktif, membangkitkan semangat untuk berprestasi dan tetap menjadi bagian dari perusahaan sehingga akan tercipta komitmen karyawan. Dalam perusahaan komitmen karyawan merupakan hal yang penting, hal ini disebabkan komitmen karyawan dapat mempengaruhi perilaku karyawan seperti malas. Steers berpendapat bahwa komitmen karyawan merupakan kondisi di mana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen karyawan lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Jadi komitmen karyawan
4 mencakup unsur loyalitas terhadap organisasi., keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Di samping itu komitmen karyawan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasinya. Dari definisi tersebut Pegawai yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk berusaha yang sesuai dengan tujuan organisasi. Sebaliknya pegawai yang terpaksa menjadi anggota organisasi akan menghindari kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga mungkin hanya melakukan usaha yang tidak maksimal. Komitmen karyawan memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku. Sikap mencakup identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, di mana penerimaan ini merupakan dasar komitmen karyawan. Dengan demikian tergambar bahwa ada suatu keyakinan yang tercipta bahwa karyawan dengan komitmen karyawan yang tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan padanya. Selain itu sikap juga mencakup kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi dari komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai. Sebaliknya karyawan yang komitmen karyawannya rendah cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa, asal-asalan dan sering mangkir. PT. Jasa Marga persero yang merupakan pemilik dari 76% TOL di Indonesia ini akan sangat membutuhkan komitmen yang kuat dari para karyawannya. Akan tetapi, dalam realitanya PT. Jasa Marga menghadapi beberapa masalah dengan komitmen karyawan yang mereka
5 dapatkan dari karyawannya tersebut, yakni tingginya tingkat turnover dan seringnya karyawan yang terlambat masuk kerja dan ketidak hadiran yang berdampak beban lembur meningkat bagi orang yang hadir. Terbukti dari tinjauan dilapangan yang penulis lakukan pada bulan maret 2012 telah didapatkan Tabel absensi keterlambatan dan ketidak hadiran dan data turnover karyawan PT. Jasa Marga persero cabang Purbaleunyi : Tabel 1.1 Tabel Keterlambatan dan Alpha Karyawan PT. Jasa Marga Pabang Persero Cabang Purbaleunyi Bulan / Tahun Jumlah Karyawan Terlambat Datang Tidak Hadir Januari 2011 113 17 2 Februari 2011 117 18 2 Maret 2011 119 16 3 April 2011 121 16 3 Mei 2011 121 13 4 Juni 2011 121 11 5 Juli 2011 121 8 5 Agustus 2011 121 16 3 September 2011 121 12 9 Oktober 2011 121 7 1 November 2011 121 11 1 Desember 2011 121 13 6 Januari 2012 121 16 4 Februari 2012 121 11 2 Maret 2012 121 11 1 April 2012 121 10 4 Sumber : dikutip dari dokumen personalia perusahaan Turnover Karyawan 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00% 2008 2009 2010 2011 Sumber : dikutip dari dokumen personalia perusahaan
6 Gambar 1.1 Data Turnover Karyawan PT. Jasa Marga Persero cabang Purbaleunyi Dari tabel dan gambar di atas kenyataan yang terjadi di PT. Jasa Marga Persero cabang Purbaleunyi masih banyaknya karyawan yang terlambat datang dan tidak hadir. Dan dari data tornover yang diperoleh, dengan total karyawan yang ada tingkat turnover karyawan di PT Jasa Marga Persero 2008 sampai 2011 cukup tinggi dan yang tertinggi pada tahun 2009 dengan presentase sebesar 3,80 % pada PT Jasa Marga Persero cabang purbaleunyi. Hal ini dapat mengganggu aktifitas perusahaan sebagaimana terjadi pada PT. Jasa Marga Persero Cabang Purbaleunyi. Dengan demikian dapat menunjukan bahwa penghargaan yang telah diberikan perusahaan pengaruh banyak bagi komitmen karyawan PT jasa marga. Kondisi seperti ini tentunya akan sangat merugikan perusahaan. Karena dengan banyaknya karyawan yang terlambat. tidak hadir dan keluar maka akan berdambak beban lembur bagi karyawan lain dan memperlambat tugas yang telah diberikan. Dari keseluruhan paparan diatas, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah belum optimalnya penghargaan yang diberikan perusahaan dan komitmen yang ada dalam diri karyawan PT. Jasa Marga Persero Cabang Purbaleunyi, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh Penghargaan terhadap komitmen karyawan. Inilah yang menarik penulis mengadakan penelitian, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Pengaruh Penghargaan Terhadap Komitmen Karyawan di PT. Jasa Marga Persero Cabang Purbaleunyi.
7 1.2 Identifikasi Masalah Komitmen karyawan merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi perilaku kerja karyawan seperti malas, rajin, dan produktif. Diantaranya dengan mendedikasikan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk perusahaan serta kesediaan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai yang diharapkan perusahaan. Komitmen karyawan menjadi masalah yang penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu tolak ukur seberapa besar kekuatan karyawan untuk mempertahankan keberadaannya diperusahaan. Untuk mendorong dan membina karyawan agar memilki komitmen yang tinggi bagi perusahaan salah satunya dengan menciptakan penghargaan dan dapat memberikan penghidupan yang layak bagi karyawan. Perusahaan harus mampu memahami bahwa karayawan ingin dirinya dihargai dalam pekerjaannya, yaitu dengan cara meningkatkan pengharapan bahwa karyawan dapat memperoleh nilai yang diinginkan, meningkatkan keyakinan karyawan bahwa dia melakukan pekerjaan yang memberi hasil yang bernilai, memberikan penghargaan yang pantas atas pretasi dan kinerjanya sesuai dengan nilai hasil kerjanya. Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang saling berhubungan. Salah satunya penyebab turunnya komitmen karyawan dikarenakan perusahaan belum dapat menciptakan penghargaan yang sesuai pada karyawannya. Dengan kata lain, ada masalah pada penghargaan yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan. Permasalahan komitmen karyawan yang rendah diantaranya terjadi di PT. Jasamarga Persero cabang Purbaleunyi. Hal ini dapat terlihat dari fenomena yang penulis temukan di lapangan yaitu adanya tingkat turnover yang tinggi dan jumlah karyawan yang terus menurun, kurang menunjukan semangat kerja serta kurangnya motivasi. Sikap-sikap kerja
8 tersebut menunjukkan adanya komitmen karyawan yang rendah. Jika permasalahan komitmen karyawan ini dibiarkan terus menerus, maka dampak yang akan ditimbulkan sangat kompleks, diantaranya akan mempengaruhi kinerja dan produktifitas perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan suatu cara yang dapat menciptakan komitmen karyawan yang tinggi, diantaranya dengan pemberian penghargaan yang memuaskan, meningkatkan disiplin kerja serta meningkatkan motivasi kerja. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikutkan hal-hal yang dikemukakan dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum tingkat penghargaan yang diberikan di PT. Jasa marga Persero Cabang Purbaleunyi? 2. Bagaimana gambaran umum mengenai tingkat komitmen karyawan di PT. Jasa marga Persero Cabang Purbaleunyi? 3. Bagaimana pengaruh penghargaan terhadap komitmen karyawan di PT. Jasa marga Persero Cabang Purbaleunyi? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran penghargaan di PT. Jasa marga Persero Cabang Purbaleunyi. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran tingkat komitmen karyawan di PT. Jasa marga Persero Cabang Pubaleunyi.
9 3. Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penghargaan terhadap tingkat komitmen karyawan di PT. Jasa marga Persero Cabang Purbaleuyi. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Secara ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang penghargaan dan pengaruhnya terhadap tingkat komitmen karyawan, serta dapat menjadi sumbangan pemikiran atau menambah informasi bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya manajemen sumber daya manusia. 1.5.2 Secara Praktis 1. Bagi penulis, penelitian ini sangat berguna agar dapat memahami secara praktis bagaimana pengaruh kebijakan penghargaan terhadap besarnya tingkat komitmen karyawan pada sebuah perusahaan 2. Bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian ( PT. Jasamarga Persero Cabang Purbaleunyi), hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau pertimbangan perusahaan dalam menentukan kebijakan dimasa yang akan datang.