PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS V JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD JURNAL. Oleh Wawan Setiawan Dra. Asmaul Khair, M.Pd. Drs. Siswantoro, M.Pd.

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE JURNAL. Oleh. Rani Rahmawati Ahmad Sudirman Siti Rachmah Sofiani

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh Rohani Asmaul Khair Siti Rachmah Sofiani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

JURNAL. Oleh RENI UTAMI AHMAD SUDIRMAN YULINA HAMDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

ABSTRAK PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR. Oleh UL YUNI *) YULINA H **) SITI RACHMAH SOFIANI ***)

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL JURNAL. Oleh. ARIEF BACHTIAR PUTRA Asmaul Khair Siswantoro

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC PADA KELAS V SD JURNAL. Oleh

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD JURNAL. Oleh. DEVIA JONELISA Alben Ambarita Nelly Astuti

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

PENERAPAN TEKNIK EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN HASIL BEAJAR JURNAL. Oleh

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA JURNAL

MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEASY VIVTA RINI DARSONO SITI RACHMAH S

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN IPS SD JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE JURNAL. Oleh. IKKE MAY JAYANTI Sowiyah Mugiadi

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA CERITA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R JURNAL. Oleh IMANIAR ZEETY ANNISA SUWARJO SISWANTORO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL

(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

Journal of Elementary Education

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Lilik Anton Susilo (1) & Tarto Sentono (2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

Joyful Learning Journal

Transkripsi:

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A. SUDIRMAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Judul Skripsi Nama Mahasiswa : PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS : YUSPA MAY LINDA Nomor Pokok Mahasiswa : 0913053052 Jurusan Fakultas Program Studi : Ilmu Pendidikan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : S.1 PGSD Metro, Juli 2013 Peneliti, Yuspa May Linda NPM 0913053052 MENGESAHKAN, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dra. Asmaul Khair, M. Pd. Drs. A. Sudirman, M. H. NIP 19520919 197803 2 002 NIP 19540505 198303 1 003

ABSTRAK PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS Oleh: YUSPA MAY LINDA *) ASMAUL KHAIR**) A. SUDIRMAN ***) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair share. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus dimana tiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe think pair share pada pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa pada siklus I (57,59), siklus II (66,24) dan siklus III (78,65). Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II meningkat sebesar 8,65, dan pada siklus II ke siklus III meningkat sebesar 12,41. Kemudian untuk rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I (65,88), siklus II menjadi (69,81) dan siklus III sebesar (81). Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II sebesar 3,93 dan pada siklus II ke siklus III meningkat sebesar 11,19. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I (53,85%), siklus II (61,54%), dan siklus III (80,77%). Kata kunci: TPS, aktivitas, hasil, IPS. Keterangan : * Penulis ** Pembimbing I (Jln. Budi Utomo No. 4 Margorejo, Metro Selatan) *** Pembimbing II (Jln. Budi Utomo No. 4 Margorejo, Metro Selatan)

ABSTRACT APPLYING THINK PAIR SHARE TO INCREASE THE ACTIVITY AND STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SOCIAL SCIENCES By YUSPA MAY LINDA *) ASMAUL KHAIR**) A. SUDIRMAN***) This research was motivated by the lowness of student activity that impacted on the student learning outcomes of Social Sciences at fourth grade Elementary School 2 Sabah Balau South Lampung. The aim of this research was to increase the activity and student learning outcomes of Social Sciences by applying cooperative learning model in think pair share type. This research used classroom action research (CAR) consisting of three cycles where each cycle consists of 4 stages; planning, implementation, observation, and reflection. Collecting data used observation of student activity sheets, teachers performance, and achievement test. Data analysis techniques were qualitative and quantitative. The results showed that applying cooperative learning model in think pair share on Social Sciences learning at fourth grade Elementary School 2 Sabah Balau South Lampung can increase the activity and student learning outcomes. It can be seen from the average of student activity in cycle I (57,59), cycle II (66,24) and cycle III (78,65). The average of student activity from cycle I to cycle II increased by 8,65, and in cycle II to cycle III increased by 12,41. Then for the average of student learning outcomes in cycle I (65,88), cycle II became (69,81) and cycle III was (81). Increasing in the average value of the class from cycle I to cycle II was 3,93 and in cycle II to cycle III increased by 11,19. While mastery learning in cycle I (53,85%), cycle II (61,54%), and cycle III (80,77%). Keyword: TPS, activity, outcomes, Social Sciences. Additional: * Author ** Adviser (Jln. Budi Utomo No. 4 Margorejo, South Metro) *** Co Adviser (Jln. Budi Utomo No. 4 Margorejo, South Metro)

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana pembentukan manusia seutuhnya serta untuk mengembangkan minat dan kepribadian siswa. Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan pendidikan, sebab lembaga pendidikan adalah tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas serta menjadi motor penggerak kemajuan dan kemakmuran bangsa. Hal tersebut sejalan dengan pengertian pendidikan berdasarkan Undangundang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab 1, pasal 1 bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 17 ayat 1 menegaskan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Sejalan dengan hal tersebut dapat dipastikan bahwa pendidikan pada jenjang sekolah dasar merupakan penentu dalam membangun pondasi dan keberhasilan belajar siswa untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan pada jenjang sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran, salah satu diantaranya adalah pelajaran IPS. Djahiri (dalam Sapriya, 2006: 7) mengemukakan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Guru merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan. Berdasarkan kaitannya dengan pernyataan di atas, guru seharusnya mampu menentukan strategi atau model pembelajaran yang dipandang dapat sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Aktivitas merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh individu. Kunandar (2011: 277) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Suatu proses pembelajaran pasti akan diakhiri dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamalik, (2008: 30) bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Joyce mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2010: 22).

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan pada tanggal 20 November dan 6 Desember 2012, ditemukan beberapa kekurangan. Selama proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa, saat menjelaskan materi guru lebih banyak terpaku pada buku cetak serta kurang mengoptimalkan model maupun metode pembelajaran lainnya secara maksimal. Pola pembelajaran bersifat guru-sentris (teacher centered). Siswa kurang berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Kecenderungan pembelajaran yang demikian, mengakibatkan lemahnya pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran. Hal ini terbukti bahwa dari 26 orang siswa, hanya 10 orang siswa atau 38,46% yang telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 63. Mencermati uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan belum berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir dan mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya suatu perubahan ataupun perbaikan dalam proses pembelajaran IPS. Guru hendaknya dapat mengubah strategi dengan menggunakan model pembelajaran serta dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan berpusat kepada siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar. Salah satu model pembelajaran yang dirasa dapat mengatasi permasalahan di atas, adalah model cooperative learning tipe think pair share. Model cooperative learning tipe think pair share menuntut siswa terbiasa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dengan menggali pengetahuan yang mereka miliki secara mandiri, setelah itu siswa mendiskusikan apa yang mereka pikirkan dengan teman sekelompoknya (Suyatna, 2011: 86). Mengacu pada penjelasan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS kelas IV di SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan supaya menjadi lebih baik lagi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research, Wardhani, (2007: 1.3). Prosedur yang digunakan berbentuk siklus (cycle). Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran IPS menggunakan model cooperative learning Tipe think pair share di SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Siklus penelitian tindakan kelas ini digambarkan seperti gambar berikut.

Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Dst. Gambar 1. prosedur PTK Sumber: Modifikasi dari Arikunto, (2006: 16). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi partisipan antar peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan. Adapun subjek penelitiannya adalah siswa dan seorang guru kelas IV SD Negeri 2 Sabah Balau Lampung Selatan, dengan jumlah siswa 26 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa nontes dengan menggunakan alat berupa panduan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa kemudian teknik tes menggunakan alat berupa soal tes formatif. Selanjutnya data yang telah didapat dianalisis menggunakan analisis kualitatif, dan analisis kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Februari 2013. Materi yang diajarakan pada pertemuan ini adalah Koperasi dalam Perekonomian Indonesia. Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Februari 2013 dengan materi melanjutkan pertemuan sebelumnya. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 19 Februari 2013. Materi yang diajarkan adalah Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi. Kemudian siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013 dengan materi melanjutkan pertemuan sebelumnya. Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 26 Februari 2013 dengan materi Permasalahan Sosial. Selanjutnya siklus III pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Februari 2013 materi yang diajarkan yaitu melanjutkan pertemuan sebelumnya.

Hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III adalah sebagai berikut. Tabel 1. Rekapitulasi hasil penilaian kinerja guru persiklus. Aspek Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata 57,81 67,49 80,31 Peningkatan 9,68 12,82 Peningkatan nilai kinerja guru pada siklus I, II, dan III dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80,31 67,49 57,81 9,68 12,82 Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata Nilai Peningkatan Gambar 2. Grafik rekapitulasi peningkatan kinerja guru persiklus. Hasil rekapitulasi observasi aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Tabel 2. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa persiklus. Aspek Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata 57,59 66,24 78,65 Peningkatan 8,65 12,41 Peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

80 70 60 50 40 30 20 10 0 78,65 66,24 57,59 8,65 12,41 Siklus 1 Siklus II Siklus III Rata-rata nilai Peningkatan Gambar 3. Grafik rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa persiklus. Hasil observasi hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I, II, dan III dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa persiklus Interval Nilai Siklus I Siklus II Siklus III Frekuensi Frekuensi Frekuensi 49 2 siswa - siswa - siswa 50 59 5 siswa 1 siswa - siswa 60 69 8 siswa 14 siswa 6 siswa 70 79 7 siswa 3 siswa 4 siswa 80 89 4 siswa 5 siswa 9 siswa 90 - siswa 3 siswa 7 siswa Jumlah siswa 26 siswa 26 siswa 26 siswa Jumlah Nilai 1713 1815 2106 Nilai Rata-rata 65,88 69,81 81 Peningkatan Siklus I ke II 3,93 Siklus II ke III 11,19 Persentase Tuntas ( 63) 14 Siswa (53,85%) 16 Siswa (61,54%) 21 siswa (80,77%) Peningkatan 7,69% 19,23% Persentase Belum Tuntas (< 63) 12 Siswa (46,15%) 10 Siswa (38,46%) 5 siswa (19,23%) Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 81 65,88 69,81 11,19 3,93 Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata Peningkatan Gambar 4. Grafik nilai rata-rata hasil belajar siswa persiklus. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini: % 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80,77 53,85 61,54 46,15 38,46 19,23 19,23 7,69 Siklus I Siklus II Siklus III Siswa tuntas Siswa belum tuntas Peningkatan Gambar 5. Grafik rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa persiklus. PEMBAHASAN Kinerja guru selama pembelajaran IPS dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair share sudah baik, dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya dengan mengikuti langkah-langkah think pair share secara tepat. Pada siklus I pertemuan 1 kinerja guru memperoleh skor sebesar 89 dengan nilai rata-rata 55,62. Kemudian pada pertemuan 2 memperoleh skor 96 dengan nilai sebesar 60. Nilai rata-rata kinerja guru pada siklus I sebesar 57,81. Pada siklus II pertemuan 1 kinerja guru memperoleh skor 99 dengan perolehan nilai sebesar 61,87 dan pada pertemuan 2 perolehan skor kinerja guru adalah 117 dengan nilai sebesar 73,12. Nilai rata-rata kinerja guru pada siklus II

yaitu sebesar 67,49. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 9,68. Selanjutnya pada siklus III pertemuan 1 skor kinerja guru sebesar 122 dengan nilai 76,25. Kemudian pada pertemuan 2 jumlah skor yang didapat adalah 135 dengan nilai sebesar 84,37. Nilai rata-rata kinerja guru yang diperoleh pada siklus III yaitu sebesar 80,31. Terjadi peningkatan kembali nilai kinerja guru dari siklus II ke siklus III sebesar 12,82. Aktivitas merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh individu. Dimyati & Mudjiono (2006: 236) mengemukakan aktivitas belajar dialami oleh siswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar sesuatu yang merupakan kegiatan mental mengolah bahan belajar atau pengalaman lain. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 55,19 kemudian pada pertemuan 2 nilai rata-rata yang didapat sebesar 60. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada siklus I yaitu sebesar 57,59. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,26 dan pada pertemuan 2 sebesar 69,23. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II yaitu sebesar 66,24. Terjadi peningkatan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 8,65. Selanjutnya pada siklus III pertemuan 1 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 75,38 dan pada pertemuan 2 sebesar 81,92. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus III yaitu sebesar 78,65. Terjadi peningkatan nilai kembali dari siklus II ke siklus III sebesar 12,41. Suatu proses pembelajaran pasti akan diakhiri dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamalik, (2008: 30) bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar yaitu sebesar 65,88 dari 26 jumlah siswa keseluruhan, terdapat 14 orang siswa atau 53,85% yang dapat dinyatakan tuntas, sedangkan 12 orang siswa atau 46,15% yang nilainya masih di bawah KKM yang ditentukan yaitu 63 dinyatakan belum tuntas. Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,81. Terdapat 16 orang siswa atau 61,54% yang dikatakan tuntas, dan sisanya 10 orang siswa atau 38,46% yang dinyatakan belum tuntas. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II sebesar 7,69%. Selanjutnya pada siklus III, rata-rata hasil belajar sebesar 81 dari 26 orang siswa yang mengikuti pembelajaran, terdapat 21 orang siswa atau 80,77% yang telah dinyatakan tuntas, dan terdapat 5 orang siswa atau 19,23% yang dinyatakan belum tuntas. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus II ke siklus III yaitu sebesar 19,23%. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dinyatakan bahwa penerapan model cooperative learning tipe think pair share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya pada pembelajaran IPS. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arends (dalam Trianto, 2010 :81) menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas, dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan,dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespons dan saling membantu.

SIMPULAN Penerapan model cooperative learning tipe think pair share pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari meningkatnya rata-rata nilai pada setiap siklusnya. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 57,59 kemudian meningkat pada siklus II sebesar 66,24. Selanjutnya meningkat kembali pada siklus III menjadi 78,65, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 8,65 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 12,41. Penerapan model cooperative learning tipe think pair share pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari nilai hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 65,88. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata mengalami peningkatan sebesar 69,81. Selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan kembalai sebesar 81. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 53,85%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 61,54%. Selanjutnya pada siklus III mengalami peningkatan kembali sebesar 80,77%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,69% dan antara siklus II ke siklus III terjadi peningkatan sebesar 19,23%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair share pada pembelajaran IPS diharapkan dapat memberikan perubahan guna memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang ada pada saat pembelajaran berlangsung, kemudian siswa hendaknya lebih aktif dan rajin dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Siswa juga diharapkan dapat lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, baik itu tugas individu maupun tugas kelompok. Selanjutnya guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang bervariasi, menarik dan kreatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa, agar pembelajaran tidak membosankan dan monoton, sehingga siswa dapat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair share. Selain itu sekolah juga hendaknya dapat melengkapi sarana dan prasarana yang belum memadai, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dan tentunya dapat memperbaiki kualitas mutu pendidikan. Selanjutnya untuk peneliti selanjutnya agar dapat menerapkan model pembelajaran yang sama dengan harapan hasil yang dicapai dapat lebih baik lagi.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Grafika Ofset. Jakarta. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sapriya. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS. Bandung. Suyatna. 2011. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru dalam Jabatan Rayon 07 Modul Guru Kelas SD A. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Kencana. Jakarta. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Rineka Cipta. Jakarta. Wardhani, IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.