UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI DAN KERJA KELOMPOK

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Layil Safitri PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017ISSN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan. sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Economic Education Analysis Journal

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MELALUI STAD

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION Eliana SD Negeri 201 Botung, kab. Mandailing Natal Abstract: This study aims to improve learning outcomes math class V students of SD Negeri 201 Botung districts Kotanopan on the material properties of the flat wake through the application of learning models Students Team Achievement Division. Subjects of this study amounted to 20 people. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the application of learning models Students Teams Achievement Divission can improve students' mathematics learning outcomes in the material properties of flat wake. It can be seen from the results obtained by the students in each cycle. In the first cycle of learning obtained by 16 students from 20 students who received grades 70 and the second cycle learning outcomes of students has increased, it can be seen from all students who received grades 70. Keyword: Students Team Achievement Division, properties flat Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 201 Botung kecamatan Kotanopan pada materi sifat-sifat bangun datar melalui penerapan model pembelajaran Students Team Achievement Division. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Students Teams Achievement Divission dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi sifat-sifat bangun datar. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada tiap siklusnya. Pada pembelajaran siklus I diperoleh 16 siswa dari 20 siswa yang memperoleh nilai 70 dan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari seluruh siswa yang memperoleh nilai 70. Kata kunci: Students Teams Achievement Divission, sifat-sifat bangun datar Perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan tersebut maka matematika sebagai suatu ilmu yang banyak perannya dalam ilmu-ilmu lain. Matematika merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang dapat mempertinggi daya nalar dan merupakan suatu alat bantu dalam mempelajari dan menguasai ilmu lainnya. Dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan jadi lebih sempurna. Tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan mendapat kemajuan yang berarti. 549

Pada kenyataannya matematika adalah ilmu yang perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik tersebut dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetetif. Permasalahan dalam dunia pendidikan yang muncul sekarang ini adalah masih dijumpai pembelajaran yang sifatnya verbal dan prosedur. Dalam pembelajaran siswa nampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan apa yang diberikan oleh guru. Hal ini berdampak pada lemahnya siswa dalam memahami konsep-konsep dasar matematika dan belum berhasilnya tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. Setelah peneliti melihat langsung proses pembelajaran matematika di kelas, maka dapatlah peneliti ketahui penyebab dari rendahnya nilai belajar siswa ini, yaitu kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika, tidak sesuainya metode yang digunakan guru dengan materi yang diajarkan, dan tidak dapat menarik perhatian siswa, bahkan membosankan bagi siswa sewaktu mengikuti pembelajaran tersebut. Dari pembelajaran yang demikian tentu saja tidak dapat melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran, sehingga siswa tidak dapat memahami atau menguasai materi yang disampaikan, karena pada akhirnya dengan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran tersebut, menjadikan siswa mempelajari matematika dengan menghafal, bukan memahami. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada materi suku banyak, dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor metode. Metode yang digunakan guru mesaih bersipat konvensional, dimana guru lebih banyak menggunakan ceramah, jarang sekali menggunakan metode lain atau metode yang berfariatif. Padahal dalam mempelajari matematika semestinya guru menggunakan berbagai metode atau metode yang berpariatif, yang dapat disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya faktor tidak adanya keterlibatan siswa secara aktif pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Hal ini juga dikarenakan metode yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga tidak dapat membuat siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran, dan pada akhirnya tidak terdapat aktifitas keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Realitas yang ada ini, mendorong pentingnya pemilihan pendekatan pembelajaran tepat sesuai dengan situasi dan kondisi serta sikap siswa di sekolah. Yaitu metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa melibatkan aktivitas siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mempelajari matematika dengan cara memahami, bukan menghafal. Salah satu metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan cara belajar siswa dan tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi matematika tentang 550

suku banyak adalah metode pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Metode pembelajaran kooperatif Students Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif, dan dapat menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembeljaran dengan aktif, karena di dalam metode kooperatif tipe STAD terdapat strategi pembelajaran yang menggunakan kumpulan-kumpulan kecil pelajar dengan memberi peluang untuk berinteraksi sesama siswa di dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran dapat dicapai di tengah-tengah percakapan antara siswa. Metode pembelajaran koperatif tipe STAD ini juga dapat menjadikan suasana kelas jadi menyenangkan, dapat meningkatkan aktivitas siswa, membuat pembelajaran lebih melekat dan belajar optimis, sebab peristiwa pembelajaran dan keaktifan siswa dapat berfungsi sebagai penguatan terhadap materi yang diberikan, sehingga dapat meningkatakan keterampilan serta kemampuan siswa dalam memahami dan memecahan masalah. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan April sd. Mei 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang. Penelitiam ini dilaksanakan di SD Negeri 201 Botung, kecamatan Konanopan, kabupaten Mandailing Natal tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi antara peneliti dengan guru bidang studi matematika. Penelitian diawali dengan terlebih dahulu melihat penampilan guru di kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelum memulai siklus I, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika di kelas V, dan masalah yang ditemukan adalah masih kurangnya pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan berpedoman pada paradigma penelitian kualitatif. Alat pengumpulan data dapat dilakukan melalui: (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumen, Media dan Peralatan. Sedangkan alat yang digunakan antara lain (1) Pedoman Pengamatan dan, (2) Catatan lapangan. Tes diberikan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi suku banyak sebelum dilaksanakan tindakan. Tes juga diberikan pada setiap akhir siklus untuk memperoleh data tentang kemampuan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi suku banyak setelah dilaksanakan tindakan. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang diamati adalah tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan peru- 551

bahan yang sesuai dengan yang dikehendaki. Analisa data dalam rangka refleksi setelah implementasi suatu tindakan perbaikan, mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam suatu siklus PTK sebagai keseluruhan. Dalam hubungan ini, analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahanbahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Sesuai dengan karakteristik dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana PTK beranjak dari permasalahan faktual, yakni permasalahan yang didapat dari kondisi yang ada sebelum penelitian, yaitu dalam pembelajaran guru kurang memberikan keterampilan dan strategi yang variatif yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal pertama yang harus diakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi dan pengumpulan data permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh guru atau sekolah dalam pembelajaran, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 201 Botung kecamatan Kotanopan, pada materi sifat-sifat bangun datar, dan yang paling banyak mendapat perhatian adalah metode atau cara mengajar yang disampaikan guru di dalam kelas, dimana guru lebih banyak metode ceramah yang monoton dan membosankan bagi siswa dari pada metode lain yang bervariatif. PTK ini dilakukan di dalam kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar dengan mengaplikasikan model pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD. Pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD ini juga diupayakan untuk dapat memaksimalkan peranan siswa dalam belajar. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus berisikan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran. Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu guru peneliti memberikan soal berkaitan dengan materi tentang sifat-sifat bangun datar sebagai tes awal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada materi sifat-sifat bangun datar tersebut, yang nantinya akan dievaluasi dan direfleksi untuk dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari tingkat ketuntasan belajar matematika siswa. Dari hasil tes awal ini nantinya akan diketahui bagaimana hasil belajar siswa yang pembelajarannya dilakukan dengan tidak menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus I Perencanaan Penelitian tindakan ini melibatkan satu orang guru sebagai fasilitator, yang sekaligus bertindak menjadi kolaborator yang secara bersama-sama dengan peneliti bertindak sebagai pengamat di dalam 552

kelas, dan para siswa yang diajar dikelompokkan menjadi lima kelompok. Pengamat bertugas melakukan pengamatan, mencatat segala proses kegiatan yang terjadi di dalam kelas. Kemudian hasilnya didiskusikan bersama sebagai bahan masukan, yang kemudian akan direfleksikan kembali. Selanjutnya hasil refleksi itu disimpulkan dan diambil tindakan perbaikan sebagai langkah pelaksanaan berikutnya. Kemudian setelah langkah-langkah yang diambil secara bersama tersebut dilaksanakan, diadakan revisi kembali untuk dapat melanjutkan ke langkah atau siklus selanjutnya, jika siklus pertama ini perlu dan harus diperbaiki. Adapun langkah atau rencana yang akan dipersiapkan oleh guru adalah: 1. Merumuskan masalah yang dihasilkan melalui wawancara dan observasi terhadap guru dan siswa. 2. Mengembangkan materi ajar dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Melaksanakan pembelajaran dengan menjelaskan materi ajar tentang sifat-sifat bangun datar. 4. Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dan berinteraksi untuk memahami pelajaran yang diikutinya. 5. Memberikan dan memantau kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan berupa menyelesaikan soal tentang sifatsifat bangun datar, baik secara diskusi maupun secara persentasi dengan memperhatikan indikator yang ditentukan 6. Memberikan tes untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Tindakan Tindakan yang dilakukan oleh peneliti diberikan khusus pada pelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar. Peneliti berusaha terlibat dalam pembelajaran bersama guru dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan efektif terhadap perubahan yang dihasilkan siswa melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diajarkan kepada siswa kelas V SD Negeri 201 Botung kecamatan Kotanopan. Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2015. Sebelum masuk kepada kegiatan inti terlebih dahulu guru membuka pelajaran kurang lebih 5 10 menit. Tujuannya yaitu untuk mengkondisikan siswa agar mengikuti pelajaran dengan baik. Setelah berdoa bersama, guru mengabsen kehadiran siswa. Kegiatan ini berupa: 1. Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman di dalam kelas. 2. Membuka pelajaran dengan memberi sugesti positif untuk mengikuti pelajaran yang akan dipelajari serta menerangkan dengan seksama tentang sifat-sifat bangun datar. 3. Memperbaiki hasil jawaban siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar yang hasilnya kurang setelah dilakukan tes awal. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I ini adalah meliputi: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD dalam mempelajari tentang materi sifat-sifat bangun datar. 553

2. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar berdasarkan yang telah dipelajari di kelas X. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melempar pertanyaan dan memberikan jawabannya. 4. Membagi siswa ke dalam lima kelompok. 5. Memaparkan tentang pengidentifikasian penyelesaian permasalahan pada materi sifat-sifat bangun datar yang sesuai dengan konsep matematika. 6. Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya tentang hal yang belum jelas dan tidak dimengerti dan guru menjawab pertanyaanpertanyaan dari siswa. 7. Memberikan siswa tugas secara berkelompok untuk menyelesaikan soal yang berkaitan materi sifatsifat bangun datar. 8. Meminta setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. 9. Guru memberikan tugas di akhir pertemuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami materi yang telah diajarkan. Setelah itu pelajaran ditutup. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, rekan sejawat mengamati peneliti selama melangsungkan proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pengajaran guru siklus I yang dilakukan oleh pengamat, ditemukan adanya kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan metode kooperatif tipe STAD yaitu: 1. Pada aspek tentang membuka pelajaran, dimana guru belum dapat menarik perhatian siswa secara optimal. Penyebab dari hal ini karena siswa masih beranggapan bahwa cara pembelajaran yang dilaksanakan masih serupa dengan cara pembelajaran yang biasa mereka lakukan sebelumnya. 2. Pada aspek tentang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, upaya yang dilakukan guru untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Adapun penyebab dari hal ini adalah dikarenakan kurangnya motivasi siswa untuk belajar matematika, sehingga guru terlebih dahulu mesti banyak memberikan masukan-masukan tentang pentingnya matematika, dan hal ini tentu saja memakan waktu yang tiddak sedikit. 3. Pada aspek komunikasi dengan siswa, secara optimal guru belum dapat mengembangkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan siswa selama ini bahwa dalam mempelajari matematika dengan menghafal bukan memahami, sehingga jarang menimbulkan terjadinya interaksi atau tanya jawab pada proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. 4. Pada aspek menutup pelajaran juga belum terlaksana dengan optimal tentang merangkum isi pelajaran. Hal ini disebabkan minimnya waktu yang tersisa, karena banyak terpakai di awal pembelajaran yang 554

digunakan untuk memberikan motivasi dan masukan kepada siswa. Sedangkan kelebihan guru dalam pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, sebagaimana yang terdapat pada lembar observasi guru adalah: 1. Pada aspek membuka pelajaran, dalam hal menjelaskan tujuan pembelajaran serta dalam hal membagi dan menyusun kelompok, guru sudah melakukan secara optimal. Hal ini dapat terlaksanan sebab guru telah membuat rencana pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam metode kooperatif tipe STAD, serta dengan memperbandingkan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa selama ini. 2. Pada aspek melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, yakni dalam hal pembimbingan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, sudah terlaksana secara optimal. Hal ini disebabkan siswa sudah mulai merasa terlibat dalam pembelajaran, sehingga guru mudah mengarahkan dan memberikan bimbingan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. 3. Pada aspek komunikasi dengan siswa, yakni dalam hal pengungkapan pertanyaan yang jelas dan tepat dan dalam hal memberi respon atas pertanyaan siswa, juga telah terlaksana secara optimal. Hal ini dikarenakan guru telah memberikan pengarahan dan masukan sebelumnya kepada siswa tentang pentingnya motivasi dan mempelajarai matematika. 4. Pada aspek tentang menjelaskan materi sifat-sifat bangun datar yang dipelajarai juga sudah terlaksana secara optimal, karena guru telah memahami dan menguasai langkah-langkah pembelajaran metode kooperatif tipe STAD dalam memahami materi sifat-sifat bangun datar. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan memberikan soal tes berupa materi tentang sifat-sifat bangun datar. Tes yang diberikan ini diadakan sesudah selesai pelaksanaan siklus I, bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi sifatsifat bangun datar yang disampaikan melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah dilakukan tindakan siklus I. Siklus II Perencanaan Untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar, ada beberapa aspek dalam tindakan ini yang perlu mendapat revisi. Dengan ditemukannya kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari tentang sifat-sifat bangun datar pada pelajaran matematika pada siklus I, untuk itu perlu dilaksanakan perbaikan pada strategi pembelajaran yang dapat membangun siswa untuk lebih kreatif dan aktif dalam belajar dengan melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun langkah atau rencana yang akan dipersiapkan oleh guru adalah: 1. Merumuskan masalah yang ditemukan pada siklus I yang dihasilkan 555

melalui wawancara dan observasi terhadap guru dan siswa. 2. Peneliti mengembangkan materi ajar dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Melaksanakan pembelajaran dengan menjelaskan tentang materi ajar berupa pengayaan terhadap konsep metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam memahami materi tentang sifatsifat bangun datar. 4. Memberikan dan memantau kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan secara berkelompok untuk menyelesaikan soal berkaitan dengan materi sifatsifat bangun datar. 5. Memberikan tes untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami pelajaran Tindakan Tindakan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015. Sebelum memasuki kegiatan inti, guru terlebih dahulu melihat dan mencermati hasil temuan dan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan kelemahan dalam tindakan II sehingga hasil belajar yang didapat nantinya lebih maksimal dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I. Pada siklus II ini kegiatan belajar yang dilakukan merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari skenario pembelajaran yang telah disusun dan direvisi sesuai dengan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I dalam bentuk RPP dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pengajaran dilakukan dan difokuskan untuk meningkatkan efektivitas pengguasaan siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang materi sifat-sifat bangun datar yang diawali dengan memberikan pertanyaan kepada siswa secara bertanya jawab. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling melempar pertanyaan dan memberikan jawabannya. 3. Membagi siswa ke dalam lima kelompok. 4. Memaparkan tentang pengidentifikasian penyelesaian permasalahan pada materi sifat-sifat bangun datar yang sesuai dengan konsep matematika. 5. Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya tentang hal yang belum jelas dan tidak dimengerti dan guru menjawab pertanyaanpertanyaan dari siswa. 6. Memberikan siswa tugas secara berkelompok untuk berdiskusi menyelesaikan soal yang berkaitan tentang materi sifat-sifat bangun datar. 7. Meminta setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. 8. Guru memberikan tugas di akhir pertemuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami materi yang telah diajarkan. Setelah itu pelajaran ditutup. Pengamatan Dari hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam 556

memahami tentang materi sifat-sifat bangun datar di atas, dapat diketahui secara umum bahwa hasil yang diperoleh sudah sangat baik. Ini terlihat dari adanya peningkatan yang diperoleh pada tes siklus I dan meningkat lagi pada tes siklus II. Demikian pula tentang kegiatan pengajaran yang dilakukan guru, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat, juga mengalami peningkatan. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pengajaran guru siklus II yang dilakukan oleh pengamat, terlihat bahwa sudah tidak ditemukan lagi adanya kelemahan guru, dan semua aspek pembelajaran terlaksana dengan optimal. Hal ini dapat dicapai karena guru telah melakukan revisi pada bagian yang mesaih terdapat kelemahan pada siklus I dalam menerapkan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD Hal ini berarti pula bahwa pada guru telah terdapat keunggulan dalam melaksanakan segala aspek yang tercantum pada lembar pengamatan, yakni aspek dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD telah terlaksana dengan optimal dalam mempelajari matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar. Adapun penyebab dari keunggulan yang diperdapat guru padsa siklus II ini adalah dikarenakan guru telah memahami bagian-bagian yang perlu untuk mendapat perbaikan, serta siswa sudah semakin terbiasa dan tertarik serta merasa terlibat langsung dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan memberikan soal tes berupa materi tentang sifat-sifat bangun datar sebanyak 5 soal. Tes yang diberikan ini diadakan sesudah selesai pelaksanaan siklus II, bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi sifat-sifat bangun datar yang disampaikan melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah dilakukan tindakan siklus II. Pembahasan Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti, telah terjadi perubahan yang terlihat selama penelitian dilaksanakan. Melalui pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam memahami pelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dan terlaksanana secara optimal. Hasil penelitian, pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan diperoleh nilai rata- rata sebesar 61,50 yang hanya 8 orang siswa (40%) dari 20 siswa yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar, dan setelah diberikannya tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memberikan contoh dan latihan yang dikerjakan tentang materi sifat-sifat bangun datar, diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,00 dan sudah ada 16 orang siswa (80%) yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar. Berdasarkan analisis data siklus I diperoleh kesimpulan 557

sementara bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti belum dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan optimal, sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang lebih jelas pada siklus II. Pada tindakan siklus II, merupakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memberikan lebih banyak lagi contohcontoh soal dan latihan-latihan yang dikerjakan serta menyelesaikan soalsoal tentang tsifat-sifat bangun datar, diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 84,50, dan dari 20 orang siswa sudah seluruh siswa yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar. Seiring dengan tercapainya ketuntasan pada hasil belajar siswa pada siklus II, maka penelitian ini hanya dilakukan sampai pada siklus II saja, dan tidak perlu lagi untuk dilanjutkan kepada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil di atas terbukti bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan pada pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 201 Botung kecamatan Kotanopan. Tahun.Pelajaran 2014/2015. Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan mengatasi kesulitan siswa serta yang utama dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika khususnya tentang materi sifat-sifat bangun datar. SIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti, telah terjadi perubahan yang terlihat selama penelitian dilaksanakan. Melalui pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam memahami pelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dan terlaksanana secara optimal. Hasil penelitian, pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan diperoleh nilai rata- rata sebesar 61,50 yang hanya 8 orang siswa (40%) dari 20 siswa yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar, dan setelah diberikannya tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memberikan contoh dan latihan yang dikerjakan tentang materi sifat-sifat bangun datar, diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,00 dan sudah ada 16 orang siswa (80%) yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar. Berdasarkan analisis data siklus I diperoleh kesimpulan sementara bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti belum dapat mening-katkan hasil belajar matematika siswa dengan optimal, sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang lebih jelas 558

pada siklus II. Pada tindakan siklus II, merupakan perbaikan pembelaja-ran yang dilaksanakan pada siklus I, penggunaan metode pembelaja-ran kooperatif tipe STAD dengan memberikan lebih banyak lagi contohcontoh soal dan latihan-latihan yang dikerjakan serta menyelesaikan soalsoal tentang tsifat-sifat bangun datar, diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 84,50, dan dari 20 orang siswa sudah seluruh siswa yang berhasil dalam menyelesaikan soal tentang materi sifat-sifat bangun datar. Seiring dengan tercapai-nya ketuntasan pada hasil belajar siswa pada siklus II, maka penelitian ini hanya dilakukan sampai pada siklus II saja, dan tidak perlu lagi untuk dilanjutkan kepada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil di atas terbukti bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan pada pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 201 Botung kecamatan Kotanopan. Tahun.Pelajaran 2014/2015. Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan mengatasi kesulitan siswa serta yang utama dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika khususnya tentang materi sifat-sifat bangun datar. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Isjoni. 2009, Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jadmiko.B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud. Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja grafindi Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana dan Rivai. 2002. Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya. Syah, M. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 559

560