BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-Undang no. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang no.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang No. 3 tahun 1964,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukuan diwilayah Kota Bandar Lampung dan Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM. terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o o 37 BT. Letak tersebut

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandarlampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

IV. GAMBARAN UMUM. A. Profil Wali Kota Bandar Lampung. Drs. H. Herman HN, MM dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 17

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan sandang demi kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan kesejahteraan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912

I. PENDAHULUAN. dalam bentuk barang publik maupun jasa publik pada prinsipnya menjadi

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

Hasil Dan Pembahasan. Deskripsi Keadaan Umum Daerah Penelitian

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

III. METODE PENELITIAN. dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TANJUNGKARANG-TELUKBETUNG

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

JURNAL DATA TERKAIT NARKOTIKA TAHUN 2014

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

I. PENDAHULUAN. Banjir merupakan salah satu contoh bencana yang paling sering terjadi. Banjir dapat

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

I. PENDAHULUAN. yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu strateginya adalah melalui

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

I. PEDAHULUAN. disekalakan serta dilengkapi dengan tanda pengenal berupa keterangan-keterangan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

PEMETAAN DAN ANALISIS SEBARAN SPBU DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh I KADEK AGUS SETIAWAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, - Kelurahan/Desa Kedaton. - Kelurahan/Desa Perumnas Way Halim. - Kelurahan/Desa Labuhan Ratu

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung adalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Lampung. Wilayah kota Bandar Lampung terletak antara 50º20-50º30 LS dan

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Pemirsa/ dari hasil penelitian GRANAT/ atau Gerakan Nasional Anti Narkotika DIJ/ khusus tanggapan warga Jogja terhadap

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Administratif Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

Transkripsi:

33 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Sebelum tanggal 18 Maret 1964 Provinsi Lampung merupakan keresidenan termasuk wilayah Sumatera Selatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang no. 14 tahun 1964, Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibukota Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang- Telukbetung diganti namanya menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983, dan sejak tahun 1999 berubah nama menjadi kota Bandar Lampung. Berdasarkan Undang-Undang no. 5 Tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah no. 3 Tahun 1982 tentang perubahan wilayah maka Kota Bandar Lampung dimekarkan dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan dengan 58 kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur/KDH Tingkat I Lampung Nomor G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988, serta surat persetujuan dari MENDAGRI nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran

34 kelurahan di wilayah Kota Bandar Lampung, maka Kota Bandar Lampung dimekarkan menjadi 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kecamatan dan Kelurahan, maka Kota Bandar Lampung menjadi 13 Kecamatan dengan 98 kelurahan. Pada tanggal 17 September 2012 bertempat di Kelurahan Sukamaju, diresmikan kecamatan dan kelurahan baru di wilayah kota Bandar Lampung sebagai hasil pemekaran sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan Kelurahan dan Kecamatan. Kota Bandar Lampung menjadi 20 kecamatan dengan 126 kelurahan. Sejak tahun 1965 sampai saat ini Kota Bandar Lampung telah dijabat oleh beberapa walikota/kdh tingkat II berturut-turut sebagai berikut : 1. Sumarsono periode 1956-1957 2. H. Zainal Abidin P.A periode 1957-1963 3. Alimudin Umar, S.H. periode 1963-1969 4. Drs. H. M. Tabrani Daud periode 1969-1976 5. Drs. H. Fuzi Saleh periode 1976-1981 6. Drs. Zulkarnain Subing periode 1981-1986 7. Drs. H. A Nurdin Muhayat periode 1986-1995 8. Drs. H. Suharta periode 1996-2004 9. Edi Sutrisno periode 2005-2010 10. Drs. H. Herman HN, periode 2011 s.d. sekarang

35 B. Letak Kota Bandar Lampung 1. Letak Secara Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Kota Bandar Lampung selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah Lampung. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena merupakan daerah transit kegiatan ekonomi antar pulau Sumatera dan pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri dan pariwisata. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak antara 5.20 o 20-5.30 o LS dan 105.28 o -105.37 o BT. Ibu Kota Bandar Lampung terletak di Teluk Lampung yang berada di ujung pulau Sumatera, dengan luas wilayah 197,22 Km 2, yang terbagi menjadi 13 kecamatan. Secara administratif batas wilayah kota Bandar Lampung meliputi : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kab. Lampung Selatan 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin Kab. Pesawaran, Ketibung Kab. Lampung Selatan dan Teluk Lampung 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kab. Lampung Selatan 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Kecamatan Padang Cermin Kab. Pesawaran

36 2. Topografi Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0-700 meter diatas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari : 1. Daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung bagian selatan dan Panjang 2. Daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian utara 3. Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terletak disekitar Tanjung karang bagian barat yaitu Gunung Balau serta perbukitan Batu Serampok di bagian timur dan selatan 4. Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil di bagian selatan Ditengah-tengah kota mengalir beberapa sungai seperti sungai Way Halim, sungai Way Balau, Way Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang, dan Way Kuripan, Way Balau, Way Kupang, Way Garuntang, Way Kuwala mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu sungai berada di daerah bagian barat sementara daerah hilir sungai berada di wilayah selatan yaitu wilayah pantai. Luas wilayah yang datar hingga landai meliputi 60% total wilayah, daerah landai hingga miring meliputi 35% total wilayah, dan daerah dengan ketinggian sangat miring hingga curam meliputi 4% total wilayah. Sebagian wilayah kota Bandar Lampung merupakan perbukitan, yang diantaranya bernama Gunung Kunyit, Gunung Kelutum, Gunung Banten, Gunung Kucing dan Gunung Kapuk.

37 C. Keadaan Penduduk Kota Bandar Lampung Pada tahun 2013 kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 197,22 Km 2 berpenduduk 942.039 jiwa yang tersebar di 20 Kecamatan dengan kepadatan penduduk rata-rata 4.673 jiwa tiap Kecamatan. Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Bandar Lampung Tahun 2013 Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Kepadatan (Km 2 ) Penduduk Penduduk Teluk Betung Barat 10,49 35.951 2.367 Teluk Betung Selatan 10,322 49.916 1.550 Panjang 15,45 96.286 3.300 Tanjung Karang Timur 9,36 56.284 4.544 Teluk Betung Utara 4,12 62.011 3.812 Tanjung Karang Barat 15,14 74.157 2.627 Tanjung Karang Pusat 6,68 72.195 10.625 Kemiling 20,30 81.122 1.974 Kedaton 10,88 72.953 4.336 Rajabasa 7,52 59.658 2.553 Tanjung Senang 11,63 54.873 2.581 Sukarame 17,26 73.443 3.735 Sukabumi 11,64 69.621 2.572 Bumi Waras 10,50 68.030 2.156 Enggal 7,05 40.660 5.349 Kedamaian 4,70 49.840 2.870 Labuhan Ratu 5,50 60.692 4.193 Langkapura 7,35 29.024 2.625 Way Halim 10,20 92.163 5.387 Teluk Betung Timur 6,57 52.763 2.422 Jumlah 192,96 1.251.642 4.810 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2012 Penduduk kota Bandar Lampung yang berjenis kelamin laki-laki tercatat lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2012 tercatat penduduk lakilaki sebanyak 654.757 jiwa sedangkan penduduk perempuan 596.885 jiwa.

38 D. Kondisi Penyalahgunaan Narkoba di Bandar Lampung Saat ini kondisi penyalahgunaan narkotika terus menjalar memasuki segenap sendi- sendi kehidupan kita. Pegawai Negeri, swasta, pengusaha, pelajar, aparat keamanan, tak soal miskin atau kaya banyak yang telah terkontaminasi. Tidak mengherankan banyak pihak yang menghawatirkan kelak jika wabah narkotika dibiarkan maka kita akan menuai generasi narkotika. Bahkan, saat ini pemakainya sudah dari anak SD hingga nenek-nenek usia 60-an. Padahal sama-sama kita maklumi akibat yang dibawa narkotika baik bagi pemakainya sendiri maupun bagi masyarakat sekitarnya tidaklah ringan. Ongkos sosialnya sangat tinggi. Beberapa kejadian membuktikan bahwa pemicu keributan dan kejahatan biasanya diiringi dengan pemakaian narkotika oleh pelakunya, belum lagi sifat ketergantungan yang tinggi hingga gangguan jiwa bagi pemakaianya. Kawasan Bandar Larnpung sendiri dapat dikatakan termasuk daerah rawan narkoba. Melongok beberapa peristiwa penangkapan narkoba dan sejenisnya. Ini terlihat dari penangkapan 9 orang bandar ganja oleh Polsekta Kedaton yang melibatkan 2 mahasiswa dan I siswa STM. Dari kesembilan tersangka tersebut polisi menyita 2 ons ganja kering dan 2 bungkus dalam amplop kecil. Selain itu Polda Lampung juga telah memusnahkan narkoba dan 13.593 botol minuman keras. Narkoba hasil tangkapan aparat Polda dan Polres-Polres di Lampung yang dimusnahkan itu antara lain 5,8 Kg ganja kering, 3,5 gram sabu-sabu, 548 butir obat-obatan masuk daftar G, dan 125 butir ekstasi. Untuk Bandar Lampung sendiri terdiri dari 5 ons ganja, 584 butir obat daftar G, 100 butir ekstasi dan 226 botol minuman keras. (Lampung Post, 3 Mei 2014)

39 Polresta Bandar Lampung juga telah menangkap dan memusnahkan barang bukti sebanyak 125 butir inex, 5,8 kg ganja serta telah menyita 31 linting yang siap diedarkan di wilayah Enggal Bandar Lampung. Pada 3 Mei 2014. Polda dan Polres Bandar Lampung telah rnenangkap bandar besar narkoba. Dalam aksi penggerebekan tersebut aparat berhasil menyita 73 butir ekstasi berikut 3 paket sabu-sabu. Ke 73 butir tersebut terdiri dari jenis apple 27 butir, sunkise 3l butir, US 9 butir, versace 3 butir, dan millenium 2 sebanyak 2 butir. Dalam bulan yang sama juga Polres telah berhasil menyita 28 paket sabu-sabu di wilayah Tanjung Karang timur (Lampung Post, 3 Mei 2014). Peredaran narkoba di Bandar Lampug nampaknya semakin menjadi-jadi, dimana pada 17 Juni 2014 Polresta Bandar Lampung juga telah menyita sebanyak 9 paket Putaw yang siap diedarkan. Polres juga meringkus bandar sabu-sabu dalap bus dengan berat 12,9 gram pada 7 Juni 2014, pada 20 Juni 2014 Reserse Polres Bandar Lampung juga menangkap 3 pengedar ganja dan menyita sebanyak 1,25 Kg Ganja kering. Di samping itu 31 Maret 2015 Polres juga menangkap dan menyita pemilik 77 butir ekstasi warga Way Halim Bandar Lampung. Barang bukti tersebut antara lain 2 Kg ganja kering, 119 butir ekstasi, 28 paket sabu-sabu (Lampung Post, 20 April 2015). Pada 31 April 2015 Polres Bandar Lampung juga menciduk bandar sabu-sabu dan ditemukan sebanyak 73 butir ekstasi, serta 3 gram sabu-sabu. 11 Mei 2015 Brimobda juga meringkus 3 pengedar ekstasi. Dari kondisi di atas terlihat bahwa peredaran narkotika semakin merajalela, dimana pihak aparat keamanaan telah menyita berbagai macam ekstasi dan

40 narkotika lainnya dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mengindikasikan bahwa penyalahgunaan narkotika di Bandar Lampung cukup meresahkan. Tabel 2. Data Kasus Narkoba di Lampung Tahun 2012-2014 No Tahun Jumlah Kasus Jumlah Tersangka WNI WNA 1 2 3 2012 2013 2014 644 815 911 999 1.218 1.243 Jml 2.370 3.460 - Sumber: Lampung Post, 25 Mei 2015 - - - Dari tabel di atas terlihat bahwa kasus penyalahgunaan narkoba terus mengalami peningkatan dengan kasus terbanyak terladi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 911 kasus- naik dibandingkan tahun 2013 yaitu 815 kasus. Tabel 3. Data Tersangka Kasus Narkoba Tahun 2014 No Jenis Pekerjaan Jumlah 1 Pelajar 37 2 Mahasiswa 36 3 Pegawai Negeri Sipil 26 4 Wiraswasta 410 5 Swasta 321 6 Buruh 279 7 Tunakarya 114 8 Narapidana 10 9 Anggota TNI 1 10 Anggota Polri 5 11 Anggota DPR/DPRD 4 12 Anggota DPR/DPRD 4 Jumlah 1.243 Sumber : Postkotanews, 2014

41 Sementara untuk barang bukti yang berhasil disita yakni, ganja seberat 4.896 Kg, 22 batang pohon ganja, putau seberat 0,3 gram, exstacy sebanyak 72.435 butir, sabu-sabu seberat 19 Kg, happy five sebanyak 48.611 butir.