HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN Hajar Nur Fathur Rohmah, Ida Fitriana Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. IUD merupakan KB yang efektif yang masih jarang digunakan. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas tentang IUD dengan minat KB IUD di Ds. Mojodoyong, Kec. Kedawung, Kab. Sragen. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sempel pada penelitian ini adalah total populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen yang berjumlah 32 orang yang semuanya di jadikan sampel. Untuk mengukur validitas di gunakan rumus korelation product moment pearson. dan menggunakan uji statistic chi-square dengan derajat kebebasan 2 dan nilai chisquare tabel 5,991. Hasil Penelitian: Didapatkan chi square hitung 6,137 sedangkan chi square tabel 5,991. Hasil uji chi square diperoleh chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang IUD dengan minat KB IUD Kata Kunci: KB IUD, Minat KB IUD LATAR BELAKANG Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committee 1970: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun dkk, 2008). 44 Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,bahwa dari jumlah 30.931 wanita, pemakaian suatu alat/cara KB oleh wanita berstatus kawin mengalami peningkatan dari 50% pada tahun 1991 menjadi 61% pada tahun 2007 dimana kontrasepsi yang banyak digunakan adalah metode suntik (31,8%), pil (13,2), AKDR (4,9%), AKBK (2,8%), MOW (3%), kondom (1,3%), dan MOP (0,2%) (SDKI, 2007) Menurut BKKBN Provinsi Jawa Tengah pada bulan Februari 2011, jumlah
akseptor KB aktif sebanyak 4.117.037 peserta. Dengan rincian pengguna akseptor suntik 2.241.592 peserta (54,44%), pil 684.914 peserta (16,63%), IUD 429.985 peserta (10,43%), implant 374.444 peserta (9,09%), MOW 246.985 peserta (5,99%), kondom 75.920 peserta (1,84%). Pengguna IUD berada di urutan ke-3 dari pengguna KB suntik dan pil ( BKKBN Jateng, 2011). Menurut dinas kesehatan kabupaten sragen pada tahun 2010 PUS sebanyak 186006. Dengan akseptor suntik 74345 (47,65%), MOW 21076 (13,5%), pil 17156 ( 10,99), IUD 11158 (7,15%), kondom 1708 (1,9%), implant 2041 (1.3%), MOP 608 (0,38%) (DKK sragen, 2010). Berdasarkan data Desa Mojodoyong sampai bulan februari 2013 jumlah PUS 1.877 dengan akseptor Suntik 530 (28,09%), Implant 329 (17,44%), MOW 1709 (9,01%), IUD 115 (6.13%), Pil 60 (3,18%) dan MOP 1 (0.05%) (Data KB Mojodoyong, 2012). Sedangkan data Desa Mojokerto sampai bulan februari 2013 jumlah PUS 1793 dengan akseptor Suntik 396 (22,08%), Implant 331 (18,46%), MOW 117 (6,53%), IUD 136 (7,59%), Pil 61 (3,40%), MOP 6 (0,33%) (Data KB Mojokerto). Berdasarkan data dari Ds. Mojodoyong jumlah ibu nifas pada bulan januari dan februari 2013 adalah 35 ibu nifas, sedangkan di Ds. Mojokerto pada bulan januari dan februari 2013 adalah 29 ibu nifas dengan tingkat pendidikan yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh dari Ds. Mojodoyong akseptor suntik lebih banyak dari akseptor IUD. Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan ibu nifas Tentang IUD Dengan Minat KB IUD di Ds. Mojodoyong, Kec. Kedawung, Kab. Sragen. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Dalam penelitian ini populasinya adalah ibu nifas di Ds Mojodoyong sebanyak 32 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 32 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan total sampling. Uji validitas yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan cronbach s alpha. Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji chi square yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdapat dua variabel. 45
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur. Diagram 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur. Berdasarkan diagram 4.1 sebagian besar berada pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 27 orang (84,37%), 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan diagram 4.3 paling banyak bekerja sebagai IRT yaitu 14 responden (43,75%). 4. Pengetahuan Responden Tentang IUD Diagram 4.4Pengetahuan Responden Tentang IUD Berdasarkan diagram 4.2 sebagian besar responden berpendidikan SLTP yaitu 16 orang (50 %). 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 46 Berdasarkan diagram 4.4 paling banyak berpengetahuan baik yaitu 14 orang (43,75%). 5. Minat KB IUD Diagram 4.5 Minat KB IUD Berdasarkan diagram 4.5 dari 32 responden menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas berminat
terhadap KB IUD sebanyak 17 orang (52,13%). 6. Diagram Silang pengetahuan Ibu Nifas Tentang IUD dengan Minat KB IUD Di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Diagram 4.6 Diagram Silang pengetahuan Ibu Nifas Tentang IUD dengan Minat KB IUD Di Desa Mojodoyong. Berdasarkan diagram 4.6 dari 32 responden yang memiliki pengetahuan baik dan tidak berminat menjadi akseptor KB IUD 10 orang (31,25%), responden dengan pengetahuan cukup dan berminat menjadi akseptor KB IUD 9 orang (28,13%). Data yang diperoleh dari hasil tabulasi, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan bantuan program SPSS versi 16 dengan derajat kebebasan 2, didapatkan chi square hitung 6,137 sedangkan chi square tabel 5,991. Hasil uji chi square diperoleh chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berada pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (84,37%) sedangkan responden yang paling sedikit berada pada kelompok umur kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 2 responden (6,25%). Menurut Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa semakin cukup umur tingkat pengetahuan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Semakin cukup umur tingkat pengetahuan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dalam penelitian ini umur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu <20 tahun, 20-35 tahun, >35 tahun. Pengelompokan ini berdasarkan umur 20-35 adalah usia reproduksi ( Hanifa, 2002) dalam (Helmy, 2011). Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SLTP yaitu sebanyak 16 responden (50%), sedangkan yang paling sedikit pada tingkat pendidikan tidak tamat SD yaitu sebanyak 2 responden (6,25%). Dalam Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah 47
menerima informasi, makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Berdasakan hasil penelitian paling banyak responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 14 responden (43,75%), sedangkan yang paling sedikit pada pekerjaan Buruh dan Tani yaitu sebanyak 3 responden (9,37%). Menurut Mubarak (2007) menerangkan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan hasil penelitian paling banyak responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 14 responden (43,75%), sedangkan yang paling rendah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 6 responden (18,75%). Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, pengalaman, sosial budaya dan informasi. Responden dapat memperoleh pengetahuan tentang KB dari bidan desa, puskesmas, TV dan masyarakat sekitarnya yang telah mengikuti program KB. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 responden (53,13%) berminat terhadap KB IUD, sedangkan 15 responden (46,87%) tidak berminat terhadap KB IUD. Minat terhadap KB IUD dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu diantaranya adalah pengetahuan (Syah M, 2008). Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan hasil penelitian, dimana pada usia reproduktif merupakan waktu yang baik bagi pasangan untuk menjarangkan kehamilan sesuai dengan jumlah anak yang direncanakan dalam suatu keluarga. Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu nifas tentang IUD dengan minat KB IUD, dari 32 responden yang memiliki pengetahuan baik dan tidak berminat menjadi akseptor KB IUD 10 orang (31,25%), responden dengan pengetahuan cukup dan berminat menjadi akseptor KB IUD 9 orang (28,13%), Data yang diperoleh dari hasil tabulasi, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan bantuan program SPSS versi 16 dengan derajat kebebasan 2, didapatkan chi square hitung 6,137 sedangkan chi square tabel 5,991. Hasil uji chi square diperoleh chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang IUD dengan minat KB IUD. Minat seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu diantaranya adalah pengetahuan (Syah M, 2008). 48
Sehingga tidak terdapat kesenjangan teori dengan hasil penelitian dimana seseorang yang berpengetahuan baik atau cukup tentang suatu hal akan menimbulkan minat terhadap hal tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang IUD dengan minat KB IUD. Berdasarkan kesimpulan maka disarankan: Diharapkan agar tenaga kesehatan dapat memberikan informasi, penyuluhan dan pelayanan yang baik kepada seluruh akseptor KB secara lengkap, Diharapkan responden lebih aktif untuk mencari informasi tentang KB kepada tenaga kesehatan setempat, sehingga responden dapat memilih kontrasepsi yang tepat dan efektif, Agar dapat melakukan penelitian tentang KB IUD dengan minat ibu nifas terhadap KB IUD yang akan datang dengan lebih baik lagi. Misalnya dengan teknik dan pendekatan penelitian yang berbeda, sampel yang lebih banyak dan heterogen. Sehingga dapat memberi masukan di bidang keilmuan, dan dapat bermanfaat bagi akseptor KB IUD. DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest. BKKBN. 2011. Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KB Kabupaten Sragen Tahun 2010. Sragen Elly. 2010. Buku Saku Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan. Trans Info Media. Jakarta. Everett S. 2007. Buku Saku Kontrasepsi & Ksehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: ECG. Hidayati R. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rinika Cipta..2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Riyanto A. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Saifuddin A. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saryono. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Syah M. 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 49