Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (features). Ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola dengan pola lainnya. Ciri yang bagus adalah ciri yang memiliki daya pembeda yang tinggi, sehingga pengelompokan pola berdasarkan ciri yang dimiliki dapat dilakukan dengan keakuratan yang tinggi.
Sebagai contoh :
Ciri pada suatu pola diperoleh dari hasil pengukuran terhadap objek uji. Khusus pada pola yang terdapat di dalam citra, ciri-ciri yang dapat diperoleh berasal dari informasi: a. Spasial : intensitas pixel, histogram b. Tepi : arah, kekuatan c. Kontur : garis, elips, lingkaran d. Wilayah/bentuk : keliling, luas, pusat massa e. Hasil transformasi Fourier : frekuensi
Beberapa definisi tentang pengenalan pola, di antaranya: Suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu obyek. (Putra, Darma : 2010). Penentuan suatu objek fisik atau kejadian ke dalam salah satu atau beberapa kategori. (Duda dan Hart dalam Al Fatta, Hanif, 2009).
Pengenalan pola dapat diartikan sebagai "tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data. Suatu pengenalan secara otomatis suatu bentuk, sifat, keadaan, kondisi, susunan tanpa keikutsertaan manusia secara aktif dalam proses pemutusan deskripsinya.
Pengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh mesin (komputer). Tujuan pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra. Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mampu membedakan suatu objek dengan objek lainnya.
Kemampuan sistem visual manusia yang dicoba ditiru oleh mesin. Komputer menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi, memproses citra tersebut dan memberikan keluaran berupa informasi/ deskripsi objek di dalam citra.
Contoh penerapan aplikasinya adalah pengenalan suara, klasifikasi teks dokumen, pengenalan tulisan tangan, pengenalan sidik jari, atau sistem pengenalan wajah manusia. Aplikasi ini kebanyakan menggunakan analisis citra bagi pengenalan pola yang berkenaan dengan citra digital sebagai input ke dalam sistem pengenalan pola
Saat ini, aplikasi-aplikasi pengenalan pola juga sudah sangat beragam, di antaranya: a. Voice recognition yang menggunakan pengenalan suara sebagai kunci bagi pengguna sistem.
b. Fingerprint identification yang menggunakan pengenalan sidik jari sebagai kunci telah dipakai secara luas sebagai pengganti password atau pin untuk mengakses sistem tertentu.
c. Face identification yang menggunakan pengenalan wajah sebagai kunci bagi pengguna sistem, bahkan saat ini badan penegak hukum sedang mengembangkan sistem untuk mengidenfikasi para buronan dengan melakukan scanning pada wajah para pelaku kejahatan yang sudah di-database-kan berdasarkan foto pelaku kejahatan tersebut.
c. Face identification
d. Handwriting identification yang menggunakan pengenalan tulisan yang telah secara luas digunakan oleh sistem perbankan untuk membuktikan pelaku transaksi adalah orang yang benar-benar berhak.
d. Handwriting identification
e. Optical Character Recognition (OCR) yang secara luas digunakan pada counter pengecekan barang.
e. Optical Character Recognition (OCR)
f. Robot vision yang digunakan oleh aplikasi robotik dalam mengenali objek tertentu pada lingkungan yang unik.
Sekian