BAB I PENDAHULUAN. Wanita adalah perempuan yang sudah dewasa, sedangkan perempuan adalah

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

DINAMIKA KEHIDUPAN NELAYAN ( Studi Kasus Di Desa Girisa Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. pedagang, jasa, serta usaha informal lainnya. Sementara itu Quibria (1990), menyatakan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

PERAN MANAJER RUMAH TANGGA SEBAGAI STRATEGI DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. berfokus pada aspek Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. Hasil studi

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,

Mangrove dan Pesisir Vol. III No. 3/

BAB VIII PENUTUP. I dan desa Muara II. Desa Muara I masuk kedalam areal kawasan kabupaten

UPAYA PENYULUH KABUPATEN BEKASI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN

Oleh, Nurin Fajrina Pada Tahun 2015 ABSTRAK. program pengelolaan hasil laut yang diberikan PT.Petrokimia kepada ibu-ibu nelayan di

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Curahan Waktu Kerja Istri Nelayan. sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah, dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di sebuah lingkungan. pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya 1.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN km. Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya laut yang menimpah baik dari

BAB I PENDAHULUAN. kedua didunia. Wilayah pesisir Indonesia yang luas memiliki garis pantai

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam terbesar di Asia Tenggara. Semestinya tidak diragukan lagi bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu besar, seharusnya Indonesia

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR PANTAI (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar etnis bangsa telah banyak terjadi di Indonesia. Khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

BAB V KESIMPULAN. setelah seseorang divasektomi maka untuk selanjutnya ia tidak lagi dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. keadaan gizi : contohnya gizi baik, gizi buruk, gizi kurang ataupun gizi lebih. Untuk dapat

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak

KETAHANAN PANGAN BERPERSPEKTIF GENDER


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dari suatu masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari keorganisasian

BAB I PENDAHULUAN. adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah km² yang menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Dibutuhkan tenaga kerja yang sehat, berkualitas dan produktif untuk bersiap

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dengan garis pantai lebih dari km. Desa di Indonesia berjumlah

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STUDI TENTANG UPAYA UPT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan orang-orang semakin memiliki kemampuan untuk berwisata dan

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Migrasi Kerja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Wanita adalah perempuan yang sudah dewasa, sedangkan perempuan adalah orang (manusia) yang bisa menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Jadi dalam hal ini, anak-anak pun bisa dikategorikan sebagai seorang perempuan tetapi bukan seorang wanita. Secara geografis masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Sebagai system, masyarakat nelayan terdiri atas kategorikategori sosial yang membentuk kesatuan sosial. Mereka juga memiliki system nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari. Faktor kebudayaan inilah yang menjadi pembeda masyarakat nelayan dengan kelompok lainnya. Sebagian besar masyarakat pesisir, baik langsung maupun tidak langsung menggantungkan kelangsungan kehidupannya dari mengelola potensi sumber daya kelautan seperti masyarakat lainnya, masyarakat nelayan menghadapi masalah seperti politik, sosial, dan kondisi ekonomi yang datang setiap saat. 1 1 Ferawati Motolu, Nelayan Andon di Desa Girisa Kecamatan Paguyaman Kabupaten boalemo, Skripsi, Program studi Sosiologi, fakultas ilmu sosial, universiatas negeri gorontalo, 2014,hlm. 1

Menurut Nugraheni 2 bahwa Wilayah pesisir adalah wilayah yang dihuni oleh masyarakat dengan karakteristik keluarga yang khas. Dominasi penduduk atau penghuni setiap harinya adalah wanita dan anak-anak. Sebagian lelaki yang terdiri dari suami maupun remaja, banyak mempergunakan waktunya untuk melaut. didapatkan hasil bahwa pada umumnya kaum Wanita ditinggal melaut antara 1-2 minggu, sedangkan sisanya adalah nelayan biasa (melaut malam hari) dan sebagian lagi berlayar sampai sebulan atau lebih (ikut kapal besar), sehingga dapat dikatakan sebagian besar tanggung jawab kelangsungan hidup sehari-hari pada keluarga tersebut ada ditangan wanita sebagai ibu sekaligus ayah (Temporal Single Parent). Hal-hal seperti ini menjadikan upaya-upaya pemberdayaan atau intervensi yang dilakukan untuk mensejahterakan keluarga nelayan perlu dititik beratkan pada kemampuan wanita. Masyarakat nelayan merupakan masyarakat tradisional dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Dalam hal ini adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan sangatlah penting mengingat kondisi sosial ekonominya yang memprihatinkan. Mulyadi, dalam Budiastuti. 3 Nelayan sebagai salah satu golongan yang termasuk miskin juga perlu mendapat perhatian. Mereka merupakan masyarakat yang terkungkung oleh kehidupan ekonomi 2 Lihat Jurnal: Astrid Ekaningdiyah, 2005. Peran Wanita dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Jurusan Perencanagan Wilayah dan Kota Fakultas Tekhnik Universitas Diponegoro Semarang. Hlm 3. 3 Budiastuti, N. 1994. Pola Konsumsi Rumah Tangga Nelayan. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

yang rendah, situasi kerja yang menonton dan dalam melakukan pekerjaan memerlukan fisik yang kuat. Menurut Widodo 4, sumberdaya manusia di bidang perikanan umumnya masih lemah, kondisi ini digambarkan oleh struktur tenaga kerja dan tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan dan petani ikan cenderung menghambat proses alih tekhnologi dan keterampilan yang berdampak pada kemampuan manajemen dan skala usahanya. Akibatnya nelayan akan sulit keluar dari lingkaran masalah yang dihadapinya. Usaha yang paling strategis saat ini untuk meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan adalah dengan mengembangkan usaha ekonomi perikanan dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Tingkat pendapatan nelayan juga masih relatif rendah, karena usaha mereka sangat di pengaruhi oleh musim. Mereka memperoleh pendapatan tinggi hanya pada musimmusim tertentu saja, sedangkan pada bulan merupakan bulan penceklik. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, wanita keluarga nelayan (baik istri maupun anggota lain dari keluarga) sebagai bagian dari keluarga nelayan juga ikut mencari nafkah sebagai tambahan pengahasilan keluarga. Dalam rumah tangga nelayan untuk menambah pendapatan keluarga biasanya para wanita tersebut melakukan kegiatan lain yang dapat mendatangkan penghasilan tambahan.. 4 Slamet Widodo. 2012. Peran Perempuan dalam Sistem Rumah Tangga Nelayan. Seminar Nasional: Ketahanan Pangan dan Energi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madu. Juni 2012. Hlm. 5

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup ini tanpa disengaja telah terbentuk system pembagian kerja berdasarkan sex yakni antara pria dengan wanita. Peranan wanita dalam hal ini adalah pekerjaan yang mereka kerjakan mereka pergi melaut. Wanita merupakan suatu potensi, dimana saat ini dalam persaingan global yang semakin menguat dan ketat, maka program pemberdayaan wanita menjadi sangat penting dalam menjawab berbagai tantangan sekaligus memanfaatkan peluang dimasa yang akan datang. Posisi wanita yang selama ini cenderung diletakkan lebih rendah daripada pria, menyebabkan kemampuan wanita untuk berkontribusi dan mengembangkan potensi tidak maksimal. Kabupaten pohuwato merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo. Pohuwato termasuk daerah yang tergolong sudah berkembang seperti yang ada di daerah-daerah lain. dengan sebagian besar lahan pertaniannya terdiri dari sawah-sawah dan Petani jagung. Namun, Kabupaten Pohuwato ini mempunyai wilayah pantai yang cukup panjang, yang menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian yang penting sekali bagi sebagian penduduknya. Desa Torosiaje merupakan desa pantai yang berada di Wilayah Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, yang menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian utama. Di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Ketergantungan nelayan di Desa Torosiaje terhadap laut, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perkembangan Torosiaje dan desa pantai lainnya di pesisir Kabupaten pohuawato.

Wanita-wanita nelayan mempunyai potensi sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat pantai. Jumlah wanita yang lebih besar daripada pria di daerah pesisir pantai khususnya di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato merupakan potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, dimana posisi wanita yang selama ini hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga ditingkatkan sebagai pencari nafkah. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang Wanita Nelayan Suku Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. 1.2 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut ini : Pemenuhan ekonomi dalam rumah tangga wanita berperan sebagai wanita nelayan. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi wanita sudah berperan ganda. Upaya pemerintah dalam pemberdayaan wanita nelayan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian-uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah Bagaimana Kehidupan Wanita Nelayan Suku Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian yakni:

1. Mengetahui peran wanita nelayan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. 2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam pemberdayaan wanita nelayan. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Teoritis a. Memberikan sumbangsi ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Sosiologi sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan. b. Sebagai referensi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Sosiologi dalam memahami peranan Wanita Nelayan Suku Bajo dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga. 1.5.2 Praktis a. Memberikan manfaat bagi peneliti sendiri guna menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan yaitu Sosiologi tentang Wanita Nelayan Suku Bajo. b. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang Wanita Nelayan Suku Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. c. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan maupun kajian lanjutan untuk peneliti selanjutnya berkaitan dengan permasalahan yang sama sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian yang sudah penulis teliti tentang wanita-wanita nelayan Suku Bajo di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato.