BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pasar modal merupakan salah satu industri yang diminati oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan Salvatore dalam. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka (2011:19). Nilai perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. mengambil peluang ini karena industri sektor properti yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba maksimal. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, membayar gaji, tetapi juga digunakan untuk perluasan perusahaan melalui berbagai kegiatan dimasa yang akan datang. Untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat, karena setiap keputusan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lain yang akan berdampak terhadap nilai perusahaan. Perusahaan perseroan terbatas terdiri dari perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka. Perusahaan tertutup yaitu perusahaan yang sahamnya tidak tercatat dan tidak diperdagangkan pada bursa saham, dengan kata lain tidak bersifat go public. Perusahaan tertutup ini biasanya masih dikelola secara mandiri dan tidak perlu dituntut dalam transparansi laporan keuangannya. Perusahaan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, dan diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut. Konsekuensi perusahaan terbuka yaitu harus siap atas transparansi keuangan yang menunjukkan bahwa perusahaan yang terdaftar di bursa efek telah memenuhi syarat untuk masuk pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan tersebut sudah bersifat go public. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada BEI adalah perusahaan yang sehat, kesehatan pada perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat dari rasio likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi 12

kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rasio solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dari total asset-nya. Pemegang saham ini merupakan pemilik dari sebuah perseroan terbatas terbuka dan mereka membeli saham karena para pemegang saham antara lain ingin melakukan spekulasi untuk mendapatkan keuntungan dengan kenaikan harga saham yang begitu cepat dan berani menanggung kerugian yang sama cepatnya jika saham bergerak turun. Selain spekulatif pemegang saham juga ingin memperoleh imbal jasa berupa dividen yang didapat dari perusahaan yang menerbitkan saham. Karena itu dengan membeli saham pemegang saham akan mendapatkan pengembalian keuangan, yang berupa dividen atau dengan mendapatkan keuntungan ketika saham tersebut dijual kembali (capital gain). Dalam kebanyakan kasus, pemegang saham melalui komisaris akan menunjuk dan mengangkat direksi untuk menjalankan dan memimpin serta bertanggung jawab atas kepengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan, yang kemudian akan menunjuk para manajer untuk mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka untuk mencapai sasaran organisasi dalam perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Manajer bekerja mewakili para pemegang saham, artinya mereka hendaknya mematuhi kebijakan yang dapat meningkatkan nilai para pemegang saham tersebut. Oleh karena itu tujuan dari pengelolaan keuangan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang antara lain tercermin dari harga sahamnya. Mayoritas investor melakukan spekulasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan menanam saham dalam jangka panjang. Ketika harga saham mengalami kenaikan investor akan berlomba-lomba menjual sahamnya kembali dan memperoleh keuntungan 13

yang tinggi. Juga ketika harga saham turun investor akan membeli saham dan akan dijual dikemudian hari ketika harga saham mengalami kenaikan. Dengan demikian investor dapat memperoleh keuntungan yang besar dan lebih cepat ketimbang harus menanamkan saham dalam jangka panjang. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value (PBV). Jika PBV yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Pengukuran nilai perusahaan dapat menggunakan q ratio, PBV, dan Price to Sale Ratio (PSR). Dalam penelitian ini digunakan PBV untuk mengukur nilai perusahaan yaitu nilai perusahaan untuk para pemegang saham, karena PBV memiliki keuntungan lain selain mudah juga dapat mengukur secara tepat. Ukuran perusahaan (firm size) yang lebih dilihat dari total asset perusahaan tersebut juga menentukan peningkatan nilai perusahaan. perusahaan yang besar dalam arti memiliki total asset yang tinggi akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan untuk membiayai pertumbuhan penjualan dan memiliki akses yang lebih besar untuk mendapatkan sumber pendanaan, karena perusahaan yang besar memiliki profitabilitas yang besar pula. Secara umum pengukuran atau penentuan ukuran perusahaan (firm size) dapat menggunakan berbagai indikator, di antaranya adalah tingkat penjualan dan jumlah tenaga kerja yang terlibat, dalam penelitian ini ukuran perusahaan ditentukan dengan mengacu pada pendapat Scott W. Banhart yang menggunakan total asset sebagai pengukur ukuran perusahaan (firm size). Struktur modal merupakan pembelanjaan yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan arus kas bebas (free cash flow) yang tersedia untuk digunakan pada aktivitas yang tidak dalam kepentingan 14

terbaik dari para pemegang saham. Dengan demikian dalam penggunaan free cash flow akan menjadikan struktur modal perusahaan didominasi oleh ekuitas, atau dengan kata lain tingkat leverage perusahaan adalah rendah. Leverage dalam penelitian ini adalah Debt to Assets Ratio (DAR), dengan alasan bahwa DAR lebih dapat menggambarkan proporsi total hutang terhadap seluruh aset yang dikuasai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dari suatu perusahaan, dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur tingkat pengembalian atas ekuitas (Return On Equity/ROE). Rasio ini digunakan karena dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai tingkat pengembalian dari ekuitas atau modal sendiri yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil yang positif dan signifikan (Natarsyah S., 2002). Dengan demikian apabila tingkat profitabilitas naik, maka nilai perusahaan akan naik. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi. Dengan harga saham yang tinggi, maka akan menarik perhatian investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Pada data Jakarta Islamic Index (JII) Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2005-2007 tercatat 30 perusahaan yang terdaftar dalam JII dengan perkembangan PBV pada setiap perusahaan-perusahaan tersebut dalam suatu pencapaiannya yaitu pencapaian dalam meningkatkan nilai perusahaan. Dibawah ini adalah 15 perusahaan yang menggambarkan tingkat nilai perusahaannya pada tahun 2005-2007. Perusahaan yang go public di pasar modal Indonesia, yaitu perusahaan-perusahaan yang masuk kategori JII. 15

Gambar 1.1 Pertumbuhan PBV Tahun 2005-2007 12 10 8 6 4 2 2005 2006 2007 0 Sumber: Data JII ICMD 2005-2007 (Data Diolah) Pada grafik diatas perkembangan PBV pada perusahaan-perusaan yang terdaftar di sebagian JII (karena hanya menampilkan 15 dari 30 data perusahaan) rata-rata mengalami peningkatan ditahun 2005 dan mengalami penurunan ditahun 2006. Penurunan tersebut cukup drastis dibandingkan dengan peningkatan pada tahun sebelumnya. Tergambar bahwa dalam pencapaian nilai perusahaannya yang tidak ideal. Di tahun 2005 PBV ke 15 perusahaan tersebut mencapai 2,70% dengan tingkat profitabilitas (ROE) sebesar 24,38% dan ditahun 2006 mengalami penurunan menjadi 2,67% dengan tingkat ROE sebesar 19,89%, pada tahun 2007 meningkat hingga 4,20% dengan tingkat ROE sebesar 26,62%. perkembangan yang tidak ideal ini dikarenakan struktur modal yang tidak optimal, dan pemegang saham tidak dapat memanfaatkan struktur modal dengan baik. Jika di tahun 2005 struktur modal yang dilihat dari leverage perusahaan sebesar 56%, tingkat leverage di tahun 2006 dan 2007 sebesar 50% dan 49%. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Santika dan Kusuma (2002) pengaruh profitabilitas sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap perusahaan. Karena dengan meningkatnya kinerja perusahaan akan meningkatkan ROA dan ROE yang merupakan contoh proksi 16

dari rasio profitabilitas. Merujuk penelitian Suranta dan Pranata (2003) yang mengemukakan bahwa leverage memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, penulis ingin meneliti dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai perusahaan dan sejauh mana faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Faktor-faktor yang diteliti antara lain Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Profitabilitas. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Mediasi Profitabilitas Pada Perusahaanperusahaan JII di BEI Periode 2005-2010. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas? b. Apakah profitabilitas dan struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan? c. Apakah profitabilitas memediasi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan dibatasi oleh halhal berikut, yaitu: a. Subjek Penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada JII. b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan pada periode 2005-2010. c. Materi atau pokok bahasan yang digunakan mencakup Ukuran Perusahaan yang diukur dengan total asset, struktur modal yang diukur 17

dengan tingkat leverage, profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE), nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV). 1.4 Tujuan Penelitian Merujuk dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap Profitabilitas. b. Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh struktur modal, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh profitabilitas. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan suatu manfaat yang dapat diperoleh, sebagai berikut: 1. Manfaat Keilmuan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bidang keuangan khususnya keuangan syariah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis terutama tentang nilai perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, juga mengetahui perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip syariah dalam pengelolaan keuangannya seperti perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada JII. Juga sebagai pedoman pengaplikasian untuk kedepannya. 18

b. Bagi Calon Investor Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa informasi untuk menentukan kebijakan bagi investor sebelum melakukan investasi. c. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang. d. Bagi penelitian yang akan datang Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi di bidang keuangan khususnya keuangan syariah sehingga bermanfaat pada penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan dimasa yang akan datang. 19