BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang meliputi; (1) Standarisasi, (2) Kompetensi Lulusan, (3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembelajaran Layeutan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Pasundan Katapang Kabupaten Bandung

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I P E N D A H U L U A N. Pendidikan seni berperan penting dalam pengembangan kecerdasan

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

DAFTAR ISI Utami Widyaiswari,2013

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN oleh Engkur Kurdita. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI MINAT, MOTIVASI, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA N 1 PULOKULON

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI KOMIK BERBASIS BUDAYA LOKAL ANGKET SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengolah data dari sebuah penelitian, sebagaimana menurut pernyataan Sugiyono

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahan pembelajaran yang disajikan dalam sub pokok bahasan Wawasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN MENUMBUHKAN KECERDASAN MORAL SECARA KOMPETITIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

SILABUS. Instrumen Pilihan Wajib II (TIUP) SM 414

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul Upaya Peningkatan Pemahaman Gender melalui model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti selama pelaksanaan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

SILABUS. Penilaian. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar. Materi Pokok. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Bentuk Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan guru mata

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB VI KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Lagu gedé dalam Karawitan. Sunda Sebuah Tinjauan Karawitanologi, diketahui keunggulan

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

KARAKTERISTIK PUPUH KINANTI KAWALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar adalah kreativitas dalam menata serta. menghubungkan pengalaman dan pengetahuan sehingga membentuk satu

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Padalarang di Jl.U.Suryadi

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi; (1) Standarisasi, (2) Kompetensi Lulusan, (3) Pendidikan, (4) Proses, (5) Pengelolaan, (6) Sarana dan Prasarana, (7) Penilaian, dan (8) Pembiayaan, tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya meliputi segala aspek kehidupan. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetika dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan belajar dengan seni. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logika matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spritual dan moral dan kecerdasan emosional.

2 Untuk mencapai multi kecerdasan yang mempunyai etika berseni yang bermoral kita perlu mengajarkan seni dan budaya daerah agar peserta didik dapat menghargai budaya daerahnya sendiri, karena sejak kejatuhan negaranegara Islam ke tangan penjajah Timur dan Barat pada abad XIX M. berbagai tragedi melingkupi umat Islam, termasuk bidang seni yang mulai diwarnai oleh seni budaya penjajah. Kini para pemuda kita telah sulit melepaskan diri dari seni barat yang telah merasuk ke dalam dirinya. Padahal banyak sekali seni-seni daerah yang dapat mengubahnya. Dalam khasanah musik daerah yang berkembang di Jawa Barat terdapat beraneka ragam kesenian, salah satunya adalah lagu. Pembelajaran membaca notasi da-mi-na dikalangan siswa didik dengan menggunakan vocal dirasakan oleh penulis cenderung sulit dan memakan waktu relatif lama. Siswa setelah diberikan pembelajaran membaca notasi dengan vocal pada sebuah lagu mereka hanya bisa pada lagu yang sudah diberikan saja, jika diberikan lagu baru siswa tetap tidak bisa membaca lagu tersebut, sehingga guru harus menuntun kembali membaca noatsi pada lagu baru tersebut. Tapi dengan menggunakan media suling dalam membaca notasi diharapkan apabila guru memberikan lagu baru siswa bisa membacanya dan mudah menyesuaikannya dengan lirik atau rumpaka yang tertera pada sebuah lagu tersebut. Dilapangan menunjukan siswa kurang senang terhadap lagu Sunda, maka timbul sebuah pertannyaan; mengapa mereka kurang senang terhadap lagu Sunda?. Untuk dapat menumbuhkan kesadaran pada siswa dalam

3 mengangkat seni lagu Sunda, maka perlu memberikan pengajaran notasi dami-na pada siswa sejak dini. Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka penulis membuat solusi yang bertolak dari pernyataan Bagaimana caranya agar siswa menyukai lagu Sunda?. Tidak sukanya siswa pada lagu Sunda lebih diperparah dengan membaca notasi melalui vokal yang sulit sekali bagi siswa, karena setiap siswa mempunyai kemampuan berolah vokal yang berbeda. Ditinjau dari sarana dan prasarana yang ada disekolah, hanyalah media suling yang paling memungkinkan untuk mempraktekan cara membaca notasi pada lagu, karena media suling ini cukup praktis, mudah dibawa, harganya relatif terjangkau, walaupun harus membuat sekalipun bahan bakunya mudah untuk didapat. Berdasarkan permasalah di atas, penulis ingin mengemukakan topik penelitian tindakan kelas dengan judul. Peningkatan Kemampuan Baca Notasi Da-mi-na Dengan Menggunakan Media Suling Lubang Enam Di Kelas VII SMP Negeri 1 Panjalu Kabupaten Ciamis. B. Rumusan Masalah Berdasarkan deskripsi maslah di atas, maslah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah dengan mempelajari notasi da-mi-na dengan media suling siswa bisa membaca notasi da-mi-na secara mandiri?

4 2. Apakah pembelajaran suling lubang enam dapat meningkatkan baca notasi pada siswa? 3. Apakah membaca notasi da-mi-na dengan menggunakan suling lubang enam lebih efektip? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk memecahkan berbagai masalah yang terdapat di dalamnya, secara rinci tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dengan mempelajari notasi da-mi-na dengan menggunakan suling lubang enam siswa dapat membaca notasi da-mi-na secara mandiri. b. Dengan menggunakan suling lubang enam sebagai media pembelajaran, kemampuan baca notasi da-mi-na pada siswa akan lebih meningkat. c. Dengan menggunakan media suling lubang enam, membaca notasi dami-na akan lebih efektip. D. Manfaat Penelitian Hasil-hasil yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat kepada dunia pendidikan yang berkaitan dengan masalah yang akan dikaji oleh peneliti. Secara rinci yang diharapkan dari kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi UPI, penelitian dapat memberikan solusi agar mengetahui bahwa penerapan pembelajaran suling dilapangan sangatlah penting. 2. Bagi peneliti, penelitian dapat memecahkan permasalahan bagaimana siswa secara cepat dapat membaca notasi da-mi-na.

5 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat meningkatkan siswa secara keseluruhan dibidang lagu-lagu Sunda khususnya di SMP. E. Definisi Operasional Pemakaian kata di dalam judul penelitian ini mengandung makna dan penafsiran yang mungkin bisa bermanfaat bagi pembaca. Guna menghindari kesalahtafsiran terhadap judul penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan-batasan istilah sebagai berikut: a. Pembelajaran ialah suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa menggunakan asa pendidikan maupun teori. Belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru selaku pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran adalah proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisikondisi khusus atau mengahasilkan respon terhadap situasi tertentu (Corey, 1986:195). b. Media ialah alat/sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan sepanduk. c. Suling ialah alat tiup yang mendatar (horizontal), diabuat dari bambu kecil dan tipis, dinamakan tamiang. Berlubang enam seperti dalam tembang Sunda atau kecapi suling, ada juga yang berlubang empat berlaras degung yang biasa melengkapi gamelan degung (Karna Yudibrata, Penelitian/Penyusunan Seni Tari dan Karawitan Sunda,1978).

6 d. Kemampuan: kesanggupan melakukan tugas berdasarkan keterampilan yang dimiliki. e. Notasi ialah tanda baca pada lagu atau suara yang tinggi dan kuatnya dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup (M. Soeharto. Seni Musik untuk SLTP, 1989:10). F. Metode Penelitian 1. Metode Untuk menemukan jawaban sesuai dengan unsur-unsur pokok dalam butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian ketika guru terinspirasi untuk mencoba suatu tindakan baru. Dalam penelitian tindakan kelas perlakuan atas tindakan yang dilakukan oleh peneliti diawali dengan mengumpulkan data dan analisis data. Artinya guru lebih dulu melakukan suatu tindakan tertentu, baru disusul dengan kegiatan pengumpulan data dan analisis data terhadap pengaruh dan efek tindakan tersebut. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, bertujuan untuk menutupi kesenjangan sosial dan budaya antara para ahli dan praktisi serta membentuk suatu metode penelitian yang dapat digunakan sehari-hari di dalam kelas. Tujuan ini menuntut peneliti dalam penelitian tindakan terlibat secara langsung dalam situasi di lapangan. Oleh karena peneliti harus menyampaikan gagasan penelitian kepada para siswa sebagai obyek penelitian.

7 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Kuesioner Peneliti melakukan kuesioner atau angket yang merupakan alat pengumpulan data yang merupakan serangkaian daftar pertanyaan untuk dijawab responden (para siswa). Pertanyaan-pertanyaan kepada responden cukup terperinci, lengkap dan bersifat terbuka, dan diharapkan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. b. Interview (wawancara) Wawancara dilakukan kepada beberapa orang siswa dari setiap kelas dan peneliti bisa bertanya secara detail atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dengan harapan para siswa bisa menjawab pertanyaan peneliti dengan bebas tanpa ada arahan dan saran dari peneliti. c. Observasi Peneliti melakukan observasi secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap siswa-siswa yang pandai membaca notasi dengan suling, belum bisa bermain suling, siswa yang jarang bermain suling, bahkan kepada siswa yang kurang senang terhadap lagu Sunda. d. Tes Tes merupakan metode pengumpulan data yang sifatnya mengevaluasi hasil proses, instrumennya adalah praktek membaca notasi dengan suling pada lagu Sunda.

8 3. Teknik Analisis Data (Pengolahan Data) Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menjelaskan perubahan kemampuan membaca notasi da-mi-na pada lagu Sunda dengan menggunakan media suling. Data skor membaca notasi lagu dengan menggunakan media suling dianalisis dengan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata dan prosentase dari masing-masing instrumen, yaitu kuesioner dan lembar observasi. Peningkatannya tiap akhir siklus dianalisis untuk melihat kecenderungan, naik atau turun. G. Asumsi Penelitian Penerapan latihan membaca notasi da-mi-na dengan media suling adalah sebuah upaya meningkatkan kemampuan membaca notasi da-mi-na pada siswa. Penerapan media suling pada peningkatan kemampuan membaca notasi da-mi-na memperingan pengadaan sarana dan prasarana di sekolah. H. Lokasi Penelitian Penelitian berjudul : Peningkatan Kemampuan Baca Notasi Da-mi-na Dengan Menggunakan Media Suling Lubang Enam Di Kelas VII SMP Negeri 1 Panjalu Kabupaten Ciamis akan mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Panjalu Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada alasan, bahwa peneliti adalah guru mata pelajaran seni budaya di sekolah tersebut.

9 I. Langkah-Langkah Penelitian Prosedur penelitian ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merancang/merencanakan kegiatan penelitian, mulai dari waktu penelitian, materi penelitian, strategi penelitian dan rencana pengolahan penelitian. 2. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala SMP Negeri 1 Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. 3. Menyusun permasalahan yang muncul disetiap kelas yang berhubungan dengan pembelajaran membaca notasi lagu melalui observasi, wawancara dan studi kasus. 4. Berdiskusi dengan siswa mengenai masalah yang dihadapi dalam pembelajaran membaca notasi da-mi-na dengan menggunakan media suling. 5. Melaksanakan proses pembelajaran membaca notasi da-mi-na dengan media suling. 6. Mengevaluasi dan merevisi hasil penerapan membaca notasi da-mi-na dengan media suling pada pertemuan pertama melalui diskusi dengan perwakilan siswa dari setiap kelas. 7. Melaksanakan kembali proses pembelajaran notasi da-mi-na dan suling untuk meningkatkan kemampuan membaca notasi lagu berdasarkan evaluasi dan revisi. 8. Menyusun laporan penelitian cara membaca notasi da-mi-na dengan menggunakan media suling.