PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAGIC CARD PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN ALGADISC POKOK BAHASAN MIKROALGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TAKSONOMI MONERA DAN PROTISTA

PENYUSUNAN LKS PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON

ARTIKEL ILMIAH OLEH NIRMA SUFITRA NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2018

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

E-journal Prodi Edisi 1

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT UNTUK SISWA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM KONVERSI BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOLEKSI AWETAN CANGKANG GASTROPODA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DENGAN APLIKASI SCHOOLOGY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang... 1

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI ASET TETAP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MAWARIS MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS XII SMA IT ABU BAKAR

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN IPS SISWA SMP KELAS VIII JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL IPS SMP KELAS VIII SEMESTER 1 DENGAN TEMA KEUNGGULAN LOKASI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK IPA MATERI SISTEM PERNAFASAN MANUSIA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE (E-MODULE) PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA MATERI BLENDER UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KLATEN

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Pengembangan Modul Mata... (Putu Darsana)1

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU GLADHEN AKSARA JAWA UNTUK KELAS IV SD N KOTAGEDE I

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

Edu Elektrika Journal

Transkripsi:

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MAGIC CARD PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) INSTRUCTIONAL MEDIA MAGIC CARD DEVELOPMENT ON HUMAN REPRODUCTION SYSTEM MATERIAL AT CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL Reza Fitriyani 1, Fenny Agustina 2*, Dahrul Aman Harahap 3 123 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau Kepulauan, Batam *Korespondensi : fennyagustina@gmail.com Abstrak Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berupa Magic Card dengan materi sistem reproduksi manusia untuk kelas XI SMA dan mengetahui kelayakan media Magic Card sebagai media pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga fase, yaitu analisis kebutuhan, desain serta pengembangan dan implementasi. Instrumen penilaian dibuat dalam bentuk angket yang diberikan pada ahli materi, ahli media dan peserta didik dengan memperhatikan penilaian dari aspek bahasa, materi, penyajian, grafis dan ketertarikan peserta didik. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data kualitatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menginterpretasikan jumlah rerata skor menggunakan rumus konversi skala lima agar diketahui kelayakan media. Berdasarkan hasil analisis data validasi oleh ahli materi mendapatkan skor sebesar 4,74 dengan kategori sangat baik. Hasil analisis data validasi oleh ahli media mendapatkan skor sebesar 4,42 dengan kategori sangat baik. Hasil analisis data validasi oleh peserta didik mendapatkan skor sebesar 4,38 dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan penilaian terhadap media Magic Card materi sistem reproduksi manusia kelas XI SMA mendapatkan skor 4,51 dengan nilai A dan kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut maka media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Kata Kunci : Pengembangan, Magic Card, Sistem Reproduksi. Abstract The background of this research was to develop instructional media Magic Card on human reproduction system materials for class XI senior high school students and to determine the eligibility of Magic Card media as a instructional media. This research was a developmental research (Research and Development). The procedure of research conducted with three phases, namely the requirement analysis, design and development and implementation. Instrument was questionnaire which given to the subject matter experts, media experts and learners with consederation to the assessment of aspects of language, material, presentation, graphics and learners interest. The data obtained in this study was qualitative data and analyzed using descriptive analysis techniques to interpret the number average score using the conversion formula five-point scale in order to know the eligibility of the media. Based on the results of data analysis validation by the material experts get a score of 4.74, categorized as very good category.the results of data analysis validation by media experts to get a score of 4.42, categorized as very good. The results of data analysis validation by learners get a score of 4.38, categorized as very good. Overall assessment of the Magic Card media on human reproductive system material at class XI SMA Students, gaining a score of 4.51 with the A value and categorized as very good. Based on these results, the developed instructional media was eligible to use as a learning media. Keywords: Development, Magic Card, Reproduction system. 99

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media PENDAHULUAN Saat ini Kurikulum 2013 (K13), adalah kurikulum yang sudah banyak diterapkan pada sebagian besar sekolah di Indonesia. Dalam penerapan K13 pada proses pembelajaran, dibutuhkan sosok guru yang efektif sehingga dapat menarik perhatian peserta didiknya agar lebih aktif. Guru efektif adalah guru yang tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran dengan baik, tetapi juga mampu menyampaikan materi tersebut kepada peserta didik dengan metode dan strategi yang baik, disamping itu juga mampu memanfaatkan media pembelajaran secara optimal sehingga peserta didik mudah memahami materi yang disampaikan. Eksistensi media dalam pembelajaran bukan merupakan hal yang baru, karena media dapat membantu tugas guru dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari materi pelajaran yang akan disampaikan. Khususnya pada mata pelajaran Biologi, materi yang disajikan cenderung atau lebih banyak bersifat hafalan dan membutuhkan pemahaman konsep yang lebih dalam. Untuk materi Sistem Reproduksi pada Manusia sangat membutuhkan pemahaman khusus dalam mempelajarinya, karena pada materi ini tidak terdapat praktikum. Sesuai dengan pendapat Mursiti (2009) dalam Suparmi (2013), bahwa peserta didik akan lebih mudah menerima materi pelajaran jika digunakan alat bantu yang dapat diintegrasikan pada seluruh kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian pemanfaatan media dalam proses pembelajaran akan lebih membantu peserta didik dalam memahami dan menghafal konsep-konsep dari materi tersebut. Berdasarkan observasi peneliti di SMA Negeri 8 Batam, dalam proses belajar dan pembelajaran Biologi, guru lebih dominan menggunakan media torso dan LCD proyektor di dalam kelas. Kondisi beberapa media yang ada kurang terawat dengan baik sehingga media kurang menarik perhatian peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu ketidaklayakan media pembelajaran yang tersedia, kurangnya kreativitas guru dalam berinovasi menciptakan media-media baru merupakan salah satu faktor yang menyebabkan proses belajar dan pembelajaran menjadi kurang efektif sehingga tujuan pembelajaran belum dapat tercapai secara optimal sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 100

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 Media pembelajaran berbentuk Magic Card diharapkan mampu menarik perhatian peserta didik untuk lebih berminat dalam mengikuti proses belajar dan pembelajaran Biologi pada materi Sistem Reproduksi pada Manusia. Media Magic Card yang akan dikembangkan diasumsikan sebagai salah satu teknik untuk menghapal dan memahami materi pembelajaran secara cepat. Salah satu keunggulan yang dapat dilihat dari produk yang akan dikembangkan yaitu peserta didik dapat menghafal dan memahami materi sistem reproduksi dengan mudah, karena dalam satu kali putaran pada Magic Card, dapat dilihat dan dibaca empat profil secara langsung tentang organ reproduksi manusia. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti mencoba untuk mengangkat judul Pengembangan Media Pembelajaran Magic Card pada Materi Sistem Reproduksi Manusia kelas XI di Sekolah Menengah Atas (SMA). METODOLOGI Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016 tepatnya pada semester genap, bertempat di SMA Negeri 8 Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong, Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009). Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Borg & Gall, 1983 dalam Setyosari, 2015). Model pengembangan yang digunakan untuk merancang Magic Card adalah Model pengembangan Hannfin & Peck. Model Hannafin & Peck adalah model pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada produk dan bertujuan untuk menghasilkan suatu produk biasanya media pembelajaran, dengan beberapa tahapan yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap desain serta tahap pengembangan dan implementasi. Kelayakan media yang dikembangkan diketahui dengan mengujicobakan produk pada validator dan subjek uji coba. Validator terdiri dari dua orang sebagai ahli materi dan dua orang sebagai ahli media. Sedangkan subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMA Negeri 8 Batam yang berumlah 40 orang. Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang didapatkan dari pengisian angket oleh validator dan peserta didik. Angket berisi beberapa pertanyaan menyangkut aspek isi materi, penyajian media dan tampilan menyeluruh 101

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media dengan menggunakan skala likert dengan lima kriteria yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K) dan sangat kurang (SK). Selanjutnya data yang diperoleh dari ahli materi, ahli media dan responden berdasarkan lembar kuesioner dianalisis mengunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012 dalam Sartikaningrum, 2013). Untuk menganalisis data tentang kelayakan media Magic Card dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan : Tabel 1. Aturan Pemberian Skor Klasifikasi Skor Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup 3 Kurang 2 Sangat Kurang 1 2. Menghitung nilai rerata skor tiap indikator dengan rumus : x = x Keterangan : N x = Skor rata-rata x = Jumlah skor N = Jumlah subjek uji coba 3. Menjumlahkan rerata skor tiap aspek. 4. Menginterpretasikan secara kualitatif jumlah rerata skor tiap aspek dengan menggunakan rumus konversi skor skala 5 berikut : Tabel 2. Rumus Konversi Jumlah Rerata Skor pada Skala Lima Skor Rumus Nilai Katagori 5 Mi + 1,50 Sbi < X A Sangat Baik 4 Mi + 0,50 Sbi < X Mi + 1,50 Sbi B Baik 3 Mi 0,50 Sbi < X Mi + 0,50 Sbi C Cukup 2 Mi 1,50 Sbi < X Mi 0,50 Sbi D Kurang 1 X Mi 1,50 Sbi E Sangat Kurang (Azwar, 2013 dalam Sartikaningrum, 2013) Keterangan : X = Jumlah rerata skor Skor maksimal ideal = Jumlah indikator x skor tertinggi 102

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 Skor minimal ideal = Jumlah indikator x skor terendah Mi (Mean Ideal) = 1 (Skor mak ideal + skor min ideal) 2 Sbi (Simpangan Baku Ideal) = 1 (Skor mak ideal skor min ideal) 6 Tabel 3. Pedoman Konversi Skor Hasil Penilaian kedalam Nilai Lima Kategori Skor Rumus Nilai Katagori 5 4.01 < X A Sangat Baik 4 3,34 < X 4,01 B Baik 3 2,26 < X 3,34 C Cukup 2 1,99 < X 2,26 D Kurang 1 X 1,99 E Sangat Kurang Mi Sbi = 1 2 (skor maksimum + skor minimum) = 1 (5 + 1) 2 = 3 (skor maksimum skor minimum) = 1 6 = 1 (5 1) 6 = 0.67 Untuk mengetahui kualitas dari produk media yang dikembangkan layak atau tidak, maka peneliti menggunakan kriteria minimal penilaian B yang termasuk kategori Baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap pertama dilakukan analisis kebutuhan, yaitu identifikasi pada kebutuhan belajar dan karakteristik siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan, hasil dari identfikasi adalah : 103

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media Tabel 4. Rekapitulasi Kebutuhan Belajar dan Karakteristik Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Media yang dominan digunakan Torso pada saat pembelajaran Biologi LCD proyektor 2 Kondisi media yang ada saat ini Beberapa mengalami kerusakan, karena kurangnya perawatan pada media 3 Materi yang membutuhkan pemahaman yang lebih dalam Materi sistem reproduksi, karena pada pembelajaran ini tidak terdapat praktimum sehingga butuh pemahaman yang khusus 4 Karakteristik peserta didik Peserta didik senang dengan pembelajaran yang disertai gambar-gambar atau menggunakan media Peserta didik akan mengantuk apabila pembelajaran 5 Asumsi tentang media pembelajaran Magic Card dengan ceramah dan tanpa media Media belum pernah digunakan Akan membuat peserta didik senang dan tertarik untuk belajar Selanjutnya dilakukan identifikasi kesesuaian materi dengan kurikulum. Identifikasi terhadap materi dilakukan untuk mendapatkan materi sistem reproduksi manusia. Dilanjutkan dengan identifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang akan dibutuhkan saat proses pengembangan Magic Card adalah laptop, printer, aplikasi microsoft power point, hvs, kertas foto (matte photo paper), karton berwarna (hitam, merah, kuning, hijau dan merah muda), corrugated paper (hijau dan ungu), impact board, cutter, double tape, lem fox, lakban, dan gunting. Alat dan bahan yang telah dipaparkan merupakan alat dan bahan yang digunakan pada saat pembuatan prototype Magic Card dan selama dilakukannya revisi. Jika sudah tidak dilakukan revisi, maka prototype siap dicetak menggunakan jasa percetakan. Pada tahap kedua, dilakukan tahapan desain untuk menentukan materi pokok dengan menyesusaikan materi dengan Kompetensi Dasar (KD), indikator pembelajaran, dilanjutkan dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta menyusun instrumen penelitian yang berupa angket dengan mempertimbangkan penilaian pada aspek bahasa, aspek materi, aspek grafis, aspek penyajian dan aspek ketertarikan peserta didik. Pada tahap ketiga, dilakukan tahap pengembangan dan implementasi. Pada tahap pengembangan ini dilakukan pembuatan prototype. Bahan yang akan dipersiapkan untuk membuat prototype bagian depan Magic Card adalah karton hitam dengan ukuran panjang 38 cm dan lebar 35 cm, tiga lingkaran dan item-item pendukungnya. Untuk ukuran-ukuran pada lingkaran adalah sebagai berikut : 1. Lingkaran I dari karton berwana kuning dan merah muda, mempunyai diameter 31 cm dan berfungsi untuk penempelan angka 1 sampai 10 sebagai jumlah organ reproduksi yang akan disajikan. 104

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 2. Lingkaran II dari karton berwarna merah dan hijau, mempunyai diameter 27 cm dan berfungsi sebagai tempat penempelan profil-profil mengenai organ-organ reproduksi. 3. Lingakaran III dari corrugated paper berwarna hijau dan ungu, mempunyai diameter 27 cm dan berfungsi sebagai pemutar pada media Magic Card serta sebagai tempat penempelan keterangan profil dan gambar organ reproduksi. Untuk lingkaran III akan dibentuk dengan 4 pemotongan sesuai dengan layout yang telah ditentukan pada langkah pertama, yang nantinya sebagai tempat menampilkan profil pada setiap putarannya. Pembuatan item-item pada produk menggunakan Microsoft Power Point. Pembuatan prototype dilanjutkan dengan bagian belakang media Magic Card. Item-item yang akan dibuat pada sisi belakang media sistem reproduksi pria adalah sajian materi tentang siklus spermatogenesis dan info mengenai sperma, sedangkan pada media sistem reproduksi wanita disajikan materi tentang oogenesis dan siklus menstruasi. Selanjutnya akan di tempelkan pada karton hitam dengan ukuran panjang 38 cm dan lebar 35 cm sesuai dengan layout yang telah ditentukan. Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4 merupakan hasil prototype yang telah dibuat dan siap untuk di validasi. Gambar 1. Sisi Depan Media Sistem Reproduksi Pria Gambar 2. Sisi Belakang Media Sistem Reproduksi Pria 105

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media Gambar 3. Sisi Depan Media Sistem Reproduksi Wanita Gambar 4. Sisi belakang Media Sistem Reproduksi Wanita Sebelum media diimplementasikan pada proses pembelajaran, media terlebih dahulu divalidasi oleh para validator. Pengujian validasi dilakukan untuk menguji kehandalan model hasil pengembangan baik dari sisi proses pembelajaran maupun dari sisi hasil belajar (Sanjaya, 2013). Validasi media Magic Card dilakukan oleh dua ahli materi serta dua ahli media, semua merupakan dosen program studi pendidikan Biologi. Selain melakukan penilaian kelayakan terhadap media Magic Card, validator materi juga memberikan masukan dan saran agar media menjadi lebih baik. Masukan dan saran dari validator materi diantaranya adalah : 1. Perlu ditinjau kembali berapa materi yang masih kurang tepat. 2. Gunakan materi dari sumber yang terpercaya dan sampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh siswa. 3. Untuk pernyataan tentang ukuran organ, tambahkan simbol ±. 4. Ubah urutan Magic Card tentang organ reproduksi pria dari vas deferens vesikula seminalis duktus ejakulatoris uetra. Selanjutnya masukan dan saran dari validator media diantaranya adalah : 1. Tanda panah pada gambar diganti dengan fill putih dan ketebalan garis 1¼ pt dengan warna hitam. 2. Panah untuk pemutar dimajukan ± 1½ cm atau lebih (disesuaikan). 3. Tambahkan logo UNRIKA pada media. Prototype kembali dibuat sesuai dengan saran dan masukan dari para validator. 106

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 Sebelum dilakukan pencetakan media, media akan di scan terlebih dahulu. Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8 dan Gambar 9 merupakan media yang telah direvisi dan siap untuk digunakan pada tahap implementasi pembelajaran. Gambar 6. Sisi Depan Media Sistem Reproduksi Pria Gambar 7. Sisi Belakang Media Sistem Reproduksi Pria Gambar 8. Sisi Depan Media Sistem Reproduksi Wanita Gambar 9. Sisi belakang Media Sistem Reproduksi Wanita Media yang telah di cetak dan divalidasi oleh validator materi dan validator media akan diujicobakan pada proses pembelajaran di kelas. Peneliti memberikan media pada guru untuk digunakan dalam pembelajaran, dan selanjutnya peserta didik akan mengisi angket kelayakan media mencakup aspek bahasa, aspek materi, aspek penyajian, aspek grafis dan aspek ketertarikan peserta didik sesuai dengan pendapatnya masing-masing. Sebelum dikatakan sebagai media yang layak, tentu dilakukan beberapa kali revisi yang disarankan oleh para ahli. Hal tersebut selaras dengan pendapat Pribadi (2009) dalam 107

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media Herryson (2012) yang mengemukakan bahwa produk atau program pembelajaran memerlukan proses uji coba dan revisi. Berdasarkan perolehan data dari angket yang disebarkan pada tiga validator yaitu ahli materi, ahli media dan peserta didik, didapatkan penilaian untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut : 1. Aspek Bahasa Aspek bahasa dinilai oleh ahli materi, ahli media dan peserta didik. Masing-masing skor total dari ketiga validator mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. Jika skor total dari masing-masing validator dirata-ratakan, maka diperoleh skor sebesar 4,53. Berdasarkan tabel analisis penghitungan nilai konversi hasil skor pada tiap indikator, skor 4,53 mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. 2. Aspek Materi Aspek materi dinilai oleh ahli materi dan peserta didik. Masing-masing skor total dari kedua validator mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. Jika skor total dari masing-masing validator dirata-ratakan, maka diperoleh skor sebesar 4,48. Berdasarkan tabel analisis penghitungan nilai konversi hasil skor pada tiap indikator, skor 4,48 mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. 3. Aspek Penyajian Aspek bahasa dinilai oleh ahli materi, ahli media dan peserta didik. Masing-masing skor total dari ketiga validator mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. Jika skor total dari masing-masing validator dirata-ratakan, maka diperoleh skor sebesar 4,50. Berdasarkan tabel analisis penghitungan nilai konversi hasil skor pada tiap indikator, skor 4,50 mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. 4. Aspek Grafis Aspek materi dinilai oleh ahli media dan peserta didik. Masing-masing skor total dari kedua validator mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. Jika skor total dari masing-masing validator dirata-ratakan, maka diperoleh skor sebesar 4,40. Berdasarkan tabel analisis penghitungan nilai konversi hasil skor pada tiap indikator, skor 4,40 mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. 5. Aspek Ketertarikan Peserta Didik Aspek materi dinilai oleh ahli materi dan peserta didik. Masing-masing skor total dari kedua validator mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. Jika skor total dari masing-masing validator dirata-ratakan, maka diperoleh skor sebesar 4,38. Berdasarkan tabel analisis penghitungan nilai konversi hasil skor pada tiap indikator, skor 4,38 mendapatkan nilai A dengan kategori Sangat Baik. 108

SIMBIOSA, 5 (2): 99-109 Desember 2016 ISSN Cetak. 2301-9417 Keseluruhan hasil penilaian dari ahli materi, ahli media dan peserta didik pada masing-masing aspek menunjukkan sudah memenuhi syarat kelayakan media yang dikembangkan. Dengan demikian, media Magic Card yang dikembangkan dalam penelitian ini telah layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi sistem reproduksi manusia di SMA. KESIMPULAN Media Magic Card sebagai media penunjang proses pembelajaran dapat dikembangkan dengan materi sistem reproduksi manusia khususnya untuk kelas XI SMA. Hasil analisis angket dari ahli materi terhadap media Magic Card mendapatkan skor penilaian sebesar 4,74 dengan nilai A dan kategori Sangat Baik. Hasil analisis angket dari ahli media terhadap media Magic Card mendapatkan skor penilaian sebesar 4,42 dengan nilai A dan kategori Sangat Baik. Hasil analisis angket peserta didik terhadap media Magic Card mendapatkan skor penilaian sebesar 4,38 dengan nilai A dan kategori Sangat Baik. Media Magic Card sistem reproduksi manusia dinyatakan layak digunakan pada proses pembelajaran di kelas XI SMA dengan rerata skor keseluruhan yang didapatkan yaitu 4,51 dengan nilai A dan kategori Sangat Baik. REFERENSI Herryson. 2012. Pengembangan Pembelajaran Berbentuk Video pada Materi Ajar Merakit Amplifier 400 Watt. (Tesis), Universitas Negeri Medan, Medan. Efendi, Y. (2016). Performance Kinerja Dosen Di Lingkungan Universitas Riau Kepulauan Ditinjau Dari Aspek Supervisi Dekan Pada Tahun Akademik 2012-2013. DIMENSI, 3(1). Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sartikaningrum, Ria. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Permanainan Monopoli Akuntansi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel. (Skripi), Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 109

SIMBIOSA Vol 5 (2): 99-109 Desember 2016 Reza Fitriyani, Fenny Agustina, Dahrul Aman Harahap : Pengembangan media Suparmi, 2013. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Education Card Berbasis Sains- Edutainment Tema Energi Kelas VII. (Skripsi), Universitas Negeri Semarang, Semarang. 110