PENYAKIT JANTUNG CORONER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti riwayat keluarga, umur, jenis kelamin (Ditjen PP&PL Kemenkes

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem tingkat resiko penyakit jantung koroner.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkannya. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, maka dapat menimbulkan penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi. kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi karena

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Jenis kelamin 4. Obesitas. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Data Penyakit Kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

Mitos dan Fakta Kolesterol

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB I PENDAHULUAN. kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Profil kesehatan masyarakat di negara-negara industri telah berubah secara

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

AYU CANDRA RAHMAWATI J

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba modern ini, kecenderungan pola makan yang serba

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. kelompok usia lanjut (usila/lansia) (Badriah, 2011). Secara alamiah lansia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. maju. Penyakit Jantung Koroner ini amat berbahaya karena yang terkena adalah organ

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. otak atau penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan otot

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

masih berada di peringkat ke-11 penyebab utama kematian di Indonesia, tahun 1986 naik ke peringkat 3, dan tahun sudah menduduki peringkat 1

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit Jantung Koroner

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

Transkripsi:

PENYAKIT JANTUNG CORONER Derajat kesehatan: dipengaruhi faktor perilaku (sosio budaya, sosio ekonomi, dan psikis) Penyakit jantung = penyakit ke 3 penyebab kematian. Menyerang usia produktif Terjadi perubahan sosio budaya dan sosio ekonomi yang besar perubahan kebiasaan hidup meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner

Fakta: Jumlah perokok meningkat Penyakit hipertensi Kelebihan kolesterol Diabetes melitus Stress Obesitas Kurang gerak BAHAYA MENGANCAM

PENYAKIT JANTUNG CORONER Penyakit ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Timbunan lemak, kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah menyempitnya pembuluh darah Pada waktu pembuluh darah menyempit, jantung harus bekerja lebih keras dan ini menyebabkan nyeri dada Kalau pembuluh darah tersumbat sama sekali, pemasokan darah ke jantung akan terhenti serangan jantung

Faktor risiko alami Faktor risiko yang dapat diperbaiki, dikurangi atau dimodifikasi

Faktor risiko alami Faktor risiko yang tidak dapat dicegah seperti:- keturunan/genetik usia jenis kelamin memasuki usia 45 tahun bagi pria bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi Kolesterol mengendap dalam pembuluh darah arteri atherosclerosis Tekanan Darah Tinggi (hypertensi) Rokok - perokok memiliki HDL lebih rendah - merokok menyembunyikan angina Obesitas (kegemukan) Diabetes Melitus Kurangnya aktivitas fisik Stress

Konsep Pencegahan, Promosi, Tanggung Jawab Pencegahan: prinsip penghindaran penyakit, perlindungan masyarakat dari konsekuensi yang membahayakan Konsep pencegahan perlu melakukan analisis masalah berupa analisis sosiomedik. Analisis sosiomedik berupa: pengetahuan, kepercayaan, nilai, norma seseorang, dan kesatuan sosial.

Promosi kesehatan: mencakup kegiatan kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh individu-individu dan komunitas untuk mempertahankan dan meningkatkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat.

Konsep Tanggung Jawab Kausalitas penyakit terkait dengan makin diyakini terkait langsung dengan kebiasaan hidup individu dalam hidup sosiobudayanya. Peranan tanggung jawab individu sangat penting dalam penanggulanagan penyakit

Individu dan Kesatuan Sosial sebagai sasaran komunikasi Kategori A: Kelompok yg belum diganggu oleh penyakit kardiovaskuler, baik di kalangan komunitas pedesaan dan yang terpencil (seperti di Irian Jaya, Maluku, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Tengah) Kategori B: Kelompok yang belum diganggu penyakit kardiovaskular tetapi mempunyai risiko yang tergolong tinggi Kategori C: Kelompok ini terdiri dari individu-individu yang sudah mengalami serangan penyakit kardiovaskular. Kelompok ini mudah diidentifikasi karena terpusat di rumah-rumah sakit

Interaksi Sosial dalam Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan Interaksi sosial P= PROVIDER = pertemuan antar praktisi R=RECIPIENT = pasien sasaran komunikasi PERANGKAT KOMUNIKASI: Menambah, melindungi dan mempertahankan budaya yang sudah baik Mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku yang merugikan

Interaksi Sosial dalam Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan Sifat atau ciri individual Jaringan dan dukungan sosial Peranan kelompok praktisi Pelayanan Kesehatan Kesesuaian dalam lingkungan sosio budaya

Perilaku yang harus dilakukan untuk menangani penyakit jantung koroner

1. Makan-makanan yang sehat Kurangi makanan berlemak Kurangi makanan yang mengandung lemak hewani Gantikan dengan lemak poliunsaturated (minyak jagung, minyak bunga matahari) dan lemak monosaturated (minyak kanola, zaitun) Makan ikan 3-4 kali seminggu Tingkatkan jumlah serat terutama dengan buah segar, sayuran, kacang-kacangan kering, barley oats (sejenis gandum) Kurangi makan gula dan makanan manis

2. Pertahankan berat badan ideal. 3. Kurangi alkohol (maksimum 1 atau 2 gelas sehari)

4. Olah raga secara teratur 5.Jangan merokok

6.Kendalikan stress 7. Lakukan pemeriksaan kesehatan

8. Lakukan cara hidup sehat

Promosi Penyakit Jantung Promosi kesehatan semua faktor risiko yang bersumber dari kebiasaan hidup yang salah perlu peranan kelompok P (provider) Promosi semua pengetahuan dan praktek pencegahan pjk Promosi deteksi kondisi jantung dan pembuluh darah