BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan masyarakat yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. intermediasi keuangan. Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan seperti perbankan. Perbankan sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di negara yang bersangkutan dan yang melaksanakan (sejauh dapat

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan yang lebih dinamis dan koheren. Singapura UU yang mengarah pada pembentukan Monetary Authority of

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga keuangan berperan penting guna menunjang perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihimpun oleh bank harus disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini sebagai akibat dari deregulasi perbankan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

PENDAHULUAN. nama Thai National Banking Bureau. Pada tahun 1942, Thai National Banking

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah diubah dengan Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. (Prasetyo, 2009). Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan masyarakat yang dikenal dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Kemudian, bank menyalurkannya dalam bentuk kredit (meminjamkan dana) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2010 : 12). Dari pengertian tersebut, ternyata bank tidak hanya menghimpun dana dan menyalurkan dana, tetapi juga harus meningkatkan taraf hidup orang banyak melalui kegiatannya tersebut. Didalam dunia bisnis, bank sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan bisnis disuatu Negara yang menganut perekonomian terbuka. Perbankan disuatu Negara sangatlah penting dikarenakan bank masuk disemua kegiatan bisnis, tidak ada kegiatan bisnis yang tidak berkaitan dengan bank. Dikarenakan bank sebagai lembaga perantara dua belah pihak yang memberikan jasa lalu lintas dalam peredaran uang maupun pembayaran lainnya (financial intermediary). Kemajuan perbankan disuatu Negara dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Negara-negara maju tentu memiliki 1

2 sistem perbankan yang baik oleh karena itu bank dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat secara luas. Kegiatan suatu bank, mengandung banyak resiko didalamnya maka dari itu dibentuklah bank sentral. Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan (Wikipedia bahasa Indonesia). Banyak Negara yang memiliki bank sentral didalamnya seperti Bank Negara Malaysia yang didirikan pada 26 januari 1959. di dalam UU Bank Negara Malaysia 2009 yang baru dimodifikasi. UU ini menyatakan bahwa tujuan utama Bank adalah untuk mendorong stabilitas moneter dan stabilitas keuangan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Malaysia yang berkelanjutan. UU ini juga menetapkan bahwa fungsi utama Bank Negara Malaysia adalah untuk : 1. merumuskan dan mengendalikan kebijakan moneter di Malaysia 2. mengeluarkan mata uang di Malaysia 3. mengatur dan mengawasi lembaga keuangan yang tunduk pada hukum yang diberlakukan oleh Bank 4. mengawasi pasar uang dan pasar valuta asing 5. mengawasi sistem pembayaran 6. mendorong sistem keuangan yang kokoh, progresif dan mencakup semua 7. memegang dan mengelola cadangan luar negeri Malaysia 8. mendorong rezim nilai tukar yang sesuai dengan dasar-dasar ekonomi negara

3 9. bertindak sebagai penasihat keuangan, bankir dan agen keuangan kepada Pemerintah. Dalam melaksanakan tujuan dan fungsi di atas, Bank wajib memperhitungkan kepentingan negara. Bank Negara Malaysia mendorong agar bank lebih efisien supaya laba stabil dan meningkat Dari pernyataan diatas disimpulkan Bank Negara Malaysia berusaha meningkatkan kinerja perbankan di Negara Malaysia untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi, pengetatan pengawasan sistem perbankan, membuka lapangan pekerjaan, serta menjaga stabilitas harga dan keseimbangan nilai tukar dalam posisi pembayaran neraca luar negeri Negara Malaysia. Tabel 1.1 PERKEMBANGAN ROA PERBANKAN MALAYSIA (Dalam Persen) TAHUN ROA TREND 2004 1,40 2005 1,30-0,10 2006 1,30 0,00 2007 1,50 0,20 2008 1,50 0,00 2009 1,20-0,30 2010 1,50 0,30 2011 1,50 0,00 2012 1,60 0,10 2013 1,40 0,20 Rata-rata Trend 0,04 Sumber : www.aric.adb.org

4 Berdasarkan tabel 1.1 kinerja perbankan Malaysia secara perkembangan ROA relatif baik, walaupun pada periode tahun 2004 sampai dengan 2005 mengalami penurunan sebesar -0,10% dan pada tahun berikutnya stagnan tidak mengalami pertumbuhan atau penurunan dan pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 0,20. Di tahun berikutnya 2008, stagnan seperti pada periode tahun 2005-2006. Pada tahun 2009 justru mengalami penurunan yang cukup drastic sebesar -0,30% dan pada tahun berikutnya 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0,30% hingga pada tahun 2012-2013 mengalami kenaikan 0,20%. Dengan perkembangan ROA yang fluktuatif penulis ingin meneliti factor-faktor apa saja yang mempengaruhi penurunan serta kenaikan ROA pada Negara Malaysia. Di tahun 2012 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6%. Dalam laporan tahunan BNM 2012, yang dirilis Rabu (20/03). "Permintaan domestik, yang mencatat tingkat tertinggi ekspansi selama dekade terakhir pada tahun 2012, diperkirakan akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pada tahun 2013. Meskipun ada percepatan yang lebih moderat," kata laporan itu. BNM mengatakan seperti dikutip dari Bernama, Rabu (20/03), mengatakan, permintaan domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 8,1% pada 2013, lebih lambat dari pertumbuhan tahun 2012 yang mencapai 10,6%. Dari sektor konsumsi masyarakat, diperkirakan akan tumbuh namun lebih lambat yakni sebesar 9,1%, sedangkan ditahun 2012 mencapai 10,7%. BNM menjelaskan, investasi sektor swasta akan didorong oleh ekspansi kapasitas terus berorientasi domestik perusahaan, pelaksanaan berkelanjutan dari proyek dengan

5 periode kehamilan yang lama dan peningkatan bertahap dalam permintaan eksternal. Sedangkan konsumsi sektor swasta diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang lebih moderat pada semester kedua tahun ini, tetapi akan terus didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan kondisi pasar tenaga kerja. Pengeluaran pemerintah diperkirakan akan tetap kuat setelah pertumbuhan yang luar biasa pada tahun 2012 - menjadi 5,4% (2012-10,3%), yang konsumsi bisa melihat pertumbuhan lebih lambat dari 3,6% (2012-5,0%) dan investasi 7,5% (2012-17,1%). BNM menambahkan pertumbuhan yang lebih rendah dalam pengeluaran sektor publik adalah karena adanya konsolidasi yang sedang berlangsung dari posisi fiskal pemerintah sementara peran sektor swasta keuntungan lebih penting. Dalam hal output, manufaktur diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan yang lebih kuat yakni 4,9% (2012-4,8%), sektor jasa melambat menjadi 5,5% (2012-6,4%), konstruksi 15,9% (2012-18,5%). Namun, dari sektor pertanian diharapkan tumbuh menjadi 5% (2012-1,4%) dan pertambangan 5% (2012-1,4%). BNM mencatat bahwa sejalan dengan laju ekspansi permintaan domestik, impor barang modal dan konsumsi juga diharapkan moderat. Dikatakan, kondisi pasar tenaga kerja akan tetap menguntungkan, dengan tingkat pengangguran diproyeksikan tetap rendah sebesar 3,1 % dari angkatan kerja pada tahun 2013. Sedangkan tingkat inflasi diperkirakan rata-rata 2 % - 3 % pada tahun 2013. Hal itu dikarenakan harga global yang lebih tinggi dari komoditas pangan dan penyesuaian administered prices di dalam negeri (www.margind.com).

6 Berdasarkan tabel 1.2 kinerja bank-bank di malaysia periode tahun 2006 sampai tahun 2012 mengalami penurunan. Penurunan ROA terjadi pada Bank Citibank sebesar -0.20, Deutsche Bank sebesar -0.64, Maybank International sebesar -1.05, JP Morgan Chase Bank sebesar -1.22, Royal Bank of Scotland sebesar -0.14, dan Bank of America sebesar -0.65. Penurunan terbesar terjadi pada Bank of America. Sedangkan hanya sedikit bank yang mengalami pertumbuhan ROA yaitu pada CIMB Bank sebesar 0.04 dan Bank of Nova Scotia sebesar 0.58. perkembangan tertinggi terjadi pada Bank of Nova Scotia. Rata-rata secara keseluruhan perkembangan ROA pada bank-bank di Malaysia mengalami penurunan sebesar -0,41. Berdasarkan latar belakang diatas yang menjelaskan perkembangan ROA pada bank-bank di Malaysia, maka peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi naik turunnya Return On Asset (ROA) yaitu kemampuan suatu bank dalam memperoleh keuntungan dengan menggunakan aset yang dimiliki pada bank-bank yang terdapat di malaysia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah rasio LDR, NPL, IRR, Skala Usaha, Suku Bunga, Pertumbuhan Ekonomi, dan Inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan 2. Apakah LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

7 7 Tabel 1.2 PERKEMBANGAN ROA BANK DI MALAYSIA (DALAM PERSEN) Tahun Nama Bank 2006 2007 Trend 2008 Trend 2009 Trend 2010 Trend 2011 Trend 2012 Trend Trend Citibank 1.61 1.41-0.2 1.68 0.27 1.58-0.1 1.66 0.08 1.68 0.02 0.02-1.66-0.20 Deutsche Bank 1.44 1.34-0.1 1.32-0.02 0.99-0.33 1.23 0.24 0.47-0.76 2.43 1.96-0.64 Rata- rata Maybank International 1.79 1.74-0.05 1.63-0.11 0.21-1.42-0.76-0.97 0.64 1.4 1.2 0.56-1.05 CIMB Bank 1.59 1.81 0.22 0.64-1.17 2.26 1.62 1.98-0.28 1.7-0.28 1.29-0.41 0.04 JP Morgan Chase Bank Bank of Nova Scotia Royal Bank of Scotland 2.4 1.61-0.79 2.3 0.69 1.46-0.84 0.53-0.93 1.06 0.53 1.73 0.67-1.22 1.05 0.46-0.59 0.55 0.09 1.24 0.69 1.7 0.46 1.61-0.09 1.74 0.13 0.58 0.79 0.16-0.63 1.41 1.25 0.07-1.34-0.17-0.24 0.78 0.95 0-0.78-0.14 Bank of America 1.68 1.92 0.24 1.54-0.38 1.14-0.4 1.39 0.25 0.88-0.51 1.76 0.88-0.65 Rata-rata Trend -0,41 Sumber: Laporan publikasi Bank Malaysia

8 3. Apakah NPL secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan 4. Apakah IRR secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan 5. Apakah Skala Usaha secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan 6. Apakah Suku Bunga secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan 7. Apakah Pertumbuhan Ekonomi secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan 8. Apakah Inflasi secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan 1.3 Tujuan Penelitian penelitian ini adalah: Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan 1. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR, NPL, IRR, SKALA USAHA, SUKU BUNGA, PERTUMBUHAN EKONOMI, dan INFLASI secara bersamasama terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 2. Mengetahui signifikansi pengaruh positif LDR secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 3. Mengetahui signifikansi pengaruh positif NPL secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia.

9 4. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif IRR secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 5. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif SKALA USAHA secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 6. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif SUKU BUNGA secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 7. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif PERTUMBUHAN EKONOMI secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 8. Mengetahui signifikansi pengaruh positif INFLASI secara parsial terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. 1.4 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis berharap dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi perbankan Melalui penelitian ini dapat memberikan informasi dan saran bagi pihak manajemen Bank Di Malaysia dalam mengelola risiko usaha dan kinerja ekonomi. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh LDR, NPL, IRR, Skala Usaha, Suku Bunga, Pertumbuhan Ekonomi, dan Inflasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Di Malaysia. Sehingga dalam menjalankan kegiatan usahanya dapat menjalankan sesuai dengan regulasi dan tujuan utama bank untuk mencapai keuntungan yang maksimal. 2. Manfaat bagi peneliti Melalui penelitian ini dapat membantu menambah kemampuan, pengetahuan dan wawasan dalam bidang perbankan, terutama mengenai pengaruh

10 risiko usaha dan risiko ekonomi terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Di Malaysia. 3. Manfaat bagi STIE Perbanas Surabaya Melalui penelitian ini dapat menambah perbendaharaan koleksi perpustakaan STIE Perbanas Surabaya, khususnya tentang pengaruh risiko usaha dan risiko ekonomi terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Di Malaysia. Sebagai bahan pembanding atau acuan bagi mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama untuk bahan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian ini, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan, landasan teori, kerangka pemikiran yang menggambarkan alur pengaruh antar variabel yang akan diteliti, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, pengukuran

11 variabel, populasi sampel, teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gambaran bank-bank yang dijadikan sampel penelitian yaitu Bank di Malaysia, yaitu pembahasan mengenai kinerja selama tahun mulai 2006 sampai 2013, analisi diskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.