NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

ANALISIS PEMBELAJARAN FOTOSINTESIS MENGGUNAKAN INDEX CARD MATCH DAN TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

STUDI KOMPARASI PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT HIDAYAH NGAWEN TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI CARD SORT DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh: SITI MUTI AH A 420 080 074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 0

PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI CARD SORT DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Siti Muti ah, Djumadi*, Aminah Asngat* Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi yang menggunakan strategi pembelajaran card sort dengan strategi pembelajaran make a match pada pokok bahasan pencemaran lingkungan. Penelitian ini adalah Eksperimen Pendidikan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta, yang terdiri dari sepuluh kelas dan sampel kelas sebanyak tiga yaitu kelas VIIE dengan jumlah siswa 27 orang, dan kelas VIIH dengan jumlah siswa 26 orang sebagai kelas eksperimen serta kelas VIIF dengan jumlah siswa 28 orang sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis true eksperimental dengan rancangan penelitian posttest only control design. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik non random sampling jenis purposive sample. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan post tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan strategi card sort dengan kelas yang menggunakan strategi make a match, hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,039<0,05. Apabila ditinjau dari hasil belajar siswa, strategi pembelajaran make a match lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran card sort hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata kelasnya yaitu kelas make a match= 77,04 dan kelas card sort= 69,81. Kata Kunci: Strategi card sort, Strategi make a match, Hasil belajar *Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1

PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar, namun tidaklah mudah untuk mencapai hasil secara maksimal karena banyak faktor yang berpengaruh dalam prestasi belajar itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama PPL yaitu selama kurang lebih 2 bulan diketahui bahwa proses pembelajaran Biologi pada kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 banyak menggunakan strategi ceramah serta guru kurang bervariasi dalam menggunakan strategi pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang bersemangat selama proses pembelajaran dan menganggap bahwa pelajaran Biologi itu sulit. Pelajaran Biologi diaggap sulit dan membosankan disebabkan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi kurang bervariasi yaitu hanya dengan menggunakan strategi ceramah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Al-Islam 1 Surakarta yang berkaitan dengan siswa, dalam pembelajaran Biologi terdapat beberapa kelemahan yaitu: 1) siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sebanyak 50% dari 28 siswa, 2) siswa kurang ada respon terhadap materi yang disampaikan oleh guru sebanyak 39% dari 28 siswa, 3) siswa ramai selama proses pembelajaran sehingga kelas tidak terkontrol sebanyak 64% dari 28 siswa, 4) tidak ada timbal balik antara guru dengan siswa sebanyak 67% dari 28 siswa, 5) prestasi belajar siswa rendah sebanyak 50% dari 28 siswa. Untuk mengatasi hal tersebut diatas, guru Biologi seharusnya menggunakan strategi pembelajaran aktif yang sesuai agar semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Menurut Harimurti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Perbedaan Penggunaan Metode Crossword Puzzle dan Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas X AK1dan X AK2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011 disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA yang menggunakan metode card sort lebih 2

efektif daripada metode crossword puzzle. Menurut Hidayati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Metode Learning Start With a Question dan Make a Match pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Ditinjau dari Kemampuan Awal pada Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta disimpulkan bahwa penggunaan strategi learning start with a question lebih baik dari strategi make a match Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul Perbandingan antara Pembelajaran Strategi Card Sort dengan Strategi Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi yang menggunakan strategi card sort dengan strategi make a match pada pokok bahasan pencemaran lingkungan kelas VII SMP Al- Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. LANDASAN TEORI Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Banyak orang belajar dengan susah payah tetapi tidak mendapat hasil apa-apa hanya kegagalan demi kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin dan kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar dan istirahat yang tidak cukup sehingga kurang tidur (Djamarah, 2008). Menurut Sagala (2003), pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara 3

efektif dan efisien atau dapat juga dikatakan suatu materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa sehingga kemampuan intelektualnya dapat berkembang (Sanjaya, 2010). Strategi Pembelajaran Card Sort a. Pengertian Strategi Card Sort Menurut Silberman (2001), strategi pembelajaran card sort atau kartu sortir digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih. b. Langkah-langkah Strategi Card Sort Prosedur dalam strategi card sort: a) berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori, b) mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama (bisa dengan mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta mencarinya), c) biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya sama menyajikan sendiri kepada yang lain, d) selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin mengajar yang anda rasa penting. Strategi Pembelajaran Make a Match a. Pengertian Strategi Make a Match Menurut Silberman (2007), strategi make a match adalah strategi yang menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Prosedur make a match hampir sama dengan index card match, hanya pada make a match ada team pemegang kartu penilaian yang bertugas menilai dari pasangan pertanyaan dan jawaban. b. Langkah-langkah Strategi Make a Match Menurut Widodo (2009), Langkah-langkah pembelajaran make a match adalah sebagi berikut : a) guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, b) setiap siswa mendapat satu buah kartu, c) tiap siswa 4

memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang, d) setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Artinya siswa yang kebetulan mendapat kartu soal maka harus mencari pasangan yang memegang kartu jawaban soal secepat mungkin demikian juga sebaliknya, e) setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin, f) setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, g) demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke semua siswa, h) kesimpulan/penutup. Hasil Belajar Menurut Arikunto (2001), hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran/materi yang diajarkan sudah diterima siswa. METODE PENELITIAN 1. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Islam 1 Surakarta 2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011-Mei 2012 Jenis Penelitian Penelitian ini ditinjau dari ilmu pendidikan termasuk dalam penelitian eksperimen pendidikan. Rancangan Penelitian Kelompok Perlakuan (X) Postest (O) K E CD X 1 O 1 K E MAM X 2 O2 K kontrol X 0 O 3 Keterangan: K E CD K E MAM K kontrol X1 X2 X0 O 1, 2, 3 : Kelompok eksperimen card sort. : Kelompok eksperimen make a match. : Kelompok kontrol (tanpa perlakuan). : Perlakuan dengan strategi pembelajaran card sort. : Perlakuan dengan strategi pembelajaran make a match. : Perlakuan sebagai kontrol. : Pemberian pos test. 5

Populasi, Sampel, Sampling 1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. 2. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta yaitu 2 kelas diberi perlakuan dengan strategi yang berbeda dan 1 kelas sebagai kontrol. 3. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik non random sampling jenis purposive sample yaitu pemilihan sampel dalam populasi dengan melihat cirri-ciri tertentu yaitu kelas yang mempunyai kemampuan sama yaitu kelas VIID, VIIF, dan VIIH. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran card sort dan make a match 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Teknik ini digunakan untuk mengamati peserta didik dalam interaksi pembelajaran Biologi. 2. Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dokumentasi yang telah ada. 3. Post Test Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data post test digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa. Soal yang diberikan disesuaikan dengan pokok bahasan yang disampaikan pada saat kegiatan pembelajaran yang telah ditry out kan dengan uji coba instrumen, yaitu: a. Uji Validitas Merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. (Arikunto, 2006). Uji coba ini menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 6

r xy = s 2 = Varians total. N xy x y N x 2 x 2 N y 2 y 2 Keterangan: R xy = Koefisien korelasi antara x dan y N = Banyaknya item soal x = Jumlah skor setiap item soal y = Jumlah skor total item soal Xy = Jumlah perkalian skor item dengan skor total Kriteria uji validitas: Jika r xy > r tabel, maka soal tersebut valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, uji ini menggunakan rumus K-R 20 yaitu: r 11 = k s 2 pq k 1 s 2 Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen. k= Banyaknya butir pertanyaan. p= Proporsi subjek yang menjawab benar. q= Proporsi subjek yang menjawab salah ( q=1-p ). c. Uji Kesukaran Soal Tes yang baik dimana tingkat kesukaran tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sulitnya suatu soal dinamakan indeks kesukaran. Untuk menguji tingkat kesukaran soal dengan rumus sebagai berikut: P = B JS Keterangan: P = Indeks kesukaran. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar. JS = Jumlah seluruh peserta tes. d. Uji Daya Beda Daya pembeda soal merupakan kemampuan awal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk kelompok peserta tes dibagi dua sama besar yaitu 50% kelompok atas 7

dan 50% kelompok bawah. Rumus yang digunakan adalah: D = BA JA Keterangan: D BB JB = Daya pembeda. BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar. BB = Banyaknya kelompok bawah menjawab benar. yang JA = Jumlah siswa yang termasuk atas. kelompok JB = Jumlah siswa yang termasuk bawah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil Penelitian kelompok 1. Hasil Belajar Biologi Kelas Card Sort Berdasarkan hasil analisis data pada kelas card sort diperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50 serta rata-rata kelasnya 69,81. Hasil pengelompokan dengan interval yang dilakukan terhadap data hasil belajar Biologi siswa kelas card sort dipaparkan pada tabel 4.6 di bawah ini: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Card Sort Interval xi fi fk Frekuensi relatif 41-50 45,5 2 2 7,7% 51-60 55,5 5 7 19,2% 61-70 65,5 7 14 26,9% 71-80 75,5 9 23 34,6% 81-90 85,5 3 26 11,5% Jumlah 26 100,0% Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut F r e k u e n s i 10 8 6 4 2 0 2 5 7 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 interval 9 3 8

2. Hasil Belajar Biologi Kelas Make a Match Berdasarkan hasil analisis data pada kelas make a match diperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55 serta rata-rata kelasnya 77,04. interval yang dilakukan terhadap data hasil belajar Biologi siswa kelas make a match dipaparkan pada tabel sebagai berikut: Hasil pengelompokan dengan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Make a Match Interval xi fi fk Frekuensi relatif 51 60 55,5 3 3 11,1% 61 70 65,5 6 9 22,2% 71 80 75,5 9 18 33,3% 81 90 85,5 7 25 25,9% 91 100 95,5 2 27 7,4% Jumlah 27 100,0% Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i 10 8 6 4 2 0 3 6 9 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Interval 7 2 3. Hasil Belajar Biologi Kelas Ceramah Berdasarkan hasil analisis data pada kelas ceramah (kontrol) diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 45, nilai rata-ratanya 62,50. Hasil pengelompokan dengan interval yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa kelas kontrol dideskripsikan sebagai berikut: 9

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Ceramah Interval xi fi Fk Frekuensi relatif 41-50 45,5 4 4 14,3% 51-60 55,5 9 13 32,1% 61-70 65,5 12 25 42,9% 71-80 75,5 3 28 10,7% Jumlah 28 100,0% Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: F r e k u e n s i 15 10 Pengujian Prasyarat Analisis 5 0 Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan test of normality kolmogorov-smirnov dan untuk uji homogenitas menggunakan uji levene statistic. 4 9 41-50 51-60 61-70 71-80 interval 12 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel data memiliki distribusi normal atau tidak. Teknik uji yang digunakan adalah test of normality kolmogorov-smirnov dengan nilai signifikansi 0,05. 3 Hasil Uji Normalitas Kelas Signifikansi Taraf Keterangan signifikansi Kelas Make a Match 0,200 0,05 Normal Kelas Card Sort 0,080 0,05 Normal Kelas Ceramah 0,120 0,05 Normal 10

2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Kelompok Kelas Teknik uji yang digunakan adalah uji levene statistic. Hasil Uji Homogenitas N Signifikansi Taraf signifikansi Keterangan Kelas Make a Match 27 0,424 0,05 Homogen Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,039 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan strategi card sort dengan strategi make a match. Berdasarkan nilai rata-rata antara kelas card sort dengan kelas make a match ternyata nilai rata-rata kelas make a match lebih besar daripada kelas card sort yaitu 77,04 > 69,81 maka dapat diketahui bahwa penggunaan strategi make a match lebih baik daripada strategi card sort. Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen pendidikan yang bertujuan untuk membandingkan dua strategi pembelajaran dilihat dari hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Penelitian ini menggunakan sampel tiga kelas yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kontrol. Kelas VIID menggunakan strategi pembelajaran make a match, kelas VIIH menggunakan strategi card sort serta kelas VIIF sebagai kelas kontrol menggunakan strategi ceramah. Permasalahan yang dihadapi guru pada kelas sampel tersebut adalah kurang aktifnya siswa selama proses pembelajaran, tidak ada timbal balik antara guru dengan siswa, siswa ramai selama proses pembelajaran, siswa 11

kurang berani mengemukakan pendapatnya serta masih rendahnya prestasi belajar siswa. Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan strategi pembelajaran card sort dan make a match supaya tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Materi yang diajarkan adalah materi pencemaran lingkungan yang dinilai sulit dipahami oleh siswa, akan tetapi kesulitan tersebut dapat dibantu dengan penerapan strategi pembelajaran card sort, dengan strategi tersebut siswa akan lebih mudah dalam memahami materi pencemaran lingkungan karena dalam pembelajarannya strategi card sort menggunakan media kartu sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar dan akhirnya siswa menjadi lebih paham terhadap materi tersebut. Serta penerapan strategi make a match yang juga menggunakan media kartu pertanyaan dan jawaban menuntut siswa untuk dapat mencari pasangannya dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas melatih siswa untuk berani tampil mengemukakan pendapatnya. Kedua strategi tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, hal ini dapat dilihat dari uji sampel t- test didapatkan hasil nilai signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,039 < 0,05, maka Ho diterima. Kedua strategi tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata kelasnya setelah diterapkan perlakuan menggunakan strategi card sort dan make a match yaitu 77,04 dan 69,81, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata kelasnya 62,50, sebelum dilakukan perlakuan nilai rata-rata kelas card sort dan make a match yaitu 66,23 dan 65,82 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata kelasnya 66,11. Pada dasarnya kedua strategi tersebut sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena kedua strategi tersebut memiliki karakter yang hampir sama yaitu dalam pembelajarannya sama-sama menggunakan kartu sebagai media pembelajarannya. Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kedua strategi tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan jika dibandingkan antara kedua strategi tersebut maka strategi pembelajaran make a match lebih baik dari strategi 12

card sort karena dalam strategi make a mach siswa dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan presentasi serta melatih siswa untuk berani tampil di depan kelas, sedangkan dalam strategi card sort siswa hanya disuruh untuk mengelompokkan kartu sesuai dengan kategorinya dan tidak dipresentasikan. Peningkatan hasil belajar menggunakan kedua strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nerissa (2011), dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 01 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011, bahwa penerapan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar Biologi dan keaktifan siswa kelas IX SMP Negeri 01 Kartasura tahun ajaran 2010/2011. Serta penelitian yang dilakukan oleh Adani (2011), dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Card Sort dan Macromedia Flash Pada Materi Gerak Pada Tumbuhan Siswa Kelas VIIID SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011, bahwa ada peningkatan hasil belajar Biologi menggunakan strategi pembelajaran card sort dan macromedia flash pada materi gerak pada tumbuhan siswa kelas VIIID SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada penilaian aspek afektif dan aspek kognitif. Dalam penelitian ini penggunaan strategi card sort dan make a match bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Biologi siswa kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta. Kedua strategi ini memiliki kesamaan yaitu samasama menggunakan kartu sebagai media pembelajarannya. Sedangkan perbedaan antara kedua strategi tersebut adalah pada strategi pembelajaran card sort siswa diminta untuk mengelompokkan kartu sesuai dengan kategorinya masing-masing di depan kelas, sedangkan pada strategi make a match siswa diminta untuk mencari pasangan kartu pertanyaan dengan kartu jawaban kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Kedua strategi ini mengajarkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran serta melatih siswa untuk berani tampil di depan kelas untuk mengemukakan 13

pendapatnya. Penerapan kedua strategi ini dinilai sesuai dengan karakter siswa yang aktif, berani tampil di depan kelas, berani untuk mengemukakan pendapatnya serta semua siswa bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan strategi card sort dengan strategi make a match. 2. Strategi pembelajaran make a match lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran card sort dan kedua strategi pembelajaran tersebut juga lebih baik daripada strategi pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing kelas yaitu kelas make a match=77,04 dan kelas card sort=69,81 serta kelas ceramah=62,50. Saran 1. Guru diharapkan mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk memilih srategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah penggunaan strategi pembelajaran card sort dan make a match dapat diterapkan serta memberi hasil dan perbedaan yang lebih baik lagi pada materi yang lain atau mata pelajaran yang lain dan meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Adani, Anggun. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Card Sort dan Macromedia Flash Pada Materi Gerak Pada Tumbuhan Siswa Kelas VIIID SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UMS. Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penilaian suatu Pendekatan Proses. Jakarta: Bumi Angkasa.. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Harimurti, Rika Dwi. 2011. Perbedaan Penggunaan Metode Crossword Puzzle dan Card Sort terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas X 14

AK1dan X AK2 SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi: UMS. Hidayati, Setya Khusnul. 2011. Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Metode Learning Start With a Question dan Make a Match pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Ditinjau dari Kemampuan Awal pada Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Skripsi: UMS. Nerissa, Reska. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 01 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi: UMS. Sagala, Saiful. 2003. Konsep & Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Silberman, Melvin. 2001. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Yappendis.. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani. Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Make a Match (Lorna Curran 1994). (http://rachmadwidodo sblog.word press.com. diakses tanggal 20 Desember 2011). 15