BAB I PENDAHULUAN. ajaran 2016/2017 memiliki jumlah santri sebanyak santri. 2. Dengan potensi santri yang banyak tersebut, mengharuskan pimpinan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Penelitian yang berkaitan dengan masalah penyesuaian diri sudah

LAMPIRAN LAMPIRAN. A. Instrumen Pengumpulan Data 1.Ruang Lingkup Penelitian TPD W O D

BAB III METODE PENELITIAN. Rulam Ahmadi pengertian penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Salah satu tahap yang akan dihadapi individu jika sudah melewati. masa anak-anak akhir yaitu masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan mencapai tujuannya. Seperti, pada fase kanak-kanak orang harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2015, hlm Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. banyak disampaikan menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. diselaraskan dengan tuntutan dari lingkungan, sehingga perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sukardi, Manajemen Sarana dan Prasarana, dalam diakses pada 20 Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. ini yang kurang siap menghadapi Era Globalisasi. Sehingga upaya peningkatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdiri Pondok Pesantren Daarun Nahdha Thawalib

BAB I PENDAHULUAN. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan juga untuk memperdalam ilmu agama. Islam sebagai agama ra>h{ma>h{ li> al- ala>min{ mewajibkan untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

BAB I PENDAHULUAN. peranannya dalam kesukses an dari suatu pendidikan. Bahkan baik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: WIDARTI A

BAB III METODE PENELITIAN. dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia, sebab dari gurulah segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Konsep pendidikan didalam islam sangat mementingkan sumber daya

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena terkait dengan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu

BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif,

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)/MAGANG III UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pentingnya pendidikan moral dan sosial. Dhofier (1990) menyatakan moral dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS. (CSSMoRA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahapan demi tahapan perkembangan yang harus dilalui. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu untuk dapat bersaing di zaman yang semakin maju. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia ingin untuk melakukan perubahan yang lebih baik pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian ilmu dalwah? B. Bagaimana hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lain?

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI

Ma'had al Jamiáh dan Pembinaan Karakter Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Abdul Djalal dalam bukunya menjelaskan, Al-Qur an. dan memelihara Al-Qur an oleh sebagian umat Islam terus berlanjut dari

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. mencuri, tawuran antara remaja, pembegalan, pemerkosaan bahkan sampai

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB V PENUTUP. karir dengan contoh beragam pada masing-masing kategori. Kualifikasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. Suatu bangsa tidak akan. bisa maju tanpa didukung kualitas pendidikan yang baik.

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Hurlock (1980) bahwa salah satu tugas perkembangan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

HUBUNGAN SUMBER BELAJAR, MINAT BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas ruang, kurikulum, kreatifitas pengajar dan input santri. Pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. tenaga ahli pendidikan dan visi pendidikan yang tidak jelas. Selain itu masih. Indonesia semakin menurun (Silberman, 2007: xi).

NARASI KEGIATAN JURI CABOR BOLA VOLI PADA O2SN SMP TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perancang pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk memahami ruang lingkup fundraising. Adapun fundraising pada

BAB I PENDAHULUAN. ketahun maka sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya. genersi yang unggul dari sekolah dasar.

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadikannya sebagai insal kamil, manusia utuh atau kaffah. Hal ini dapat terwujud

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus meninggalkan segala hal yang kekanak-kanakan dan

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) tahun 2016 diketahui bahwa terdapat 307 pondok pesantren yang berada di Provinsi DIY. Pondok pesantren tersebut tersebar di Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Adapun jumlah keseluruhan santri yang terdapat di Provinsi DIY sebanyak 41.995 santri. 1 Salah satu pondok pesantren yang ada di Provinsi DIY adalah Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pondok pesantren yang beralamat di Jl. Letjend S. Parman, Kota Yogyakarta tersebut pada tahun ajaran 2016/2017 memiliki jumlah santri sebanyak 1.229 santri. 2 Dengan potensi santri yang banyak tersebut, mengharuskan pimpinan pondok pesantren lebih memperhatikan permasalahan-permasalahan yang dialami santri dan berusaha mencari jalan keluarnya. Hal tersebut agar tercapainya visi dan misi pondok pesantren Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta secara optimal. Untuk membantu kelancaran proses belajar dan mengajar, serta optimalisasi potensi yang ada dalam diri santri. Diperlukan unit khusus yang 1 Data Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2016 (Yogyakarta: Sinar Baru Offset Yogyakarta, 2016) 2 Data Rekapitulasi Absensi Siswa Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pendidikan 2016/2017.

2 menangani permasalahan-permasalahan santri tersebut. Salah satu unit yang menangani permasalahan-permasalahan santri adalah bimbingan dan konseling. Mengutip pendapat Cribbin dari buku Hibana S.Rahman, bahwa tujuan diadakannya bimbingan dan konseling adalah pengembangan diri secara maksimal, arah diri, pemahaman diri, membuat keputusan, penyesuaian, dan belajar secara optimal. 3 Dari pemaparan tujuan di atas, dapat kita ketahui bahwa salah satu tujuan dari diadakannya bimbingan dan konseling adalah membantu proses penyesuaian diri atau adjustment. Mengutip pendapat Schneiders dari buku Nur Ghufron, pengertian dari penyesuaian diri adalah usaha memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dan tuntutan lingkungan, serta usaha menyelaraskan antara hubungan individu dengan realitas. 4 Adapun berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan Oki Tri Handono dan Khoiruddin Bashori mengenai Hubungan Antara Penyesuaian Diri dan Dukungan Sosial Terhadap Stres Lingkungan Pada Santri Baru. Dapat diketahui bahwa dari 46 subyek penelitian. Sebanyak 80,43 % (37 subjek) mengalami stres lingkungan. 5 Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu permasalahan santri adalah cara menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada dasarnya masalah penyesuaian diri santri di pondok pesantren muncul dikarenakan oleh banyak faktor. Dari hasil penelitian yang dilakukan 3 Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17 (Yogyakarta: UCY Pres Yogyakarta, 2003), hlm.18-19 4 Nur Ghufron, Teori-teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 50 5 Oki Tri Handono Dan Khoiruddin Bashori, Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dan Dukungan Sosial Terhadap Stres Lingkungan Pada Santri Baru, Dalam Jurnal Empathy Fakultas Psikologi, ISSN:2303-114x, Vol 1, No 2 (2013): Volume 1 No 2, Desember 2013.

3 Sarah Fauzia diketahui bahwa kurangnya dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang menghambat santri untuk beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu faktor lain yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang diantaranya adalah kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama dan budaya. 6 Sedangkan menurut ilmu komunikasi, konsep diri menjadi faktor penting bagi seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Mengutip pendapat Stuart dan Sundeen dari buku Edi Harapan, pengertian dari konsep diri adalah ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang merupakan pandangan individu terhadap dirinya sendiri. Sehingga konsep diri tersebut mempengaruhi individu dalam berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungannya 7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep diri menjadi faktor yang penting bagi seseorang agar dapat berinteraksi dan diterima oleh lingkungannya. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan di Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta, setiap tahun ajaran baru terdapat fenomena para santri kelas 1 Madrasah Tsanawiyah mengalami masalah penyesuaian diri. Selain itu, hampir setiap tahun terdapat kasus santri yang mengundurkan diri dari pondok pesantren dikarenakan kurangnya kemampuan santri dalam menyesuaiakan diri dengan lingkungan barunya. Adapun pada tahun ajaran 2016/2017, terdapat 2 santri terindikasi mengalami permasalahan penyesuaian 6 Sarah Fauzia, 2016, Hubungan Tingkat Dukungan Sosial Dari Wali Asrama Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri SMP Di Pondok Pesantren Al-Qur an KH, Abdullah Syafi ie Sukabumi Jawa Barat, Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim. 7 Edi Harapan, Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 87-88

4 diri dan telah mengundurkan diri dari pondok pesantren. 8 Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan musyrif, bahwa masalah penyesuaian diri santri kelas 1 muncul dari awal santri masuk sampai sekitar dua bulan. 9 Sulitnya santri dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, menjadi pekerjaan rumah bagi pimpinan pondok pesantren untuk menangani dan mencari jalan keluarnya. Salah satunya adalah guru bimbingan dan konseling yang memiliki tanggung jawab moral untuk membantu santri dalam menghadapi permasalahannya. Hal tersebut sesuai dengan tugas bimbingan dan konseling, yaitu memberikan pelayanan kepada orang yang sedang mengalami permasalahan agar mampu menggunakan potensi fisik dan psikisnya untuk menghadapi dan memecahkan berbagai kesulitan hidup. 10 Apabila permasalahan penyesuaian diri tidak ditangani dengan baik, akan mempengaruhi kegiatan belajar santri dan berdampak pada prestasi akademik yang diraih selama belajar di pondok pesantren. 11 Adapun dampak yang lebih besar dari permasalahan tersebut, santri akan meminta keluar dari pondok pesantren. Hal tersebut tentu tidak diharapkan oleh orang tua wali santri dan pimpinan pondok pesantren. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui permasalahanpermasalahan penyesuaian diri yang dihadapi santri kelas 1 dan upaya 8 Wawancara dengan Lathif Rifa i koordinator guru BK Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 11/03/2017 pukul 11:04-11:20 di Ruang BK. 9 Wawancara dengan Wali Akbar musyrif asrama 1 Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 11/03/2017 pukul 11:30 di Ruang Musyrif Asrama 1. 10 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islami (Jakarta: Amzah, 2013), hlm. 44 11 Azizah, Nur, Dukungan Orang tua Bagi Anak Yang Belajar Di Pondok Pesantren, Makalah pada Seminar Nasional Psikologi Parenting, Di Fakultas Psikologi UMS, Surakarta, 1 Juni 2013.

5 Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam menangani masalah penyesuaian diri pada santri. B. Rumusan Masalah Penelitian ini fokus pada permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi santri kelas 1 dan upaya Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam menangani permasalahan penyesuaian dir. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja masalah penyesuaian diri yang dihadapi santri kelas 1 Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta? 2. Apa faktor yang mempengaruhi masalah penyesuaian diri santri Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta? 3. Bagaimana upaya Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam menangani masalah penyesuaian diri? C. Tujuan 1. Menggambarkan permasalahan-permasalahan penyesuaian diri santri kelas 1 Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah penyesuaian diri santri di Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta? 3. Mendeskripsikan upaya Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam menangani masalah penyesuaian diri santri. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritik, penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan teori yang terkait dengan bimbingan dan konseling Islam.

6 2. Sedangkan secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pimpinan Madrasah untuk mencapai visi dan misi Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan optimal.