BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata "to manage" yang dapat diterjemahkan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan (http://organisasi.org/definisi-pengertianmanajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan). Sedangkan Menurut Sutrisno (2001:3) Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut : Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan mendapatkan dana yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Manajemen keuangan dapat juga diartikan sebagai seluruh aktifitas atau kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien dalam memaksimalkan nilai perusahaan yaitu harga dimana calon pembeli siap atau bersedia membayarnya jika suatu perusahaan menjualnya. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut 7

sering disebut sebagai manajer keuangan. Meskipun demikian, kegiatan keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan seperti Direktur Keuangan, Manajer Keuangan, Kepala Bagian Keuangan, dan sebagainya. Direktur Utama, Direktur Pemasaran, Direktur Produksi, dan sebagainya, mungkin sekali melakukan kegiatan keuangan. Sebagai misal, keputusan untuk memperluas kapasitas pabrik, menghasilkan produk baru, jelas akan dibicarakan dan diputuskan oleh berbagai Direktur, tidak terbatas hanya oleh Direktur Keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun demikian kegiatankegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan. Dua kegiatan utama (atau fungsi) tersebut disebut sebagai fungsi keuangan. Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, manajer keuangan harus dapat melakukan fungsi-fungsinya. Ada tiga fungsi utama manajemen keuangan yaitu investasi, pendanaan dan pengelolaan. Menurut Martono dan Agus Sarjito (2001:4) adalah : a. Keputusan Investasi (Investing decision) Keputusan investasi adalah bisa diartikan sebagai penanaman modal perusahaan. Penanaman ini dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial. Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan, keputusan investasi ini merupakan keputusan paling penting karena berpengaruh 8

secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang. b. Keputusan pendanaan (Financing Decision) Keputusan pendanaan adalah menyangkut beberapa hal diantaranya mengenai penetapan sumber dana bisa berupa hutang atau modal sendiri selanjutnya penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. Kekeliruan dalam pengambilan keputusan pendanaan ini akan berakibat biaya yang ditanggung tidak minimal. c. Keputusan pengelolaan Aktiva (Asset management decision) Keputusan pengelolaan adalah ada ungkapan yang berbunyi lebih mudah membangun dari pada memelihara apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat maka aset-aset tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Manajer keuangan yang konservatif akan mengalokasikan dananya sesuai dengan jangka waktu aset yang didanai. Hal ini untuk mengurangi resiko kegagalan dalam pengembalian hutang perusahaan. Sedangkan tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan. (Keown et al,2001:1) 9

2.2 Laporan Keuangan 2.2.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan secara umum adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi dan laporan perubahan posisi keuangan. Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan para perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba ditahan). Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (1997:8), laporan keuangan biasanya berisi hal-hal berikut : 1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang dan modal pada tanggal tertentu. 2. Perhitungan laba-rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/ rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba-rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama suatu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh laba. 3. Laporan dan sumber penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa berupa kas maupun modal kerja. 10

4. Laporan arus kas yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar yang dalam format laporannya dibagi kelompok-kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi dan pembiayaan. Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 2000, Hal. 7. disebutkan bahwa terdapat beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, yaitu: 1. Manajemen Manajemen merupakan pihak internal perusahaan yang berkepentingan sehubungan dengan penggunaan laporan keuangan. Laporan keuangan bagi manajemen digunakan sebagai dasar perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan keuangan, operasi dan investasi. Selain itu laporan keuangan bagi manajemen juga digunakan untuk menentukan profitabilitas perusahaan, earning per lembar saham, earning ratio, dan distribusi laba. 2. Investor dan Pemegang Saham Pihak lain yang berkepentingan dengan pemakaian laporan keuangan adalah investor dan pemegang saham. Laporan keuangan bagi pihak-pihak ini dibutuhkan untuk mengetahui kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, dan potensi deviden. Selain itu juga digunakan untuk mengambil keputusan untuk mempertahankan, menjual atau menambah sahamnya. Pada dasarnya keputusan para pemegang saham tidak sebatas pada membeli, mempertahankan atau menjual sahamnya, tetapi juga waktu 11

yang tepat untuk menjual atau membeli saham pada perusahaan yang bersangkutan. 3. Supplier Laporan keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan saja, tetapi juga pihak eksternal yaitu supplier atau pemberi pinjaman. Dalam mengambil keputusan memberikan kredit atau tidak, supplier akan mempertimbangkan likuiditas, profitabilitas dan jumlah hutang dibanding dengan modal. Oleh sebab itu, pihak ini juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui informasi-informasi tersebut. 4. Pemerintah Informasi-informasi dalam laporan keuangan perusahaan dibutuhkan pemerintah untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut : a. Meningkatkan pendapatan, misalnya penerimaan dari pajak penghasilan, pajak penjualan, pajak pertambahan nilai dan pajak kekayaan. b. Memonitor pelaksanaan kontrak-kontrak pemerintah, misalnya penentuan jumlah penggantian dalam kontrak cost-plus basis atau untuk memonitor keuntungan pelaksanaan bisnis pemerintah (BUMN). c. Menentukan tarif, misal tarif listrik dan telpon. d. Menentukan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku. 12

5. Karyawan Karyawan juga merupakan salah satu pihak yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menimbulkan berbagai motivasi. Karyawan berkepentingan terhadap kelangsungan usaha dan profitabilitas operasi dimasa mendatang. Hal penting dari laporan keuangan yang umumnya diperhatikan karyawan adalah mengenai penjualan dan laba perusahaan karena berkaitan dengan penentuan bonus dan pembagian keuntungan. 6. Masyarakat Umum Masyarakat umum yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan yang dimaksudkan adalah pelanggan atau konsumen. Pihak ini berkepentingan untuk memonitor kelangsungan operasi perusahaan karena memiliki hubungan jangka panjang. Laporan keuangan perusahaan bagi pihak ini merupakan sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan mengenai kelangsungan perusahaan. 2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keungan mengenai kerangka dasar penyusunan dan penyajian (2002:4) paragraph 12, mendefinisikan tujuan laporan keuangan sebagai berikut: tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 13

Jadi laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan, tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Selain itu, laporan keuangan mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif. Adapun tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumbersumber ekonomi dan kewajiban serta modal perusahaan. b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto suatu perubahan yang timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba. c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan perusahaan didalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba, Sedangkan tujuan kualitatif dari laporan keungan adalah sebagai berikut: a. Relevan, agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi harus memiliki kualitas relevan sehingga dapat memenuhi keputusan ekonomi pemakai dan membantu para pemakai laporan keuangan 14

dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini ataupun masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi masa lalu. b. Dapat dipahami, kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keungan perusahaan adalah kemudahaannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakainya. c. Dapat diuji kebenaranya, hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuranukuran independen menggunakan metode pengukuran yang sama. d. Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu saja. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan. e. Tepat waktu, berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin untuk menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi. f. Dapat dibandingkan, informasi akuntansi dapat dibandingkan antar suatu perusahaan dengan perusahaan lainnnya untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Dan juga informasi akuntansi dapat dibandingkan antara satu periode dengan peiode berikutnya untuk mengindentifikasi kecenderungan tren posisi dan kinerja keuangan. g. Kelengkapan, agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. 15

Kesengajaaan untuk tidak mengungkapkan dengan lengkap akan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, oleh karena itu tidak dapat diandalkan sempurna ditinjau dari segi relevansi. Manfaat dari laporan keuangan adalah : a. Sebagai alat penguji untuk mengetahui kebenaran pekerjaan pembukuan. b. Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan keuangan perusahaan mengenai posisi keungan maupun perkembangan suatu perusahaan. c. Sebagai dasar pengambilan keputusan d. Merupakan alat komunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kegiatan perusahaan 2.3 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah gambaran kondisi perusahaan secara keseluruhan yang dapat dilihat dari beberapa laporan keuangan dan perhitungan rasio keuangan yaitu likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan aktivitas. Untuk mengukur kinerja perusahaan dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan perusahaan, dengan menggunakan data-data yang berasal dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan ikhtisar laba-rugi. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya. Berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya ( Mulyadi 2001 : 416 ). Penilaian kinerja secara umum bermanfaat untuk : 16

a. Mengelola organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasannya menilai kinerja mereka dan menyediakan suatu dasar distribusi penghargaan. Penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama yaitu : a. Persiapan, meliputi : 1. Penemuan daerah pertanggungjawaban dan yang bertanggung jawab pada daerah tersebut 2. Penetapan kriteria yang digunakan untuk penilaian kinerja 3. Pengukuran kinerja yang sesungguhnya dengan sasaran yang ditetapkan. b. Penilaian, meliputi : 1. Pembanding kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang ditetapkan sebelumnya. 2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar. 3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan untuk mencegah perilaku yang tidak di inginkan. 17

Penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan saran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya merupakan suatu usaha untuk mengetahui kinerja perusahaan. Kinerja merupakan suatu tingkat hasil kerja karena telah melakukan suatu aktivitas usaha. Sedangkan kinerja keuangan merupakan penilaian efisiensi dan profitabilitas operasi serta menimbang seberapa efektif penggunaan sumber daya perusahaan. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk menentukan penggolongan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan saran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya ( Mulyadi 2001 : 415) Bila kinerja yang diukur adalah suatu perseroan terbatas maka penilaian akan mencerminkan kesehatan perseroan terbatas yang bersangkutan. Apakah suatu perusahaan tersebut berada pada tingkat yang sehat, kurang sehat, atau bahkan tidak sehat. Hal tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai alat ukur yang tergambar dalam laporan keuangan secara berkala. Dengan mengetahui tingkat kesehatan suatu perusahaan, maka pengambilan keputusan akan dapat mencari upaya peningkatan ekonomis, efisien dan efektif. Hubungan antara analisa laporan keuangan dengan kinerja perusahaan sangat erat, dimana kinerja keuangan perusahaan tersebut tercermin dari hasil analisa terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. 18

2.4 Rasio Keuangan Salah satu teknik dalam analisa laporan keuangan adalah analisa rasio. Rasio adalah rumusan secara sistematis untuk mengambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lainnya, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagi analisis tentang kinerja perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002) : Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Dalam mengadakan analisa rasio, pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua macam perbandingan, yaitu : a. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio dari waktu ke waktu lalu (historis ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio dari perusahaan lain sejenis. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002), rasio keuangan yang populer adalah: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio likuidasi meliputi : 19

a. Rasio Lancar (current ratio). Rasio Lancar = Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio ini mengukur likuiditas jangka pendek kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai seketika. b. Quick Test Ratio (Rasio Cepat). Rasio Cepat = Aktiva Lancar- Persedian Hutang Lancar Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mempu menutupi hutang lancar. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. 2. Rasio Solvabilitas atau Daya Ungkit Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila dilikuidasi. Rasio Solvabilitas/leverage meliputi : a. Debt to Asset Ratio (DAR) Total Kewajiban Debt to Asset Ratio = Total Aktiva aktiva. Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh 20

b. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio = Total Hutang Modal Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. 3. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang dimiliki, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.. Rasio profitabiltas meliputi : a. Nett Profit Margin (NPM) Pendapatan Bersih Nett Profit Margin = Penjualan NPM menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. b. Gross Profit Margin (GPM) Gross Profit Margin = Laba Usaha Penjualan Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. 21

c. Return on Equity (ROE) Return on Equity = Laba Bersih Total Equity Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. d. Return On Asset (ROA). Return On Asset = Laba bersih Total Aktiva Rasio ini menggambarkan untuk mengukur tingkat investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan aktivitas yang dimilikinya 4. Rasio Aktivitas Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. a. Receivable Turn Over (RTO) : Menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki. Penjualan Receivable Turn Over = Rata-rata piutang 22

b. Total Aset Turn Over (TATO) : Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Penjualan Total Aset Turn Over = Total Aktiva 2.5 Wajib Pajak, Penanggung Pajak dan Penagihan Pajak 2.5.1 Wajib Pajak dan Penanggung Pajak Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 antara lain mengatur : 1. Pasal 1 Angka (2) menyebutkan bahwa : wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. 2. Pasal 1 Angka (3) menyebutkan bahwa : penaggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggungjawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Pasal 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 antara lain mengatur : 23

1. Ayat 1 huruf a menyebutkan bahwa dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, wajib pajak badan diwakili oleh pengurus. 2. Ayat 4 menyebutkan bahwa Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah orang yang nyatanyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan. Di dalam penjelasannya juga disebutkan bahwa orang yang nyata-nyata menpunyai wewenang dalam menetukan kebijakan dan/atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan, misalnya berwenang menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani cek, dan sebagainya walaupun orang tersebut tidak tercantum namanya dalam susunan pengurus yang tertera dalam akte pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian pengurus. Ketentuan dalam ayat ini berlaku pula bagi komisaris dan pemegang saham mayoritas atau pengendali. 2.5.2 Penagihan Pajak Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 antara lain mengatur : 1. Pasal 1 Angka 8 menyebutkan bahwa : Utang Pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau 24

surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Pasal 1 Angka 9 menyebutkan bahwa : Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Di dalam Pasal 3 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa menyebutkan bahwa terhadap penanggung pajak badan penyitaan dapat dilaksanakan atas barang milik perusahaan, pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, baik ditempat kedudukan yang bersangkutan, di tempat tinggal mereka maupun tempat lain. 25