Di Ujung Langit Ada Mimpi

dokumen-dokumen yang mirip
Arif Rahman

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup


'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Berlari. Nurlaeli Umar

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Si Fero yang Tinggi Hati

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Belajar Memahami Drama

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Suatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

Kisah Dari Negeri Anggrek

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Mengajarkan Budi Pekerti

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

László Hankó: Kebahagiaan Marina

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

DESSA FITRI MASINTA DEWI

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

PERANCANGAN FILM KARTUN

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Tahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Ramadan di Negeri Jiran

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

It s a long story Part I

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

Oleh: Windra Yuniarsih

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

TILL DEATH DO US PART

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

TUGAS TAKE HOME MID PERANCANGAN FILM KARTUN

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

semoga hujan turun tepat waktu

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Aku Ingin ke Bandung

BROADCASTING TV MIDTERMS

The New Beginning (2015)

Titipan Mimpi. Arian Sahidi 1. Ari, cepat, Bapak dan Ibu sudah menunggu di ruang tamu

Transkripsi:

Di Ujung Langit Ada Mimpi Oleh: Jeanne Diva Ganesya Malam menjelang pagi. Suara azan subuh mulai berkumandang. Aku yang sudah bangun terlebih dahulu kemudian membangunkan Syina. Kami bersiap ke masjid untuk melaksanakan salat Subuh. Usai salat kami pulang. Kulihat Arjun adik pertamaku masih terlelap. Kubangunkan Arjun. Arjun, bangun! ucapku. Arjun menutup telinganya kuat-kuat. Kak Sinta dipanggil Mamak! seru Syina. Aku mengangguk. Karena ini hari Ahad, aku membantu Mamak menanam padi di sawah. Sebenarnya aku sudah berumur 16 tahun, jadi aku sudah tidak sekolah. Seharusnya masih sekolah tapi... Hari ini, kami menanam satu petak sawah. Sebenarnya keluarga kami memiliki dua petak sawah. Namun, hari ini dan mungkin esok kami menanam satu petak terlebih dahulu. Menjelang siang, pekerjaan menanam padi di sawah telau usai. Aku pulang ke rumah Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi 1

dan membuka tudung saji. Aku menghela napas. Hanya ada nasi dan tempe. Tidak apalah yang penting masih bisa makan. Usai makan, aku menuju kebun kelapa. Aku menatap kelapa yang masih muda. Sudah saatnya panen. Namun, aku hanya termenung mengingat kenangan masa lalu. Aku menghela napas. Andai saja Kak Rania masih hidup, pasti ia akan mengambil kelapa-kelapa muda ini untuk dijual di sekitar desa. Sayang, karena pohon kelapa juga Kak Rania harus meninggalkan kami selama-lamanya. Kak Rania jatuh saat sedang memanem kelapa. Tulang punggungnya patah dan tewas seketika. Sejak saat itulah, aku berhenti sekolah. Semua pekerjaan rumah dan membantu Mamak jadi pekerjaan utamaku. Aku kembali ke rumah saat sore tiba. Saat akan bergegas mandi, Syina menghampiriku. Kak Sinta... Kak Sinta, dipanggil Mamak, panggil Syina lirih. Aku menghampiri Mamak yang sedang berada di dapur. Kamu pulang juga akhirnya! Ke mana saja seharian? bentak Mamak. Aku menunduk. Bantu mamak, jawabku. Iya, siangnya ke mana? tanya Mamak. Aku tertegun, Arjun menghampiri kami. 2 Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi

Kak Sinta ke kebun kelapa tadi siang, Mak, sahur Arjun. Mamak menatapku. Mamak kecewa sama kamu, Sinta! Malam ini tidur di luar! ujar Mamak. Aku melangkah keluar kemudian mandi. Malam menjelang, aku duduk meringkuk di teras. Kutatap langit gelap bertabur bintang. Pintu terbuka, Syina menghampiriku. Kak Sinta, ini selimutnya, kata Syina. Iya, makasih Syina, balasku. Syina kemudian duduk di sampingku. Ia ikut menatap langit. Kak Sinta! panggil Syina. Aku menoleh, Apa? Kakak punya mimpi, nggak? tanyanya. Punya! jawabaku. Emang apa mimpimu? tanyaku kemudian. Aku ingin jadi orang sukses. Ingin membahagiakan Mamak, Kak Sinta, dan Kak Arjun. Aku tersenyum. Kakak juga! Ingin membahagiakan kalian! kataku. Sudah malam, masuk ke dalam. Nanti Mamak marah, ucapku. Syina masuk ke dalam rumah. Aku merebahkan tubuhku, mataku masih Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi 3

menatap langit. Di langit masih ada mimpikah? Hari menjelang pagi, seperti biasa azan Subuh berkumandang. Aku dan Syina pergi ke masjid. Arjun pun ikut serta. Selesai salat, kami mandi bergiliran. Aku mengantar Syina dan Arjun ke sekolah. Selesai mengantar kedua adikku, aku membantu Mamak mencuci baju. Mamak kemudian memberiku setumpuk pandan hutan untuk dianyam menjadi tikar. Kalau tikar anyaman jadi, uangnya lumayan. Aku terus menganyam hingga siang menjelang. Saat aku akan makan siang, Syina pulang dari sekolah kemudian ia memelukku sambil menangis kencang. Ada apa, Syina? tanyaku. Tadi di sekolah Bu Guru bertanya, apa cita-citaku. Aku bilang ingin jadi orang sukses. Terus...? Teman-temanku malah tertawa dan bilang anak sepertiku tak mungkin akan sukses. Itu cuma khayalan. Suara langkah kaki terdengar di balik pintu. Arjun menyembulkan kepalanya dan memandang sinis ke arah kami. Gitu aja nangis. Cengeng! Pantas saja kamu dibilang berkhayal, ejek Arjun. 4 Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi

Arjun!! bentakku. Apa, Kak? Memang benar orang seperti kita mana mungkin akan sukses. Paling-paling kita akan jadi petani miskin. Setiap orang boleh punya impian, Arjun! Lagian kamu senang sekali lihat orang sengsara! teriakku. Mamak datang dan membentak kami, Sudah! Sinta! Arjun! Kalian mengganggu! Arjun, selesai makan siang ambil kayu di belakang. Sinta selesai makan pergi ke ladang! Banyak gulma yang harus dicabut. Aku menatap hamparan ladang jagung. Aku menghela napas. Aku mulai mencabuti gulma satu per satu. Semoga Syina dapat menggapai impiannya meski kami dari keluarga biasa, gumamku. Kak Sinta, seru seseorang. Aku menoleh. Aneh tidak ada seorang pun. Aku melanjutkan mencabuti gulma. Kakak! Aku menoleh, tampak di sebelahku Syina yang ikut mencabut gulma. Aku tersenyum. Hari menjelang senja. Aku dan Syina menyudahi mencabut gulma. Aku berdiri menatap hamparan sawah dan ladang para Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi 5

petani yang tumbuh subur. Kak! panggil Syina. Aku menoleh lalu tersenyum. Menurut Kak Sinta. Mmm... aku tidak usah sekolah aja. Aku kasihan sama Mamak dan Kakak yang selalu bekerja keras di ladang, ucap Syina. Aku melotot. Tidaaak! Kau harus sekolah, Syina! bantahku. Kalau aku nggak sekolah, kan bisa bantu Kak Sinta dan Mamak. Biar Kak Arjun saja yang sekolah, ucap Syina. Lagian nggak mungkin deh mimpiku terwujud, lanjutnya Air mataku menetes. Jangan putus asa, Syina! ucapku. Kemudian kami beranjak menuju rumah melewati lereng. Tapi gimana caranya agar aku bisa sukses? tanya Syina. Aku tersenyum. Caranya kamu rajin sekolah, rajin belajar, rajin beribadah, dan tentu saja berdoa. Yang paling penting kita harus bersyukur atas nikmat yang telah diberi oleh Allah, jawabku. Syina mengangguk. Kami menuruni lereng yang cukup terjal. Tiba-tiba Syina tersandung batu, tubuhnya hampir saja terjatuh. Kak Sinta, tolong! teriak Syina. 6 Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi

Aku berlari menyusul Syina mencoba menahan tubuhnya. Tapi sayang, tubuhku ambruk. Aku terjatuh, berguling-guling menuruni lereng. Tubuhku kemudian berguling menuju sungai. Sungai yang berair tenang itu memiliki kedalaman lima meter dan bebatuan. Bruk! Kepalaku menghantam bebatuan. Kakak! jerit Syina. Ia menjerit-jerit minta tolong. Aku pingsan dan dari kepalaku keluar darah segar. Mamak dan Arjun datang. Mamak segera mengangkatku dengan wajah yang berurai air mata, kemudian Mamak menaruhku di teras. Kemudian mengambil dedaunan dan ditempel di kepalaku. Sinta bangun! Mamak mohon! Ayolah Sinta! ucap Mamak penuh harap. Aku terbangun. Kepalaku sakit sekali. Pandanganku tak jelas. Aku tersenyum, Mamak terlihat lega. Arjun, Syina! panggilku parau. Mereka menghampiriku. Teruslah bermimpi! Jangan pernah putus asa! Banyak-banyaklah berdoa dan selalu bersyukur atas nikmat Allah. Kalian harus selalu yakin. Jangan pernah marah ketika ada yang mengejek. Ingat itu! ujarku. Mamak! Sinta sudah tidak kuat! Kepala Sinta sakit sekali! Mamak, maafkan Sinta! Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi 7

Mamak mohon jangan Sinta! kata Mamak. Mataku mulai menutup. Terpejam. Selamanya. 14 tahun kemudian Ibu Syina, cabang Rumah Makan Sinta telah dibuka di Surabaya! Seorang wartawan mulai meng-interview Syina, pengusaha muda yang sukses. Saat diwawancarai, pesan masuk dari Kak Arjun. Syina Kak Arjun terbang dulu ke Hongkong. Jaga Mamak ya! Syina tersenyum, Kak Arjun kini telah menjadi pilot. Menjelang malam di teras rumah yang berbeda, Syina dan Mamak menatap langit. Mimpi itu ada, Kak Sinta. Di ujung langit itu masih ada mimpi. Dan, kini mimpi itu terwujud! Syina merebahkan kepalanya di pundak Mamak. Mereka masih melihat langit yang sama. Langit gelap penuh bintang. 8 Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi

Bingkai Foto yang Kesepian Oleh: Kezia Neubrina Zara Halo teman-teman! Namaku Bingki, si bingkai foto. Sudah lama aku berada di toko peralatan rumah tangga. Menunggu untuk dibeli. Aku sangat ingin pindah ke rumah manusia untuk digunakan sebagai tempat memajang foto. Lagi pula di sini aku tidak punya teman. Mereka sudah terlebih dulu laku karena bentuk dan warna mereka yang bagus. Bingki duluan, ya! Aku akhirnya dibeli! Dadah, Bingki! Semoga nanti ada yang membelimu! Selamat tinggal, Bingki. Aku yakin setelah aku, kamu bakal dibeli manusia! Bingki, aku pergi ya! Bingki... bye!! Begitulah ucapan teman-temnaku saat dibeli dan meninggalkanku. Aku tahu mengapa aku tidak dibeli. Teman-temnaku memiliki motif yang sangat bagus dibanding aku. Motifku sangat biasa. Warnaku hijau kemerahan dan sudah agak pudar. Aku heran dengan pembuatku, mengapa aku dibuat biasa-biasa saja. Setiap ada manusia Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi 9

yang mencari bingkai, mereka mengabaikanku! Ayah, aku mau yang ini saja, ah! Yang ini terlalu biasa. Yang ini saja, deh! Aku nggak mau yang ini! Ini nggak ada motifnya. Ih! Jelek banget! Yang ini aja, mah! Aku nggak mau yang ini. Warnanya sudah nggak bagus. Jelek! Sepertinya nasibku berubah, seorang bapak tampak menghampiri rak kanvas di dekat rakku. Bapak itu menatapku. Mmm... beli nggak ya? ucap bapak itu. Aku berdoa dan terus berdoa supaya bapak ini mengambilku dan memasukkanku ke dalam keranjang belanjaannya. Namun, tidak! Bapak itu hanya mengambil kanvas kecil dan menaruhnya di keranjang. Pupus sudah harapanku. Lain kali saja, ah. Kalau ada bingkai yang lebih bagus. Bapak itu meninggalkanku. Aku sangat sedih. Setiap hari, ketika ada beberapa orang yang menghampiriku, harapanku muncul. Aku sudah lupa berapa lama aku berada di toko ini. Mungkin berbulanbulan. Sekarang, aku tinggal sendiri, bingkai yang lain sudah lama terjual. Bingkai yang baru belum datang. 10 Di Ujung Langit Masih Ada Mimpi