ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH CODEC TERHADAP UNJUK KERJA VOIP PADA JARINGAN LOKAL UNSOED

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN I-1

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

Kata kunci: VoIP, delay, packet loss, jitter, codec

UKDW BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Jenjang Strata-1 Program Studi Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ADMINISTRATOR JARINGAN VOIP BERBASIS WEB

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB III PERENCANAAN SISTEM

7.1 Karakterisasi Trafik IP

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

PENGARUH QUALITY OF SERVICE (QoS) TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN VIDEO CONFERENCE PROTOKOL H. 323 PADA JARINGAN IPv6

Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN VOIP DENGAN PROTOKOL SRTP DAN TLS RYAN ADITYA PUTRA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

ABSTRAK. Kata Kunci: VoIP, VPN, delay, jitter, packet loss, mos

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

ANALISIS LAYANAN VOIP PADA JARINGAN MANET DENGAN CODEC YANG BERBEDA

IMPLEMENTASI SOFTSWITCH CLOUDWARE PADA PT INFOKOM INTERNUSA

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro 1 seijinryousuke@gmail.com Abstract VoIP is a technology that offers a telephone voice traffic through the network skipped the IP (Internet ) technology, currently in the network IP (internet protocol) at version 4 in familiar with IPv4. The length of the IPv4 packet Header on by 20 bytes, in contrast to the length of the IPv6 packet Header is 40 bytes. By comparing the performance of VoIP services that use IPv4 and IPv6 on a network WAN. Softphone is used as a control to determine the impact of system overhead. VoIP performance measure is the average delay (the time between the arrival of voice packet), packet loss, jitter, MOS (Mean Opinion Score), and R-factor. Where data is sent and received in real-time, so if there is a failure of delivery of packages, then it will affect the quality of the sound generated IPv4 and IPv6 protocol. This research was conducted on simulation using mikrotik router to prove the quality of the sound generated IPv4 and IPv6 protocol. The type of testing that is done is when testing the application on the phone softphone application, by using a softphone and variation of bandwidth ( 128 kbps, 256 kbps, 512 kbps ). While the QoS parameters that are compared are the parameters of the delay, jitter, packet loss, MOS, and R- factor. From the results of data analysis, it can be concluded that the that uses QoS quality IPv6 which is slightly better than the IPv4 protocol on the bandwidth of 128 kbps. Keywords VoIP, IPv4 and IPv6, QoS, performance, MOS I. INTRODUCTION VoIP adalah teknologi yang menawarkan telepon yang mengirimkan trafik suara melalui jaringan IP (Internet ). Dengan teknologi ini dapat mengubah suara menjadi kode digital melalui jaringan paket-paket data, bukan sirkuit analog telepon biasa. Penggunaan jaringan IP untuk komunikasi telepon memungkinkan untuk meminimalisasi biaya dikarenakan tidak perlu membangun infrastruktur baru untuk komunikasi suara dan penggunaan lebar data (bandwidth) yang lebih kecil dibandingkan dengan telepon biasa. Dan dengan meningkatnya perkembangan teknologi komunikasi terutama pada komunikasi berbasis IP saat ini dimungkinkan banyak pengguna IPv4 di bandingan dengan IPv6. Permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah menganalisis perbedaan nilai performance yang di hasilkan pada oleh protokol IPv4 dan protokol IPv6 layanan VoIP pada jaringan WAN menggunakan variasi bandwidth. Dengan menggunakan 3 buah komputer yang mana 1 komputer tersebut sebagai server VoIP, sedangkan 2 komputer yang lain sebagai client. Untuk mengetahui performansi sistem layanan VoIP, pada jaringan WAN meliputi bandwidth, delay, jitter, packet loss, MOS, serta R- factor. Sehingga kita bisa menentukan Qos yang terbaik II. METODE PENELITIAN Gambar 2.1: Topology Penelitian Pengujian yang dilakukan dibatasi sebagai berikut : a. Diasuikan kondisi kanal sempurna,yaitu tidak ada transmission error dan link adaptations. b. Parameter yang digunakan untuk mengamati kualitas layanan meliputi delay, jitter, packet lost MOS dan R - factor. c. Pengalamatan IP menggunakan IP versi 4 dan IP versi 6. d. Pada waktu pengujian di beri batas bandwidth yaitu 128 kbps, 256 kbps, 512 kbps. Komponen - komponen yang berada pada konfigurasi jaringan yang dibuat : a. Shoftphone Shoftphone adalah suatu software / aplikasi yang biasa digunakan untuk komunikasi VoIP. Yang biasanya di jalankan pada komputer atau leptop. b. Router Perangkat ini berfungsi untuk melakukan perutingan ip address dari empat buah jaringan yang berbeda. Router yang

digunakan disini adalah versi software dari mikrotik routeros. Pada mikrotik kita akan melakukan limitasi koneksi backbone sebesar 512 kbps, 256 kbps dan 128 kbps. d. Server Server merupakan penyedia layanan aplikasi dalam sebuah jaringan. dalam hal ini adalah VoIP server. VoIP server yang digunakan adalah Elastix. 2.1 Skenario ujicoba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Pengujian di lakukan sebanyak 10 kali, dengan waktu pembicaraan selama 30 detik. 2.1.1 pengujian Pertama dengan menggunakan IP versi 4 a. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 512 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 512 kbps, b. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 256 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 256 kbps, c. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 128 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 128 kbps, Dapat diterima untuk kebanyakan aplikasi pengguna Masih dapat diterima jika pelaksana (administrator) telah mengetahui akibat waktu transmisi pada QoS aplikasi pengguna. Tidak dapat diterima untuk perencanaan rancangan jaringan pada umumnya; bagaimana pun juga, hal ini disadari bahwa kasus-kasus 0-150 150-300 Lebih dari 300 2.1.2 pengujian kedua dengan menggunakan IP versi 6 a. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 512 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 512 kbps, b. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 256 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 256 kbps, c. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 128 Kbps. Sistem akan diujicoba pada koneksi backbone 128 kbps, III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario pengujian. Kita dapat menganalisa data-data yang dihasilkan oleh program commview tersebut. 1. Perbandingan Delay pada Pengujian softphone dengan menggunakan bandwidth 128 Delay IPv4 20,23 IPv6 19,79 tertentu batas ini akan terlampaui. membandingkan hasil rata rata delay pada protokol IPv4, IPv6 dan standar. pada saat pengujian VoIP dengan menggunakan bandwidth 128 kedua protokol sama sama masuk pada kriteria standar, akan tetapi pada jaringan IPv4 mencapai 20,23, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 19,79. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai delay yang didapat dengan bandwidth 128 lebih optimal pada protokol jaringan IPv6 karena dapat melewatkan paket data lebih cepat 0,44 daripada protokol jaringan IPv4. 2. Perbandingan Delay pada Pengujian Softphone dengan menggunakan Bandwidth 256 Delay IPv4 20,17 IPv6 19,69 Dapat diterima untuk kebanyakan aplikasi 0-150

pengguna kebanyakan aplikasi Masih dapat diterima jika pelaksana (administrator) telah mengetahui akibat waktu transmisi pada QoS aplikasi pengguna. 150-300 pengguna Masih dapat diterima jika pelaksana (administrator) telah mengetahui akibat waktu transmisi pada QoS aplikasi pengguna. 150-300 Tidak dapat diterima untuk perencanaan rancangan jaringan pada umumnya; bagaimana pun juga, hal ini disadari bahwa kasus-kasus tertentu batas ini akan terlampaui. Lebih dari 300 Tidak dapat diterima untuk perencanaan rancangan jaringan pada umumnya; bagaimana pun juga, hal ini disadari bahwa kasus-kasus tertentu batas ini akan terlampaui. Lebih dari 300 hasil rata rata delay pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 256 kedua protokol sama sama masuk pada 20,17, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 19,69. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai delay yang didapat dengan bandwidth 256 lebih optimal pada protokol jaringan IPv6 karena dapat melewatkan paket data lebih cepat 0,48 daripada protokol jaringan IPv4. 3. Perbandingan Delay pada Pengujian Softphone dengan menggunakan Bandwidth 512 Delay IPv4 20.01 IPv6 19.49 Dapat diterima untuk 0-150 hasil rata rata delay pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwith 512 kedua protokol sama sama masuk pada 20.01, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 19.49. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai delay yang didapat dengan bandwidth 512 lebih optimal pada protokol jaringan IPv6 karena dapat melewatkan paket data lebih cepat 0,52 daripada protokol jaringan IPv4. 4. Perbandingan Jitter pada Pengujian Shoftphone dengan menggunakan bandwidth 128 Jitter IPv4 3,662 IPv6 4,149 Baik 0 20 Dapat Diterima 20 50

Tidak Dapat > 50 Diterima hasil rata rata jitter pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 128 kedua protokol sama sama masuk pada 3,662, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 4,149. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai jitter yang didapat dengan bandwidth 128 pada protokol IPv4 untuk melewatkan paket data sedikit lebih stabil daripada protokol IPv6. 5. Perbandingan Jitter pada Pengujian Shoftphone dengan menggunakan bandwidth 256 Jitter IPv4 3,701 IPv6 3,525 Baik 0 20 Dapat Diterima 20 50 Tidak Dapat > 50 Diterima hasil rata rata jitter pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 256 kedua protokol sama sama masuk pada 3,701, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 3,525. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai jitter yang didapat dengan bandwidth 256 pada protokol IPv6 untuk melewatkan paket data sedikit lebih stabil daripada protokol IPv4. 6. Perbandingan Jitter pada Pengujian Shoftphone dengan menggunakan bandwidth 512 Jitter IPv4 2,811 IPv6 3,062 Baik 0 20 Dapat Diterima 20 50 Tidak Dapat > 50 Diterima hasil rata rata jitter pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 512 kedua protokol sama sama masuk pada 2,811, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 3,062. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai jitter yang didapat dengan bandwidth 512 pada protokol IPv4 untuk melewatkan paket data sedikit lebih stabil daripada protokol IPv6. 7. Perbandingan Packet Loss pada Pengujian Softphone dengan menggunakan bandwidth 128 Packet Loss IPv4 7 IPv6 4,8 Baik 0-1% Dapat Diterima 1-5% Cukup dapat diterima 5-10% Tidak Dapat Diterima >10% hasil rata rata packet loss pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 128 kedua protokol sama sama masuk pada 7%, lebih besar daripada jaringan di IPv6 yaitu mencapai 4,8%. Dalam hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai packet loss yang didapat dengan bandwidth 128 selisih paket data yang hilang antara protokol IPv6 lebih cepat 2,2% daripada protokol jaringan IPv4

8. Perbandingan Packet Loss pada Pengujian Softphone dengan menggunakan bandwidth 256 Packet Loss IPv4 0 IPv6 0 Baik 0-1% Dapat Diterima 1-5% Cukup dapat diterima 5-10% Tidak Dapat Diterima >10% hasil rata rata packet loss pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 256 kedua protokol sama sama masuk pada kriteria standar, hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai packet loss yang didapat dengan bandwidth 256 pada protokol IPv4 dan IPv6 mencapai nilai 0% berhasil melewatkan semua paket data tanpa ada yang hilang. 9. Perbandingan Packet Loss pada Pengujian Softphone dengan menggunakan bandwidth 521 Packet Loss IPv4 0 IPv6 0 Baik 0-1% Dapat Diterima 1-5% Cukup dapat 5-10% diterima Tidak Dapat >10% Diterima hasil rata rata packet loss pada protokol IPv4, IPv6 dan bandwidth 512 kedua protokol sama sama masuk pada kriteria standar, hal ini dapat diambil analisis, bahwa hasil nilai packet loss yang didapat dengan bandwidth 512 pada protokol IPv4 dan IPv6 mencapai nilai 0% berhasil melewatkan semua paket data tanpa ada yang hilang. 10. Perbandingan MOS pada Pengujian softphone dengan menggunakan bandwidth 128 MOS IPv4 3,76 IPv6 4,1 Tidak Di 1.0 2.5 rekomendasikan Tidak Memuaskan 2.6-3.0 Kurang Memuaskan 3.1-3.5 Puas 3.6-3.9 Memuaskan 4.0-4.5 Sangat Memuaskan 4.6-5.0 hasil rata rata mos pada saat pengujian protokol IPv4 dan protokol IPv6 dengan menggunakan bandwidth 128 untuk protokol IPv4 mencapai nilai 3,76, lebih kecil daripada protokol IPv6 yang mencapai nilai 4,17. Dalam hal ini dapat diambil analisis, protokol IPv6 memiliki kualitas paket data yang lebih baik dari Protokol IPv4 karena memiliki nilai mos yang lebih besar. dilihat dari nilai mos pada protokol IPv4 termasuk puas, sedangkan pada protokol IPv6 termasuk kategori memuaskan. 11. Perbandingan MOS pada Pengujian softphone dengan menggunakan bandwidth 256 MOS IPv4 4,3 IPv6 4,3

Tidak Di 1.0 2.5 rekomendasikan Tidak Memuaskan 2.6-3.0 Kurang Memuaskan 3.1-3.5 Puas 3.6-3.9 Memuaskan 4.0-4.5 Sangat Memuaskan 4.6-5.0 hasil rata rata MOS pada saat pengujian shoftphone untuk protokol IPv4 maupun protokol IPv6 mempunyai nilai yang sama yaitu 4,3. dilihat dari nilai MOS pada protokol IPv4 maupun IPv6 termasuk kategori bagus dan dapat diterima. 12. Perbandingan MOS pada Pengujian softphone dengan menggunakan bandwidth 512 MOS IPv4 4,3 IPv6 4,3 Tidak Di 1.0 2.5 rekomendasikan Tidak Memuaskan 2.6-3.0 Kurang Memuaskan 3.1-3.5 Puas 3.6-3.9 Memuaskan 4.0-4.5 Sangat Memuaskan 4.6-5.0 hasil rata rata MOS pada saat pengujian shoftphone untuk protokol IPv4 maupun protokol IPv6 mempunyai nilai yang sama yaitu 4,3. dilihat dari nilai MOS pada protokol IPv4 maupun IPv6 termasuk kategori bagus dan dapat diterima. 13. Perbandingan R-Factor pada Pengujian shoftphone dengan menggunakan bandwidth 128 R- Factor IPv4 78,1 IPv6 80,1 Tidak 0-49 direkomendasikan Tidak memuaskan 50-59 Kurang memuaskan 60-69 Puas 70-79 Memuaskan 80-89 Sangat memuaskan 90-99 hasil rata rata r-factor pada saat melakukan pengujian protokol IPv4 dan protokol IPv6 dengan menggunakan bandwidth 128, pada Protokol IPv4 mencapai nilai 78,1, lebih kecil daripada protokol IPv6 yang mencapai nilai 80,1. dilihat dari nilai R-factor pada Protokol IPv4 termasuk kategori puas, sedangkan pada Protokol IPv6 termasuk kategori memuaskan 14. Perbandingan R-Factor pada Pengujian shoftphone dengan menggunakan bandwidth 256 R- factor IPv4 90 IPv6 91

Tidak 0-49 direkomendasikan Tidak memuaskan 50-59 Kurang memuaskan 60-69 Puas 70-79 Memuaskan 80-89 Sangat memuaskan 90-99 hasil rata rata r-factor pada saat melakukan pengujian protokol IPv4 dan protokol IPv6 dengan menggunakan bandwidth 256, pada Protokol IPv4 mencapai nilai 90, lebih kecil daripada protokol IPv6 yang mencapai nilai 91. dilihat dari nilai r-factor Kedua Protokol IPv4 dan Protokol IPv6 termasuk kategori sangat memuaskan. 15. Perbandingan R-Factor pada Pengujian shoftphone dengan menggunakan bandwidth 512 R-Factor IPv4 93 IPv6 93 Tidak 0-49 direkomendasikan Tidak memuaskan 50-59 Kurang memuaskan 60-69 Puas 70-79 Memuaskan 80-89 Sangat memuaskan 90-99 hasil rata rata r-factor pada saat melakukan pengujian protokol IPv4 dan protokol IPv6 dengan menggunakan bandwidth 512, pada kedua Protokol IPv4 dan Protokol IPv6 nilai r- factor mencapai nilai 93. dilihat dari nilai r-factor kedua protokol tersebut protokol IPv4 dan protokol IPv6 termasuk kategori sangat memuaskan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pada jenis pengujian telepon dengan menggunakan aplikasi softphone baik Protokol IPv4 maupun Protokol IPv6 memiliki kualitas yang sama bagus, ditandai dengan nilai delay, jitter, packet loss, MOS, dan R- factor yang semuanya termasuk kategori bagus dan memuaskan. 2. Pada jenis pengujian telepon menggunakan apliaksi softphone dengan bandwidth 128, pada protokol IPv6 sedikit lebih baik daripada protokol IPv4 karena nilai MOS. Itu beda perbandingan nya 0,41 %. 3. Pada jenis pengujian telepon menggunakan apliaksi softphone dengan bandwidth 256, pada protokol IPv6 sedikit lebih baik daripada protokol IPv4 karena nilai R- factor. Itu beda perbandingan nya 1 %. 4. Pada jenis pengujian telepon menggunakan apliaksi softphone dengan bandwidth 512, pada protokol IPv6 sedikit lebih baik daripada protokol IPv4 karena nilai MOS dan R-factor nilai nya yang di hasilkan sama. Maka di lihat dari nilai delay, jitter dan packet loss, yaitu perbandingan nya 0,52% V. SARAN Saran yang dapat diberikan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan client lebih dari 5 dan jarinagan wireless. 2. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang performansi QoS beserta teknologi keamanan yang baru. 3. Diharapkan adanya penelitian lain tentang perbandingan performansi QoS dengan menggunakan CBQ (Class Based Queuing).

REFERENCES [1] D. N. G. Vikram Mehta, "Performance Analysis of QoS Parameters for Wimax Networks," 2012. [2] CounterPath, X Lite 3.0 User Guide, Canada, 2006. [3] f. nada, "performance analysis of mobile IPv4 and mobile IPv6," 2007. [4] A. R. AQUARY, "ANALISIS KINERJA INTERKONEKSI IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN MEKANISME PENGGUNAAN NAT-PT," 2006. [5] M. Hadianto, "Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Berbasis Session Initiation," 2008. [6] E. G. a. N. Morales, "Modeling IPv4 and IPv6 Performance in," 2011. [7] M. D. A. Wibowo, "ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS)," 2014. [8] S. M. L. V. Y. S. M. I. Indrarini Dyah Irawati, "ANALISIS PERFORMANSI IPTV PADA JARINGAN IPv4," 2012.