PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

dokumen-dokumen yang mirip
IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN USAHA KELOMPOK PIA SALAK SRADHA DI DESA SIBETAN KARANGASEM. Oleh:

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK, PERLUASAN PANGSA PASAR DAN PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA PADA HOME INDUSTRY RENGGINANG ABSTRAK ABSTRACT

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol. 2 No. 1 Maret 2018 e. ISSN: Boy Riza Juanda 1, Syukri Risyad 2, Hanisah 3

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Sibangkaja merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain

USAHA KRIPIK NABATI: MANAJEMEN USAHA DAN PROSES PRODUKSI

IbM KELOMPOK PENGRAJIN GERABAH MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN, ALAT PRODUKSI DAN MANAJEMEN PEMASARAN DI KABUPATEN KLATEN

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

IbM HOME INDUSTRI DOMPET KABUPATEN SIDOARJO. IbM HOME INDUSTRY WALLET SIDOARJO DISTRICT. Abstrak

PENERAPAN E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR PENJUALAN KRIPIK UD ADUHAI GAMPONG KARANGNYAR KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DAN PEMASARAN BAGI UKM KOPI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya salak Condet, salak Madura, salak Bali, salak Pondoh, salak

IbM Kelompok PKK Desa Senggreng

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

KELOMPOK USAHA KACANG BAWANG DAN KACANG OVEN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

PENGEMBANAGAN USAHA KECIL MENENGAH UNTUK PENGERAJIN ALPAKA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian.

PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELOMPOK BATIK SEKAR CANTHING PURBALINGGA

IBM UKM OLAHAN IKAN BANDENG DI KEL. WONOREJO RUNGKUT SURABAYA

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

OPTIMALISASI BUDIDAYA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TURUNAN IKAN LELE

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali, merupakan barometer perkembangan pariwisata nasional. Pulau

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

BAB V STRATEGI PEMBERDAYAAN PROGRAM SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE PROMOTION (SMEP)

BAB I PENDAHULUAN. akses informasi dan pasar. Menurut Kotler (2004:74) e-market adalah sisi

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SANTAN KELAPA PADA KELOMPOK USAHA PERAJIN KELAPA. Abstract

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

PELATIHAN INOVASI DESAIN KESET DESA KARANGREJO KABUPATEN PASURUAN

INCREASING EFFICIENCY YELLOW PUMPKIN PRODUCTION-BASED PROCESSED IN GROUP OF WOMEN FARMERS SRISEDONO VI, DADAPREJO VILLAGE, DISTRICT

Peningkatan Daya Saing Produk Melalui Kreasi Makanan Berbahan Baku Hasil Pertanian Lokal

Riskin Hidayat dan Siti Alliyah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN BAGI INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE DAN ROTI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TUMPENG UPAKARA DI GIANYAR

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

NUGGET DAN KERUPUK IKAN TONGKOL SEBAGAI ALTERNATIF USAHA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT

STUDI KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MINUMAN BUAH CARICA (Studi Kasus di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

INCREASING PRODUCTION EFFICIENCY PROCESS TASTE OF VARIOUS FUNCTIONAL STICK IN BATU

Judul IbM A. Analisis Situasi

Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Usaha Kelompok Perajin Tenun Endek di Desa Sulang Klungkung

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

Arrizal dan Syafrizal 2

PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI RENGGINANG KETAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGERING BUATAN

IbM PEMANFAATAN TINJA MENJADI PUPUK CAIR ORGANIK DI KELURAHAN TAMBAKREJO

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

Introduksi Pembuatan Asinan untuk Memperpanjang Masa Simpan Buah Salak di Desa Sibetan Karangasem

PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK RUMPUT LAUT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA PELAKU USAHA INDUSTRI ABON IKAN GABUS BERBASIS WEB DI KEL.BONTOPARANG KEC.PARANGLOE KAB.GOWA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN (PRODUKSI ABON AYAM) DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DESA KERESEK KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT

PENINGKATAN KEMAMPUAN KARYAWAN MELALUI PENGEMASAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA INDUSTRI KERIPIK BUAH-BUAHAN

I. PENDAHULUAN. tidak sepet, tidak masam dan halus daging buahnya. (Gaertner) Voss yang telah lama dibudidayakan di Bali, terutama di

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

PENTINGNYA PEMBUKUAN SEDERHANA BAGI KELOMPOK UMKM KUB MURAKABI DESA NGARGOYOSO

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DI PURWOKERTO. Arini Hidayah Universitas Muhammadiyah Purwokerto

PEMBANGUNAN STRATEGIC E-MARKETING PADA PT. NADZIFSALWA

PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL OLAHAN BUAH BELIMBING DI KELURAHAN KARANGSARI KOTA BLITAR

PROFIL AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA. Watemin Pujiati Utami

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

IbM Kelompok Tani Buah Naga

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN E-MARKETING UMKM KERAJINAN TAS

KURSUS SINGKAT DAN PELATIHAN PENGOLAHAN SALAK MENJADI DODOL SALAK DI DESA SIBETAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

ARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM PENGUSAHA KERUPUK KARAK DI DESA DUKUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAKANAN SEHAT DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK SRADHA DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi Jurusan Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail: gemilangsuryawan@gmail.com Abstrak Program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi produk dari olahan buah salak, memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan pemahaman mitra tentang perencanaan bisnis dan manajemen usaha. Tujuan tersebut dicapai melalui pendampingan dan pelatihan manajemen usaha industri rumah tangga olahan buah salak, penyediaan alat produksi yang memadai, pembuatan website pemasaran dan memfasilitasi kelompok usaha dengan lembaga permodalan. Selain terkenal sebagai daerah agrowisata perkebunan salak, Desa Sibetan memiliki potensi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pengolahan buah salak menjadi dodol, pia, kurma, kerupuk, sirup serta wine. Namun dalam pengelolaanya masih berbasiskan industri rumah tangga dengan modal dan produksi yang terbatas, proses produksi yang masih sederhana, packaging (pengemasan) yang seadanya, serta pemasaran yang masih terbatas di Kecamatan Bebandem dan Kabupaten Karangasem. Oleh sebab itulah program IbM ini merancang kegiatankegiatan bagi dua kelompok industri rumah tangga olahan salak yaitu Kelompok Salak Sradha di Desa Telaga. Kedua kelompok ini sedang berkembang dan memerlukan pendampingan dalam mengembangkan usahanya. Metode pelaksanaan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan bantuan pembuatan website untuk mempermudah jangkauan pemasaran, penyediaan alat produksi, memfasilitasi kelompok usaha dalam mendapatkan akses permodalan serta pendampingan dan pelatihan perencanaan dan pengelolaan manajemen bisnis. Kata Kunci: olahan buah salak, produksi, pemasaran, pengemasan, manajemen usaha, Abstract This empowerment program aims to improve the productivity of the products produced from the fruits of salak fruit, expand the reach of marketing and improve the understanding of partners about business planning and business management. These objectives are achieved through mentoring and training of business management of salak fruit processing industry, provision of adequate production equipment, marketing website creation and facilitating business group with capital institution. Besides famous as an agro-tourism area of Salak plantation, Sibetan Village has the potential of Small and Medium Enterprises in processing the salak fruit into dodol, pia, dates, crackers, syrup and wine. However, the management is still based on the household industry with limited capital and production, the production process is still simple, the packaging (packing) is sober, and marketing is still limited in District Bebandem and Kabupaten Karangasem. That's why this IbM program designed activities for two groups of salak processed household industries namely Salak Sradha Group in Telaga Village. Both groups are growing and need assistance in developing their business. The method of implementation to achieve this goal is to provide website creation assistance to facilitate the reach of marketing, supply of production equipment, facilitate business groups in gaining access to capital as well as assistance and training of business management planning and management. Keywords: fruit processing, production, marketing, packaging, business management 130

PENDAHULUAN Masyarakat di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem Bali terkenal dengan perkebunan salaknya. Sepanjang jalan menuju Desa Sibetan tanaman salak berada di sisi kiri dan kanan dipagar rapi oleh masyarakat Sibetan. Desa Sibetan sendiri berada di daerah pegunungan Kabupaten Karangasem yang bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 8 km ke arah barat dari Kota Amlapura, ibukota Kabupaten Karangasem. Atau kurang lebih 20 km dari obyek wisata Candidasa. Terdapat kurang lebih 15 jenis varietas salak yang tumbuh di Desa Sibetan, beberapa di antaranya merupakan produk unggul, seperti salak nenas dan salak gula pasir yang rasanya sangat manis, segar serta daging buah yang tebal, dan dengan masa panen raya yang jatuh pada Bulan Desember Pebruari membuat produksi salak melimpah. Melimpahnya produksi buah salak mendorong warga masyarakat Desa Sibetan dan Desa Telaga untuk mengolah buah salak menjadi berbagai jenis diantaranya adalah pia, wine, kripik, kurma, dodol, dan sirup. Olahan buah salak itulah yang menjadi mata pencaharian beberapa industri rumah tangga yang tersebar di Desa Sibetan dan Desa Telaga. Usaha mereka memiliki potensi berkembang namun hingga kini masih terbatas dalam jumlah produksi, alat produksinya yang masih sederhana, serta distribusinya masih sebatas Kecamatan Bebandem. Usaha yang digerakkan oleh para ibu rumah tangga ini juga masih berusia muda tapi memiliki potensi berupa bahan baku berupa kebun salak yang berada di sekitar wilayah mereka di Desa Sibetan dan Desa Telaga Kecamatan Bebandem. Gambar 1. Hasil olahan buah salak berupa Pia Salak dan Kurma Salak di Desa Sibetan Kabupaten Karangasem (foto: Ni Luh Sayang Telagawathi) Usaha pemberdayaan usaha rumah tangga olahan salak sebenarnya telah dilakukan oleh kelompok usaha salak Sradha yang berdiri pertengahan tahun 2014 di Desa Telaga atas inisiatif pasangan suami istri I Nengah Badra dan Ni Wayan Maryati. Mereka berdua mengawali untuk menanamkan modalnya di kelompok dan mulai menghimpun ibuibu rumah tangga untuk bergabung menjadi kelompok yang memproduksi olahan buah salak. Hingga saat ini 10 ibuibu rumah tangga di Desa Telaga yang menjadi anggota aktif Kelompok Sradha. Mereka memproduksi dodol, pia, dan kurma dengan alat produksi sederhana dan jumlah terbatas. Para ibu-ibu akan datang pada pagi hari untuk memproduksi pia dan dodol yang merupakan olahan yang sering mendapatkan pesanan. Kelompok Salak Sradha sebenarnya mempunyai keuntungan karena bahan baku yang berada di lingkungan mereka. Rata-rata para ibu-ibu anggota kelompok mempunyai kebun salak 30-40 are di sekitar rumah mereka. Semuanya ditanami salak selain menjadi tujuan daerah agrowisata. Namun tidak ada aktivitas yang rutin untuk mengolah buah salak ini menjadi olahan-olahan dalam berbagai bentuk. Sementara di sisi lain para ibu-ibu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan yang selain selain menjadi tukang bangunan. Oleh sebab itul terbentuklah Kelompok Salak Sradha yang didominasi ibu-ibu untuk mengolah buah salak. 131

Gambar 2. Kelompok Salak Sradha dengan berbagai produksi olahan buah salaknya (foto: Ni Luh Sayang Telagawathi) Alat produksi yang masih tradisional seperti oven yang masih kecil dan alat pemeras salak yang masih sedikit dan sederhana menyebabkan jumlah produksi juga sedikit. Peralatan produksi berupa kompor juga masih terbatas hanya 2 buah. Para ibu-ibu yang menjadi anggota kelompok aktif juga tidak bisa rutin bekerja secara penuh. Banyak diantara mereka hanya bekerja setengah hari sehingga jumlah produksi menjadi sedikit. Rata-rata setiap hari ibu-ibu Kelompok Sradha hanya bisa memproduksi masing-masing 10 pcs pia, kurma dan dodol. Dodol dan pia salak yang isi enam pcs dalam satu kemasan dijual seharga Rp.6.000. Sedangkan kurma salak 1 pcs besar dijual seharga Rp.10.000. Produk-produk yang mereka hasilkan selain dijual ke warung-warung sekitar Desa Sibetan, biasanya akan diambil oleh beberapa orang untuk dijual kembali ke Amlapura. Mereka saat ini belum melakukan promosi dan mengidentifikasi pasar yang bisa dijajaki. Promosi hanya dilakukan dari perbincangan mulut ke mulut. Kebanyakan produk mereka dijual di warung-warung di Desa Sibetan dengan kemasan yang sederhana. Jumlah produksi yang kecil membuat Kelompok Sradha membatasi pemasaran. Keinginan mereka sangat besar untuk meningkatkan jumlah produksi, pengemasan produk yang lebih bagus, dan menambah anggota kelompok kembali. Hingga saat ini manajemen usaha yang mereka jalankan masih dengan sisa hasil usaha. Anggota kelompok yang mempunyai salak diwajibkan menjual salaknya ke Kelompok Sradha. Para anggota kelompok akan mendapatkan sisa hasil usaha dari usaha kelompok mereka. Modal yang sebelumnya ditanamkan oleh I Nengah Badra dan Ni Wayan Maryati sedikit demi sedikit ditarik sehingga modal secara keseluruhan berasal dari para anggota. Namun, para anggota belum memahami manajemen pembukuan dalam penjualan usahanya. Selain itu, mereka sangat membutuhkan usaha-usaha pemasaran yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha mereka agar lebih maju. METODE Jenis rancangan pengabdian ini mengacu kepada permasalahan mitra program dalam mengembangkan usaha rumah tangga plahan salaknya. Langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan berbagai usaha untuk pemberdayaan usaha rumah tangga olahan salak di Kabupaten Karangasem Bali. Diantaranya langkah-langkah tersebut mencakup: fokus terhadap manajemen produksi olahan buah salak yang masih menggunakan peralatan produksi sederhana berupa kompor dan oven yang jumlahnya terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah produksi yang sangat minim. Hal ini disebabkan karena kelompok, terutama Kelompok Salak Sradha tidak mampu membeli oven dan kompor dalam jumlah yang banyak. Perluasan sistem pemasaran. Anggota kelompok olahan salak ini tidak memiliki pengetahuan tentang cara-cara pemasaran dan promosi menuju pasar yang potensial keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem. Distribusi olahan salak masih terbatas di warung-warung sekitar dan promosinya dari mulut ke mulut. Mereka tidak pernah melakukan 132

promosi terhadap produk yang dihasilkan, baik dengan membuat brosur maupun media promosi lainnya yang memungkinkan usaha mereka berkembang lebih baik. Kedua mitra yaitu Dukuh Lestari dan Kelompok Sradha membutuhkan pendampingan dalam hal pemasaran ini. Kurangnya permodalan untuk ekspansi usaha. Hal ini disebabkan oleh lemahnya networking dengan instansi atau lembaga terkait baik lembaga pemerintah atau swasta (Setiawan, 2004). Belum memiliki perencanaan dan pengelolaan usaha yang jelas sehingga target dan sasaran usaha belum memiliki arah kepada pengembangan usaha bisnis yang lebih mapan. Perencanaan bisnis penting dilakukan dalam menentukan keberlangsungan suatu industri, Tambunan (1994). HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha-usaha pemberdayaan usaha kecil rumah tangga olahan buah salak memerlukan langkah-langkah yang holistic untuk menumbuhkan kemandiriannya. Program pengabdian di Kelompok Usaha Rumah Tangga Sradha menghasilkan program-program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas diantaranya: Pertama, peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan dirinya. Selain pemenuhan kebutuhan berupa alat-alat untuk peningkatan produksi olahan salak, program pengabdian ini juga mengintroduksi program manajemen usaha berupa pemberian pelatihan metode perencanaan dan pengelolaan manajemen bisnis bagi, kelompok Usaha Rumah Tangga Dukuh Lestari dan Sradha. Program yang dilakukan adalah pemberian pelatihan secara bertahap kepada pelaku usaha olahan salak untuk mengembangkan usahanya. Kedua, perluasan sistem pemasaran bagi produk olahan salak berupa media promosi dan juga memperbaiki packaging (kemasan) dari hasil olahan salak tersebut. Program pengabdian ini melakukan pendampingan sekaligus memfasilitasi program-program promosi seperti pembuatan website dan mempercantik kemasan hasil olahan salak yang siap dipasarkan. Ketiga, peningkatan permodalan usaha rumah tangga dengan membuka akses ke lembaga keuangan di lingkungan desa. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan permodalan usaha kecil agar bisa mengembangkan usahanya. Lembaga keuangan di desa yang dimaksud adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Program-program tersebut pada tingkatan teknis di lapangan dilakukan kegiatan-kegiatan diantaranya: Penyediaan oven dan kompor gas. Di harapkan mampu menjadi solusi mitra untuk meningkatkan jumlah produksi berbagai olahan buah salak setiap bulannya. Pembuatan brosur dan website pemasaran diharapkan mampu menjadi solusi mitra dalam mengembangkan usaha dan promosi olahan buah salak yang lebih luas di dalam memasarkan produk mereka. Brosur dirancang untuk memperkenalkan profil Kelompok Sradha serta produk-produk yang mereka hasilkan. Website memuat masing-masing kelompok dengan profil kelompoknya dan produk-produk olahan salak yang mereka hasilkan. Selain itu, juga didesain masingmasing brosur profil kelompok dan contoh-contoh hasil produksi olahan salak para anggota kelompok. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam membuat media promosi dan strategi pemasaran. Dihasilkan model media promosi baik cetak maupun media di Internet. Akses Permodalan dengan menjalin kerjasama dengan Koperasi Usaha Amlapura dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Karangasem dan perusahaan-perusahaan swasta yang berada di Kota Amlapura. Perencanaan dan pengelolaan bisnis yang jelas sehingga target dan sasaran memiliki arah kepada pengembangan usaha bisnis yang lebih mapan. Luaran ini ditargetkan mampu menjadi solusi dalam meningkatkan motivasi berwirausaha mitra baik secara individu maupun secara 133

kelompok dan meningkatkan pemahaman mitra tentang manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan optimalisasi manajemen sumber daya manusia. Mitra memiliki pengetahuan tentang model pembagian tugas dan kewenangan dalam menjalankan usaha bisnis. Pengelolaan pembukuan keuangan melatih anggota kelompok olahan salak untuk mengatur keuangan usaha kelompok sehingga dapat meningkatkan pendapatan usaha kelompok. Website memuat masing-masing kelompok dengan profil kelompoknya dan produk-produk olahan salak yang mereka hasilkan. Selain itu, juga didesain masingmasing brosur profil kelompok dan contoh-contoh hasil produksi olahan salak para anggota kelompok. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam membuat media promosi dan strategi pemasaran. Dihasilkan model media promosi baik cetak maupun media di Internet; ini penting dilakukan sebagai bentuk membangun kesadaran merek terhadap konsumen (Kotler, et al.,2000). Akses Permodalan dengan menjalin kerjasama dengan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) dan Koperasi Usaha Amlapura di Kabupaten Karangasem dan perusahaan-perusahaan swasta yang berada di Kota Amlapura. Ini merupakan salah satu bentuk strategi industri rumah tangga dalam mendapatkan akses permodalan (Kuncoro,2000). Perencanaan dan pengelolaan bisnis yang jelas sehingga target dan sasaran memiliki arah kepada pengembangan usaha bisnis yang lebih mapan. Luaran ini ditargetkan mampu menjadi solusi dalam meningkatkan motivasi berwirausaha mitra baik secara individu maupun secara kelompok dan meningkatkan pemahaman mitra tentang manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan optimalisasi manajemen sumber daya manusia. Mitra memiliki pengetahuan tentang model pembagian tugas dan kewenangan dalam menjalankan usaha bisnis. Pengelolaan pembukuan keuangan melatih anggota kelompok olahan salak untuk mengatur keuangan usaha kelompok sehingga dapat meningkatkan pendapatan usaha kelompok. Kaitan antara permasalahan mitra, solusi yang ditawarkan dan target luaran yang diharapkan dalam kegiatan I b M kelompok Usaha Rumah Tangga Dukuh Lestari dan Sradha Karangasem dipaparkan pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Permasalahan Mitra, Solusi yang ditawarkan dan Target luaran Permasalahan Mitra Solusi yang Ditawarkan Target Luaran 1.Kemampuan Produksi rendah karena peralatan masih tradisional dan terbatas Membantu penyediaan alat oven dan kompor gas 2. Jangkauan pemasaran yang sangat terbatas 3. Kekurangan modal usaha Membantu pembuatan brosur dan website Membantu akses permodalan melalui koperasi serta menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta Alat oven dan kompor gas Brosur dan website pemasaran produk olahan buah salak Menjalin mitra kerjasama untuk permodalan usaha dengan Koperasi Amlapura di Kabupaten Karangasem 134

4.Belum memiliki perencanaan dan pengelolan manajemen bisnis yang tepat Pendampingan dan pembinaan motivasi kewirausahaan serta Pelatihan dan pendampingan kepemimpinan Metode perencanaan dan pengelolalan bisnis dan pelatihan pembukuan keuangan KESIMPULAN Program pengabdian ini berjalan dengan baik dengan mengacu pada permaslaahan mitra usaha produksi olahan salak dengan solusi yang coba untuk ditawarkan. Solusi yang menjadi program dari program pengabdian ini dirancang berdasarkan permasalahan mitra program. Hingga saat ini ada beberapa program yang sudah dilaksanakan yaitu penyediaan oven dan kompor gas. Di harapkan mampu menjadi solusi mitra untuk meningkatkan jumlah produksi berbagai olahan buah salak setiap bulannya. Juga dirancang sebuah website pemasaranyang diharapkan mampu menjadi solusi mitra dalam mengembangkan usaha dan promosi olahan buah salak yang lebih luas di dalam memasarkan produk mereka. Juga dilaksanakan kegiatan penjajakan untuk meningkatan akses permodalan dengan menjalin kerjasama dengan Koperasi Usaha Amlapura dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Karangasem dan perusahaan-perusahaan swasta yang berada di Kota Amlapura. Kegiatan lainnya adalah perencanaan dan pengelolaan bisnis yang jelas sehingga target dan sasaran memiliki arah kepada pengembangan usaha bisnis yang lebih mapan. DAFTAR PUSTAKA Kotler, & Amstrong. 2000. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga Kuncoro, Mudrajad. 2000. Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan Makalah yang disajikan dalam Studium Generale dengan topik Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil di Indonesia, di STIE Kerja Sama, Yogyakarta, 18 Nopember 2000. Setiawan, Achmad Hendra. 2004. Fleksibilitas Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, Jurnal Dinamika Pembangunan Vol. 1 No. 2/ Desember 2004: 118-124. Tambunan, Tulus, 1994. Mengukur Besarnya Peranan Industri Kecil dan Rumah Tangga di dalam Perekonomian Regional: Beberapa Indikator, Jurnal Agro Ekonomika No. 1 Thn. XXIV, Yayasan Agro Ekonomika, Yogyakarta. 135