BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran 3. bantu saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

BAB II KAJIAN TEORI. Padaha kikatnya keterampilan 1 adalah suatu ilmu yang diberikan

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

02. Konsep Dasar Media

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,

01. Konsep Dasar Media. Pengertian Media. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kemampuan Sains Anak Usia Dini

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

DEFINISI, POSISI DAN FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hlm Yuwono, Paradigma Baru Pembelajaran keagamaan di Madarasah Ibtidaiyah, Jakarta:

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar siswa di SMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN PKn SD DI PROGRAM STUDI S1 PGSD

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Media pembelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Media Pembelajaran BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

PENERAPAN IPTEKS PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR. Oleh : LINDA ARUAN

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II LANDASAN TEORI. yang berdasarkan faham konstruktivis. 1 Menurut Hamid Hasan, kooperatif

BAB II KAJIAN TEORI. Hisyam Zaeni menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ORGAN TUBUH MANUSIA (TORSO) PADA SISWA KELAS V SDN MANGGISAN 01 TANGGUL KABUPATEN JEMBER

MEDIA PEMBELAJARAN: PROBLEMATIKA DAN SOLUSINYA

PENGEMBANGAN SARANA PENDIDIKAN (ALAT PERAGA DAN ATAU PRAKTIK/APP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

Oleh : EUIS SITI NURHIDAYANTI, S.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran 3. Menurut Heinich, dkk dalam Sri Anitah, dkk media merupakan alat bantu saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan medium yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printer materials) 4. Lebih lanjut Schramm (Sri Anitah W, dkk) mengemukakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sedangkan menurut Briggs (Sri Anitah W, dkk) bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran seperti buku, film, slide dan sebagainya 5. Mendukung pernyataan tersebut di atas Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan 3 Syaiful Bahri & Aswin Zain :Strategi Belajar Mengajar.(Jakarta:Bhineka cipta 1995)hal.121. 4 Sri Anita dkk: Strategi Pembelajaran di SD(.Jakarta: Universitas Terbuka 2008)hal.63 5 Ibid (2008:6.4) 6

7 yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, koran, buku, majalah, dsb 6. Pendapat tersebut di atas dipertegas oleh Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memunngkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap 7. Jadi dari pendapat pendapat tersebut di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa media adalah komponen sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan yang dapat merangsang minat siswa untuk belajar. 2. Fungsi dan peranan media pembelajaran a. Fungsi media pembelajaran Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana dalam Syaiful Bahri & Aswan Zain mengemukakn fungsi media pembelajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut 8 : 1) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan. 2) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar artinya media harus dikembangkan guru. 6 Wina Sanjaya :Strategi pembelajaran.( Jakarta: Nusa Indah 2006)hal:163 7 Ibid (2006:163) 8 Syaiful Bahri & Aswan Zain :Strategi Belajar Mengajar.( Jakarta:Bhineka Cipta 1995)hal:134-135.

8 3) Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaan integral dengan tujuan dan isi pengajaran. 4) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. 5) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, tetapi untuk menarik perhatian siswa. 6) Penggunaan media pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. b. Peranan media pembelajaran Lebih lanjut lagi ketika fungsi media diaplikasikan dalam pembelajaran maka terlihat peranannya sebagai berikut : 1) Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan. 2) Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Media sebagai media sumber belajar bagi siswa

9 3. Manfaat Media Pembelajaran Adapun manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar siswa 9 antara lain : a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahamu para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. B. KIT IPA Sebagai Media Pembelajaan 1. Pengertian Media KIT IPA 10 Shadely berpendapat alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah kotak yang berisi alat-alat Ilmu Pengetahuan Alam. Seperangkat peralatan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mengarah pada kegiatan yang 9 Sudjana, Nana, Rivai.. Media Pengajaran dalam Penggunaan dan Pembuatannya( Bandung : Sinar Baru Bandung. 1991).hal 34. 10 Adi Winanto, Efektivitas Penggunaan KIT, tersedia pada situs Http :// repository.uksw.edu/ ispui/bitsteam, diunduh pada 30/10/2014

10 berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan Ilmu Pengetahuan Alam yang dirancang dan dibuat ini menyerupai rangkaian peralatan uji coba ketrampilan proses pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai alat y peraga Kit Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu sistem yang didesain atau dirancang secara khus Menurut Wibawa dan Mukti 11 alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam atau loan boxes merupakan salah satu dari media tiga dan pemahaman yang lengkap akan benda- Loan boxes adalah kotak yang mempunyai bentuk dan besarnya se - Menurut Budiningsih dalam Jurnal Teknologi Pendidikan kotak unit pengajaran (KIT), yang dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaannya adalah untuk menanamkan konsep atau pemahaman siswa terhadap suatu objek atau peristiwa- 11 Ibid, Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang baik memang tidak cukup hanya bersumber pada buku. Pengajaran itu harus dilengkapi dengan alat praktik serta dihubungkan dengan lingkungan alam, sehingga dapat

11 mendorong anak untuk mengembangkan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kit Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar yang dilengkapi dengan pedoman penggunaannya untuk guru ini akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar serta dapat dijadikan media atau alat bantu dalam mencapai tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan kurikulum. 2. Penggunaan Alat Peraga KIT IPA Dalam proses belajar-mengajar IPA, hampir sama dengan proses belajar mengajar mata pelajaran yang lain, yaitu menggunakan media bantu atau alat peraga. Hanya dalam pembelajaran IPA yang menggunakan media Kit IPA, guru dan peserta didik menggunakan media yang berbeda. Guru menggunakan Kit guru yaitu alat yang digunakan guru untuk melakukan percobaan terlebih dahulu, sebelum memberikan kepada peserta didik, sehngga dalam pembelajaran guru sudah menguasai cara penggunaan media tersebut, sedangkan siswa menggunakan Kit siswa yaitu alat yang digunakan siswa melakukan percobaan. Kit guru dan kit siswa macamnya sama, hanya jumlahnya yang berbeda, kit siswa lebih banyak. Dalam penggunaan media Kit Sains, siswa dalam kelompok diberi alat percobaan sesuai materi yang dibahas. Siswa melakukan percobaan sendiri dengan diawasi guru, kemudian siswa membuat kesimpulan awal. Setelah percobaan selesai, dibahas bersama baru diambil kesimpulan akhir

12 atau sambil percobaan guru memberikan semacam LK yang sesuai materi yang dibahas. Dalam pengajaran IPA, Kit Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai kedudukan yang sangat penting, 12 yaitu: a. Membantu pengembangan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam. b. Media dapat memberi dasar yang konkrit untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme. c. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan sendiri. d. Menimbulkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan memanfaatkan alat peraga atau media Kit Ilmu Pengetahuan Alam, bermuara pada keterampilan proses. Pemakaian atau penggunaan alat peraga Komponen Instrumen Terpadu Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran IPA tersebut disesuaikan dengan jenis percobaan yang akan diajarkan guru di Sekolah. Agar dalam menggunakan alat-alat pengajaran dalam suatu pengajaran dapat mencapai keberhasilan dan daya guna yang tinggi maka guru harus dapat memilih alat-alat pengajaran yang tepat. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau menentukan alat-alat pengajaran dari Kit IPA yang akan digunakan pada waktu mengajar, diantaranya adalah: a. Materi yang akan diajarkan. b. Tujuan pembelajaran. c. Spesifikasi alat yang akan digunakan. 12 cucuzakariyya.files.diunduh dari situs: http/wordpress.com/.../45-tatik-suharningrum-babii.doc,pada tgl 30-10-2014

13 d. Proses urutan mendemonstrasikan alat. e. Validitas alat. Proses belajar dan mengajar yang menggunakan alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam, diupayakan menuju keberhasilan. Supaya siswa lebih memahami proses dari semua peristiwa yang terjadi mengikuti langkahlangkah sebagai berikut: a. Guru harus meyakinkan diri bahwa para siswa mengetahui nama yang benar dari bagian-bagian peralatan, b. Guru harus memberikan petunjuk yang jelas bagaimana cara menggunakannya; c. Guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan dengan teliti dan akhirnya menunjukkan kepada mereka bagaimana mengamati suatu percobaan serta fokus perhatian, d. Guru harus selalu memperhatikan bahwa para siswa hanya mencatat hasil pengamatan dari apa yang benar-benar mereka lihat dan perhatikan. Para siswa dan guru harus menghindari tercampurnya interpretasi dan pengamatan, e. Siswa menulis pengamatan masing-masing dengan menggunakan buku catatan Ilmu Pengetahuan Alam. Jika perlu guru menyediakan suatu format tertentu untuk mencatat pengamatan siswa, f. Guru berkeliling untuk melihat bagaimana hasil kerja para siswa. Jika perlu guru memberikan bantuan kepada siswa tersebut, g. Guru perlu mengetahui kapan kegiatan pengamatan berakhir dan menjaga agar semua siswa memperhatikan kegiatan belajar dan mengajar yang sedang berlangsung, dan h. Guru harus memutuskan kapan mengumpulkan peralatan dan harus selalu menjaga agar peralatan tidak rusak. 3. Orientasi Pengembangan Kit IPA Pengembangan peralatan Kit berorientasi pada sejumlah kriteria 13 yaitu a. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari. b. Resiko bahaya/cedera kecil. c. Cara penanggulangannya mudah/cocok untuk ukuran anak. 13 Paryanto, diunduh dari situs http://eprints.uns.ac.id/7857/1/144081308201009061.pdf

14 d. Jaminan tidak akan pecah/rusak bila penanganannya salah. e. Penyimpanan alat tidak membutuhkan tempat yang besar. f. Corak, bentuk, warna, yang estetis dan menarik. g. Harga ekonomis. h. Dapat dibuat di Indonesia saat ini, maupun yang akan datang. Agar dapat menggunakan system peralatan ini secara optimal, guru harus dilatih. Di samping itu komponen-komponen proyek lainnya harus di implementasikan secara simultan. C. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Istilah dalam Pengertian 14 Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu. Secara ringkas, Pengertian Motivasi dapat diartikan sebagai tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong 14 Diunduh dari situs http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html

15 individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan. 2. Ciri-ciri motivasi belajar Ada beberapa ciri motivasi belajar yang terdapat pada diri seseorang, yaitu : a. Menunujukkan minat untuk belajar. b. Lebih senang menyelesaikan pelajaran dengan mandiri. c. Tidak jenuh terhadap tugas-tugas yang rutin. d. Dapat mempertahankan pendapatnya sendiri. e. Tidak mudah putus asa terhadap hal yang diyakini. f. Sering berlatih dalam memecahkan soal-soal pembelajaran. g. Rajin dan tekun dalam menghadapi banyak tugas. h. Ulet dalam mengatasi kesulitan belajar. 3. Fungsi motivasi dalam kegiatan belajar Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan/proses belajar. Jika seseorang tidak memiliki motivasi dalam belajar, maka tidak akan mungkin melaksanakan kegiatan belajar dengan baik. Oleh karena itu, motivasi diperlukan dalam menentukan kegiatan belajar yang intens bagi para anak didik. Berikut ini, tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut : a. Motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat sesuatu/ motivasi sebagai pendorong perbuatan. b. Motivasi berfungsi memberikan arahan dalam perbuatan/ motivasi sebagai pengarah. c. Motivasi berfungsi menggerakkan dalam perbuatan/ motivasi sebagai penggerak. Ada beberapa cara dan bentuk upaya meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar, yaitu antara lain : (a) adanya kompetisi/ persaingan sebagai pendorong agar siswa dapat menigkatkan prestasi belajar, (b) memberikan

16 angka/nilai dari hasil kegiatan belajar, (c) memberikan ulangan sebagai alat motivasi, (d) keinginan/hasrat untuk belajar, (e) minat yang sungguhsungguh terhadap aktivitas belajar, (f) memahami tujuan yang akan dicapai sehingga munculnya gairah dalam belajar, (g) memberikan hadiah kepada siswa yang memperoleh nilai yang baik, (h) menumbuhkan kesadaran bagi siswa akan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan, (i) mengetahui hasil dalam pembelajaran, (j) memberikan pujian sebagai bentuk reinforcement positif dan hukuman.