BAB I PENDAHULUAN. keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat. lunak dan proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MENGGUNAKAN THE SATISFICING MODEL (STUDI KASUS DI BANK MEGA KOTA SUKABUMI)

BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. hukum gadai yang tersebar di seluruh Indonesia. Pegadaian senantiasa berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi penjualan sangat menentukan roda bisnis dari suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berukuran besar. Kegunaan Data Mining adalah untuk menspesifikasikan pola

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung adalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk disiplin Ilmu Hortikultura selain buah-buahan dan sayuran. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang dapat kita lihat disekeliling kita.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. solusi pemecahan masalah pekerjaannya. Pemrosesan informasi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. bagi banyak masyarakat. Permintaan akan sumber daya listrik terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang diidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kebutuhan teknologi dengan cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan air di dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi kebutuhan

milik UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) berdistribusi normal dan Data yang akan diuji bersifat linier.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. pengangkutan barang dengan tujuan tertentu. CV. Belawan Indah semakin bertambah. Oleh sebab itu CV.

BAB I PENDAHULUAN. instansi serta jenis usaha yang lain telah menggunakan teknologi komputer.

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. demikian maka dampak buruk akibat kondisi lingkungan yang kurang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. daerah tertentu, dimana orang-orang tersebut berasal dari daerah yang tidak sama

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. informasi telah banyak membantu setiap orang dengan berbagai fitur dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Internet dapat digunakan untuk melakukan serangan kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game strategy, adventure,

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. berdarah tercatat dari Januari September 2011 sebanyak 813 orang menderita

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kantor polisi dan pos polisi merupakan layanan bagi keamanan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI. Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini kemudahan dan efisiensi tenaga serta

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam menghasilkan suatu sistem informasi secara cepat, akurat,

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi yaitu Kecamatan, maka diperlukan langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menghasilkan informasi-informasi penting bagi manajemen, agar

BAB I PENDAHULUAN. pasti lebih baik dan berguna untuk kebutuhan kebutuhan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel, namun cara tersebut masih

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini perusahaan masih sangat sulit melakukan pengambilan keputusan pemberian pinjaman kredit. Penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Perusahaan melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya perkreditan, piutang juga semakin meningkat dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas nasabah. Adanya data yang lengkap mengenai nasabah dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syaratsyarat lainnya akan mempermudah keputusan untuk pemberian kredit selanjutnya kepada nasabah tersebut. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter nasabah (Character), kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki nasabah (Capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko kredit (Collateral) dan kondisi keuangan nasabah (Condition). Manusia senantiasa dihadapkan pada kewajiban untuk pada waktu-waktu tertentu mengambil keputusan. Berhasil dan tidaknya suatu keputusan tergantung dari berbagai faktor. Semakin banyak faktor yang harus dipertimbangkan, 1

2 semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan. Apalagi jika upaya pengambilan keputusan dari suatu permasalahan tertentu, selain mempertimbangkan berbagai faktor/kriteria yang beragam, juga melibatkan beberapa orang pengambil. Manajemen resiko adalah sebuah bagian yang terintegrasi pada kebanyakan perusahaan pada jaman sekarang dan salah satu resiko terbesar dilakukan oleh perusahaan pemberi pinjaman kredit yaitu menerapkan transaksi penjualan secara kredit kepada konsumen, dimana konsumen membeli produk atau jasa suatu perusahaan tapi dengan sistem kredit dengan suatu bunga dan utang pokok tertentu. Perusahaan menghadapi resiko kredit dalam hal misalnya perusahaan tidak menerima pembayaran di muka secara tunai untuk produk atau jasa yang dijualnya. Penyerahan barang atau jasa di depan dan menagih pembayaran kelak maka perusahaan akan menanggung suatu resiko selama tenggang waktu penyerahan barang dan jasa dengan waktu pembayaran. Resiko kredit ini tidak dengan sungguh-sungguh dikelola oleh perusahaan kecil yang hanya memiliki 1 atau 2 gagal bayar atau keterlambatan oleh konsumennya. Pelunasannya akan lebih terjamin apabila perusahaan menerapkan manajemen kredit yang tepat. Manajemen Resiko Kredit digunakan untuk memastikan kredit bisa diberikan kepada seorang pelanggan dengan meminimalkan resiko yang mungkin muncul. Resiko yang muncul yaitu kredit yang bermasalah ataupun kredit macet, kredit dengan agunan fiktif, transfer fiktif sampai yang skala besar berupa jumlah yang fenomenal. Semuanya bisa terjadi akibat kurangnya pengawasan dalam

3 operasional dan tidak adanya pemisahan tugas antara pelaksana dan manajemen resiko. Mencermati hal-hal diatas maka penulis tertarik untuk mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan untuk manajemen resiko kredit berbasis web dengan menggunakan topsis yang dapat membantu para dalam memberikan kredit kepada nasabah. Sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu para kreditur dalam meminimalkan resiko kredit yang akan muncul nantinya. Dengan adanya permasalahan yang dihadapi tersebut maka penulis membuat skripsi dengan judul: Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pengajuan Kredit Nasabah Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Topsis I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut : 1. Selama ini nasabah yang mengajukan kredit, pihak pemberi kredit tidak mempunyai standar penilaian dalam hal menyetujui atau tidak. 2. Beberapa penilaian hanya berdasarkan penghasilan, perbulan, agunan. 3. Saat ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang pinjaman kredit telah memiliki standar dalam penilaian pemberian kredit tetapi belum sepenuhnya dijalankan prosedur tersebut.

4 I.2.2. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: 1. Bagaimana membuat sistem standar penilaian untuk pengajuan kredit nasabah dimana sistem yang sebelumnya dibuat yaitu tidak adanya standar penilaian yang ditetapkan untuk mengetahui tingkat resiko pemberian kredit bagi nasabah. Untuk itu perlu adanya suatu standar mekanisme dalam penilaian pengajuan kredit nasabah apakah nasabah tersebut layak diberi kredit atau tidak. 2. Bagaimana membuat Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang baik dalam hal pengajuan kredit nasabah. I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penginputan data nasabah yang mengajukan kredit terdiri dari: : KTP, performa income, mutasi keuangan selama 3 bulan terakhir, Pekerjaan, Kartu Keluarga (jumlah anggota keluarga), lokasi tempat tinggal, persetujuan suami/istri dan punya asset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu nasabah cacat angsuran, kemudian akan dilakukan survei lapangan dan selanjutnya hasil survei dianalisis, setelah itu hasil analisis diserahkan kepada pengambil keputusan.

5 2. Output yang dihasilkan adalah data nasabah yang mengajukan kredit serta syarat pengajuan kredit pada penginputan pengajuan data nasabah, dan hasil proses keputusan yang diambil oleh pihak pengambil. 3. Jenis kredit yang ditangani oleh perangkat lunak ini adalah jenis Kredit Modal Kerja (KMK) yaitu kredit untuk modal suatu perusahaan dengan jangka waktu minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun dan dapat diperpanjang. 4. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk suatu perusahaan. 5. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dibangun nantinya akan mengimplementasikan metode topsis. 6. Perumusan dan skala yang akan dibangun dengan sistem mengacu pada standar kredit dalam lingkungan CV. Makmur Mandiri. 7. Batas dalam pemberian pinjaman hanya mencapai Rp. 100.000.000-,. 8. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database MySQL. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1 Tujuan Tujuan merupakan target yang menjadi fokus penyelesaian. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengerjaan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pengajuan Kredit Nasabah. 2. Membantu para pengambil keputusan pada perusahaan untuk menentukan keputusan apa yang harus diambil dalam hal menentukan di terima atau tidak nya pengajuan kredit nasabah.

6 I.3.2. Manfaat Manfaat dari penulisan proposal skripsi ini adalah : 1. Perusahaan mempunyai aplikasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan penentuan diterima atau tidaknya pengajuan kredit nasabah. 2. Pengambilan keputusan perusahaan mempunyai standar yang jelas dalam melakukan penilaian pada nasabah yang mengajukan kredit. I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Tentang Sistem yang Ada 1. Prosedur Perancangan Tatacara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan aplikasi, adalah sebagai berikut : Analisis Kebutuhan Validasi 1. Bagaimana membuat sistem standar penilaian untuk pengajuan kredit nasabah dimana sistem yang sebelumnya dibuat yaitu tidak adanya standar penilaian yang ditetapkan untuk mengetahui tingkat resiko pemberian kredit bagi nasabah. Untuk itu perlu adanya suatu standar mekanisme dalam penilaian pengajuan kredit nasabah apakah nasabah tersebut layak diberi kredit atau tidak. 2. Bagaimana membuat Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang baik dalam hal pengajuan kredit nasabah. Gagal Spesifikasi Desain dan Implementasi Verifikasi Finalisasi Berhasil Gambar I.1. Prosedur Perancangan

7 2. Analisis Kebutuhan Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada pada aplikasi yang hendak dibangun adalah Aplikasi ini dapat membantu penilaian untuk pengambilan keputusan nasabah yang mengajukan kredit. 3. Spesifikasi dan Desain Secara umum aplikasi-aplikasi yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Dibangun dengan menggunakan bahasa program PHP 5, MySQL 5.0 sebagai DBMS, Dreamweaver 8.0 sebagai editor html. b. Aplikasi yang dibangun hanya dapat berjalan pada sistem operasi Windows 32/64 bit, tidak pada sistem operasi lainnya, dengan hardware minimum adalah processor setara Pentium IV dan Memori 512 MB Dengan spesifikasi di atas, maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun dan menguji aplikasi ini adalah : a) Komponen berupa : i.a. Paket software Dreamweaver 8.0, Appserv 5.10. i.b. PC dengan Processor IV, Memori 512 MB, Kartu Grafik 128 MB b) Alat uji yang digunakan (minimum) untuk menguji adalah PC dengan Processor Pentium IV, Memori 512MB

8 4. Implementasi dan Verifikasi Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan aplikasi dengan memanfaatkan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan masing-masing komponen sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi kesatuan aplikasi yang utuh dan siap pakai. 5. Validasi Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan aplikasi untuk dapat berjalan pada sistem minimum yakni pada PC dengan Processor Pentium IV, Memori 512 MB, Kartu Grafik 128 MB. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan. 6. Finalisasi Pada tahap terakhir aplikasi siap untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menyetujui atau tidak pengajuan kredit nasabah.

9 I.4.2. Bagaimana Sistem yang Lama dengan Sistem yang Akan Dirancang Dalam hal ini sistem yang digunakan belumlah efektif dikarenakan sistem informasi yang digunakan masih bersifat semikomputerisasi hanya penyimpanan data. I.4.3. Pengujian / Uji Coba sistem yang dibuat Pada tahap pengujian / uji coba dilakukan pengujian menggunakan metode topsis secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian black box atau white box. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya dimana penilaian dari data nasabah yang dimasukkan dapat diproses sehingga menampilkan suatu keputusan. I.5. Lokasi Penelitian Perjuangan. Penelitian ini dilakukan pada CV. Makmur Mandiri yang berlokasi di Jl. I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam BAB ini dijelaskan mengenai Latar Belakang, Ruang Lingkup Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, Lokasi Penelitian dan Sistematika Penulisan

10 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada BAB ini dijelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada BAB ini membahas tentang cara kerja dari metode yang digunakan. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada BAB ini berisi tentang pembahasan dari penelitian serta menampilkan hasil perancangannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada BAB ini menjelaskan kesimpulan dan saran penulisan dari skripsi.