BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita semua menyadari bahwa bahasa itu penting dalam kehidupan. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkai keterampilan.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya. meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

Oleh : Fatmi Latifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menulis, menulis merupakan proses yang dilakukan oleh penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA

RPP dan Silabus SMA Kelas X Kurikulum 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari pihak pembicara atau penulis kepada pihak pendengar atau pembaca. Manusia sangat memerlukan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui bahasa setiap orang dapat mengungkapkan ide, gagasan atau pendapatnya terhadap orang lain. Bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin mudah ia berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh melalui latihan. Tarigan (1989:1) menyatakan melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan itu sangat penting dalam perkembangan berbahasa seseorang, meliputi keempat keterampilan itu seseorang akan lebih terlatih dalam penggunaan bahasa yang akan disampaikannya. Dalam kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 yang tidak hanya berpatokan kepada keempat aspek kebahasaan itu saja melainkan juga siswa harus mampu mengolah aspek kebahasaan itu dalam bentuk sebuah teks. Seperti yang diungkap oleh Ruqaiyah (dalam Mahsun, 2014:1) teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. 1

2 Salah satu bagian dari kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus SMA kelas XI yaitu mampu mengidentifikasi teks eksplanasi kompleks terdapat dalam KI 3 yaitu memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dan terfokus kepada KD 3.4 yang membahas mengenai mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks yaitu mengidentifikasi struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks baik secara lisan maupun tulisan. Teks eksplanasi kompleks merupakan sebuah jenis teks yang menjelaskan mengenai sebuah kejadian atau fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan yang diceritakan kembali berdasarkan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Kosasih (2014: 178) menyatakan, Teks eksplanasi kompleks termasuk ke dalam genre faktual. Didalamnya dijumpai sejumlah fakta yang dapat memperluas wawasan, pengetahuan, dan keyakinan para pembaca ataupun pendengarnya. Kompetensi dasar tersebut harus dicapai oleh siswa kelas XI SMA secara tuntas dan maksimal. Sebuah teks tidak hanya sebagai rutinitas yang tidak memiliki arti, sebuah teks juga harus ditulis berdasarkan kejadian nyata atau suatu peristiwa yang dirasakan dan dialami oleh penulis. Hal ini berkaitan pada materi pelajaran di kelas XI mengenai teks eksplanasi kompleks pada materi ini siswa diharapkan mampu mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks dengan baik.

3 Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram, diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks masih tergolong rendah. Observasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa dalam pembelajaran mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai ketuntasan minimal (KKM). KKM untuk mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks adalah 70. Telah ditemukan beberapa kendala dan hambatan, seperti dalam proses pembelajaran kurangnya motivasi dari guru, dan model pembelajaran yang dipakai guru kurang inovatif sehingga siswa kurang antusias saat pembelajaran. Data lain juga didapat dari Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Anggun Melati Sari, Sarwiji Suwandi, dan Atikah Anindyarini (Agustus 2015: 4) menyatakan bahwa belum adanya metode yang mengarahkan siswa untuk mengembangkan ide atau gagasan. Selain itu, Kurikulum 2013 ini masih baru sehingga membuat guru belum begitu menguasai konsep dan model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Dampak negatif dari pembelajaran itu adalah kurangnya motivasi siswa untuk menulis sehingga keterampilan menulis siswa pun rendah motivasi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksplanasi kompleks dinilai masih rendah. Hal tersebut terlihat pada hal-hal seperti: (1) antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Siswa kurang sigap ketika guru menyuruh untuk mengerjakan tugas terutama menulis teks eksplanasi kompleks; (2) perhatian siswa terhadap pembelajaran masih rendah. Banyak siswa yang masih sering melamun, mengobrol dengan teman

4 sebangku, dan ada siswa yang masih sering melihat ke luar ruangan; (3) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Siswa pasif bertanya kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, siswa pasif menggunakan media pembelajaran, dan siswa pasif untuk diskusi kelompok; dan (4) rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran masih rendah. Siswa enggan untuk memperdalam materi yang diberikan oleh guru. Siswa hanya menerima apa yang dijelaskan oleh guru tanpa ada respons, dan siswa hanya memanfaatkan sumber belajar dari buku paket. Dalam mengajar materi pelajaran yang memiliki bagian-bagian dari pokok bahasannya, metode mengajar yang efektif sangat dibutuhkan sebagai alat untuk menyampaikan materi tersebut kepada siswa agar proses belajar tidak monoton dan tidak membuat siswa bosan dikarenakan materi yang banyak. Dalam upaya hasil belajar yang baik untuk mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan, penulis menerapkan satu pilihan stategi dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW). Dengan model Think Talk Write (TTW) diharapkan dapat memacu minat belajar siswa di dalam kelas. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini juga sudah pernah diteliti dalam jurnal yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Model Think Talk Write dengan Pemanfaatan Media Kliping Foto Jurnalistik Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang. Dari hasil penelitian menggunakan model Think Talk Write menunjukkan adanya peningkatan dalah setiap siklusnya. Pada siklus I rata-ratanya mencapai 67,3 dengan kategori cukup dan ketuntasan sebesar 20,833%. Pada siklus II, nilai rata-rata mengalami peningkatan 10,67 dari siklus I menjadi 78 dengan kategori baik dan ketuntasan

5 sebesar 95,833%; dan terdapat perubahan perilaku siswa kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita melalui model think talk write dan media kliping foto jurnalistik mengalami perubahan perilaku jujur, tanggung jawab, kreatif, komunikatif, mandiri, toleransi, dan demokratis ke arah positif. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini salah satu model pembelajaran inovatif dengan menggunakan kelompok heterogen yang beranggota 3-5 siswa. Aktivitas berpikir (think) dapat dilihat dari proses membaca suatu teks tertentu dan kemudian membuat catatan kecil dari apa yang telah dibaca. Aktivitas Talk terjadi pada saat siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok untuk membahas isi catatan mereka. Pada saat siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasannya sendiri. Keunggulan model ini adalah membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, dan dapat melatih siswa menuangkan ide dan gagasannya dari proses pembelajaran dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memeroleh hasil belajar yang diharapkan, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Adapun judul yang dipilih sesuai dengan permasalahan tersebut adalah Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan

6 Mengidentifikasi Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Tahun Pembelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks masih rendah. 2. Model pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang menarik atau bersifat monoton dan membosankan. 3. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) belum pernah diterapkan oleh guru dengan permasalahan yang sama. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian sangat perlu dilakukan untuk menghindari luasnya kajian dan mengefektifkan serta menciptakan hasil yang lebih baik, maka penelitian ini dibatasi pada poin kedua dalam identifikasi masalah, yaitu model pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang menarik atau bersifat monoton dan membosankan. Oleh karena itu, penulis menawarkan penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW). D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

7 1. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi struktur teks eksplanasi kompleks oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model Think Talk Write (TTW)? 2. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model Think Talk Write (TTW)? 3. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi struktur teks eksplanasi kompleks oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model Think Talk Write (TTW)? 4. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model Think Talk Write (TTW)? 5. Apakah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi struktur teks eksplanasi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017? 6. Apakah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks eksplanasi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017?

8 7. Apakah model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks? E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu. Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan akan terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hasil kemampuan mengidentifikasi struktur teks tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model Think Talk Write (TTW). 2. Untuk mengetahui hasil kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model Think Talk Write (TTW). 3. Untuk mengetahui hasil kemampuan mengidentifikasi struktur teks tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model Think Talk Write (TTW). 4. Untuk mengetahui hasil kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks

9 tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model Think Talk Write (TTW). 5. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan mengidentifikasi struktur teks eksplanasi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017. 6. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan mengidentifikasi ciri kebahasaan teks eksplanasi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Tiram tahun pembelajaran 2016/2017. 7. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks? F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya bidang pendidikan terlebih lagi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 2) Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah:

10 a. Bagi guru Dapat memberikan alternatif dalam memacu belajar siswa mengenai pembelajaran mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks. b. Bagi siswa Diharapkan agar siswa mampu menerapkan pemahaman mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks. c. Bagi peneliti Melalui penelitian ini peneliti mendapat gambaran mengenai pengaruh penerapan model Think Talk Write (TTW) terhadap kemampuan mengidentifikasi struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi.