Perbedaan Peran Keluarga Utuh Dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

*Hp: /

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Melalui Layanan Informasi

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN:

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

BAYU ADHY TAMA K

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

Perbedaan Motivasi Belajar, Mutu Keterampilan Belajar, dan Self Regulated Learning Siswa Kelas Diklat dan Siswa Kelas

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

Elly Ermawati SMP Negeri 4 Batu Ampar Kab. Tanah Laut Abstract

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X IIS DI SMAN 3 KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

INFLUENCE OF INCOME AND FAMILY EDUCATION AGAINST STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT CLASS VII IN SMPN 4 DAYUN DISTRICT SIAK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengikuti ekstrakurikuler sepakbola memiliki motivasi sangat tinggi yakni

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

Perbedaan Motivasi dan Keterampilan Belajar Peserta Didik Berprestasi Tinggi dan Rendah Serta Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam

Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar

PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN DI SDN GUGUS I KATULISTIWA LIPAT KAIN ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

JURNAL. Oleh: LAILAFIL FITRIANA NPM: Dibimbing Oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd. 2. Santy Andrianie, M.Pd.

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

MASALAH BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA. Muhasiye

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

ABSTRACT. Keywords: students satisfaction, picture studio, learning achievement. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Economic Education Analysis Journal

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

Economic Education Analysis Journal

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Economic Education Analysis Journal

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Oleh: Else Ervina, Buchori Asyik*, Dedy Mizwar** ABSTRACT

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya Terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK

Jenis Kelamin, Latar Belakang Budaya Dan Implikasi Dalam Bimbingan Dan Konseling

Transkripsi:

Konselor Volume 3 Number 3 Sept 2014 ISSN: 1412-9760 Received July 9, 2014; Revised Augustus 19, 2014; Accepted September 30, 2014 Perbedaan Peran Keluarga Utuh Dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Syafni Sukma Yuli, Azrul Said & Nurfarhanah Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Padang & Universitas Negeri Padang Email : syafnisukma_yuli@yahoo.comm Abstract Family is the first environment which affects the children s learning activity. This research aims to find how is the difference of role of complete family and the role of in complete family on learning activity of students of SMAN 1 Painan when they are at home. This is a comparative descriptive research. The subjects are students of grade XI at SMAN 1 Painan in year 2012/2013 among 60 students as the sample. The data gathering uses questionnaire as the tool. The data a is analyzed by using percentage analysis method and t test. The research finding show that (1) complete family has good role on students learning activity, (2) an in complete family has quite good role on students learning activity, (3) there is a significant difference of role of complete and incomplete family on the students learning activity in the number of percentage. Keywords: Role of family PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peranan orangtua di rumah karena keluarga merupakan lingkungan pertama dalam kehidupan setiap individu. Keluarga memiliki fungsi tidak hanya sebatas penerus keturunan saja, namun juga menyangkut fungsi pendidikan. Besarnya pengaruh orangtua dalam mendidik anak dalam belajar di rumah dapat meningkatkan kegiatan dan hasil belajar anak di sekolah dan berdampak kepada masa depan anak. Slameto (2003:60-61) mengungkapkaan bahwa orangtua yang kurang memperhatikan pendidikan anak dan kegiatan dalam belajar, tidak mau tau keinginan dan kesulitan anaknya dalam belajar dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran orangtua dan keluarga melakukan upaya pendidikan dan melakukan tindakan-tindakakegiatan anak. tertentu, apa yang dilakukan orangtua itu akan mempengaruhi Berdasarkan wawancara dengan siswa pada tanggal 3 Januari 2013 diketahui bahwa orangtuaa mereka jarang bertanya kepada anak mengenai aktifitas anak di sekolah baik itu mengenai persiapan belajar, proses belajar, kegiatan setelah belajar dan hasil belajar yang diperoleh anak. Siswa yang mendapat dukungann dari orangtua akan merasa nyaman belajar dan bertanggung jawab atas hasil belajar di sekolah. Di samping itu, sebagian besar ada juga siswa yang menyatakan tidak mendapat dukungan dari orangtua, ada yang dikarenakan orangtua bercerai sehingga tidak memperdulikan masa depan anaknya, dan ada juga dikarenakan orangtua memang sama sekali tidak peduli terhadap belajar anaknya karena sibuk bekerja. Berdasarkan hasil wawancara dengann beberapa orangtua siswa pada tanggal 5 Januari 2013 diketahui bahwa penyediaan fasilitas belajar dari orangtua masih kurang. Salah satu penyebab adalah keterbatasan ekonomi dan kurangnya kepedulian orangtua terhadap sarana dan prasarana belajar anak. Orangtuaa sibuk dengan aktifitas masing-masing dari pagi sampai malam hari sehingga orangtua tidak memberikan perhatian sepenuhnya kepada anak mengenai kegiatan belajar, misalnya persiapan belajar anak, proses belajar dan hasil

KONSELOR ISSN: 1412-9760 belajar. Kegiatan belajar anak di rumah kurang memiliki fasilitas pendukung, misalnya meja belajar, buku panduan, lampu belajar kamar pribadi dan lainnya sehingga anak tidak konsentrasi dalam belajar. Berdasarkan perumusan masalahnya, maka tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peran keluarga utuh terhadap kegiatan belajar, siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Painan, (2) Mendeskripsikan peran keluarga tidak utuh terhadap kegiatan belajar, siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Painan, (3) Menguji perbedaan peran keluarga utuh dan keluarga tidak utuh terhadap kegiatan belajar, siswa kelas XI di SMAN 1 Painan. METODOLOGI Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI SMAN 1 Painan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 60 orang yang berasal dari keluarga utuh dan keluarga tidak utuh. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah angket dengan alternatif jawaban yaitu selalu, sering, kadangkadang, jarang dan tidak pernah. Teknik analisis data adalah persentase (A. Muri Yusuf, 1997:349) dengan rumus sebagai berikut: P = f x 100 N Keterangan: P F N : Persentase : Frekuensi : Jumlah Responden Untuk melihat perbedaan tersebut digunakan rumus t test untuk menguji perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. (Tulus Winarsunu, 2002:87): Ket: X 1 : Mean pada distribusi sampel 1 X 2 : Mean pada distribusi sampel 2 SD 1 2 : Nilai variasi pada distribusi sampel 1 SD 2 2 : Nilai variasi pada distribusi sampel 2 N 1 : Jumlah individu sampel 1 N 2 : Jumlah individu sampel 2 Dalam menafsirkan jawaban, penelitian ini merujuk kepada Kriteria Interpretasi Skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2010:15) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Klasifikasi Tingkatan Klasifikasi Tingkatan Sangat Baik(SB) Baik (B) Cukup Baik(CB) Tidak Baik (TB) Sangat Tidak Baik (STB) 81-100 % 61-80% 41-60% 21-40% 0-20%

Khairul Amri, Syahniar & Herman Nirwana (Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok) HASIL 1. Peran Keluarga Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Berdasarkan hasil penelitian pada masing-masing indikator peran keluarga terhadap kegiatan belajar pada siswa keluarga utuh maka dapat disimpulkan pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Peran Keluarga Terhadap Kegiatan Belajar Pada Siswa Keluarga Utuh No Indikator Persentase Kategori 1. Pemberian Perhatian 72.79% Baik 2. Mengatasi Kesulitan Belajar Anak 65.52% Baik 3. Pemberian Motivasi 77.15% Baik 4. Menyediakan sarana dan prasarana belajar 65.33% Baik Keseluruhan 73.22% Baik Berdasarkan tabel 2 tentang indikator peran keluarga terhadap kegiatan belajar pada siswa keluarga utuh secara keseluruhan diperoleh persentase 72.79% dan tergolong pada kategori baik. 2. Peran Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Berdasarkan hasil penelitian pada siswa keluarga tidak utuh dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Peran Keluarga Terhadap Kegiatan Belajar Pada Siswa Keluarga Tidak Utuh No Indikator Persentase Kategori 1. Pemberian Perhatian 58.25% Cukup Baik 2. Mengatasi Kesulitan Belajar Anak 57.83% Cukup Baik 3. Pemberian Motivasi 60.83% Baik 4. Menyediakan sarana dan prasarana 55.56% Cukup Baik belajar Keseluruhan 59.87 Cukup Baik Berdasarkan tabel 3 tentang indikator peran keluarga pada siswa keluarga tidak utuh secara keseluruhan diperoleh persentase 59.87% dan tergolong pada kategori cukup baik. 3. Perbedaan Peran Keluarga Utuh dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Painan Perbedaan peran keluarga utuh dan keluarga tidak utuh terhadap kegiatan belajar siwa kelas XI SMAN 1 Painan dapat dilihat pada tabel 4 berikut: KONSELOR Volume 3 Number 3 Sept 2014, pp 81-86

KONSELOR ISSN: 1412-9760 Tabel 4. Perbedaan Peran Keluarga Utuh dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar N=60 Perbedaan Peran Keluarga Asumsi F Ssig t Df Sig (2- tailed) Utuh Equal variance assumed (diassumsikan kedua variable sama) 4.334.042 4.204 58.000 Tidak Utuh 51.588 Berdasarkan hasil pengolahan Independen Sample Tes, dapat diketahui nilai F diperoleh dari data penelitian adalah 4.334 dengan signifikan 0.042 (besar dari 0.05) maka t yang terpakai adalah Equal Variance assumed atau diasumsikan kedua varian adalah sama. Nilai t yang diperoleh adalah 4.204 dengan probabilitas 0.000 jika dibandingkan dengan 0.05 maka 0.000 lebih kecil dari 0.05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan. Secara lebih rinci, hasil analisis data dengan melihat nilai t yang diperoleh adalah 4.204 dengan derajat kebebasan (df/58). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peran keluarga utuh dan keluarga tidak utuh terhadap kegiatan belajar siswa. PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dikemukakan pada Pendahuluan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga terhadap kegiatan belajar siswa yang berasal dari keluarga utuh dan siswa keluarga tidak utuh. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1) diterima karena secara keseluruhan peran keluarga terhadap kegiatan belajar siswa yang berasal dari keluarga utuh dan siswa keluarga tidak utuh terdapat perbedaan yang signifikan. 1. Gambaran Peran Keluarga Utuh dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian maka terlihat bahwa secara keseluruhan indikator peran keluarga pada siswa keluarga utuh tergolong kategori baik dengan persentase 73.22% dan peran keluarga pada siswa keluarga tidak utuh juga tergolong cukup baik dengan persentase 59.87%. Hal ini dapat dilihat dari peran keluarga dalam pemberian perhatian, membantu mengatasi kesulitan belajar, pemberian motivasi, dan menyediakan sarana dan prasarana belajar siswa. Kehadiran orangtua dalam sebuah keluarga sangat memegang peranan penting dalam pendidikan anak, orangtua perlu memberikan perhatian pada kesiapan anak ke sekolah misalnya dalam mempersiapkan diri ke sekolah. Dalam membantu anak mempersiapkan diri ke sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk mempersiapkan sarapan anak dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak ketika sarapan. Kemudian orangtua juga memperhatikan belajar anak sebelum berangkat ke sekolah serta mendengarkan keluhan anak dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata (2010:11) perhatian orangtua adalah pemusatan tenaga atau aktifitas jiwa dari orangtua dalam melakukan dari orangtua dalam melakukan pengawasan dan memberikan bimbingan yang dirasakan atau yang dialami anak. Oemar Hamalik (2000:20) mengungkapkan siswa yang kurang

Khairul Amri, Syahniar & Herman Nirwana (Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok) memperoleh perhatian dari orangtua dapat mengalami kesulitan dalam mempersiapkan diri untuk belajar, terutama persiapan mental dan psikologis. Selanjutnya, Rahmat Affandi (2010:68) menyatakan orangt ua sangat berperan sekali dalam perkembangan belajar anak. Salah satu peranan orangtua adalah memberikan perhatian pada belajar anak dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya perhatian terhadap kegiatan belajar anak di sekolah dan hasil yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan belajar di sekolah tersebut. 2. Perbedaan Peran Keluarga Utuh dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian maka terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peran keluarga terhadap kegiatan belajar siswa keluarga utuh dan keluarga tidak utuh. Hal ini dapat dilihat dari peran keluarga dalam memberikan perhatian, membantu mengatasi kesulitan belajar anak, memberikan motivasi dan menyediakan sarana dan prasarana belajar anak. Hal di atas sesuai dengan pendapat Sofyan S. Willis (2009:66) yang menyatakan Keluarga utuh dan tidak utuh (keluarga yang pecah) mempunyai peran yang berbeda prestasi dan motivasi belajar anak. Keluarga utuh tidak sekedar utuh dalam arti berkumpulnya ayah, ibu tapi utuh dalam arti yang sebenarnya yaitu di samping utuh dalam fisik juga utuh dalam psikis. Keluarga utuh memiliki suatu kebulatan orangtua terhadap anaknya. Keluarga utuh memiliki perhatian yang penuh atas tugas-tugas sebagai orangtua. Selanjutnya, Sofyan S. Willis (2009:66) mengemukakan keluarga yang pecah atau broken atau tidak utuh memiliki perhatian yang kurang terhadap anaknya. Antara ayah dan ibu tidak memiliki kesatuan perhatian atas putra-putrinya. Keluarga pecah (broken home) da pat dilihat dari 2 aspek: (1) keluarga terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga itu meninggal dunia atau telah bercerai, (2) orangtua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga tidak utuh lagi karena ayah sering tidak di rumah, atau tidak memperhatikan hubungan kasih sayang lagi. Keberadaan orangtua yang terlalu sibuk di luar rumah untuk mencari nafkah, menyebabkan hilangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Menurut Gunarsa (1991) menyatakan bahwa akibat dari suatu perceraian adalah kurangnya kasih sayang yang diterima oleh setiap anak, dari kedua orangtua tetapi ia masih memerlukan ayah dan ibu untuk menemani dan memberikan perhatian padanya. Tetapikebutuhan anak tidak sepenuhnya diberikan oleh kedua orangtua. Hal ini karena ketidakhadiran ayah dalam keluarga dan ibu yang terlalu lelah bekerja. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peran keluarga khususnya peran yang diberikan oleh orangtua terhadap kegiatan belajar anak memang berbeda antara keluarga utuh dan keluarga tidak utuh, yang disebabkan oleh struktur keluarga terpecah yang tidak utuh lagi dan orangtua yang terlalu sibuk di luar rumah untuk bekerja yang menyebabkan perhatian untuk anak-anaknya menjadi hilang. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian di SMAN 1 Painan mengenai perbedaan peran keluarga utuh dan keluarga tidak utuh terhadap kegiatan belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peran keluarga utuh siswa SMAN 1 Painan tergolong pada kategori baik, yang meliputi: a. Pemberian perhatian yaitu mempersiapkan anak ke sekolah, memperhatikan perkembangan belajar anak, memperhatikan kesiapan anak ke sekolah, dan mendengarkan keluhan belajar anak b. Mengatasi kesulitan belajar anak yaitu membantu anak mengatasi kesulitan belajar, mengutamakan kegiatan belajar anak c. Memberikan motivasi kepada anak yaitu memberikan dorongan anak untuk belajar, memberikan pujian jika anak berhasil, dan memberikan penguatan jika anak gagal d. Menyediakan sarana dan prasarana belajar anak yaitu memenuhi kebutuhan belajar anak, dan menyediakan ruang dan tempat belajar yang nyaman. 2. Peran keluarga tidak utuh siswa SMAN 1 Painan tergolong pada kategori cukup baik. KONSELOR Volume 3 Number 3 Sept 2014, pp 81-86

KONSELOR ISSN: 1412-9760 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peran keluarga utuh dan keluarga tidak utuh siswa SMAN 1 Painan yaitu pada taraf signifikansi (t=0.042). Saran Berdasarkan temuan penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada orangtua siswa keluarga utuh diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam belajar anak diantaranya menanyakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah, dan membantu anak mengatasi kesulitan yang ditemui dalam belajar. 2. Kepada orangtua siswa keluarga tidak utuh diharapkan dapat menyediakan waktu dan memberikan perhatian kepada anak ketika anak belajar di rumah, misalnya memperhatikan perkembangan belajar anak, menemani anak ketika belajar di rumah, memberikan pujian jika anak berhasil. 3. Diharapkan guru pembimbing bekerjasama dengan guru mata pelajaran untuk memperhatikan perkembangan kegiatan belajar siswa. 4. Bagi peneliti lainnya dapat melakukan penelitian mengenai peran keluarga yang lainnya pada kegiatan belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN A.Muri Yusuf. (1997). Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press Rahmat Affandi. (2010). Inspiring Mom and Dad Cara Asyik dalam Mendidik. Jakarta: Gema Insani Riduwan. (2007). Belajar Mudah Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Singgih D. Gunarsa. (1991). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Tulus Winarsunu. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM