BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya. Pertengahan tahun

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Peran strategis bank bukan hanya sebagai wahana

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

penghujung abad 20 ini adalah kolapsnya sejumlah bank-bank karena dianggap untuk meneruskan bisnisnya. Bank-bank tersebut terpaksa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan perbankan yang sehat diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif. Kebijakan perbankan yang dirumuskan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada dasarnya merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan, menjaga, dan memelihara system perbankan yang sehat tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah terjadi krisis perbankan, perhatian pemerintah terhadap kebijakan pengaturan dan pengawasan bank samakin besar. Perhatian tersebut antara lain kerena semakin disadari arti penting dan peran strategis sektor perbankan dalam suatu perekonomian. Kegagalan suatu bank khususnya yang bersifat sistemik akan dapat mengakibatkan terjadinya krisis yang dapat mengganggu kegiatan suatu

2 perkonomian. Kajian yang dilakukan oleh Lindgren (1996) menunjukan bahwa banyak Negara yang perekonomiannya rusak sebagai akibat tidak sehatnya sektor perbankan. Di Indonesia menurut Yunus Husein (2003), industri perbankan menguasai sekitar 93% dari total asset industri keuangan. Dalam kondisi demikian, apabila lembaga perbankan tidak sehat dan tidak dapat berfungsi secara optimal, maka dapat dipastikan akan berakibat pada terganggunya kegiatan perekonomian. Stabilitas dan kesehatan sektor perbankan sebagai bagian dari stabilitas sektor keuangan terkait erat dengan kesehatan suatu perekonomian. Sistem perbankan yang sehat akan ber fungsi baik jika sebagai lembaga intermediasi berfungsi dengan optimal. Dengan terganggunya fungsi intermediasi tersebut, maka alokasi dan penyediaan dana dari perbankan untuk kegiatan investasi dan membiayai sektor sektor yang produktif dalam perekonomian menjadi terbatas. Sistem perbankan yang tidak sehat juga akan mengakibatkan lalu lintas pembayaran yang dilakukan oleh sistem perbankan tidak lancer dan efisien. Bank adalah unit usaha yang khusus dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tergantung sumber dana dari masyarakat. Oleh karena itu, kelangsungan hidup suatu bank ditentukan oleh kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut. Merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap bank akan membawa akibat yang buruk terhadap kelangsungan hidup bank yang bersangkutan. Apabila kemerosotan tersebut tidak hanya terhadap satu bank, tetapi meluas terhadap sistem perbankan, maka dapat dipastikan bahwa merosotnya kepercayaan tersebut akan mengakibatkan krisis perbankan.

3 Mengingat sektor perbankan dinegara berkembang seperti Indonesia masih mendominasi sektor keuangan, maka krisis perbankan juga berarti krisis disektor keuangan secara keseluruhan. Bank yang sehat sekalipun, jika terjadi krisis kepercayaan yang mengakibatkan penarikan dana masyarakat secara besar basaran maka dapat dipastikan bank tersebut akan hancur. Masyarakat menyimpan dana dibank pada umumnya memiliki informasi yang sangat terbatas mengenai kondisi (harta dan kesehatan) bank tempat ia menyimpan dananya. Kondisi ini mengakibatkan suatu bank rentan terhadap bank run atau penarikan dana masyarakat dari perbankan. Ketidakpastian atas kondisi tingkat kesehatan suatu bank dapat mengakibatkan penarikan dana masyarakat dari system perbankan secara besar besaran. Rush terhadap perbankan ini pada umumnya bersifat menular dan tidak pandang bulu, dan dapat terjadi pada bank yang dalam kondisi baik (sehat) atau buruk (tidak sehat). Kejadian ini sering disebut sebagai masalah perbankan yang besifat sistemik. Hal ini pada umumnya terjadi apabila kepercayaan masyarakat terhadap system perbankan sangat rendah. Apabila kepercayaan masyarakat tidak dapat segera dipulihkan, maka akibatnya terhadap perekonomian akan sangat berbahaya. Bank run atau sering juga disebut rush ke perbankan biasanya bersifat menular. Apabila terjadi rush kesuatu bank, maka kemungkinan rush tersebut juga menular pada bank lain. Penularan tersebut timbul karena adanya masalah asimetri informasi, yaitu suatu kondisi ketika salah satu pihak yang bertransaksi mempunyai informasi yang kurang atau tidak seimbang dengan informasi yang

4 dimiliki oleh pihak lain. Dalam kasus bank run tersebut umumnya adalah karena nasabah mempunyai informasi yang kurang mengenai kondisi keuangan dan kesehatan suatu bank, sehinga nasabah sulit membedakan mana bank yang baik dan mana yang tidak. Berdasarkan pengalaman yang terjadi pada waktu krisis terjadi di indonesia pada awal tahun 1998, penarikan dana masyarakat secara besar besaran dilakukan hampir disemua bank, baik yang sehat maupun yang tidak. Dalam proses pengaturan dan pengawasan, lembaga pengawasan perbankan harus membarikan informasi yang diperlukan semua pihak sesuai kepentingan. Informasi tersebut diharapkan masing masing pihak dapat mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kepentingan nya dalam memilih bank yang tepat untuk menempatkan dananya. Pada dasarnya, penilaian kesehatan perbankan swasta nasional sebagian besar merupakan analisis kinerja kesehatan perbankan yang diatur sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Adapun penilaian tingkat kesehatan Bank Swasta Nasional yang sampai saat ini dilakukan dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset quality, Management, Earning dan Liquidity) yang menilai beberapa indikator keuangan Bank yaitu Rasio Kecukupan Modal CAR (Capital Adequacy Ratio). Dengan menggunakan metode CAMEL maka dapat dilihat kinerja dan kesehatan dari bank itu sendiri. Gambaran betapa pentingnya peranan pengaturan dan pengawasan bank dalam menciptakan dan memelihara kesehatan system perbankan. Sebagaimana diketahui, kesehatan bank tidak hanya menjadi kepentingan pemilik dan pengelola bank yang bersangkutan, tetapi merupakan kepentingan masyarakat dan

5 pemerintah serta perekonomian nasional. Dengan informasi tersebut masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam melakukan transaksi dan kegiatan lainnya yang terkait dengan bank. Berdasarkan pada pemikiran diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA NASIONAL MENGGUNAKAN METODE CAMEL.

6 1. 2. Rumusan Masalah Mangamati uraian latar belakang maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Analisis kinerja Kesahatan Bank Swasta Nasional dengan menggunakan metode CAMEL 1. 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Kinerja Bank Swasta Nasional dengan menggunakan metode CAMEL. 1. 4. Kontribusi Penelitian Penelitian diharapkan bisa memberi manfaat bagi : 1. Perbankan Dengan mengetahui komponen Analisis Kesehatan Bank Swasta Nasional menggunakan Metode CAMEL dapat membantu perbankan dalam menentukan kebijakan dalam penilaian terhadap bank tersebut. 2. Penulis Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan atau tambahan referensi bagi kalangan akademisi untuk keperluan studi dan penelitian dimasa mendatang yang berkaitan dengan Analisis Kesehatan Bank Swasta Nasional dengan menggunakan metode CAMEL. Peneliti hendak bersifat merunut sehingga akan memicu kalangan akademisi untuk terus menggali pengetahuan yang lebih rinci lagi tentang analisis kesehatan

7 bank swasta nasional menggunakan metode CAMEL. Sekaligus mengetahui manfaat secara mendalam terhadap perbankan dimasa mendatang. 3. Pihak Lain Penelitian ini juga diharapkan mempunyai kegunaan bagi pengguna perbankan untuk bisa mengambil keputusan yaitu memberi masukan bagaimana resiko keuangan atas kesehatan Bank swasta Nasional dengan menggunakan metode CAMEL untuk menganalisis kesehatan bank. 1. 5. Batasan Masalah Agar perumusan masalah tidak meluas dan sesuai dengan tujuan penelitian maka dibuat batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. 5. 1 Penelitian ini menggunakan subyek. Subyek yang diteliti adalah Bank Bank Swasta Nasional. Subyek yang terpilih dilihat dari Summary of financial Statements 2006 dari masing-masing bank yang dipublikasikan oleh pihak bank itu sendiri. Pengamatan dilakukan dalam jangka waktu 0,5 tahun dari data akhir Summary of financial Statements 2006. Metode CAMEL dalam Penelitian ini tidak dapat diterapkan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 1. 5. 2. Metode yang digunakan untuk Analisis Kesehatan Bank Swasta Nasional adalah CAMEL yang terdiri dari rasio rasio :

8 1. Kecukupan Modal (CAPITAL) Rasio kecukupan modal (CAR) rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. 2. Kualitas Aktiva Produktif (ASSET Quality) Rasio aktiva Produktif diklasifikasikan terhadap aktiva Produktif 3. Manajemen Dengan keterbatasan waktu dan materi maka penyajian manajemen tidak dapat disajikan sesuai Teknikal CAMEL 4. Keuntungan (Earning) Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Laba sebelum pajak terhadap total asset. 5. Likuiditas Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank. 1. 6. Hipotesis Hipotesis ini digunakan sebagai dugaan sementara terhadap penelitian yang perlu diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini peneliti mencoba merumuskan hipotesis yang akan dilakukan dengan pengujian CAMEL. 1. Analisis kesehatan Bank Swasta Nasional menggunakan metode CAMEL. 2. Pengaruh masing masing variable terhadap kesehatan bank swasta nasional.

9 1. 7. METODELOGI PENELITIAN 1. 7. 1. Data Penelitian Data sekunder berupa data kuantitatif dari Summary of Financial Statement 2006 maupun data pendukung lain dari semua Bank Swasta Nasional yang di jadikan obyek penelitian. Dengan demikian, metode pengumpulan data adalah metode documenter, yaitu dokumentasi laporan keuangan dari semua Bank Swasta Nasional yang dijadikan objek penelitian maupun informasi lain yang dapat digunakan sebagai bahan analisis. 1. 7. 2. Metode Pengumpulan Data Pengambilan Data ditentukan dengan mengambil data Summary of financial Statement Bank Swasta Nasional 2006 yang tercatat sebagai emiten Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. 1. 7. 3. Analisis Data Penelitian Analisis Kesehatan Bank Swasta Nasional dalam penelitian ini berdasarkan pada Rasio rasio keuangan CAMEL yang mengacu pada SK Direksi BI No.30/ 11 / Kep / DIR tanggal 30 April 1997 Tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank Teknik CAMEL dalam Penelitian ini tidak dapat diterapkan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

10 Variable kunci yang digunakan adalah : 1. Kecukupan Modal. CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal bank dengan cara membandingkan antara modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). 2. Rasio kualitas aktiva Produktif. Rasio ini digunakan untuk mengukur kualitas asset suatu bank. Adapun dalam metode CAMEL rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas asset yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. 3. Manajemen Dalam manajemen tidak dapat sepenuhnya disajikan karena keterbatasan waktu dan dana atau materi yang dimiliki peneliti maka menejemen tidak dapat disajikan. 4. Rentabilitas Rasio Return on Asset Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam mendayagunakan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini dihitung dengan membandingkan laba dengan total asset. Rasio Efisiensi Rasio ini mengukur efektifitas dan efisiensi penggunaan biaya untuk menghasilkan pendapatan yang dihitung dengan membandingkan biaya operasional dengan pendapatan oprasional.

11 5. Likuiditas Loan to Deposit Ratio Rasio ini menunjukan berapa besar kredit yang diberikan dibiayai dengan dana pihak ketiga. Disamping itu rasio ini juga mengukur tingakat likuiditas bank yaitu kemampuan bank untuk membayar dana pihak ketiga dari pengembalian kredit yang diberikan. Adapun perhitungan rasio tersebut adalah dengan membandingkan Total Kredit dengan Total Dana pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Sertifikat Deposito dan Deposito).