GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

dokumen-dokumen yang mirip
IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

Malim Soleh Rambe, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO HELP STUDENTS LEARNING DIFFICULTIES

Nor Mita Ika Saputri, M.Psi. Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

ASMARYADI, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

EFEKTIFITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SISWA DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN GURU DI SMA YASMIDA AMBARAWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Pengaruh Metode Discovery

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

: ZAFIRAH FARIS NIM K

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI Oleh: ENDAH WAHYUNINGSIH K

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM TERHADAP EFIKASI DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

ABSTRACT. Keywords : Effectiveness, generative model, ICT learning outcomes

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING (PENELITIAN PADA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Yulia Suriyanti, Anna Marganingsih, Novia Apriyani Gelang STKIP Persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina Sengkuang, Sintang

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB III METODE PENELITIAN

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

Journal of Mechanical Engineering Learning

: HUSWATUL HASANAH NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Transkripsi:

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR 2015-2016 Sukatno, M.Pd Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan Email: sukatno_86@yahoo.com Abstract The problem in this research is still their students behave aggressively and due to the lack of guidance and counseling role in the school environment. In this research to reduce aggressive behavior of students researcher uses group counseling services. This study aims to (1) To find out how the effectiveness of group counseling services in reducing aggressive behavior of students before and after tutoring services group in the experimental group at SMAN 6 Padangsidimpuan School Year 2015-2016, (2) To find out how the effectiveness of group counseling services in reducing aggressive behavior of students before and after conventional services in the control group at SMAN 6 Padangsidimpuan Academic Year 2015-2016. This type of research is True Experimental Design with shapes Pretest-Posttest Control Group Design. The study population class X SMAN 6 Padangsidimpuan totaling 6 class. The research sample X4 grade students as an experimental class of 10 students and class X5 as the control class of 10 students. As a data collection tool is questionnaire. Analysis of the data using the Wilcoxon Signed Rank Test by using SPSS version 20.00. On the results of the first hypothesis test score Z of -2.701b with Asymp.Sig (2-tailed) 0.005 0.05. And the results of the second hypothesis test score Z for -2.601b with Asymp.Sig (2-tailed) 0.005 0.05 so it can be concluded that the first and second hypothesis tested in this study can be accepted, because the statistical analysis there are significant differences in reducing aggressive behavior of students before and after treatment group counseling services. On average posttest experimental class of 142.8000 while posttest control class is 135.1000. There are significant differences in reducing aggressive behavior of students in the experimental class and control. Based on the above findings, can disimpilkan that there is a group counseling service effectiveness in reducing aggressive behavior of students in class X SMAN 6 Padangsidimpuan Academic Year 2015-2016. 1

Dalam semacam inilah terjadi interaksi dengan lingkungan dan interaksi dengan sesamanya. Hendaknya manusia mampu hidup bersama-sama dengan orang lain, maka dituntut adanya suatu kemampuan untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, sehingga mereka dapat mengintegrasikan dirinya baik dilingkungan sekolah maupun didalam masyarakat. Meskipun demikian sikap atau perilaku seseorang dapat menurunkan martabat dalam keluarga. Menurut Bimo walgito (2003:132) bahwa sikap mengandung faktor perasaan dan motivasi, dan sikap atau perilaku itu terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (menyenangkan) tetapi juga dapat bersifat negatif (tidak menyenangkan) terhadap seseorang. Namun demikian perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat merubah sikap seseorang. Sikap dan perilaku merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu karena sikap tidak dibawa sejak lahir, maka sikap sebagai daya dorong akan berbeda dengan motif biologis yang juga sebagai daya dorong.salah satu usaha untuk membangkitkan motivasi yaitu memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga ingin mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu diperlukan penanganan khusus ataupun pemberian bimbingan secara khusus. Dalam program bimbingan dan konseling dikenal dengan layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok membahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok, baik topik umum maupun masalah pribadi, itu dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang inten dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pimpinan kelompok. Menurut Steers (dalam Sutrisno Edy, 2010:123) efektifitas hanya dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba yang cenderung mengabaikan aspek terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitu sumber daya manusia. Dalam penelitian mengenai efektivitas, sumber daya manusia dan perilaku manusia seharusnya selalu muncul menjadi fokus primer, dan usaha-usaha untuk meningkatkan efektivitas seharusnya selalu dimulai dengan meneliti perilaku manusia. 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan penomena yang terjadi dilapangan masih ada terjadi permasalahan diantara siswa, yaitu: 1.2.1 Sebahagian siswa yang datang terlambat ke sekolah. 1.2.2 Siswa sering keluar masuk pada jam pelajaran di kelas berlangsung. 1.2.3 Siswa kurang memperhatikan pelajaran saat guru menerangkan. 1.2.4 Masih ada siswa yang menyontek ketika ulangan. 1.2.5 Masih ada yang berkelahi ketika guru tidak datang. 1.2.6 Masih ada yang sering mencaci sesama teman. 1.2.7 Masih ada yang suka mengejek sesama teman. 1.2.8 Peranan guru bimbingan dan konseling masih belum efektif. 2. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut: 1.3.1 Mengurangi perilaku agresif siswa 1.3.2 Bimbingan kelompok 3. Rumusan Masalah Bagaimana efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi perilaku agresif siswa di 2 3

SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015-2016? 4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana efektivitas layanan bimbingan agresif siswa di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015-2016. 5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu bimbingan dan konseling terutama yang berkaitan dengan layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi perilaku agresif siswa. b. METODOLOGI Menurut Ridwan (2009:50), Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Menurut Sugiyono (2011:72) terdapat empat bentuk desain eksperimen yaitu: Pre-Eksperimen Design, True Eksperimental Design, Factorial Design, dan Quasi Eksperimental. 1. Pre-Eksperimen Design (nondesign), design ini belum merupakan eksperimen yang sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel indapenden. 2. True Eksverimental Design merupakan eksperimen yang betulbetul karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. 3. Factorial Design merupakan modifikasi dari design true eksperimental,yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel indapenden) terhadap hasil (variabel dependen). 4. Quasi Eksperimental Design merupakan pengembangan dari true eksverimental design, yang sulit dilaksanakan. Adapun metode penelitian ini adalah True Eksperimental Design yaitu peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan perancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true eksperimental design bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. c. Populasi Menurut Sedarmayanti Syarifuddin Hidayat (2002:121), Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti. Pengertian lain dari populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Menurut Sugiyono (2011:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakreristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya Suharsimi Arikunto (2006:130), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang peneliti meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangsidimpuan. Dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.2 Populasi Penelitian SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Jumlah siswa Kelas Jumlah Laki-Laki Prempuan X 1 14 siswa 18 siswa 32 siswa X 2 10 siswa 20 siswa 30 siswa X 3 8 siswa 24 siswa 32 siswa X 4 12 siswa 21 siswa 33 siswa X 5 8 siswa 25 siswa 33 siswa X 6 10 siswa 23 siswa 33 siswa Total 3 193 siswa 4

Kelas Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 6 Padangsidimpuan d. Sampel Menurut Sugiyono (2011:108), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112) mengatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:124), Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sesuai dengan pendapat di atas, dalam penelitian ini peneliti memilih sebagian populasi untuk dijadikan sampel yang dianggap dapat mewakili semua populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.3 Sampel Penelitian SMA Negeri 6 Padangsidimpuan Sampel Keterangan L P Jumlah X 4 6 siswa 4 siswa 10 siswa Eksperimen X 5 5 siswa 5 siswa 10 siswa Kontrol Total 20 siswa Sumber: Tata Usaha SMP Muhammadiyah 28 Barus e. Teknik Pengumpulan Data Menurut Riduwan (2009:87) bahwa: teknik pengumpulan data ialah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sejalan dengan itu, Suharsimi Arikunto (2010:88) berpendapat bahwa: teknik pengumpulan data ialah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data seperti: intervew, angket, pengamatan, tes dokumen dan lain-lain. Sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan dari variabel yang akan diteliti, maka teknik pengambilan data dilapangan, peneliti menggunakan angket. 1. Angket Menurut Sugiyono (2013:199), Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respondan untuk dijawabnya. Angket adalah pernyataan ataupun pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diberikan kepada kelompok individu untuk memperoleh data. Angket yang digunakan terdiri dari beberapa pernyataan yang menyangkut dampak pelaksanaan layanan bimbingan agresif siswa. f. Teknik Analisis Data Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan dalam penelitian ini, maka teknik analisis data dalam penelitian eksperimen ini menggunakan trueeksperimental design dengan bentuk pretest-posttest control design. Teknik ini dipergunakan untuk meneliti efektivitas layanan bimbingan kelompok siswa di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan dan untuk melihat tingkat hubungan antara dua variabel yang telah dipilih dalam penelitian. Pengujian hipotesis dengan cara uji jenjang bertanda dilakukan apabila peneliti ingin memastikan tentang ada atau tidaknya perbedaan kondisi setelah perlakuan tertentu diberikan. Oleh 4 karena itu, maka pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan ada efektivitas bimbingan kelompok siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen, peneliti menggunakan analisis data dengan uji wilcoxon rank test dengan bantuan program SPSS versi 20.00.

2. Untuk mendeskripsikan ada 3. Menonton film efektivitas bimbingan kelompok tentang 180 207 186 192 kekerasan siswa sebelum dan sesudah 4. Pengaruh diberikan perlakuan konvensional pergaulan dari 282 285 264 280 pada kelompok kontrol, peneliti menggunakan analisis data dengan lingkungan sekolah uji wilcoxon rank test dengan 5. Pengaruh teman bantuan program SPSS versi 20.00. sebaya 183 218 178 183 g. Hasil Penelitian 6. Pengaruh dari 317 366 309 338 Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangsidimpuan sebanyak 20 siswa sebagai sampel yang masyarakat Jumlah 1308 1428 1202 1351 dibagi kedalam kelompok eksperimen 10 h. Pembahasan siswa yaitu kelas X 4 dan 10 siswa Setelah adanya tabulasi hasil kelompok kontrol yaitu kelas X 5 penelitian mengurangi perilaku agresif berdasarkan perhitungan daftar siswa pada indikator sikap terhadap perhitungan angket perilaku agresif yang perlakuan orangtua pada kelas berada pada kategori cukup. eksperimen hasil pretest nya 167 dan Secara spesifik penelitian ini adalah hasil posttestnya 172 pada indikator ini untuk mengurangi perilaku agresif siswa adanya perbedaan signifikan, sedangkan dengan menggunakan layanan pada kelas kontrol hasil pretest nya 110 bimbingan kelompok. Data-data yang dan hasil posttest nya 166 juga terjadi diperoleh adalah hasil pretest dan perbedaan signifikan. Jadi dapat posttest berkaitan dengan perilaku disimpulkan pada indikator pertama hasil agresif. Instrumen untuk mengukur kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan mengurangi perilaku agresif kelas kontrol. siswa yang digunakan adalah angket. Pada indikator keturunan(gen) pada Berdasarkan data yang diperoleh, kelas eksperimen hasil pretest nya 179 maka dapat dideskripsikan hasil dan hasil posttest nya 180 pada indikator penelitian sebelum dilakukan (pretest) ini adanya perbedaan signifikan, dan setelah diberikan perlakuan sedangkan pada kelas kontrol hasil (posttest) dimana pengolahan data pretest155 dan hasil posttest nya 192 dilakukan dengan menggunakan bantuan juga terjadi perbedaan signifikan. Jadi SPSS versi 20.00 for windows. Dapat dapat disimpulkan pada indikator kedua dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. hasil kelas eksperimen lebih tinggi Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Angket Per daripada kelas kontrol. Indikator Pada indikator menonton film Kelas Eksperimen Kelas Kontrol tentang kekerasan pada kelas eksperimen hasil pretest nya 180 dan hasil posttest nya 207 pada indikator ini adanya Indikator perbedaan signifikan, sedangkan pada Pre Pos Pre Post kelas kontrol hasil pretest nya 186 dan hasil posttest nya 192 juga terjadi test ttest Test Test perbedaan signifikan. Jadi dapat disimpulkan pada indikator ketiga hasil 1. Sikap terhadap perlakuan orangtua 167 172 110 166 kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada indikator pengaruh pergaulan dari lingkungan sekolah pada kelas 2. Keturunan (gen) 179 180 155 192 eksperimen hasil pretest nya 282 dan hasil posttest nya 285 pada indikator ini adanya perbedaan signifikan, sedangkan 5

6 N o Nilai Interval pada kelas kontrol hasil pretest nya 264 dan hasil posttest nya 280 juga terjadi perbedaan signifikan. Jadi dapat disimpulkan pada indikator keempat Eksperimen Pretest Postte st Kontrol Pretest Postte st Kategor i Interval perbandingan hasil angket mengurangi perilaku agresif siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Interval Perbandingan 51 Hasil Angket Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 1 90-100 81,6 hasil kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada indikator pengaruh teman sebaya pada kelas eksperimen hasil pretest nya 183 dan hasil posttest nya 218 pada indikator ini adanya perbedaan signifikan, sedangkan pada kelas kontrol hasil pretest nya 178 dan hasil posttest nya 183 juga terjadi perbedaan signifikan. Jadi dapat disimpulkan pada indikator kelima hasil kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada indikator pengaruh dari masyarakat pada kelas eksperimen hasil pretest nya 317 dan hasil posttest nya 366 pada indikator ini adanya perbedaan signifikan, sedangkan pada kelas kontrol hasil pretest nya 309 dan hasil posttest nya 338 juga terjadi perbedaan signifikan. Jadi dapat disimpulkan pada indikator keenam hasil kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil data diatas banyak yang mengalami peningkatan, keseimbangan dan ada juga beberapa yang mengalami penurunan. Untuk menghitung nilai rata-rata hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan rumus sebagai berikut: Skor yang diperoleh= x 2 Sangat Baik 2 70-80 74,74 77,2 Baik 3 50-60 68,68 Cukup 4 20-40 Kurang 5 0 Gagal i. Kesimpulan Kesimpulan umum yang dapat 51 diambil dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dan layanan informasi sama-sama efektif siswa, namun jika dibandingkan layanan bimbingan kelompok lebih efektif daripada layanan konvensional. Secara khusus penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada efektivitas bimbingan kelompok siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pretest dan posttest kelas eksperimen yaitu dengan perlakuan layanan bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 74,74 dan posttest sebesar 81,6. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan dalam mengurangi perilaku agresif siswa pada kelas eksperimen. 2. Ada efektivitas bimbingan kelompok siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pretest dan posttest kelas kontrol yaitu dengan perlakuan konvensional diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 68,68 dan posttest sebesar 77,2. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan peningkatan dalam mengurangi perilaku agresif siswa pada kelas kontrol. j. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran kepada: 1) Bagi sekolah, layanan bimbingan kelompok dijadikan sebagai alternatif

7 siswa, sehingga perilaku agresif siswa tersebut dapat berkurang. 2) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam mengurangi perilaku agresif siswa. Guru harus memperhatikan perilaku agresif yang dimiliki siswa agar guru dapat menemukan solusi dalam mengurangi perilaku agresif tersebut. 3) Bagi siswa, dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang efektivitas layanan bimbingan agresif siswa, agar siswa terhindar dari hal yang dapat merusak perkembangan psikisnya. 4) Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan wawasan dan pengalaman berkenaan dengan efektivitas layanan bimbingan agresif siswa. Pada indikator sikap terhadap perlakuan orangtua yang mendapat nilai terendah dapat dimanfaatkan peneliti selanjutnya sebagai pedoman dalam mengurangi perilaku agresif siswa karena sikap orangtua merupakan hal utama dalam pembentukan karakter anak. 5) Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai pedoman dan penambah wawasan dalam mengurangi perilaku agresif siswa melalui layanan bimbingan kelompok. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif). Bandung: Alfabeta 2013. Metode Pendidikan Pendakatan Kualitatif R &D. Bandung: Alfabeta Wagito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Hidayat, Syarifudin dan Sedermayanti. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju Ridwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, dan Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana