ENTREPREUNERSHIP. KOESNOTO SOEPRANIANONDO FKH-Unair Surabaya. Editor : Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

Seminar Kesehatan Ekonomi Melalui Wirausaha bagi Tenaga Pendidik dan Mahasiswa STAI Darussalam Lampung Lampung Timur, Rabu, 25 Mei 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA. Skripsi

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rentang kehidupan, individu berkembang dari masa kanak-kanak

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

TARGET PENYERAPAN TENAGA KERJA DALAM UNDANG-UNDANG APBN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan


KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah sosial ekonomi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

Transkripsi:

ENTREPREUNERSHIP KOESNOTO SOEPRANIANONDO FKH-Unair Surabaya Editor : Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN Lulusan SMA umumnya sudah mulai mencari dan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi yang mereka minati Tidak sedikit biaya dan energi telah dikeluarkan untuk mempersiapkan diri menyambut tes masuk PT Namun. Masalahnya kemudian seberapa jauh mereka yang nanti berhasil masuk ke bangku kuliah dapat dijamin setelah lulus bakal mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang mereka cita-citakan

Problem pengangguran kita kian membukit!!! Hasl pendataan terbaru BPS melaporkan di tingkat nasional angka pengangguran mencapai 10,01 juta orang pada Agustus 2007 (angka pengangguran berkurang sebesar 8,42% dibanding Agustus 2006 yang besarnya 10,93 juta jiwa atau 10,2%). Jumlah sarjana menganggur melonjak drastis 183.629 orang pada 2006 menjadi 409.890 orang pada 2007, ditambah pemegang gelar Diploma I, II dan III yang menganggur pada 2007 lebih dari 740.000 orang. Dirjen pendidikan tinggi (05/02/2009) menyatakan saat ini di Indonesia ada 740.206 sarjana yang menganggur. Mereka tidak bekerja karena kompetensi tidak sesuai, lulusan yang tidak terserap, memilih untuk tidak bekerja atau mahasiswa lulusan dari program studi yang sudah jenuh. Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 menurut Bank Indonesia diprediksi mencapai 6,3% Berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan bagi 1,5 juta orang dan mengurangi kemiskinan.

Sementara itu angkatan kerja baru mencapai 2,5 juta orang / tahun Artinya : masih lahir sejuta pengangguran baru Menurut BPS th 2006 jumlah pengangguran tercatat sebanyak 12 juta orang Tetapi ironisnya jumlah sarjana yang menganggur justru melonjak drastis, jika 2006 tercatat hanya 183.629 sarjana yang menganggur, pada 2007 jumlahnya naik menjadi 409.890 orang (Kompas,6 Februari 2008) Harap diingat ini belum termasuk 1,4 juta sarjana yang setengah pengangguran karena bekerja kurang dari 35 jam/minggu

Setiap tahun Perguruan Tinggi menghasilkan 300.000 sarjana Daya serap lapangan kerja jauh di bawah supply dari mesin produksi Perguruan Tinggi. Seperti 2007, over supply mencapai 740.000 lulusan yang otomatis menjadi pengangguran baru. Angka itu cenderung naik pesat dari waktu ke waktu. Dalam kurun 6 bulan, dari Agustus 2006 s/d Februari 2007, pengangguran S1 naik 66.578 orang atau 9,8%. Dalam setahun bisa menjadi 20%. Indonesia mengalami masa sulit dengan depresiasi nilai Rupiah terhadap USD. Berdasarkan data dari BI sepanjang 2008 Rupiah masih 9.000 hingga akhir Oktober 2008. Menjadi Rp.11.000 Rp.12.000 pada awal 2009. Efeknya, Produk impor pasti segera naik dampak lain adalah ancaman pengangguran. ILO memperkirakan akhir 2009 akan terjadi pengangguran tenaga kerja tingkat dunia sekitar 20 juta. Krisis yang berlanjut akan meningkatkan pengangguran di atas 200 juta (sektor konstruksi, real estate, jasa keuangan, otomotif, dan sebagainya).

Krisis ekonomi mengakibatkan situasi yang tidak menguntungkan bagi Entrepreneur, yaitu : sulit mencari dana, resiko bisnis lebih tinggi, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk BEP. Krisis ekonomi memberi peluang untuk memulai bisnis baru, karena: lebih mudah memperoleh karyawan baru yang andal dengan biaya relatif lebih ekonomis, memperkecil turnover karyawan, persaingan menyusut baik dari sisi intensitas maupun kuantitas. Dalam situasi krisis, konsumen tetap akan melanjutkan konsumsinya, konsumen akan mengubah perilaku konsumsinya dengan mempertimbangkan 4 faktor yaitu: 1.) harga, dengan membeli produk yang lebih murah, 2.) kuantitas, membeli produk dalam jumlah lebih sedikit, 3.) kualitas, a. kualitas lebih rendah karena harga lebih murah dan tidak tahan lama, b. kualitas terbaik namun lebih tahan lama dengan harga lebih tinggi dan 4.) gaya hidup, dengan mengubah gaya konsumsi misalnya do it yourself (melakukan sendiri ganti oli mesin) Karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan dan memahami perilaku konsumen pada masa krisis Orang Indonesia akan hebat kalau memiliki jiwa entrepreneurship karena hanya itu yang bisa menjawab untuk kemajuan negeri ini.

Jumlah pengangguran di Indonesia belum juga beringsut turun Di Jawa Timur,misalnya rata-rata per tahun diperkirakan ada 600.000 angkatan kerja baru tetapi ironisnya hanya 20-30% saja yang terserap di sektor formal sedangkan sisanya terpaksa bekerja di sektor informal atau bahkan sama sekali tidak bekerja Namun Menko Perekonomian (Budiono) menargetkan angka pengangguran bisa ditekan hingga 5% pada tahun 2009

Angka kemiskinan di Surabaya Tahun Jumlah 2005 111.233KK 377.832 Jiwa 2006 113.129KK 379.269 Jiwa 2007 126.724KK 431.331 Jiwa Anggaran Rp 150M Rp 188M Rp 229M Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya

Bank Dunia melansir bahwa kemiskinan di Indonesia tahun 2007 mencapai 49% dari total penduduk dan 60% masyarakat Indonesia hidup dengan gizi buruk. Dari jumlah penduduk 230 juta pengangguran terbuka mencapai 10,6% (12,7 Juta) dan setengah pengangguran 3,25% (38,3 Juta). Setiap penambahan 1% pertumbuhan ekonomi nasional di jaman reformasi hanya mampu menyerap tenaga kerja baru sekitar 50 ribu angkatan kerja. Target pemerintah yang disusun pada tahun 2007-2009 yang akan mencetak pertumbuhan ekonomi sampai 7% tidak akan mampu menyelesaikan persoalan pengangguran dan kemiskinan penduduk Indonesia secara signifikan. Tidak ada jalan lain, kecuali upaya menggalakkan berwirausaha.

MAU KEMANA??? PEGAWAI NEGERI PEGAWAI SWASTA WIRA USAHA

Hadist Islam Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya di dunia ini perdagangan merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki. (Musnad Aĥmad) Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki (H.R. Ahmad). Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah seorang pedagang. (H.R. Baihaqy) Pedagang = Entrepreneur

Impian Impian Indah! Kayalanku......

Dunia Kerja Dunia kerja

Kugantung masa depanku padamu!!!

Proses Seleksi Calon Karyawan

Siap Dieliminasi.....

Kegagalan Penyesalan Kesedihan Penderitaan

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita terlalu lama melihat dan menyesali pintu tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka Pintu Peluang

Question? End of Session